Hari Minggu, Watu Pecak Akan Ramai dengan Para Mancing Mania

Penulis : lumajangsatu.com -
Hari Minggu, Watu Pecak Akan Ramai dengan Para Mancing Mania
Ayoo.. Mancing di Pantai Watu Pecak Desa Selok Awar-awar

Lumajang (lumajangsatu.com) Lumajang Angler Community (LAC) menggelar Fishing Taurnament di pantai Watu Pecak Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian. Acara akan digelar hari Minggu (01/07) mulai pukul 06.00-13.00 wib.

Bagi yang berminat, hanya beli tiket Rp. 50.000 dan berkesempatan merebutkan hadiah total 5 juta rupiah. Katagori ikan paling berat akan mendaptkan hadiah 2,5 juta hingga ikan paling berrak ke sembilan.

"Besok akan digelar fishing tournament, memancing di pantai selatan Watu Pecak," ujar Taufiq, salah seorang panitia, Jum;at (29/06/2018).

Acara fishing tournament juga bagian untuk mengenalkan potensi wisata Kabupaten Lumajang. Watu Pecak pasca kasus Salim Kancil terus berbenah dengan dilakukan penghijauan dan saat ini sudah terlihat hasilnya.

"Ini juga bagian dari promosi wisata Kabupaten Lumajang. Watu Pecak kita akan kenalkan sehingga akan mengalahan pantai Bambang dan pantai Dampar," jelasnya.

Saat ini, dari data yang masuk diperkirakan akan ada sekitar 500 peserta dari berbagai daerah. Dari Jember sudah dikonfirmasi akan ada 100 pemancing yang akan meramaikan acara tersebut. "Kalau pengunjung biasa hanya dikenakan parkir, dan yang ingin ikut mancing tiketnya 50 ribu," terangnya.

Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang menyatakan, Selok Awar-awar masuk dalam 1 Kecamaran 1 Desa Wisata. Pasca kasus Salim Kancil, pemuda Selok Awar-awar terus melakukan kegiatan penghijauan yang mulai dirasakan dampaknya saat ini.

"Watu pecak mulai bersolek untuk memikat para wisatawan. Saat ini tak hanya mandi di laut saja, sudah ada 3 warung ikan bakar dan Watu Pecak semakin sejuk," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).