Lumajang(lumajangsatu.com) - PSIL Lumajang dalam Liga Nusantara yang akan digeber pada 9 Mei 2015 berada di grup maut. Pasalnya, PSIL akan mendapat perlawanan dari klub-klub yang memiliki pengalaman di kompetisi level Nasional.Sejumlah klub yang berpengalaman dalam mengarungi kerasnya Kompetisi Nasional yakni, Persekapas Pasuruan dan Persid Jember yang pernah menjuarai Liga Indonesia.Kita satu klub beberapa klub di Tapal Kuda, ujar Assisten Manajer PSIL, Mikko Agus Pribadi.Mikko mengaku dirinya tidak akan memandang remeh setiap klub yang berada di Grup I. Ya kita tetap all out bertandingan baik dikandang dan tandang, jelasnya.(ls/red)Pembagian Grup Liga Nusantara 2015 Zona Jatim :Grup I :1. Persid Jember2. Samudra Indonesia Jember3. Jember Pindo Junior (Putra Ijen)4. Jember United5. PSIL Lumajang6. Probolinggo United7. Persekabpas Pasuruan8. Parabola Pasuruan9. Asyifa Kota MalangGrup II :1. Persibo 1949 Bojonegoro 2. Bumi Wali Tuban3. Lamongan FC4. Pamekasan FC5. Perseba Bangkalan6. Persema 1953 Malang7. Suryanaga Conection8. Deltras Sidoarjo9. Mitra SurabayaGrup III :1. Persedikab Kediri2. PSID Jombang3. Persenga Nganjuk4. Persepon Ponorogo5. Persekama Madiun6. Blitar United7. Perseta Tulungagung8. Persekoba Batu9. Gen-B Kota Mojokerto
Indeks Berita
Bripda Claudya, Polwan Cantik Penyebar Informasi di Humas Polres Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Brigadir Polisi Dua (Bripda) Claudya Visca Alvareza Polisi Wanita (Polwan) cantik yang bertugas menyabarkan informasi di bagian Humas Polres Lumajang. Setiap hari, dara manis kelahiran Banyuwangi 03 Juni 1995 itu minimal mengirimkan 10 berita dan informasi di website Humas Polri. "Saya suka dengan tugas saya di Humas ini mas, karena setiap hari saya banyak informasi dan harus mengiformasikan kepada semua masyarakat melalui website Humas Polri," ujar Claudya saat ditanya lumajangsatu.com, Selasa (14/04/2015). Dengan informasi, dirinya akan banyak tahu dan banyak ilmu baru yang didapatkan. Sebab, informasi merupakan jendela dunia untuk membuka cakrawala ilmu pengetahuan. "Informasi itu adalah jendela dunia dan humas adalah tempatnya," terang gadis cantik yang suka traveling itu. Perempuan yang murah senyum itu sangat dekat dengan wartawan yang bertugas meliput di Mapolres Lumajang. Bahkan, dara manis ini tak sungkan untuk menimba ilmu pada insan wartawan. Sementara itu, AKP Sugianto SH, kasubag humas polres Lumajang menyatakan bahwa tugas humas adalah memberikan informasi kedalam dan keluar. Informasi kedalam adalah informasi internal untuk semua personel polisi dan informasi keluar adalah berhubungan dengan masyarakat dan juga insan jurnalis. "Tugas humas adalah memberikan informasi kedalam dan keluar, yakni ke internal polri dan juga kepada masyarakat termasuk insan pers," jelas mantan Kapolsek Ranuyoso itu.(Yd/red)
Awas..!!! Oportunis Muncul di Kegaduhan Politik Lumajang
Kekacauan dan kegaduhan dalam sebuah daerah atau negara, ada yang dirugikan dan diuntungkan dalam pembangunan. Bahkan, dalam suatu tatanan pemerintahan, negara, kekacauan dapat diciptakan dengan politik untuk mencapai tujuan seseorang, kelompok, organisasi serta perilaku dalam merebut kekuasaan. Siapa yang diuntungkan dalam sebuah kekacauan perpolitikan, penulis melihat adalah faham oportunisme. karena para pelakunya, Oportunis akan mengambil kesempatan dalam kegaduhan dan kekacauan yang terjadi dengan politik disebuah daerah atau negara. Oportunisme dapat tumbuh dan berkembang dalam sebuah kekacauan suatu daerah dan negara, karena mereka hanya mementingkan dirinya sendiri dan kelompoknya. Ketua PDIP , Megawati dalam pidatonya menyebutkan kelompok Oportunis adalah penumpang gelap dan selalu menikmati hasil disaat ada kekacauan dan kegaduhan. Secara etimologi oportunis berasal dari kata serapan bahasa inggris yaitu "oportunity" atau peluang, sedang imbuhan "is" dibelakang menyatakan "isme" sifat atau faham, si oportunis itu lebih tepat dinyatakan sebagai sifat atau faham atau tabiat yg cenderung mempergunakan kesempatan semaksimal mungkin apapun alasan dan tujuannya. Di Kabupaten Lumajang, Kelompok Oportunis tumbuh dan berkembang disaat pergantian posisi jabatan politik, ketika Bupati Lumajang, Sjahrazad Masdar mangkat. Kelompok ini dengan orangnya akan menciptakan kegaduhan untuk sebuah keuntungan di dalam pemerintahan. Para pemimpin di Lumajang harus hati-hati dengan oportunis, karena mereka sangat lihai dalam memainkan perannya. Apalagi di Lumajang ada pergantian mulai posisi Bupati, Wakil Bupati dan Sekda Lumajang. Oportunis sangat besar untuk hadir dan meramaikan, karena kekurangan dari pemimpin di Lumajang. Sosok oportunis juga tak mau susah-susah kerja keras. Konon, mereka sangat pintar dan piawai mencuri kesempatan; cukup cerdik mengatur siasat, kapan mesti tiarap dan kapan mesti pasang dada. Yang lebih repot, para oportunis sejati dengan wajah tanpa dosa bisa dengan mudah menihilkan buah kerja keras orang lain dan mengklain sukses itu sebagai miliknya. Sebaliknya, ketika siasat-siasat liciknya gampang terendus orang lain, mereka juga bisa dengan mudah mencari kambing hitam dan sekaligus mencari celah untuk bisa menyelamatkan diri. Para oportunis muncul tanpa diundang dan dilibatkan, karena oputunisme bisa ada dimana-mana dan diberbagai kelompok masyarakat. Jika kelompok Opurtunis menguasai dan masuk dalam sebuah sistem pemerintahan dan negara, alamat hancur serta merugikan masyarakat. Bila kelompok ini masuk, dalihnya untuk kepentingan rakyat, tapi untuk kepentingan sendiri serta kelompoknya. Tak jarang, mereka hadir sebagai pahlawan, karena selalu mengklaim keberhasilan orang lain, karena sedikit kerja. Oportunis akan hadir dalam setiap kegaduhan dan kegalauan, awas Opurtun.(red)
Heboh, Cincin Batu Akik Ranu Bedali Semakin Digandrungi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Mencuatnya berita batu akik Dadali (Ranu Bedali) di tataran kolektor cincin batu akik, kini batu yang tergolong baru tersebut semakin digandrungi masyarakat, pasalnya tidak sedikit warga yang mulai memakai cincin batu bekas erupsi Gunung Lemongan tersebut, Senin (13/04/2015). "Dadali itu singakatan dari ranu bedali mas," ungkap Wandy salah satu kolektor baru akik di Kecamatan Klakah. Lebih lanjut ia mengatakan, jika batu khas lumajang itu memiliki keindahan yang menakjubkan pada seratnya bagaikan air yang mengalir dan mengkristal menjadi sebuah bongkahan batu. "Ini bagus kan mas," tambahnya. Harga penjualannya pun relatif mudah terjangkau, sebab hanya butuh sekitar Rp.100.000,- untuk jenis batu ini dengan motif sederhana. (Mad/red)
Menantang Adrenalin, Medan Wisata Cuban Sewu Semeru Amazing
Lumajang(lumajangsatu.com)- Mencuatnya berita wisata baru di lumajang, Tumpak Sewu yang terletak di Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo Lumajang kini semakin digandrungi masyarakat baik dalam kota mupun luar kota. William misalnya, salah satu touris lokal asal sidoarjo mengaku sangat kagum dengan keindahan wisata tumpak sewu ini, menurutnya wisata ini merupakan miniatur Niagara yang berada di Negara Kanada. Istimewa mas, manurutku sih ini merupakan miniatur niagara, dan kalau di Indonesia ada ngapain harus keluar negeri, paparnya sembari tersenyum saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Masih katanya willam, menurutnya tidak hanya panorama tumpak sewu saja yang memukau dan mengesankan baginya, medan yang begitu menantang adrenalin dengan kedalaman sekira 550 meter memberikan kesan tersendiri baginya. Medannya juga menantang adrenalin banget mas, susah sih tapi semua itu akan terbayar jika kita bisa sampai di bawah sana, tambah pria berposter tubuh tinggi