Lumajang(lumajangsatu.com) - Bupati Lumajang, As'at Malik bersama Walikota Probolinggo, Hj. Rukmini melepas peserta sepeda malam The Colour Bike di Alun-Alun Utara depan Kantor Pemkab, Jum'at(17/04) malam. Tampak ribuan peserta baik yang mendaftar dan tidak tampak begitu antusias. "Ini sebagai bentuk kegiatan Promosi Kabupaten Lumajang dibidang Olah Raga," kata As'at Malik. Dia berharap kegiatan bersepda malam dengan tema The Colour Bike menjadi agenda tahunan dan menyedot peserta dari luar kota. Bahkan, kehadiran dari Walikota Proboklinggo bagian dari hubungan baik antar daera dalam mempromisikan potensinya. "Terimah kasih atas dukungan dari Pemkot Probolinggo dengan Walikota hadir langsung," jelasnya. Peserta The Colour Bike dalam perjalan akan melintas jalur misteri dengan di ganggu oleh Hantu-hantuan. "Nanti dijalan ada hantu-hantuan bukan hantu beneran lo," jelasnya Ketua panitia, Suigsan mengatakan kegiatan bersepeda malam adalah kegiatan event yang bisa mendatangkan investor. Sehingga, Lumajang akan jadi magnet sendiri dalam event bersepeda. "Semoga event ini bisa menjadi Promosi Kabupaten Lumajang," paparnya..(ls/red)
Indeks Berita
Ngerii...! Peserta Sepeda Malam The Colour Bike Lewati Jalur Misteri dan Berhantu
Lumajang(lumajangsatu.com) - Ada sesuatu yang beda dalam event sepeda malam the colour biker yang diselenggarakan Pemkab Lumajang. Peserta yang akan menempuh jalur sejauh 10 Kilometer akan melewati jalan Misteri dengan gangguan hantu-hantuan. "Jangan takut ya, nanti dijalur Misteri ada hantu-hantuan, bukan hantu beneran," ujar Bupati Lumajang, As'at Malik, Jum'at(17/04/2015). Menurut dia, ada tantangan andrenalin bagi peserta sepeda malam, ini bagian hiburan khas bersepeda. Sehingga, peserta dari luar kota akan merasakan tegangnya melewati jalur yang gelap. "Sepeda malam menghibur dan bikin deg-degkan, tapi bisa foto selfie bareng kok," ujar As'at. Peserta Sepeda Malam The Colour Bike juga akan melintasi kawasan kuliner dan ramai di Lumajang. Karena, Lumajang juga memiliki tempat santai dan kongkow hingga dini.(ls/red)
Tonton KDI Langsung di Ruang Kerjanya, Bupati Lumajang Dukung Eni Bareng Sekda dan SKPD
Lumajang(lumajangsatu.com) - Bupati Lumajang, As'at Malik, Sekda Buntaran Supriyanto, Kadiparbu Gawat Sudarmanto, Kepal RTP Aziz bersama Ketua Komisi C DPRD LUmajang mengelar nonton bareng Kontes Dangdut Indonesia (KDI) di ruang kerjanya di Kantor Pemkab, Jum'at(17/04) malam. Orang nomor satu Lumajang berharap Eni Hamdiyah bisa lolos ke babak selanjutnya dengan berharap dukungan masyarakat. "Semoga Eni lolos babak selanjutnya," kata As'at Malik. Bupati mengaku sangat bangga ada anak Lumajang yang ikut serta dalam kontestan dangdut dan mengenalkan daerah kelahirannya. Apalagi, Eni adalah sosok perempuan berkerudung yang memiliki talenta yang luar biasa. "Mari kita dukung dengan ketik KDI (Spasi) Eni ke 95151, sebagai bentuk kecintaan pada talenta kelahiran Lumajang," ungkap As'at. Pengamatan lumajangsatu.com, Bupati didampingi Sekda Buntaran tampak was-was melihat hasil polling sementara berada di nomor 4. "Semoga dukungan masyarakat Lumajang bisa membawa Eni ke babak selanjutnya," ungkapnya.(ls/red)
Seru Abis..Peserta The Colour Bike Ditaburi Tepung Warna-Warni
Lumajang(lumajangsatu.com) - Peserta Sepeda Malam The Colour Bike dibikin kaget dan heboh saat melintas di Jalur 10 Kilometer, karena disiram dengan tepung warna-warni, Jum'at(17/04) malam. Inilah yang menjadi serunya sepeda malam yang diselenggarakan Pemkab Lumajang. "Waduh kaget saya, untung tepung warna warni tidak mengenai saya," ungkap Ketua Komisi B DPRD Lumajang, Solikin kepada wartawan. "Saya kena, saat melintas di Stadion dan Adipura," ungkap Kepala Kantor Diklat, Nurwakit. "Sunggu luar biasa, seru dan ramai sekali," ungkap H. AKmat wakil komisi B. "WOw...luar biasa sekali," ujar Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Heri Sugiono. "Saya kaget sekali, tapi seru dan bikin orang gak stress," ungkap Kasi Intel Kajari Lumajang, Erius SH. Sepeda malam The Colour Bike akan menjadi agenda tahunan untuk ajang promosi wisata dan potensi Lumajang.(ls/red)
