Musim Nikah

Bulan yang Paling Banyak Dipilih dan Dihindari untuk Menikah

Penulis : lumajangsatu.com -
Bulan yang Paling Banyak Dipilih dan Dihindari untuk Menikah
Pesta pernikahan saat dihadiri tamu undangan.

Senduro (Lumajangsatu.com)-Setiap calon pengantin pasti ingin menikah dengan waktu yang tepat. Di Indonesia, ternyata terdapat musim puncak atau peak season yang dipilih banyak pasangan untuk hari spesial mereka.

General Manager Izza Shalon mengungkapkan dari pengalamannya selama ini, peak season untuk resepsi pernikahan paling banyak terjadi setelah Idul Fitri atau Idul Adha.

"Sebenarnya sebelum puasa juga banyak. Tergantung juga, tidak selalu tetap tapi itu kebanyakan pernikahan terjadi di bulan-bulan itu," ujar dia kepada Lumajangsatu.com, belum lama ini.

Selain itu, ada hal lainnya yang menarik. Yakni, bulan suro juga banyak dihindari para calon pengantin, terutama bagi mereka yang memiliki adat Jawa. Banyak dari mereka atau keluarga calon pengantin yang meyakini bulan suro tidak baik untuk melangsungkan akad nikah.

"Orang Jawa menikah di bulan suro itu dihindari. Jadi kalau ada orang Jawa menikah di bulan suro, kemungkinan besar dia menggunakan tradisi atau adat lain dalam resepsi pernikahannya. Seperti adat Jawa, Batak dan lain-lain," kata Mutia tim Make over.

Namun, pantangan ini tidak berarti bagi suku lain yang menikah di bulan Suro. Mereka tetap banyak menikah di bulan itu dengan adat mereka masing-masing.

"Lucunya, kami sering kebanjiran pesanan di bulan suro itu walau kebanyakan memang bukan orang Jawa yang melangsungkan resepsi," tandasnya.(Ind/red)

Editor : Redaksi

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.

Solidaritas

Harjalu ke-770, Lumajang Rayakan Momen Penenang yang Penuh Makna

Lumajang — Menjelang akhir tahun, Kabupaten Lumajang kembali menggelar rangkaian peringatan Hari Jadi ke-770 dengan suasana yang lebih teduh dan sarat makna. Tahun ini, seluruh kegiatan dikemas secara edukatif, menghadirkan pelayanan publik, serta memperkuat ikatan sosial masyarakat di tengah berbagai tantangan yang dihadapi daerah.