Kuliner Lumajang

Hemm..! Lezatnya Masakan Kepiting Laut Ratu Hunny Bikin Ngiler

Penulis : lumajangsatu.com -
Hemm..! Lezatnya Masakan Kepiting Laut Ratu Hunny Bikin Ngiler
Masakan sari laut Kepiting ala Ratu Hunny Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Umi Hanik Arismawati mengenalkan masakan sari laut di Lumajang. Perempuan yang akrab disapa Ratu Hunny itu melihat warung yang menjual sari laut di Lumajang masih sedikit sehingga dianggap sebagai peluang usaha yang bagus.

Sari laut merupakan makanan yang berbahan menu dari hasil laut seperti kepiting, cumi udang, ikan dan lainnya. Bahan sari laut untuk saat ini masih diambil dari Probolinggo dan Puger-Jember.

Ratu Hunny juga mulai melirik hasil tangkapan laut dari Lumajang. Sebab, Lumajang memiliki potensi besar dari hasil laut yang berada di Watu Pecak, Dampar dan Tempursari.


"Untuk sementara saya masih ambil dari Probolinggo dan Jember mas, nanti saya akan cari dari hasil laut Lumajang juga," jelas Ratu Hunny, Minggu (16/12/2018).

Ratu Hunny memilih bisnis kuliner karena kesukaannya memasak yang harus terus diasah. Umi Hanik juga pernah menjadi koki restoran di Malaysia saat dirinya menjadi TKW.

"Saya memang suka masak mas, terus saya pernah jadi koki di restoran Malaysia, ini yang jadi modal saya buka warung sari laut," terangnya.

Awalnya, Umi Hanik hanya melayani pesanan dari rumahnya, namun kini sudah membuka warung di jalan Gajahmada atau jalan Toga Lumajang. "Saya sekarang sudah buka warung namanya Base Camp Caffe, dengan menu andalan adalah sari laut," paparnya.

Untuk satu porsi sari laut Ratu Hanny dipatok mulai 60-120 ribu rupiah tergantung besar kecilnya sari laut. "Kalau kepiting yang besar 120 ribu mas, bisa untuk tiga orang," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).