Ikut Sepeda Malam The Colour Bike, Komisi B DPRD Kaget Banyak Jalan Berlubang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Event sepeda malam the Colour Bike bikin peserta berkesan. Namun, bagi Ketua Komisi B DPRD Lumajang, SOlikin mengaku kaget, karena banyak jalan yang berlubang dan tidak rata. "Aduh...jalannya ada yang berlubang, saya malu karena pesertanya dari luar kota," ungkap Politisi PDIP Lumajang itu, Jum'at(17/04) malam. Menurut dia, perlu adanya perbaikan jalan infrastruktur ke sejumlah obyek wisata. Apalagi event sepeda malam The Colour Bike merupakan sarana promosi Kabupaten Lumajang. "Ini event luar biasa, tahnu depan jalan harus bagus dulu baru kita undang peserta luar kota," ungkap pria yang sudah 4 kali duduk sebagai legislator. Sejumlah peserta yang ikut sepeda malam The Colour Bike mengaku puas dengan adanya taburan tepung warna warni. Karena ada kesan yang mendalam dalam menghadirkan warna-warni pengalaman. "Ini event luar biasa, rugi kalau tidak dilanjutkan," ungkap peserta dari Jember. "Wow...asyiknya sepeda malam dengan keunikan yang dihadirkan," ujar peserta dari Probolinggo.(ls/red)
Dukung Eni KDI, Ribuan Warga dan Peserta The Colour Bike Nobar di Alun-Alun Kota Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Peserta Sepeda Malam The Colour Bike nonton bareng (Nobar) Eni Hamdiyah, kontestan dangdut Indonesia (KDI) di Alun-alun Kota Lumajang, Jum'at (17/04) malam. Eni yang menyanyikan lagu "Seroja" mendapat aplaus dan teriakan masyarakat Lumajang di Jantung Kota Kaki Gunung Semeru. "Ayo Eni...kami mendukungmu," teriak warga. "Eni...maju terus, kenalkan Lumajang ke Pelosok Indonesia," ujar Samad, salah satu peserta The Colour Bike. Yang tak kalah menegangkan saat Eni Hamdiyah tampil, Bupati Lumajang, As'at Malik bareng Ketua DPRD Lumajang, Agus WIcaksono menonton langsung diruang kerja Bupati di Kantor Pemkab. "Semoga Eni lolos, ini aset Lumajang," ungkap As'at Malik. "Kalau Lumajang punya aktris, insyallah Lumajang dikenal," ungkap Agus.(ls/red)
Gunung Semeru Erupsi, Rutusan Warga Pronojiwo Panik
Lumajang (lumajangsatu.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menggelar geladi lapang erupsi gunung Semeru di lapangan Kamarkajang Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro. Dalam kegiatan tersebut, dilibatkan semua unsur pemrrintah seperti TNI, Polri, Pemkab dan sejumlah elemen lain seperti PMI, Orari, para relawan dan insan jurnalis Lumajang serta komponen masyarakat yang lainnya. "Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan bagi masyarakat dan kesiapan pemerintah dalam menghadapi bencana erupsi Semeru dengan melibatkan sekitar 750 orang," ujar Ribowo S.Sos kepala BPBD Lumajang, Kamis (16/04/2015). Sementara itu, As'at M.Ag Bupati Lumajang dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan geladi lapang bukan untuk menantang bencana. Namun, bentuk upaya meminimalisir jatuhnya korban jiwa jika Semeru benar-benar meletus. "Meski pak Bowo tadi mengatakan siapnya keras, bukan berarti menantang bencana, namun adalah bentuk kesiapan dalam menanggulangi bencana jika terjadi," ujar Bupati dengan nada bercanda. Bupati juga mengajak masyarakat tidak memandang remeh jika ada peningkatan status Semeru. Selama ini, warga menganggap biasa aktivitas Semeru yang terkadang diluar kebiasaan. "Warga juga harus pro aktif jika ada peningkatan status Semeru, jangan anggap biasa karena itu yang akan menimbulkan korban jiwa," pungkasnya. Geladi lapang erupsi gunung Semeru melakukan simulasi evakuasi warga Pronojiwo ketitik kumpul. Belasan mobil baik milik TNI, Polri, Pemkab dan masyarakat mengangkut ratusan masyarakat yang terdampak erupsi Semeru.(Yd/red)
Rusak Parah, Jika Hujan Jalan Menuju Pasrujambe Bak Kolam Ikan Lele
