"Niagaranya" Indonesia

Tumpak Sewu Semeru Tetap Jadi Primadona Wisata Alam Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Tumpak Sewu Semeru Tetap Jadi Primadona Wisata Alam Lumajang
Sejumlah touris manca negera berfoto di sport view atas Tumpak Sewu Semeru

Lumajang (lumajangsatu.com) - Air terjun Tumpak Sewu Semeru di Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo terus diminati oleh wisatawan. Saat libur lebaran, lima ribu lebih pengunjung datang untuk melihat keindahan alam yang disebut dengan Niagaranya Indonesia.

Abdul Karim, ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menyatakan bahwa mulai pagi sudah banyak pengunjung yang datang ke sport view air terjun. Karena cuaca tidak mendukung, 60 persen pengunjung hanya kembali di view atas Tumpak Sewu Semeru.

"Alhamdulillah mas, saat libur lebaran pengunjung meningkat sangat signifikan. Karena cuaca tidak mendukung, pengunjung banyak yang kembali di sport view atas saja," ujar Karim, Kamis (05/07/2018).
Tumpak Sewu SemeruTumpak Sewu Semeru
Pihak pengelola Tumpak Sewu Semeru akan menambah wahana baru di sekitar air terjuan. Rencananya, juga akan dibangun kolam pemandian yang akan dirapatkan dengan pihak desa dalam hal pendanaanya.

"Sumber mata air di Sidomulyo banyak sekali mas, kita berencana untuk membangun kolam pemandian alam. Kita berharap akan semakin banyak wahana di sekitaran Tumpak Semwu Semeru," paparnya.

Para pengunjung juga aktif memberikan masukan kepada pengelola agar Tumpak Sewu Semeru nyaman dikunjungin. Kebersihan jadi masukan paling sering disamapikan oleh pengunjung kepada para pengelola Tumpak Sewu Semeru.

"Kita selalu menanyakan kepada pengunjung apa yang harus ditambah dalam hal pelayanan dan lainnya. Para pengunjung banyak memberikan kasukan tentang kebersihan dan itu jadi prioritas bagi kami," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).