Indeks Berita

Payah...!!! Rapat Paripurna RAPBD Lumajang Ricuh

Lumajang- Meski sempat ngotot pihak Eksekutif akan menggunakan Perbup untuk menjalankan APBD Lumajang karena pembahasan dianggap sudah terlambat, namun akhirnya baik eksekutif maupun legislatif kembali duduk bersama untuk membahas RAPBD 2013 yang diagendakan dalam sidang Paripurna I, dengan agenda Penyampaian Nota Kesepahaman Penjelasan Bupati terhadap RAPBD tahun anggaran 2013, Senin (18/03/2013). Namun sayang seribu sayang, agenda sidang yang menjadwalkan Bupati membacakan nota keuangan batal dilakukan, meskipun Bupati juga ikut hadir dalam rapat paripurna. Malahan,  seusai Paripurna, terjadi percekcokan antara Kepala Bappekab Indah Amperawati dari tim anggaran  dan Supratman dari badan anggaran. Untungnya kericuhan di gedung DPRD tersebut tak sampai berlangsung lama karena berhasil dilerai. Alasannya Bupati tidak membacakan nota keuangan karena KUA dan PPAS sampai sekarang belum disepakati, maka tidak mungkin bagi bupati untuk menyampaikan Nota Keuangan. "Tahu-tahu hari ini kita diundang untuk membacakan nota keuangan. Apanya yang mau disampaikan, KUA dan PPAS kan belum selesai dan belum disepakati," kata Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar usai sidang kepada wartawan. Sudah diprediksi sejak awal jika sidang bakal ramai, karena pihak DPRD sudah mengetahui bahwa dalam sidang kali ini Bupati tidak akan menyampaikan nota keuangan sebagaimana agenda sidang saat itu. Saat cekcok mulut terjadi, langsung mendapatkan perhatian serius dari insan pers yang ada di DPRD. Bahkan Asisten Sekab Bidang Administrasi Drs. Wisu Wasono Adi berusaha melerai percekcokan itu. "Bagaimana bisa disepakati wong eksekutif diundang tidak mau datang, coba datang kalau diundang mungkin persoalan ini sudah selesai," kata Supratman. Sementara Indah Amperawati yang juga adik kandung Bupati Masdar juga tidak diam. Indah mengatakan, eksekutif mau saja hadir kalau sesuai dengan aturan. "Ya harus sesuai aturan lah, baru kita mau hadir," kata Indah. Percekcokan ini tidak berlangsung lama, karena baik Indah maupun Supratman sama-sama ditarik oleh rekan-rekannya untuk menghindari cekcok tersebut berlanjut.(Yd/red)

Agar Berkualitas, Panwaslu Bimtek PPL dan Panwascam

Lumajang-Untuk meningkatkan kualitas para pengawas pemilu Baik Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) maupun Pawaslu Kecmatan, Panwaslu Kabupaten Lumajang menggelar bimbingan teknis (Bimtek), yag ditempatkan di Hotel Prima selama dua hari, (16-17/03). Kegiatan tersbut di  ikuti 205 PPL dan 63 Panwascam se Kabupaten Lumajang. "Ini di ikuti 205 PPL dan 63 Panwascam," Ujar Hisbullah Huda, Komisioner Panwaslu bidang pengawasan, Minggu (17/03/2013). Ia menambhakan para pengawas akan diberikan beberapa materi terkaiat dengan penaganan apabila terjadi pelanggran Pemilu. Para pemeteri berasal dari Bawaslu Jawa timur, Kejaksaan, kepolisian dan KPU kabupaten Lumajang. "Bawaslu langsung yang akan membimtek para Panwascam dan PPL," Tambahnya. Bimtek tersebut juga dimaksudkan agar seluruh pengawas dalam melakukan tugasnya bisa sesuai dengan alur dan rel yang telah di tentukan. Meski saat ini penetapan pasangan calon untuk pilkada Lumajang belum dilakukan, namun para petugas sedang intens melakukan pengawasan terhadap proses daftar pemilih sementara (DPS) unuk kemudian mejadi Daftar pemilih tetap (DPT). Hisbullah menambahkan untuk alur dalam pelaporan, karena panwas merupakan lembaga struktural maka akan dilakukan secara berjenjnag. Jika terjadi pelanggran di tingkat Desa, maka PPL akan melapor kepada Panwaslu Kecamtan untuk kemudian dilanjutkan epada panwaslu kabupaten. Terkecuali jika memang terjadi pelanggran yang dirasa sangat strategis, seperti penangkapan para pihak yang tertangkap basah melakukan money politic, maka langsung diserahkan kapada Panwaslu Kabubaten. Panwaslu untuk kemudian akan melakukan kajian terkaiat dengan pelanggaran apakah akan direkomendasikan kepada sentra Gabungan pengak Hukum Terpadu (Gakumdu), yang terdiri dari Panwaslu, Kepolisian dan Kejaksaan. "Jika ada yang Urgen, maka bisa langsung ke Panwaslu Kabupaten," Pungkasnya.(Yd/red)