Lumajang (lumajangsatyu.com) - Tak hanya jalan menuju Tempursari saja yang rusak, jalan menuju kecamatan Pasrujambe juga rusak parah. bahkan, jika hujan turun jalan tepatnya di desa Kertosari seperti kolam ikan lele. "Jalannya rusak, persis seperti kolam ikan lele, karena air hujan menggenang persis ditengah jalan dan tidak ada pilihan jalan yang bagus," ujar Fida Fareza warga Lumajang yang kebetulan melintas di jalan Jambearum, Kamis (16/04/2015). Hal senada juga dituturkan oleh Dion, warga Pasrujambe yang saat ini sudah pindah ke Padang. Dirinya sangat prihatin, karena jalur utama menuju Pasrujambe rusak parah. "Jalan yang rusak ini dari arah desa Kemuning mas, jika ingin ke Pasrujambe, kerusakannya sekitar 1 km, kalau sebelum itu jalannya cukup baik," terangnya. Jalan tersebut merupakan jalur yang biasanya dilalui oleh warga Pasrujambe jika ingin pergi ke Lumajang. Sebab, jalannya lebih dekat dibandingkan harus lewat ke Senduro. "Lewat Jambearum lebih dekat mas dari pada lewat Senduro," jelasnya. Diduga jalan tersebut rusak parah karena sering dilewati aramada truck pengangkut pasir. Karena sudah rusak, saat ini armada truck pengangkut pasir pindah arah melalaui jalur Senduro. "Kita berharap diperbaiki mas dan ada ketegasan pemerintah agar menindak truck-truck yang melebihi tonase jalan," pungkasnya.(Yd/red)
Pantang Menyerah Meski Sakit, Masruri Tetap Ikut Ujian Nasional Dirumahnya
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jika umumnya peserta didik melaksanakan Ujian Nasional di Ruang kelas Sekolahnya, berbeda dengan yang dialami Masruri salah satu siswa SMK PGRI Lumajang ini. Ia harus menjawab soal Ujian di kamar tidur rumahnya Desa Selok Gondang Kecamatan Sukodono Lumajang, lantaran penyakit kaki yang dideritanya sejak beberapa bulan terakhir, Kamis (16/04/2015). "Saya yang kerumahnya masruri mas, karena ia tidak bisa kesekolah untuk ikut Ujian Nasional," ungkap Zainul salah satu Pengawas Ujian saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Jangankan berangkat ke Sekolah, untuk menjawab soal Ujian di lembar jawaban pun ia harus dibantu oleh sang pengawas, karena tangan Masruri bergetar saat memegang pensil. "Dia coret jawabannya di lembar soal, setelah itu kami bantu memindahkan jawabannya ke lembar jawaban ini mas," tambahnya. Sementara menurut guru matematikanya, Minoto, mengatakan terakhir kali masruri ke Sekolah pada saat Ujian Akhir Sekolah (UAS) beberapa bulan yang lalu."UAS kemarin, dia kesekolah, setelah itu dia harus beristirahat dirumah," ungkapnya sembari mengelus dada. Semangat Masruri untuk menuntut ilmu ini sangat membanggakan ibunya, meski ia dalam keterbatasan sejak awal ia mendaftar di SMK PGRI Lumajang."Semangat sekali mas, saya sampai kasihan pada anak saya yang satu ini," papar Suntamah Janda beranak 4 itu sembari berkaca-kaca di pojok matanya. Masih kata Suntamah, pihaknya berharap segera mendapat bantuan pengobatan dari Pemerintah, agar anak ketiganya itu dapat melanjutkan Pendidikan ke Jenjang lebih tinggi."Semoga saja ada yang mau bantu kami," harapnya. Masruri sendiri, selesai mengerjakan Soal Ujian mengaku sedih karena ia tidak bisa bersama teman-temannya mengerjakan soal Ujian di Sekolah, dan berharap ia bisa lulus dengan nilai yang baik."Sedih sih mas, tapi mau gimana lagi, ya semoga saja saya juga bisa lulus dengan nilai yang cukup," harap siswa SMK PGRI Lumajang itu saat ditanya. (Mad/red)
FKWL dan Forpena Ambil Bagian Dalam Gladi Lapang Bencana Letusan Semeru
Lumajang(lumajangsatu.com) - Insan Jurnalis yang tergabung dalam Forum Komunikasi Wartawan Lumajang (FKWL) dan Forum Jurnalis Peduli Bencana (Forpena) yang ikut serta dalam Gladi Lapang Kesiapsiagaan Bencana Alam Letusan Semeru di Lapangan Dusun Kamar Kajang, Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro, Kamis(16/4/2015). "Ini sebagai bentuk kita peduli dengan Lumajang yang memiliki rawan bencana letusan gunung berapi seperti Semeru," kata Harry Purwanto, Sekretaris Forpena pada lumajangsatu.com. Menurut dia, keterlibatan jurnalis sangat penting dalam pra bencana untuk menyebarkan informasi ke masyarakat kawasan bencana. Sehingga, masyarakat mengetahui informasi terkini soal dampak dari letusan semeru. "Yang paling penting dalam bencana alam adalah pra bencana," ungkapnya. Sementara, Ketua FKWL, Arif Ulinuha mengatakan, penyebaran informasi harus senantiasa cocok dengan fakta dilapangan, agar masyarakat mendapat informasi yang benar. Sehingga, masyarakat kawasan rawan bencana tidak mendapat informasi bohong "Hoax". "Dengan penyebaran informasi yang benar saat pra bencana dan bencana, masyarakat akan mendapat layanan informasi kebencanaan yang benar," terangnya.(ls/red)