Gaya Hidup

Wow.....! Pesona Batu Dadali Asal Ranu Bedali Semakin Diburu

Lumajang(lumajangsatu.com)- Keindahan batu mulia yang berasal dari salah satu dari segitiha Ranu di Wilayah Lumajang utara, tidak hanya tampak setelah menjadi sebuah batu cincin, bongkahanya pun seungguh memukau bagi para pecinta batu akik. "Bongkahannya saja sudah kayak gini mas, apalagi sudah jadi batu cincin," paparnya sembari tersenyum manis saat  dikonfirmasi lumajangsatu.com via ponsel, selasa (14/04/2015). Lebih lanjut Hamedi, sapaan akrabnya menjelaskan ketertarikannya pada batu mulia yang satu ini yakni khas lapisan dari batu tersebut layaknya sebuah air yang mengalir. "Ini seratnya kan bagus mas, kayak berlapis lapis gitu," tambahnya. Ia berharap batu Dadali atau batu Ranu Bedali itu dapat mewarnai pasaran cincin batu akik baik tingkat lokal maupun Nasional agar dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. "Harapannya sich batu Dadali ini dapat mewarnai pasaran cincin batu mulia mas, paling tidak kan kalau batu ini populer secara otomatis masyarakat sekitar akan sejahtera mas," harapnya. (Mad/red)

Unik, Emban Batu Akik Terbuat dari Biji Kelapa Sawit

Lumajang(lumajangsatu.com)- Mewabahnya cincin batu akik ditataran masyarakat Indonesia beberapa bulan  terakhir memicu Wandy pria berusia 29 tahun ini membuat emban cincin dari Biji Kelapa Sawit , yang mana pada umumnya emban cincin batu akik ini terbuat dari perak, besi maupun emas. Ia pertama kali muncul iede unik itu berawal dari kegelisahannya melihat biji kelapa sawit yang kering dan tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Awalnya kan saya iseng aja, melihat biji kelapa sawit yang tidak bisa ditanam lagi, kemudan saya coba-coba membentuknya menjadi sebuah emban cincin, kenang Wandy saat ditanya sejumlah awak media, Senin (13/04/2015). Proses pembuatannya pun masih tergolong manual ia hanya membutuhkan peralatan seadanya untuk membuat emban cincin tersebut. Selembar ramplas saya gosokkan pada biji sampai membentuk bahan setengah jadi, kemudian setelah saya tempelkan batu mulianya baru saya lem mas, dan proses finishingnya saya cat dengan pilok mas, ceritanya sembari menatap cincin yang ia buat. Keistimewaan dari emban cincin buatan Wandy ini, selain lebih ringan, setelah dipakai akan terlihat lebih alami dan elegan. Harganya pun relatif murah, setiap satu buah emban cincin ia hargai sebesar Rp.25.000 hingga Rp.30.000,- saja. besaran harga yang ia patok tergantung motif yang diinginkan oleh pemesannya. Yang Rp.30.000 itu motifnya lebih bagus mas, kalau yang sedang-sedang ya hanya Rp.25.000,- saja lah, paparnya. Tercatat sebulan terakhir, ia bisa membuat 4 hingga 5 buah emban cincin per hari, tergantung banyaknya pesanan. Peminatnya pun tidak hanya warga lumajang, yang dari luar kota pun ada yang memesan padanya. Lumajang dan Probolinggo saja mas, tambahnya.(Mad/red)

