Indeks Berita

Honor Kecil, Panwascam Tak Berani Rekrut PPL

Lumajang- setelah datang ke kantor Bupati beberapa waktu lau dan ditemuai wakil bupati As'at Malik di rumah dinasnya, kali ini Para panwascam datang ke kantor DPRD kabupaten Lumajang, Jum'at (22/02/2013), Kedatangan puluhan panwascam tersebut ingin menyampaikan keluhan dengan kecilnya honor yang diterima panwascam dan Panitai pengawas Lapngan (PPL) "Honor panwascam dan PPL sangat kecil," Ujar Achmad Hambali Panwascam kecamtan klakah.   Menurutnya, kedantangan panwascam ingin mengadu kepda wakil rakyat agar SK bupati terkait dengan Honor panwascam dan PPL bisa di rubah. Sebab, honor tersebut dirasa sangat tidak pantas dengan kinerja yang sangat berat. "Panwascam ketau Rp 500.000, anggota Rp 400.000 sedangkan PPL hanay Rp 120.000 per-bulan," Terangnya. Tak hanya itu, SK dari Bupati tersebut juga menerangkan masa kerja PPL hanya dua bulan. Padahal, sesuai dengan aturan Bawsalu, Panwas Kabupaten, panwas kecamatan dan PPL sudah harus bekerja sejak satu bulan sebalum tahapan Pemilu di mulai. panwascam menganggap, SK Bupati No. 188.45/85/427.12/2012 tentang Standart Honorarium, Uang lembur dan Satuan Harga barang/jasa Belanja Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Buptai Tahun 2013, banyak aitem-aitem yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. "SK Bupati banyak aitem yang bertentangan dengan Undang-Undang pemilu dan peraturan bawaslu," Tambahnya. Panwascam berharap dengan bertemu dengan DPRD, bisa ada aturan yang lebih jelas dan tidak bertentangan aturan yang lain. Tak hanya itu, kecilnya Honor PPL juga berdampak pada minimnya peminat PPL. Bahkan, di Kecamtan Klakah, panwsacam belum berani melakukan perekrutan PPL. "Jelas berdampak mas, di kecmtan Klakah panwascam belum berani merekrut PPL," Pungkasnya.(yd/red)

DPRD Nilai Honor Panwsacam Jauh Dari Semestinya

Lumajang- kedatangan para panwascam yang mengadu tentang kecilnya honor untuk PPL dan panwascam diterima lanmgsung ketua DPRD, Agus Wicaksono S.Sos, Jum'at (22/02/2013) di Rangan para pimpinan DPRD kabupaten Lumajang. "Kita akan segera mempelajari SK yang diterbitkan bupati tentang Honorarium dan lainnya untuk Pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati tahun 2013," Ujar Agus Seusi menerima puluhan Panwascam. Dilihat sepintas, SK yang dikeluarkan bupati agak bertentangan dengan undang-undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Pemilu, perarturan Bawaslu. Dimana ada beberap aitem yang dikurangi terkait dengan perekrutan panitia pengawas lapangan (PPL) "Dilihat sepentas ada aitem-aitem yang dikurangi ya," Ungkap Ketua DPRD itu. Disamping itu, DPRD juga menilai Honor yang ditemria panwascam juga jauh dari yang semestinya. Referensi Honor bukan hanya dari aturan, namun bisa melihat daerah lain, yang juga menyelnggrakan pemilukada. Agus juga membandingkan, saat pemilukada tahun 2008, dimana APBD Lumajang masih 780 Miliar, akan tetapi bisa memberikan honor yang pantas untuk Panwsacam. Yakni 1 juta untuk Ketua dan 750 ribu untuk anggota. "Saya masih ingat, Pilkada 2008 dengan APBD 780 Milyar sudah bisa memberikan honor yang pantas," jalsnya. DPRD tidak melihat ada indikasi pelemahan kinerja pengawas pemilu, dengan meberikan Honor yang kecil untuk panwascam dan PPL. Namun, kekeliruan tersbut harus diluruskan bersama. "katanya temen-temen, Honornya tidak Manusiawi," Tambah Calon Bupati Lumajang 2013 itu.(yd/red)

Honor Kecil, Puluhan Panwas Kecamatan Luruk Kantor Bupati

Lumajang- Puluhan perwakilan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan, Senin siang (18/02/2013 mendatangi kantor Bupati Lumajang. Kedatangan mereka ingin betemu Bupati dan agar bupati melakukan perubahan honorarium yang diberikan kepada Panwascam dan Panitia Pengawas Lapangan (PPL).

