Setiap Idul Adha, Penggilingan Daging Di serbu Warga Lumajang.

Penulis : lumajangsatu.com -
Setiap Idul Adha, Penggilingan Daging Di serbu Warga Lumajang.

Lumajang (lumajangsatu.com)  - Momen Hari raya Idul Adha 1437 H membawa berkah bagi Penggilingan daging di pasar baru Lumajang. Tiap tahun tempat penggilingan daging selalu di serbu warga yang sudah mendapatkan jatah daging kurban di setiap daerahnya. (15/9)


Meraka menggilingkan daging untuk pentol bakso ataupun cilot.menurut pantauan lumajangsatu.com,Para pelanggan antri hingga 1jam untuk dilayani, Para pelangan juga membawa wadah plastik maupun ember untuk di gilingkan di tempat penggilingan daging.

Untuk 1 Kg daging yang digiling Rp 5.000 hingga Rp 7.000 ,dan beda lagi jika ada tambahan bumbu yang mau di pakai.


Zaenal (30) pelanggan mengatakan,  Antriannya cukup banyak untuk di layani. "Saya saja dari Jam 10.00 pagi di layani jam 11.15 mas,saya ini jualan bakso mas, ujar pria yang jual bakso di daerah klojen

Sudah jadi berkah tersendiri bagi pemilik pengilingan daging untuk dijadikan panganan bakso. (dka/ls/red)

 

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).