Lumajang Masih Rawan Bencana

Lumajang- Akibat curah hujan yang cukup tinggi membuat sejumlah daerah di kawasan Lumajang terjadi bencana.Bahkan, bencana yang terjadijuga sudah menelan dua korban jiwa.Oleh seat itu, hingga  saat ini Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang terus menghimbau masyarakat untuk waspada, khususnya pada msayarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. "Selam musim hujan saat ini, ada beberapa bencana yang terjadi di lumajang, mulai dari bencana tanah longsor, banjir lahar dingin, ombak tinggi serta banjir akibat luapan air sungai," Ujar Rochani Kepala BPBD Kabupaten Lumajang. Untuk bencana tanah longsor, masih didominasi oleh bencana longsor di kawasan jalur Lumajang- Malang (Piket Nol), khususnya di kilometer 54, 56, 57 dan 58. Jika dihitung dalam musim hujan sekarang ini, sudah lebih 10 kali longsor. Material longsor yang menutup jalur tersebut, berupa tanah lumpur yang jatuh menutupi badan jalan akibat hujan deras. Sisanya material longsor yang turun berupa bebatuan besar. “Material longsoran batu berada di 100 meter jembatan perak,” jelas Rochani. Sedangkan untuk bencana lahar dingin, terhitung sudah 9 kali terjadi banjir lahar dingin semeru. Untuk itulah, ia tetap meminta agar masyarakat yang tinggal di sekitaran lereng semeru untuk selalu waspada dalam menjaga kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, apalagi hujan masih terus turun. Ia juga menghimbau para penambang pasir yang berada disepanjang sungai aliran semeru, jika cuaca mendung atau hujan dari atas Gunung semeru sudah turun, untuk segera menghentikan kegiatannya. “Kami khawatir air tiba-tiba datang,” terangnya lagi. Sejauh ini, dalam musibah banjir lahar dingin, tidak ada korban jiwa di dalamnya. Justru korban jiwa muncul dari bencana gelombang tinggi yang beberapa kali terjadi di wilayah pantai laut selatan khusunya Kecamatan Pasirian dan Tempursari.(Yd/red)