itu. Sementara menurut Kepala Desa setempat, wisata tumpak sewu ini masih belum ia buka secara resmi, pasalnya infrastruktur jalan untuk sampai kelokasi pun masih ia benahi bersama warga dan Pokdarwis setempat. Ya untuk jalan yang saat ini tergolong ekstrim masih terus kita lakukan demi kenyamana para pengunjung mas, ungkap Paiman Kepala Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo Lumajang. Â Tidak hanya itu, pihaknya bersama Kelompok Pemuda Sadar Wisata (POKDARWIS) setempat juga menyediakan seorang pemandu kepada para pengunjung wisata yang membutuhkan. Kami juga menyediakan gaet (pemandu), agar keselamatan para pengunjung bisa terjamin, tambahnya. (Mad/red)
Kompak, Dua Bersaudara Pelaku Perampokan di Desa Kaliwungu Diringkus Polisi
Lumajang (lumajangsatu.com) - Satreskrim polres Lumajang berhasil meringkus satu pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) alias rampok. Polisi juga menangkap satu pelaku penadah yang menerima HP hasil rampokan tersebut. Yang menarik, Saiful (25) warga Jatimulyo Kecamatan Kuni adalah kakak dari Sinar (23) yang menjadi penadah HP hasil curian. Pelaku berhasil ditangkap oleh polisi setelah satu tahun dalam pengejaran polisi. "Saat kita incar tersangka curas ini muncul di tempat karapan sapi, saat kita tangkap kita berhasil amankan 1 HP yang digunakan oleh adik pelaku Saiful," ujar AKBP Aries Syahbudin SIK, Kapolres Lumajang saat menggelar rilis, Senin (13/04/2015). Ketika dicocokkan, HP yang digunakan Sinar identik dengan HP milik korban perampokan. Korban Samsul Hadi warga Kaliwungu Kecamatan Tempeh juga kehilangan uang 17 juta saat peristiwa perampokan terajdi satu tahun yang lalu. "HP-nya bisa kita amankan, kalau uang 17 jta yang juga dibawa para pelaku mungkin sudah habis," papar Kapolres. Saat ini, polisi sedang melakukan pengejaran kepada para pelaku yang lainya. "Kita sudah kantongi identitas pelaku lainnya dan kita terus lakukan pengejaran, semoga saja lekas tertangkap," pungkasnya.(Yd/red)
Unik, Emban Batu Akik Terbuat dari Biji Kelapa Sawit
Lumajang(lumajangsatu.com)- Mewabahnya cincin batu akik ditataran masyarakat Indonesia beberapa bulan  terakhir memicu Wandy pria berusia 29 tahun ini membuat emban cincin dari Biji Kelapa Sawit , yang mana pada umumnya emban cincin batu akik ini terbuat dari perak, besi maupun emas. Ia pertama kali muncul iede unik itu berawal dari kegelisahannya melihat biji kelapa sawit yang kering dan tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Awalnya kan saya iseng aja, melihat biji kelapa sawit yang tidak bisa ditanam lagi, kemudan saya coba-coba membentuknya menjadi sebuah emban cincin, kenang Wandy saat ditanya sejumlah awak media, Senin (13/04/2015). Proses pembuatannya pun masih tergolong manual ia hanya membutuhkan peralatan seadanya untuk membuat emban cincin tersebut. Selembar ramplas saya gosokkan pada biji sampai membentuk bahan setengah jadi, kemudian setelah saya tempelkan batu mulianya baru saya lem mas, dan proses finishingnya saya cat dengan pilok mas, ceritanya sembari menatap cincin yang ia buat. Keistimewaan dari emban cincin buatan Wandy ini, selain lebih ringan, setelah dipakai akan terlihat lebih alami dan elegan. Harganya pun relatif murah, setiap satu buah emban cincin ia hargai sebesar Rp.25.000 hingga Rp.30.000,- saja. besaran harga yang ia patok tergantung motif yang diinginkan oleh pemesannya. Yang Rp.30.000 itu motifnya lebih bagus mas, kalau yang sedang-sedang ya hanya Rp.25.000,- saja lah, paparnya. Tercatat sebulan terakhir, ia bisa membuat 4 hingga 5 buah emban cincin per hari, tergantung banyaknya pesanan. Peminatnya pun tidak hanya warga lumajang, yang dari luar kota pun ada yang memesan padanya. Lumajang dan Probolinggo saja mas, tambahnya.(Mad/red)
