Indeks Berita

Sidak Desa Boreng, Komisi A DPRD Temukan 70 Persen ADD Tak Terserap

Lumajang(lumajangsatu.com)- Banyaknya posisi perangkat desa yang kosong berpotensi mempengaruhi pembangunan di desa langsung ditindak lanjuti oleh Komisi A DPRD Lumajang. Para wakil rakyat itu langsung turun melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke desa Boreng Kecamatan Lumajang, Selasa (13/01/2015). Saat melakukan sidak, Komisi A menemukan anggaran dana desa (ADD) tahun 2014 70 persen untuk fisik tidak terserap. Hal itu dikarenakan kaur keuangan di desa tersebut sudah lama tidak terisi. "Kita temukan bahwa desa Boreng tidak bisa menyerap ADD 70 persen untuk fisik karena kaur keuangannya tidak ada," ujar Hj. Nur Hidayati Ketua Komisi A DPRD Lumajang kepada lumajangsatu.com. Dampaknya, mengganggu kepada pembangunan dan pelayanan desa, karena pembangunan yang berasal dari ADD untuk fisik tidak bisa dilakukan. Komisi A melihat sebagian bangunan kantor desa sudah hampir ambruk dan jalan disamping balai desa sudah rusak, seharunya bisa segera diperbaiki. "Itu sangat mengangu pembangunan di desa mas, kita lihat ada bangunan balai desa yang hampir ambruk, jalan disamping balai desa rusak belum bisa di perbaiki, ya karena kaur keuangannya tidak ada," paparnya. Komisi A meminta kepada Pemkab Lumajang untuk segera mengatasi banyaknya kekosongan perangkat desa. Sebab, jika tidak segera diatasi maka akan menggangu pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di Desa. "Kita minta Pemkab turun tangan atasi kekososngan perangkat desa, di Desa Boreng sekarang masih ada dua kasun yang kosong yakni kasun Kerajan 1 dan Kasun kerajan 2," jelasnya. Sementara itu, Ubaidillah Sekretrasi Desa (sekdes) Desa Boreng menyatakan bahwa 70 persen ADD tahun 2014 tidak bisa diserap karena kekosongan kaur keuangan. Sehingga dari pihak kecamatan tidak bisa mencairkan ADD sebab tidak ada penanggung jawabnya. "Iya tidak bisa terserap mas, karena kaur keuangannya tidak ada, sehingga dari kecamatan tidak bisa mencairkan ADD 70 persen untuk fisik," jelas Ubaidillah kepada lumajangsatu.com. Kepala Desa yang baru saat ini sudah melakukan penjaringan untuk kaur keuangan. Namun, karena jedah waktunya mepet, sehingga tidak bisa untuk melakukan pembangunan. "Kaur keuangan sudah lama kosong, kemaren Kades baru sudah melakukan penjaringan," paparnya. Lamanya penjaringan kaur keuangan kata Ubaidillah karena terkendala SK dari kaur kaungan yang lama sudah mati. "Tahun 2015 pembangunan fisik sudah bisa dilakukan mas, dan anggaran tahun 2014 akan dirapel tahun 2015," pungkasnya.(Yd/red)

Jambret Kalung Ibu-Ibu, 2 Penjambret Asal Kunir Nyaris Babak Belur Dimassa

Lumajang(lumajangsatu.com) - Dua penjambret asal Kecamatan Kunir, Inul asal Kunir Lor dan Andri asal Jatirejo nyaris babak belur dihajar masssa usai beraksi menjambret seorang ibu-ibu bernama Sri Hartutik. Dua pelaku nyaris babak belur dihajar warga jika tidak datang aparat kepolisian Polres Lumajang.   Dua pelaku nekat mejambret Sri Hartutik yang hendak ke Pasar Baru di pertigaan Sekola Unggulan Terpadu (SUT) Jl. Hos Cokroaminoto, Senin(12/01). Dua pelaku mendapat perlawan dari Ibu muda dengan ditendang motornya hingga terjatuh.   "Dilangsung merampas kalung dileher saya, jadi saya tendang bokong motornya, hingga kaki lecet dan luka mas," ungkap Sri di Mapolres.   Dua pelaku yang tersungkur usai motornya ditenang sang ibu pemberani, langsung mencoba kabur. Naas, warga yang mendengar teriakn ibu pemberani, langsung mengejar dan mengepung korban dan dihajar beramai-ramai.   Beruntung aparat kepolisian cepat datang kelokasi dan menyelamatkan dua pelaku yang masih muda belia. Kedua pelaku langsung dikeler dan diamankan ke Mapolres.   "Kita amankan keduanya, jika tidak bisa dihajar massa," ujar Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Heri Sugiono. (ls/red)

