Seribu Lebih Pengunjung Padati Gebyar Bumi Lamajang di Cak Durasim

Penulis : lumajangsatu.com -
Seribu Lebih Pengunjung Padati Gebyar Bumi Lamajang di Cak Durasim

Lumajag (lumajangsatu.com) - Seribu lebih pengunjung mendatangi area Pagelaran Seni Budaya "Gebyar Bumi Lamajang" di Taman Budaya Jawa Timur Cak Durasim, Jum'at(10/3) malam ini. Selain warga Lumajang di Surabaya, juga para pemerhati seni di Provinsi paling di Timur dipulau Jawa.

Pantauan di stand terima tamu, sudah ada seribu sebelas pengunjung yang hadir memadati pendopo Taman Budaya Cak Durasim dan sekitarnya. Bahkan, ada wisatawan asing yang hadir ditengah-tengah pengunjung domestik.

"Luar biasa sekali antusias pemerhati seni budaya, ini diluar ekspextasi kami," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lumajang, Deni Rohman.

Lanjut dia, dengan antusiasnya pengunjung dirinya tidak mau jumawa, karena baru kali pertama Seni Budaya Lumajang ditampilkan di Cak Durasim. "Semoga ini menjadi awal baik bagi Kota Lumajang," terangnya.

Diluar Cak Durasim banyak sekali mobi pengunjung dan juga motor parkir berjejer dengan plat dari berbagai kota di Jawa Timur. (ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).