Perlintasan Tanpa Palang Pintu di Randuagung, Kembali Makan Korban

Randuagug- jalur perlitasan kereta api tanpa palng pintu di Desa Ledok Tempuro Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang kembalai memakan korban. Dua orang pelajar MTs Sunan Kalijogo Tunjung Randuagung tewas mengenaskan setelah tertabrak kereta api, Minggu siang (17/032013). Info yang berhasil dihimpun menyebutkan, koban yang mengendarai sepeda motor Jupiter, hendak bermain ke rumah salah seorang temannya. Kejadian itu, kontan membuat warga setempat berhamburan keperlintasan kereta api tersebut. Salah seorang warga kemudian menghubungi polisi dan Puskesmas Randuagung. Jenazah pertama sampai di kamar jenazah Rumah sakit Dr. Hariyoto Lumajang, teridentifikasi bernama Abdul Rosyid (13). Ibunda korban yang tiba di rumah sakit tak kuasa mnahan tangisnya, dan terus menerus menyebut nama anaknya yang sudah berada di ruang jenazah. Sementara satu korban lainnya, Ahmad Marjuki, siswa kelas I MTs Sunan Kalijogo tiba sekitar setengah jam kemudian. Keluarga korban terus berdatangan untuk melihat dari kondisi Ahmad Marzuki yang sehari-hari dipanggil Kiki. Sedangkan satu korban selamat yakni, Ahmad Fauzi mengalami luka ringan dan sedang menjalani perawatan di RS. Dr. Haryoto Lumajang. Informasi dari keluarga korban, Ahmad Fauzi dan Ahmad Marzuki berangkat dari rumahnya di Dusun Kajar, Desa Ranuwurung Kecamatan Randuagung untuk menemui temannya Abdul Rosid yang tinggal didesa Ledok Tempuro Ketiganya hanya sebentar berada di rumah Abdul Rosyid, kedua remaja berusia belasan tahun ini sepakat untuk keluar bersama dengan mengendari motor milik Kiki dan berboncengan tiga Ketika sampai diperlintasan kereta api Ledok Tempuro dari arah utara datang kereta api jururan Banyuwangi. Karena sudah cukup dekat dengan kereta api yang melaju cepat, warga yang ada didekat kejadian sudah berusaha mengingatkan ketiga remaja ini untuk berhenti dulu. Namun sayang, ketiganya tidak mau diingatkan dan tetap nekat melalui perlintasan kereta api tanpa palang pintu tersebut. "Mungkin ketika diingatkan mereka tidak mendegar mas, jadi mereka nekat saja. Kita juga tidak tahu bagaimana kejadianya, namun tidak menutup kemungkinan mereka memang tidak tahu kalau ada kereta api," kata salah seorang keluarga Kiki. Hingga berita ini ditrunkan, Kereta apa yang menyambar ketiga pelajar tersebut, dan bagaimana kronologis kejadian yang sebenarnya, wartawan korban ini belum mendapatkan keterangan rsemi dari pihak kepolisian.(Yd/red)

Panwascam dan PPL, Siap Awasi Tahapan Pilkada Lumajang

Lumajang- Setelah seleasi merekrut dan melantik  205 panitia Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) Untuk PilkadaBupatiLumajang, Panwaslu langsung menyiapkan menyiapkan bimbingan teknis untuk membekali 205 PPL berikut 63 Panwascam se-Kabupaten Lumajang. Rencananya, bimbingan teknis akan dilaksanakan selama 2 hari di Hotel Prima Lumajang, sejak tanggal 16 hingga 17 Maret 2013. Usai mengikuti bintek, baik Panwascam dan PPL bisa langsung bekerja di lapangan. Menurut Ketua Komisioner Panwaslu Lumajang Almasudi, bintek adalah bagian dari pembekalan dari Panwaslu. Sehingga, PPL dan Panwascam akan mengetahui dengan pasti apa yang mereka butuhkan dan harus lakukan pasca dilantik. "Ini adalah belak Panwascam dan PPL dalam bekerja," Ujarnya.Jum'at (15/03/2013) Meski tahapan kampanye belum dimulai, tapi seusai dilantik, PPL dan panwascam sudah melakukan pengawasan terhadap pentahapan Pilkada. Seperti halnya pengawasan terhadap pemutakhiran data pemilih, dari DPS hingga DPT. Karena dianggap rawan, pihaknya benar-benar meminta kepada Panwascam dan PPL untuk melakukan pengawasan secara intens terhadap proses tersebut. Tingkat kerawanannya, bisa karena adanya DPT ganda, orang meninggal masuk DPT dan lainnya.  “Sebelum masa kampanye, kita intens pelakukan pengawasan pada pemutakhiran data pemilih,” jelasnya.(Yd/red)