Kaki Terkilir Tak Kuat Turuni Gunung Lemongan, 3 Pendaki Dievakuasi TRC BPBD

Lumajang(lumajangsatu.com) - Tim Reaksi Cepat BPBD Lumajang berhasil mengevakuasi 3 Pendaki yakni, Kukuh P asal Banyuwangi, Yungki asal Banyuwangi dan Kristin P asal Tulungagung. Ketiga pendaki tidak kuat lagi turun dari Gunung Fujiyama-nya Indonesia lantaran kakinya terkilir dan kondisi kesehatan drop "Dehidrasi". 3 pendaki yang tidak kuat melajutkan turun usai mendaki ke puncak Lemongan memilih instirahat di Watu Gede. Rekan korban langsung mencari pertolongan ke warga dan kebetulan aktivis lingkungan "laskar Hijau". Akhirnya, tim TRC BPBD meluncur dan mengevakuasi 3 korban dengan memberikan perawatan pada kaki terkilir dan mengembalikan kondisi kesehatannya. Kemudian 3 korban pendaki gunung Lemongan berhasil diveakuasi dengan cara dirangkul sambil berjalan. "Alhmadulillah, bisa terevakuasi," ujar Kepala BPBD Lumajang, Ribowo. TRC menduga 3 pendaki tidak mengetahui medan berat pendakian ke Gunung Lemongan. Selain itu, kurangnya persediaan makanan dan air minum, sehingga kondisi kesehatan drop hingga kaki terkilir.(ls/red)

Sri Astutik, Ibu Pemberani Gagalkan Aksi Penjambretan Inul dan Andri

Lumajang(lumajangsatu.com)- Berkat keberaniannya Sri Astutik (40) warga Imam Bonjol Gang Pahlawan Lumajang berhasil menggagalkan upaya penjambretan yang menimpa dirinya. Meskipun korban harus terluka, karena kaki korban masuk ke ban sepeda motor milik pelaku. Aksi penjambretan dilakukan oleh Zainul (19) warga desa Kunir Lor dan Andri (21) warga desa Jatirejo Kecamatan Kunir. Pelaku akhirnya tertangkap setelah dikejar oleh warga dan polisi. "Kalung saya dijambret mas, saya tendang sepedanya dan kaki saya masuk di ban sepeda motor anak itu," ujar Sri kepada sejumlah wartawan, Senin (12/01/2014). Setelah Sri melawan, korban dan pelaku sama-sama terjatuh dengan kondisi kaki korban masih berada di ban belakang sepeda milik pelaku. Korban akhirnya berteriak dan minta tolong, warga kemudian menangkap satu pelaku bernama Andri. Sedangkan satu pelaku lagi bernama Zainul melarikan diri dan langsung dikejar oleh warga dan polisi. Pelaku berhasil ditangkap saat berada diatap rumah warga. Pelaku turun setelah mendapatkan beberapa kali tembakan peringatan.  "Alhamdulillah kita berhasil tangkap kedua pelaku, dan kedunya berasal dari Kunir," ujar AKP Heri Sugiono KasatReskrim Polres Lumajang. Polisi langsung mengamankan dua pelaku, 1 unit sepeda motor milik pelaku Zuzuki Satria F 150 Nopol N 4476 LB dan barang bukti kalung serta liontin seberat 18 gram. Polisi terus lekaukan pengembangan, karena diduga pelaku pernah beraksi disejumlah tempat lainnya.(Yd/red)

Demi Nikahi Wanita Pujaan Hati, Andri Nekat Jambret Kalung Ibu-ibu

Lumajang(lumajangsatu.com)- Mengaku tidak punya biaya untuk menikah, Andri (21) warga desa Jatirejo Kecamatan Kunir nekat menjambret. Namun apes, niatnya untuk segera menakah kandas, karena pelaku harus mendekam di sel karena terangkap saat menjambaret seorang ibu, di jalan WR Supratman atau utara Gor Wirabhakti Lumajang. Andri dan temannya Zainul (19) warga Kunir Lor nyaris tewas jika tidak segera diamankan oleh Polisi. Warga dan Polisi berhasil menangkap dua pelaku, karena korabn Sri Astutik (400 melawan saat dijambret dengan menendang sepeda motor milik pelaku. "Kenapa menjambret le, tanya Polisi, Andre menjawab karena ingin menikah pak," ujar Andri di ruang penyidikan Reskrim Polres Lumajang, Senin (12/01/2015). Saat ditanya sejumlah wartawan, Andri mengaku kurang 23 hari lagi akan menikah dengan tunangannya warga desa Sukosari Kecamatan Kunir. Niat itupun pupus, karena Andri menjambret untuk mendapatkan uang dan akhirnya ditangkap polisi. "Kurang 23 hari lagi pak, saya menikah dengan tunangan saya anak Sukosari Kunir," papar Andri. Polisi langsung mengamankan dua pelaku, 1 unit sepeda motor milik pelaku Zuzuki Satria F 150 Nopol N 4476 LB dan barang bukti kalung serta liontin seberat 18 gram. Polisi terus lekaukan pengembangan, karena diduga pelaku pernah beraksi disejumlah tempat lainnya. "Kita amankan alat bukti sepeda motor Zuzuki Satria F 150, kalung korban dan kita terus kembangkan karena kita duga pelaku ini pernah beraksi di TKP lain," papar AKP Heri Sugiono Kasat Reskrim Polres Lumajang.(Yd/red)