Keluar Dari NasDem, Sejumlah Kader Loncat ke Hanura

Lumajang- Keluarnya ketua dewan pakar partai NasDem Hary Tanoesoedibjo yang juga Bos MNC Grup dan menyatakan bergabung ke Partai Hanura ternyata berdampak ke daerah. Sejumlah pengrus partai dan ormas NasDem Kabupaten Lumajang juga ikut-ikutan mundur dan bergabung denga Hanura.

Deklarasi Pasangan ARIF, Ribuan Masa Padati Lapangan Gor Wirabhakti

Lumajang- ribuan masa dan simpatisan PDI Perjuangan, PPP dan PKS menghadiri acara Deklarasi bakal calon bupati dan wakil bupati, Agus Wicaksono dengan KH. Adnan Syarif di lapangan GOR Wira Bhakti Lumajang, Minggu(17/2/2013). Agus wicaksono yang menyampaikan mendapat surat keputusan (SK) penugasan seperti Jokowi dari Ketua Umum PDI-Perjuangan, Megawati Soekarno Putri. Saya maju menjadi calon bupati dikarenakan ditugaskan oleh partai seperti pak Jokowi, ujar Agus saat berpidato dihadapan ribuan pendukungya. Dia mengatakan, mengemban amnah untuk memimpin Lumajang lebih sejahtera dan bermartabat akan senantiasa dilakukan bersama KH. Adnan Syarif. Dengan kekuatan APBD lebih dari satu triliun akan diperuntukan pada rakyat Lumajang. Sementara, KH. Adnan Syarif mengatakan, pembangunan di Lumajang akan dilakukan dengan perbaikan moral dibidang keagamaan dan pendidikan formal serta non-formal. Dirinya mengaku mendampinmgi Agus Wicaksono untuk melakukan perubahan di Lumajang. Kita ini pasangan Nasionalis-Religius dan cocok untuk membangun Lumajang, terangnya. Sementara itu, Ketua DPD PDI-Perjuangan Jawa Timur, Sirmaji ikut berorasi dan membakar semangat puluhan ribu massa yang menghadiri deklrasi tersebut. Tokoh partai dengan banteng bermoncong putih mengajak masyarakat Lumajang tidak lagi memilih calon pemimpin yang ingkar janji. Dia berharap masyarakat percayakan untuk memimpin Lumajang 5 tahun ke depan ke pasangan ARIF. Namun, kita harus berjuang dengan niat insun untuk pasangan Arif, merubah masyrakat Lumajang menjadi lebih makmur dan sejahtera, ujarnya dihadapan Massa. DPP PDIP Telah melakukan kajian terhadap tokoh di Lumajang, untuk menghasilkan calon yang cocok dengan masyarakat.  Pasalnya, ada calon bupati yang suka janji muluk-muluk dan tinggal janji akan maju lagi.  Masak mau milih dia lagi,teriak sirmaji. Sirmaji memberikan Seseorang pemimpin yang baik dengan 5 ciri pokok. Pertama, As siddiq - jujur pada diri, rakyat dan Allah SWT. Kedua, Amanah yakni  harus bisa dipegang janjinya yang melekat pada posisinya dan melakukan kebijakan dengankesepakatan bersama. Ketiga, Adil - bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya, jika rakyat punya hak hidup sehat, bekerja, sejahtera dan aman. Seorang Pemimpin mencari jalan dan caranya untuk memenuhi. Ke-empat, Konsisten- yakni teguh pada pendirian, dalam mencanangkan agenda pembangunan. Kelima, Pemimpin harus pandai membangun kerjasama dan Taawun dengan berbagai elemen masyarakat. Gotong Royong itu ciri masyarakat Indonesia,, ungkapnya. Meski hujan menguyur di acara deklarasi pasangan Agus Wicaksono-KH. Adnan Syarif (ARIF) yang diusung PDIP, PPP dan PKS,  massa terus berdatangan hingga cara usai. Sejumlah kesenian tradisional seperti Reog, Hadra, Patrol, Tong-Tong ikut meramaikan.(Yd/red)

Longsor di Piket Nol, Jalur Lumajang-Malang Macet Total

Candipuro- Longsor yang membuat jalur Lumajang-Malang macet total kembali terjadi. Pasalnya, hujan deras yang menguyur kawasan perbukitan Piket Nol di Desa Sumber Mujur Kecamatan Candipuro mengakibatkan terjadinya tanah dan bebatuan menjadi ambrol dan menimbun bahu jalan, Rabu(13/02/2013) malam.