Pileg 2014, Ada Perubahan Dapil di Lumajang

Lumajang-Pada Pemilu Legislatif tahun 2014 ada sedikit perubahan sebuatan daerah pemilihan. Hal itu sesuai permintaan dari partai politik dan masyarakat. Namun, untuk daerah pemilihan (Dapil) Satu masih tetap yakni meliputi kecamatan Lumajang, Jatiroto, Sukodono, Sumbersuko dan Tekung. "Untuk 4 dapil lainya hanya ganti saja," Ujar Yuyun Baharita, Komisioner KPU Lumajang pada wartawan, Jum'at(15/03/2013). Untuk Kecamatan Randuagung, Ranuyoso, Klakah dan Kedungjajang yang awalnya dapil 2 menjadi dapil 5. Sedangkan kecamatan Rowokangkung, Kunir, Yosowilanggun dan Tempeh dari dapil 3 menjadi dapil 2. Kecamatan Pasirian, Tempusari, Pronojiwo dan Candipuro dari dapil 4 menjadi dapil 3. Sedangkan Kecamatan Pasrujambe, Padang, Gucialit dan Senduro dari dapil 5 menjadi dapil 4. "Ini hanya perubahan nama saja," papar Yuyun. Sementara untuk perubahan dapil untuk Pemilu khusunya DPRD tingkat satu dan Pusat diatur oleh KPU Pusat dengan kajian jumlah penduduk. Untuk Lumajang dan Jember ikut Dapil 4. "Khusus Lumajang sudah diterbitkan surat keputusan KPU," jelasnya.(Yd/red)

Ribuan Petani Tembakau Demo Pemkab Lumajang

Lumajang-Seribuan petani tembakau di Lumajang yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) dan  (Koalisi Nasiokal Penyelamat Kretek) mengelar aksi demo damai ke Kantor Pemkab, Jl. Alun-alun Utara, Kamis(14/3/2013). Pendemo menolak Peraturan Pemerintah (PP) No. 109 tahun 2012 yang dianggap membunuh petani tembakau dan berpihak pada kepentingan asing dari pada rakyat Indonesia. Jika tuntutan tidak dilakukan, petani tembakau akan menolak dan memboikot membayar pajak. "PP anti tembakau tidak memihak pada petani," kata Panel Barus, Pengurus KNPK pusat yang turun langsung ke Lumajang. Dia mengatakan, PP anti tembakau adopsi dari FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) yang lebih mementingkan industri rokok asing. Sehingga petani dan stakeholder tembakau lokal serta Nasional akan terbunuh, karena mementingkan tembakau impor. "Kami berharap pemerintah melahirkan Undang-undang pertembakauan yang berkedaulatan rakyat," ungkapnya. Ketua APTI Lumajang, Iteng Ahmad Surowi mengatakan, di Lumajang ada 21 ribu jiwa petani dan 15 ribu buruh yang mengantung hidup pada tanaman tembakau. Terbitnya PP no. 109 akan membunuh perekonomian masyarakat. "Trus siapa yang akan bertanggung jawab, kalau PP tidak memihak ke petani tembakau," terangnya. Dari pantuan, Baru 5 menit ratusan petani tembakau mengelar aksi di sebelah barat kantor Pemkab Lumajang untuk menolak PP No. 109 tahun 2012,Bupati Lumajang. Sjahrazad Masdar didampingi beberapa tokoh petani tembakau menemui massa pendemo. Dalam sabutannya, Sjahrazad Masdar menymapikan, sebelum menemui massa Telfon Pak De Karwo, bahawa akan ada petani yang akan silaturahmi, bukan demo."Pak karwo menyampaikan salam pada jenengan semua," terangnya. Dia sepakat dengan Impor tembakau dibatasi,  RUU Tembakau baru disahkan, untuk mematahkan PP 109. Raperda, perlindungan petani tembakau sudah disetujui legislatif dan eksekutif Pemprov Jatim.  "Saya mendukung pengayoman dan perlindungan petani bersama pak de karwo. Pak karwo akan menemui petani Lumajang," paparnya. Sjahrazad Masdar juga berpesan dalam 2 bulanTerakhir akan ada Pilkada dan meminta masyarakat tetap kondusif. Dirinya semula trauma dengan aksi demo anarkis di Lumajang sebelumnya, sampai pak Kapolres tersungkur. "Kami berharap Lumajang tetap aman dan kondusif," pungkasnya dan meninggalkan pendemo seusai ditemui buptai dan pendemo mulai beranjak untuk membubarkan diri, ada seorang pendemo dari petani Tembakau yang memasang spanduk dukungan pada pasangan incumbent, Sjaharazad Masdar dan As'at Malik (SA'AT) di Pilkada 2013. Salah satu dari petani tembakau memasang spanduk dipagar depan kantor bupati dan pemkab Lumajang tanpa mendapat teguran larangan. Dengan tenang petani tembakau berbaju merah memasang dua banner di pintu gerbang timur kantor pemkab Lumajang. Dua Spanduk yang terpasang bertuliskan, "Ngunjuk Kopi Rokok Tali Jagat, Sejuk di Hati Kami Mendukung Pasangan SA'AT", "Aksi Damai, Mohon Dukungan Bapak Bupati Lumajang Untuk Petani Tembakau". "Gak apa-apa, mereka menyampaikan aspirasinya," ujar salah satu petugas Satpol PP. Aksi demo dijaga puluhan aparat kepolisian, TNI, Satpol dan Dishun di depan Kantor Pemkab Lumajang.(yd/red)

