Musisi Lokal

Arik Wicaksono Pemain Kendang Dangdut Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Arik Wicaksono Pemain Kendang Dangdut Lumajang
Arik Tampil disebuah Pertunjukan Orkes. (foto Istimewa)

Lumajang (lumajangsatu.com) - Arik Wicaksono alias Ayik pria kelahiran Lumajang, 23 Februari 1987 . Merupakan Pemain kendang Orkes maupun Perorangan yang shownya hingga ke luar pulau, seperti ke Bali dan Kalimantan.

Bicara soal perkendangan dangdut koplo Lumajang sekarang ini rasanya sangat lancang jika tidak menyingung sosok yang satu ini. Jika selama ini Sodiq dikenal sebagai raja dangdut koplo di Indonesia , maka Ayik adalah panglima dangdut koplo di Lumajang.

Pergumulan panjangnya dengan kendang sudah terjalin sejak lama. Dia sudah akrab bermain kendang sejak kecil. Ia bahkan sudah naik panggung saat masih kelas 5 SD. Boleh dibilang, ia besar oleh air susu ibu dan alunan bunyi kendang.

"Darah seni sudah mengalir dari orang tua saya, karena ayah saya bernama Sumaji sebagai suling di Orkes Rodeta. Jadi saya sudah belajar alat musik sejak kecil, hingga menjadi profesi saya sebagai pemain kendang" ujar dia.

Dangdut koplo dan kendang adalah bagaikan satu kesatuan, keduanya seakan wajib diucapkan dalam satu tarikan napas. Kendang dalam koplo memang menjadi instrumen yang sangat penting. Sebab tanpa kendang, koplo tak pernah jadi koplo.

"Banyak orang boleh bilang, bahwa semua lagu bisa dikoplokan. Hal ini sangat beralasan, toh kenyataannya memang begitu" kata ayik.

Salah satu parameter koplo atau tidaknya sebuah lagu adalah dari faktor kendangnya. Ia yang memegang kendali. Lagu Surat Cinta untuk Starla tanpa iringan kendang hanyalah akan jadi lagu pop semata, begitupun dengan Welcome to The Jungle yang tanpa iringan kendang maka tetap akan jadi rock, bukan rockdut, apalagi koplorockdut.

Ini tentu tak berlebihan, sebab selama ini, Ayik memang dikenal sebagai salah satu pemain kendang koplo paling brilian. Ia menjadi role model para pemain kendang pemula yang sedang merintis karir, Tak heran jika shownya hingga ke luar pulau Jawa. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.