Rampok Uang 17 Juta, Saiful Ngaku Hanya Untuk Beli Rokok dan Jalan-jalan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Saiful (25) warga Jatimulyo Kecamatan Kunir nekat merampok hanya karena ingin jalan-jalan dan membeli rokok. Residivis dua kali karena kasus sajam ini akhirnya kembali diringkus polisi setelah satu tahun menjadi DPO. "Saya hanya dapat 2 juta pak dan HP, yang saya berikan kepada adek saya, sisanya dibawa teman-teman" ujar Saiful saat ditanya oleh AKBP Aries Syahbudin SIK kapolres Lumajang, Senin (13/04/2015). Saat ditangkap di tempat karapan sapi, polisi juga meringkus Sinar (23) adik Saiful yang menjadi penadah. Polisi langsung mengamankan HP yang diambil dari korban Samsul Hadi warga Kaliwungu satu tahun yang lalu. "Kita juga tangkap adik pelaku, karena menjadi penadah dari HP hasil rampokan," jelas Aries kepada sejumlah wartawan. Polisi terus melakukan pengejaran kepada para pelaku yang lain. Identitas dari pelaku sudah dikantongi polisi dan tinggal ditangkap jika muncul. "Korban juga kehilangan uang 17 juta dan kita sedang kejar para pelaku lainnya," pungkasnya.(Yd/red)
Curi Empat Ekor Sapi di Randuagung, Maling Asal Sumberbaru Jember Ditembak Polisi
Lumajang (lumajangsatu.com) - Satreskrim Polres Lumajang berhasil menangkap maling sapi lintas Kabupaten. M. Sahit (25) warga Sumberbaru Kabupaten Jember ditembak kakinya karena hendak melawan petugas saat ditangkap. "Kita tembak kaki pelaku, karena saat diminta menunjukkan teman-temannya ruwet dan hendak melawan petugas," ujar AKBP Aries Syahbudin SIK Kapolres Lumajang, Senin (13/04/2015). Pelaku diduga berjumlah 5 orang dan saat ini sedang dilakukan pengejaran. Modus yang dilakukan oleh para pelaku dengan mencongkel pintu kandang dan membawa 4 ekor sapi curinnya. "Para pelaku kemudian menuntun sapi curian dan menitipkaan sapi-sapi curian itu kesalah seorang warga dibawah ancaman jika tidak mau menerima titipan sapi," jelas Kapolres. Saat ini, polisi terus melakukan pengejaran kepada para pelaku lain yang sudah dikantongi identitasnya. Polisi langsung mengembalikan sapi-sapi curian kepada pemiliknya. "Kita langsung kembalikan sapinya kepada para pemiliknya, dan kita terus lekukan pengejaran kepada pelaku yang lainnya," pungkasnya.(Yd/red)
Dugaan Korupsi Tambang Pasir Besi, Tim Kajati Periksa Pejabat Teras Pemkab Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Tim Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur melakukan pemeriksaan maraton kepada sejumlah pejabat teras Pemkab Lumajang. Pemeriksaan tersebut berkaitan dengan dugaan tindak pidana korupsi tambang pasir besi atau pasir galian B. Dari pantauan lumajangsatu.com, Senin (13/04/2015) sejumlah pejabat datang satu persatu ke kantor Kejaksaan Negeri Lumajang di jalan Sunandar Priyo Sudarmo. Nampak Indah Amperawati Masdar ketua Bappeda Lumajanag. Disamping Indah, juga telihat Winarno mantan Kadishub Lumajang yang saat ini sudah pensiun, Mansur Hasan mantan Kabag Hukum Pemkab, Agus Triyono mantan kepala KPT yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kantor Pemuda dan Olah Raga. Saat acara pemeriksaan, juga terlihat Nugroho Dwi Atmoko Kapala Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang sedang dalam ruangan pemeriksaan. Informasinya, Tim dari Kajati dua hari berada di Lumajang untuk melakukan pemeriksaan kepada para pejabat yang telibat dalam penerbitan ijin tambang pasir besi. Saat diwawancarai para para Jurnalis, Indah Amperawati menyatakan dirinya hadir ke kantor Kejaksaan Negeri karena adanya undangan dari Kajati. "Saya hadir dalam kapasitas saksi saja dan ini adalah yang kedua kalinya," paparnya. Sebelumnya diberitakan, Kajati telah menetapkan dua tersangka dalam dugaan kasus korupsi ijin tambang pasir besi. Yakni Lam Cong San direktur utama perusahaan tambang IMMS dan Abdul Ghofur merupakan Sekretaris Komisi Penilai Amdal dan Ketua Tim Teknis Dokumen Amdal.(Yd/red)