Para Riders Juga Peduli Lingkungan

Klakah-Tim Track bekerjasama dengan Laskar Hijau menyelenggarakan “Green Adventure Segitiga Emas dan Gunung Lemongan”. Minggu (10/2/2013). Kegiatan itu diselenggarakan dalam rangka untuk mempromosikan wisata Segitiga Emas (Ranu Klakah, Ranu Pakis dan Ranu Bedali). Disamping itu, juga untuk melakukan penghijauan bersama di Gunung Lemongan. hadir dalam kegitan tersebut, komunitas Calvo yang dikomandani oleh Kapolres Lumajang AKBP Susanto, yang juga melakukan Sosialisasi Bahaya Narkoba untuk Komunitas Adventure Trail. Dalam event kali ini para riders yang ikut berpartisipasi adalah semua club yang ada di Kabupaten Lumajang, Hahkan, ada yang dari Jember, Probolinggo dan Pasuruan. Rute Track Start mulai dari Ranu Klakah, kemudian melintasi pegunungan Kendeng menuju Ranu Bedali. Dari Ranu Bedali naik ke desa Alun-Alun, selanjutnya menyusuri lereng sebelah barat Gunung Lemongan dengan medan yang ekstrem menuju Pos I di Gunung Puji. Di sini para peserta adventure istirahat sejenak untuk kemudian melakukan penanaman pohon bersama dengan para relawan Laskar Hijau. Setelah melakukan penanaman pohon mereka melanjutkan petualangan mereka ke Ranu Pakis melewati desa Papringan, desa Sumber Wringin dan desa Duren. Perjalanan yang melelahkan ini berakhir kembali di Ranu Klakah. Dalam sambutan pembukaannya, Kapolres Lumajang mengingatkan kepada para riders yang hadir di Ranu Klakah agar menghindari narkoba dan mencintai lingkungan. Karena selama ini komunitas adventure trail ini identik sebagai perusak lingkungan, suka menebar polusi dari asap knalpot dan merusak jalan-jalan di desa. Maka pada kesempatan kali ini, para riders diajak untuk membuktikan bahwa mereka adalah juga pecinta lingkungan dengan bentuk menanam pohon di Gunung Lemongan. Pada kesempatan yang sama, koordinator Laskar Hijau yang juga penasehat panitia penyelenggara, A'ak Abdullah Al-Kudus menyatakan bahwa Adventure ini beda dengan event-event serupa lainnya, karena dalam event kali ini ada kegiatan menanam pohon.   “Semoga budaya ini bisa ditiru oleh event adventure lainnya ke depan” Ujar A'ak. (Yd/red)

