Kuliner Lumajang.

Ini Dia Bakso Balungan Firoh yang Murah, Apa Sih Bedanya?

Penulis : lumajangsatu.com -
Ini Dia Bakso Balungan Firoh yang Murah, Apa Sih Bedanya?
Bakso Firoh di Jalan Nogosari Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang.

Lumajang (Lumajangsatu.com)-Bakso merupakan makanan adaptasi dari negeri China yang sangat mudah ditemui dimana-mana. Apalagi sekarang banyak varian bakso baru seperti bakso jumbo dan beranak.

Nah di Kota Lumajang ada satu bakso favorit dan sudah terkenal di kalangan masyarakat yaitu Bakso Firoh. Bagi penggemar bakso apalagi bakso dengan balungan wajib mencoba bakso ini.

Warung bakso ini berada di Jalan. Raya Nogosari, RT.05/RW.06, Krajan, Mangunsari, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang. Satu porsi bakso berisi bakso ukuran sedang, mie, potongan daging sapi atau iso dan pangsit goreng.

"Selain tempatnya sederhana, yang membedakan di sini kita ada pangsit goreng, tapi ada yang nyebut piya-piya. Banyak yang bilang itu yang membuat beda," lanjut Burhan (25) Pembeli.

Bagi yang suka balungan, bisa memesan bakso balungan atau semangkok balungan dengan tulang muda yang gurih. Disini juga menyediakan lontong sebagai pengganti nasi.

"Enak,gurih apalagi tulang mudanya" ujar Agung Dwi Wahyudi Warga Tekung.

Satu porsi bakso biasa di jual dengan harga Rp.10.000 itupun sudah termasuk dengan belungan, porsinya banyak dan yang pasti enak.

Tak salah jika warung bakso yang buka dari pukul 10.00 WIB ini selalu ramai. Meskipun sudah terkenal dan punya banyak pelanggan, warung ini tetap mempertahankan kesederhaan tempat serta rasa.

Nah bagi sobat lemak yang suka dengan bakso wajib coba bakso ini nih.  Jika bingung bisa menggunakan aplikasi GPS. Tepat di timurnya POM Bensin Nogosari depan Indomart.(Ind/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).