Rem Blong, Sebuah Truck Seruduk Mobil Sedan PNS Probolinggo

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kendaraan truck milik Susanto (42) Nopol N 8394 UZ minggu siang (11/01) menyeruduk mobil sedan suzuki baleno milik Adi Kusman (57) dengan NoPol N 1630 RK di Jalan Raya Klakah Lumajang, Senin (12/01/2015). Menurut pantauan lumajangsatu.com, kecelakaan itu tidak hanya mengenai mobil adi kusman yang tak lain merupakan salah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Probolinggo, namun suzuki baleno yang diseruduk truck itu malah mengenai sebuah warung rokok milik maulidika (37) hingga rusak parah. Menurut salah satu warga mengatakan, kejadian itu bermula saat mobil sedan milik adi kusman sedang parkir di sisi timur jalan, tiba-tiba truck yang dikemudikan oleh susanto menyeruduknya hingga terjadi benturan keras, diduga kuat kecelakaan itu terjadi lantaran rem truck ngeblong. "Katanya supir truck remnya blong mas," papar Sahar saksi mata saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kedua kendaraan beserta warung rokok itu mengalami kerusakan parah, ditaksir kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Polisi yang datang kelokasi kejadian langsung melakukan evakuasi kepada kedua kendaraan dan membawanya ke kantor polisi setempat. Sementara maulidika, pemilik warung mengaku merugi karena selain harus membenahi warungnya ia juga terpaksa harus berlibur menjual rokok seperti biasanya. "Ya kalau bisa ada bantuan lah mas," harap maulidika pemilik warung. (Mad/red)

Pupuk Langka dan Mahal, Komisi B DPRD Panggil Distributor dan Kios

Lumajang(lumajangsatu.com)- Banyak keluhan pupuk saat musim tanam tiba-tiba menghilang dari pasaran dan harganya menjadi mahal, langsung direspon oleh Komisi B DPRD Lumajang. Para wakil rakyat itu langsung memanggil mitra kerja, para kelompok tani, pemilik kios, distributor dan produsen pupuk yakni PT Kaltim dan Petro Gresik. "Informasi yang kami terima banyak pupuk yang dijual diatas harga eceran tertinggi (HET) pupuk," ujar H. Akhmat ST, wakil ketua Komisi B DPRD Lumajang, Senin (12/01/2014). DPRD berharap kepada komisi pengawasan pupuk dan pestisida (KP3) berperan aktif melakukan pengawasan dan menindak distributor dan para pemilik kios yang nakal. KP3 harus melakukan pengawasan ketat agar para distributor dan pemilik kios menjual harga pupuk sesuai dengan HET. "Kita minta KP3 untuk melakukan pengawasan ketat kepada distributor dan pemiliki kios agar menjual pupuk sesuai dengan HET seperti diamanatkan pada peraturan menteri Pertanian dan Perdagangan," terang politi PPP itu. Pemanggilan KOmisi B juga berkaitan dengan indikasi sejumlah kios menjual pupuk sibsisi untuk petani di Lumajang ke wilayah luar seperti Malang. Sebenarnya kata Akhmat, jika penjualan pupuk untuk kebutuhan petani sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompk (RDKK), maka pupuk sulit akan dijual keluar daerah. "Seharusnya distributor memberikan jumlah pupuk yang akan dibeli oleh kios sesuai dengan kebutuhan dari para kelompok tani," terangnya. Dari hasil haering tersebut ada dua kios di wilayah Kecamatan Padang yang dilakukan pemutusan surat perjanjial jual beli (SPJB). Komisi B berharap distributor tegas jika memang ada kios yang melakukan pelanggran. Di Lumajang satu distributor membawahi 3 Kecamatan, sedangkan setiap desa minimal ada satu kios untuk mengetahui RDKK para petani. Dengan demikian akan diketahui kebutuhan pupuk baik Urea, ZA, SP36, NPK dan Organik.(Yd/red)