Jalur Lumajang-Malang Kembali Longsor

Candipiro- Jalur lintas selatan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan malang belum terbebas dari bahaya longsor. Pasalnya, Curah hujan yang masih tinggi di kaki Gunung Semeru. Ternyata, menyebabkan tanah dan batuonsor di Kilometer 56 arah turen-Malang kawasan perbukitan Piket Nol di Kecamatan Pronojiwo-Candipuro, Senin(11/03/2013). Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Longsor tanah disertai 2 buah batu berdiameter 1meter dan akar pohon. Kejadian longsor jam 05.00 WIB, tidak ada korban jiwa. Tanah longsor disertai bebatuan menyebabkan lalu lintas  Malang-Lumajang dibuka tutup karena menutup bahu jalan. "Sekarang proses evakuasi," kata Kepala BPBD Lumajang, Rochani Ketua BPBD Lumajang. Dia mengatakan, dikarenakan alat berat digunakan untuk perbaikan jalan dan mengali pasir. Evakuasi menggunakan alat seadanya oleh relawan.  "Lalin masih lancar, evakuasi terus berlangsung," terangnya. BPBD Lumajang mengakui kawasan piketnol kerap longsor di saat hujan menguyur. Titik longsor sebanyak 14 tempat, tetapi skalanya ada yang besar dan kecil. "Kita terus antisipasi dengan relawan," pungkasnya Sementara itu, Hndro Wahyono Kabid Kesiap siagaan bencana BPBD, mengatkan, meski posko aju telah di tarik, namun pengawsan terhadap sejumlah titik terus dilakukan. Petugas BPBD langsung meluncut ke lokasi jika terjadi longsor. "titik rawan antara jembetan perak sampai piket nol," tambahnya. (yd/red)

205 PPL Akhirnya Siap Awasi Pilkada Lumajang

Lumajang- Tak menunggu lama, setelah menjaring Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) sebanyak 205 orang untuk Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Lumajang, 29 Mei 2013 akhirnya dilantik di pendopo, Senin(11/3/2013). Pelantikan PPL dilakukan oleh Ketua Panwaslu, Almas'udi disaksikan oleh Ketua DPRD, Agus Wicaksono dan Wabup As'at Malik dengan dihadiri oleh 21 camat. Prosesi pelantikan berjalan hikmat dan lancar dengan pengambilan sumpah 205 PPL sesuau keyakinan dan kepercayaan masing-masing oleh rohaniawan. Usai dilantik, perwakilan PPL menanda tangani Suratan Keputusan (SK). Ketua DPRD Lumajang, Agus Wicaksono dalam sambutannya menyatkan, sukses tidaknya pilkada dari unsur penyelenggara Pemilu. Sehingga, tidak menggunakan perasaan dalam bekerja, tetapi menggunakan norma dan peraturan yang berlaku. "Mari kita laksanakan demokrasi yang profesional," Ungkap Agus. Untuk persoalan honor yang sempat diaudensikan dengan DPRD sudah disampaikan ke Bupati Lumajang. Honor Ketua Panwascam sudah Rp. 1 juta dan anggota Rp. 750 ribu serta PPL dari Rp. 120 ribu menjadi Rp. 250 ribu. "Alhamdulillah, tugas mulia Panwaslu, Panwascam dan PPL mendapat apresiasi dari pemkab," jelasnya. Sementara itu, Wakil Bupati As'at Malik mengatakan, berharap PPL bekerja dengan baik dan profesional. Selain itu, bagi PNS jangan sampai terlibat dalam dukung mendukung kandidat calon bupati. "Tolong sampaikan ke PNS, jangan sampai ikut-ikutan dalam mendukung calon bupati dan wakil bupati, bila diketahui panwaslu, Panwascam dan PPL, bisa-bisa ada sesuatu hal dibelakang hari," pungkasnya.(Yd/red)