Kuliner Jember.

Mie Rampok, Sensasi Menikmati Makan Mie di Rumah Tahanan

Penulis : lumajangsatu.com -
Mie Rampok, Sensasi Menikmati Makan Mie di Rumah Tahanan
Mie Rampok desainnya unik karena mirip penjara

Lumajang (Lumajangsatu.com)- Resto di Jember yang tak kalah unik dengan tempat nongkrong lainnya adalah Mie Rampok. Keunikan resto yang terletak Jalan Kalimantan X No.37, Krajan Timur, Sumbersari, Kabupaten Jember ini, terlihat dari desain resto yang diciptakan semirip mungkin dengan rumah tahanan.

Nampak dari luar garis polisi mengitari pagar besi bertuliskan semakin enak, semakin lezat. Di dalam resto ini terdapat ruang-ruang tahanan yang dikelilingi jeruji besi dengan pencahayaan cenderung gelap yang hanya diterangi lampu berwarna kuning.

Hal itu membuat suasana mirip di rumah tahanan. Selain itu, terdapat ruang tahanan yang dibagi menjadi tiga blok. Di antaranya tahanan narkoba, tahanan korupsi, kekerasan, pencurian dan ruang isolasi.

Pembeli yang datang berdua akan ditahan di ruang tahanan pencurian, sedangkan pembeli yang datang empat orang akan masuk ke ruang tahanan korupsi, dan pembeli berjumlah lebih dari empat orang masuk ke ruang tahanan narkoba.

Pembagian jumlah ruang tahanan ini ditujukan untuk mengatur ketersediaan kursi yang sesuai dengan jumlah pengunjung. Ruang tahanan pencurian dilengkapi delapan kursi dan meja besi berwarna hitam berbentuk persegi panjang yang menggantung di sisi kanan dan kiri jeruji.

Meja besi berwarna hitam berbentuk persegi dan empat kursi besi berada di ruang tahanan korupsi.

Saat ditemui Tim Lumajangsatu.com, Hary Setyo Putra selaku pengelola, mengatakan perbedaan blok ini digunakan untuk mengatur jumlah pengunjung yang datang.

"Kadang itu ada orang yang datang dua orang tapi maunya duduk di tahanan yang satu meja ada empat kursi. Kita jadi susah ngatur kalau ada empat pengunjung datang tapi tidak ada jumlah empat kursi kosong" ujar dia.

Selain ruang penjara juga ada beberapa spot foto di bagian pojok pelayanan. Tembok bergambar ukuran tinggi badan, doodle art di tembok hitam bertuliskan macam-macam kriminal dan juga jeruji besi kerap kali digunakan sebagai tempat berfoto pengunjung yang datang.

"Selain enak mienya, tempatnya juga unik" ujar nafis (24) pelanggan.

Resto mie rampok ini dilengkapi dengan satu kamar mandi berdinding warna biru dan musholla yang cukup untuk lima orang beribadah. Supaya tidak terkesan sepi, pengelola memutar musik lagu-lagu western selama resto buka.

Keunikan lainnya adalah adanya pelayan yang berteriak "tahanan baru" saat ada tamu yang baru datang.  Begitu mengetahui ada tamu yang baru datang itu, pelayan lainnya pun segera menjawabnya, "tangkap, tangkap, tangkap".

Tak hanya itu, teriakan "tahanan kabur" juga terdengar lantang dari semua pelayan ketika seorang pembeli keluar dari rumah tahanan mie rampok. (Ind/red)

Editor : Redaksi

Kampus Lumajang

STKIP PGRI Lumajang Gelar Workshop Virtual Reality For Education Bersama Pendekar VR Jawa Timur

Lumajang- STKIP PGRI Lumajang kembali menunjukkan komitmennya dalam inovasi pendidikan dengan menggelar workshop desain media pembelajaran berbasis Virtual Reality (VR). Acara yang berlangsung mulai tanggal 5 – 7 Juni 2024 ini, menjadikan STKIP PGRI Lumajang sebagai satu-satunya kampus di Lumajang yang memberikan pelatihan berfokus pada teknologi VR dalam Pendidikan.

Nama : Naomi Nathanael

Mahasiswa Perlu Peka Menyikapi Kenaikan Harga Pokok Masyarakat

Surabaya - Kenaikan harga bahan pokok, termasuk bahan bakar minyak (BBM), merupakan isu yang kerap kali menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. BBM adalah komponen vital yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan, mulai dari transportasi hingga produksi barang dan jasa. Ketika harga BBM naik, efek domino yang dihasilkan bisa merambah ke berbagai sektor, mengakibatkan kenaikan biaya hidup secara keseluruhan. Dalam situasi seperti ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial sangatlah krusial. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki kepekaan atau pemahaman yang cukup dalam menyikapi fenomena ini.