AKBP Aries Syahbudin Disambut Pedang Pora Masuki Mapolres Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Kapolres Lumajang yang baru, AKBP Aries Syahbudin saat mengijakan kaki pertama di Mapolres disambut dengan prosesi pedang pora oleh para Kapolsek. Prosesi penyambutan laksana menghormati komandan perang dizaman kerajaan Majapahit dengan pasukan Bhayangkara. Prosesi pedang pora diawali dengan kedatangan, AKBP Aries Syahbudin oleh AKBP Singgamata dengan istrinya. Kemudian prosesi pedang pora digelar seperti komadan Bhayangkara usai melakukan perang dan mendatangi tempat tugas baru. "Prosesi ini, bagian dari penyambut pimpinan Kapolres dari tahun ketahun," ujar Kasubag Humas Polres Lumajang, AKP Sugianto. Menurutnya, penyambutan pedang pora dalam sejarahnya, sebagai langkah maju dalam sebuah tampuk pimpinan Polri. Jadi pedang pora, seperti penyambutan panglima perang usai dari pertempuran hebat. "Jadi maknanya sangat besar, bagi perwira Polri," paparnya. Usai pedang pora disambut tarian bedayan oleh siswa sekolah menengah pertama. Kemudian, AKPB Aries Syahbudin diantar oleh AKBP Singgamata ke ruang kerjanya dan diperkenal ke masing-masing anggota. "Disana Kapolres lama memberikan paparan ke kapolres baru," jelas pria yang akrab dengan wartawan itu.(yd/ls/red)

Pelepasan AKBP Singgamata Diwarnai Isak Tangis Anggota Saat Tinggalkan Mapolres

Lumajang(lumajangsatu.com) - Prosesi pelepangan AKBP SInggamata sebagai Kapolres Lumajang lama beserta istri yang dilakukan dengan prosesi sakral. Ternyata, membuat air mata anggota berlinang melepas Kapolres yang low profile itu. Pengamatan lumajangsatu.com, Sabtu(10/01), AKBP Singgamata beserta istri saat meninggalkan Mapolres juga dilakukan prosesi pedang pora. Kemudian pengalungan bunya oleh AKBP Aries Syahbudin beserta istri ke AKBP Singgamata dengan istri. Anggota Polres Lumajang yang berjejer dikarpet merah bersama anggota Bhayangkari mengantar prosesi pelepasan AKBP Singgamata dan istri. Perpisahan itu membuat anggota bersama bhayangkari berlinang air mata. "Pak Singgamata sosok kapolres yang bisa dijadikan teladan, ibu kapolres juga rama," terang salah satu anggota. AKBP Singgamata yang menyapa anggotanya dengan tegar melangkah meninggalkan Mapolres beserta istrinya. Sejumlah anggota banyak yang mengucapkan banyak terimah kasi telah memberikan perubahan dalam organisasi polri di kaki Gunung Semeru. "Terima kasih ndan, semoga sukses slalu di Malang," ujar salah satu perwira.(yd/ls/red)

Detik-detik Terakhir Tinggalkan Mapolres, PMII Berikan Penghargaan AKBP Singgamata

Lumajang(lumajangsatu.com)- Detik-detik terakhir pelepasan AKBP Singgamata SIK sebagai kapolres Lumajang dikejutkan dengan kedatangan sejumlah aktivis Mahasiswa. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang datang dan memberikan sebuah piagam penghargaan kepada mantan Kapolres Lumajang itu. Sebelum naik ke kereta kencana, Singgamata dihadang oleh mahasiswa dan diberi sebuah kenang-kenangan berupa piagam penghrgaan. PMII menilai semasa menjadi Kapolres Lumajang, Singgamata dianggap sebagai seorang yang komunikatif dan sukses menjaga kondusifitas Lumajang. "Pak Singgamata adalah seorang pemimpin yang tegas, komuniktif dan tidak pernah memberikan jarak, baik dengan warga dan mahasiswa," ujar Muhammad Hariyadi ketua PC PMII Lumajang, Sabtu (10/01/2015). PMII juga menilai bahwa Singgamata sebagai seorang pendobrak mafia pasir di Lumajang. Pada era kepemimpinannya, Singgamata telah menetapkan sejumlah tersangka kepada para pemilik tambang ilegal baik pasir galian B atau C. "Pak Singgamata Kapolres yang berani, dengan melakukan gebrakan dalam pemberantasn tambang pasir ilegal di Lumajang," papar Arya panggilan akrabnya. Selama dipimpin Singgamata juga relatif kondusif karena Kapolres langsung turun membuka komunikasi dengan semua elemen masyarakat. "Selama ini Lumajang kondusif karena pak Singgamata langsung turun melakukan komunikasi dengan berbagai elemen," pungkasnya.(Yd/red)