Diwaduli Pembeli Sepi

Cak Thoriq Ingin Bangun Pasar Pasirian Seperti Mall

Penulis : lumajangsatu.com -
Cak Thoriq Ingin Bangun Pasar Pasirian Seperti Mall
Cak Thoriq berdialog dengan pedagang Pasar Pasirian ( foto Humas for Lumajangsatu.com)

Lumajang (lumajangsatu.com) - Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, M.ML., menanggapi keluhan pedagang Pasar Pasirian saat meninjau Pasar Tradisional Pasirian, Jum'at (22/2/2019). Peninjauan tersebut dalam rangka menanggapi keluhan para pedagang yang merasakan sepinya pembeli di Pasar Tradisional.

Dalam kunjangannya itu, Cak Thoriq berdiaolog langsung dengan para pedagang. Cak Thoriq mendatangi satu persatu kios pedagang untuk mendapatkan informasi permasalahan yang ada di pasar tersebut.

Permasalahan yang dihadapi Pasar Tradisional, adalah lingkungan pasar kurang bersih, pedagang yang tidak terdaftar di luar pasar, sarana prasarana yang kurang. "Sebenarnya tatananya sudah bagus, tapi hanya sajacperawatannya yang kurang, seperti atapnya, msupun saluran airnya perlu diperbaiki," ujar Cak Thoriq.

Cak Thoriq berkeinginan untuk menata ulang pasar dan para pedagangnya, dengan harapan pembeli akan merasa nyaman dan pasar kembali ramai. "Saya ingin melakukan perubahan dipasar ini, tempatnya agar lebih rapi, lebih nyaman. Kiro-kiro lek mirip mall pripun?," imbuh Cak Thoriq.

Pihaknya akan mengoptimalkan fungsi sub terminal yang ada di area Pasar Pasirian. Hal itu, untuk kemudahan dan ketertiban sarana transportasi umum.

Sementara itu, salah satu pedagang Ririn menyempaikan aspirasinya, agar Bupati kembali mengkaji Perda mengenai retribusi pasar. Ia mengusulkan, agar di Pasar disediakan wahana permainan untuk anak. (hms/ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).