Lumajang Pernah Terkenal Dengan Sebutan Voor Oogs

Penulis : lumajangsatu.com -
Lumajang Pernah Terkenal Dengan Sebutan Voor Oogs

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kabupaten Lumajang pernah menjadi legendaris penghasil tembakau Kasturi yang dikenal dengan sebutan Lumajang voor oogst (VO) di wilayah Selok Kecamatan Pasiran dan sekitarnya. Namun, seiring dengan menurunya permintaan ekspor tembakau Kasturi yang di krosok, akhirnya petani mulai meninggalkan.

"Dulu dikenal dengan Lumajang VO, karena banyaknya petani tembakau Kasturi diwilyah Selok-Pasirian yang dijual Krosok," ujar Dwi Wahyono, Wakil Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Jum'at (14/10/2016).

Setelah Kasturi yang dijual krosok anjlok pada tahuan 2000-an, sejumlah perusahaan mencoba untuk merajang tembakau Kasturi. Hasilnya cukup bagus, sehingga di Lumajang ada dua perusahaan yakni Sadana Arif Nusa dan Indonesia 29 yang kembali membeli tembakau.

"Setelah krosok Kasturi anjlok, kemudian dicoba untuk dirajang dan disetotkan ke Sampoerna, dan hasilnya cukup bagus," jelasnya.

Saat ini, para petani tembakau mulai memenam Kasturi di wilayah Tempeh. Sedangkan di Selok yang pernah menajdi legendari tembakau Kasturi sudah tidak ditemukan lagi kebun tembakau dan berganti dengan sengon. "Sekarang Kasturi berada di wilayah Tempeh," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).