Ada Festival Kopi Lereng Semeru Setengah Hari Disayangkan Warga Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Ada Festival Kopi Lereng Semeru  Setengah Hari Disayangkan Warga Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Sebagian masyarakat Lumajang amat menyayangkan dengan kegiatan Festival Kopi Lereng Semeru di Pendopo Kabupaten berlangsung sehari saja. Padahal, festival kopi mampu menjadi daya tarik bagi Lumajang yang bisa juga bagian dari pengembangan kepariwisataan.

"emane mas, ada festival kopi kegiatannya sehari, coba 3 hari, pasti akan menarik dan membuat banyak orang ingin tahu soal kopi Lumajang," ungkap Affan, warga Kota Lumajang.

Hal senada disampaikan, Rustam warga Senduro, Festival kopi sebenarnya sebuah even bagaimana mengenalkan komiditas perkebunan dan berbagai hal yang berhubungan dengan kopi. "Bukan hanya sehari, kemudian gak ada gaungnya," paparnya.

Selain itu, Santi Mahasiswa STKIP Lumajang mengaku amat menyayangkan, even yang bertajuk festival kopi berlangsung setengah hari. Padahal, kegiatan ini bisa menambah ilmu pengetahuan masyarakat dan pelajar di Lumajang soal kopi baik sejarah, berkebunya dan juga perdagangannya.

"Kegiatan Festival Kopi ini, kelihatan hanya mengugurkan kewajiban saja. Padahal ini sebuah inovasi, eman sekali kalau anggaran dibuat kegiatan selesai bubar," ungkapnya.

"Festival kopi kok sehari, kegiatan aneh," ungkap Samsul, pengunjung Festival Kopi Lereng Semeru. (ls/red)

Dari penelusuran lumajangsatu.com, kata festival

Festival biasanya berarti "pesta besar" atau sebuah acara meriah yang diadakan dalam rangka memperingati sesuatu. Atau juga bisa diartikan dengan hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan peristiwa penting atau bersejarah, atau pesta rakyat.

Festival - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

https://id.wikipedia.org/wiki/Festival

 

 

Editor : Redaksi

Kerangka kisaran tahunan

Heboh, Penemuan Kerangka Manusia di Lahan Tebu Lumajang

Lumajang, (Lumajangsatu) - Penemuan kerangka manusia di area perkebunan tebu milik PG Jatiroto menggemparkan warga Desa Banyuputih, Kecamatan Jatiroto. Penemuan ini dilaporkan pertama kali oleh seorang petani yang tengah bekerja di lahan tersebut pada Rabu, (30/10/2024) Kapolsek Jatiroto, AKP Agus Sugiharto, saat dikonfirmasi membenarkan adanya penemuan tersebut.