Tak Bisa Bayar Uang Kontrak, Kantor Pawaslu Lumajang Digembok

Lumajang- Gara-gara tidak bisa bayar perpanjangan kontrak karena dana dari APBD belum cair, Kantor Panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Kabupaten Lumajang, sejak Senin (11/02/2013) ditutup alias dikunci oleh pemiliknya. Pak Dhe Meme, orang yang menunggu rumah tersebut, mengaku jika Panwas sudah terlambat selama tiga hari dalam melakukan pembayaran rumah kontrakan. Setiap bulannya, untuk uang sewanya dikenakan tarif sebasar Rp. 1 juta. Meski uang sewanya nanti mau dibayar, ia mengaku tidak akan lagi menyewakan pada Panwalu. Dirinya takut kalau kantor itu sewaktu-waktu digeruduk orang. Saya takut didemo, jadi tidak saya sewakan lagi ke panwas, katanya.              Sementara itu, Cokro Widodo komisioner Panwaslu divisi penidnakan mengatakan, membenarkan jika memang ada keterlambatan dalam membayar uang sewa kantor. Sedangkan anggaran untuk Panwas belum juga dicairkan, Saya sudah empat bulan tidak gajian, katanya. Sebelumnya direncakan jika kantor Panwaslu akan pindah di komplek kantor BKKBN di depan kampus STKIP, namun karena kondisi bangunan perlu direnofasi, akhirnya masih menunggu anggaran turun. Sebab, sampai saat ini, Panwas belum memiliki anggaran. kantor Pawaslu lama belum direnofasi, Ujarnya. Upaya yang lain yang dilakukan oleh Komisioner ialah, dengan cara meminjam kantor milik Bina Marga Propinsi. Bahkan ketua Panwaslu saat ini masih berada di Probolinggo untuk melakukan koordinasi terkait rencana peminjaman kantor tersebut. Panwaslu, kata Cokro, jika tak memiliki anggaran, dikhawatirkan akan lumpuh. Padahal keberadaan panwas sangan dibutuhkan dalam proses Pilkada. Mungkin kita nanti akan menggelar demo, Pungkasnya.(Yd/red)

Dimata KH Adnan Syarif, Agus Wicaksono Orang Yang Kometmen Membangun Lumajang

Lumajang- KH. Adnan Syarif tak sembarangan untuk bisa bergabung menjadi calon wakil bupati mendampingi Ketua DPRD Kabupaten Lumajang Agus Wicaksono. Beliyau memiliki alasan tersendiri dikarenakan memiliki komitmen untuk mensejahterakan masyarakat. bahkan, dia menilai, Agus Wicaskono sangat kuat dalam memegang kometmen dalam membangun Lumajang. "Pak Agus ini, konsisten, berkomitmen dan tidak otoriter," ujar Pengasuh Pondok Pesantren "Syarifudin" Wonorejo-Kecamatan Kedungjajang. Ia menambahkan, dirinya kerap melakukan diskusi sejumlah program kerjanya dalam membangun Lumajang yang lebih pro rakyat. "Ini yang membuat saya siap mendampingi beliau," ujar tokoh Agama di Lumajang itu. Sementara, Ketua DPC PKS Lumajang, Imam Rofik mengaku, Agus Wicaksono memiliki komitmen untuk membangun Lumajang bersama. Sehingga, bukan untuk kelompok tertentu dan dia sangat peka terhadap kebutuhan masyarakat Lumajang. "Jadi dengan kebersamaan itulah, kami ingin menjadika Lumajang lebib baik," ujarnya.(Yd/red)

Incumbent Daftar ke KPU Naik Becak

Lumajang- Diusung tiga partai politik, Demokrat, PAN dan Golkar pasangan incumbent (Sjaharazad Masdar dan As'at Malik) datang mendaftar ke KPU Lumajang dengan naik di atas Becak. Puluhan pendukungnya juga mengawal dengan mengendari motor. Pasangan Incumbent naik becak turun di depan kantor DPD Golkar dan disambut oleh pengurus partai dengan sergam kuning-kunig. Usai bertemu dengan para pemimpin partai Golkar, Incumbent langsung mendaftarkan diri. Menurut Sjahrazad MAsdar, dirinya sangat optimis untuk memenangkan pilkada. Mengenai persentase berapa raihan suara hal itu tidak menjadi persoalan. "Perasaan saya akan tenang usai 29 Mei," ujar Masdar pada wartawan seusai mendaftar. Tak hanya itu, Masdar bersemboyan, "Tandang Gelanggang, Walau Seorang, Pantang Pulang Sebelum Menang".(Yd/red)