Menantang Adrenalin, Medan Wisata Cuban Sewu Semeru Amazing

Lumajang(lumajangsatu.com)- Mencuatnya berita wisata baru di lumajang, Tumpak Sewu yang terletak di Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo Lumajang kini semakin digandrungi masyarakat baik dalam kota mupun luar kota. William misalnya, salah satu touris lokal asal sidoarjo mengaku sangat kagum dengan keindahan wisata tumpak sewu ini, menurutnya wisata ini merupakan miniatur Niagara yang berada di Negara Kanada. Istimewa mas, manurutku sih ini merupakan miniatur niagara, dan kalau di Indonesia ada ngapain harus keluar negeri, paparnya sembari tersenyum saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Masih katanya willam, menurutnya tidak hanya panorama tumpak sewu saja yang memukau dan mengesankan baginya, medan yang begitu menantang adrenalin dengan kedalaman sekira 550 meter memberikan kesan tersendiri baginya. Medannya juga menantang adrenalin banget mas, susah sih tapi semua itu akan terbayar jika kita bisa sampai di bawah sana, tambah pria berposter tubuh tinggi itu. Sementara menurut Kepala Desa setempat, wisata tumpak sewu ini masih belum ia buka secara resmi, pasalnya infrastruktur jalan untuk sampai kelokasi pun masih ia benahi bersama warga dan Pokdarwis setempat. Ya untuk jalan yang saat ini tergolong ekstrim masih terus kita lakukan demi kenyamana para pengunjung mas, ungkap Paiman Kepala Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo Lumajang.   Tidak hanya itu, pihaknya bersama Kelompok Pemuda Sadar Wisata (POKDARWIS) setempat juga menyediakan seorang pemandu kepada para pengunjung wisata yang membutuhkan. Kami juga menyediakan gaet (pemandu), agar keselamatan para pengunjung bisa terjamin, tambahnya. (Mad/red)

Heboh, Cincin Batu Akik Ranu Bedali Semakin Digandrungi

Lumajang(lumajangsatu.com)- Mencuatnya berita batu akik Dadali (Ranu Bedali) di tataran kolektor cincin batu akik, kini batu yang tergolong baru tersebut semakin digandrungi masyarakat, pasalnya tidak sedikit warga yang mulai memakai cincin batu bekas erupsi Gunung Lemongan tersebut, Senin (13/04/2015). "Dadali itu singakatan dari ranu bedali mas," ungkap Wandy salah satu kolektor baru akik di Kecamatan Klakah. Lebih lanjut ia mengatakan, jika batu khas lumajang itu memiliki keindahan yang menakjubkan pada seratnya bagaikan air yang mengalir dan mengkristal menjadi sebuah bongkahan batu. "Ini bagus kan mas," tambahnya. Harga penjualannya pun relatif mudah terjangkau, sebab hanya butuh sekitar Rp.100.000,- untuk jenis batu ini dengan motif sederhana. (Mad/red)

Rara Cantik Semua Tentang Kita

"Semua Tentang Kita" Aku,. .. Masih terekam jelas dalam ingatanku. Hari-hari yang telah kita lewati dengan beragam kenangan kita ciptakan. Saat itu, Kau genggam erat tanganku. Kau terangi langkah kakiku. Dengan senyuman itu, Kau berikan aku kekuatan saat aku merasa takut. Kau selalu menjagaku. Bercanda sepanjang jalan setapak yang kita lalui. Tapi kini,. .. Kau telah jauh dari pandangan mataku.. . Menyisakan rindu yang kian menyayat hatiku. Malam ini, Ku titipkan salam rinduku untukmu pada angin yang berhembus menyapa kesendirianku. .. Mungkinkah sampai padamu??? Berharap pesan terakhirku kau balas, "Kapan ate golek kodok eneh rek!?, mumpung sek musim udan ki lo!!??. .." (wkwkwkwk. ...)   By Rara_elfaz 

Grup Band Polres Lumajang Siap Sentuh Masyarakat Dengan Musik

Lumajang (lumajangsatu.com) - Banyak cara yang dilakukan oleh Polres Lumajang untuk memberikan ruang bagi anggotanya berekspresi dengan bakat yang dimilikinya. Salah satunya, Polres Lumajang membentuk sebuah grup band yang beranggotakan personel Polres. "Ini adalah wadah bagi anggota Polres Lumajang yang memiliki bakat bermain musik bisa disalurkan, agar kita tidak stres dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat sehari-hari," ujar AKP Sugianto SH, Kasubag Humas Polres Lumajang kepada lumajangsatu.com, Jum'at (10/04/2015). Sementara itu, Kompol Iswahab Wakapolres Lumajang menyatakan bahwa dengan musik, personel Polres bisa berbaur dengan masyarakat khususnya kaum muda. Iswahab mencontohkan, selama ini jika Polisi melakukan sosialisasi cenderung sangat formal. "Lah, dengan grup band yang kami miliki ini, kita bisa melakukan sosialisasi kamtibmas, tertib berkendara dengan santai, sambil mendengarkan musik juga sambil sosialisasi," terangnya. Saat tampil perdana di halaman mapolres Lumajang, grup band polres yang masih dibicarakan namanya itu, langsung dibuka oleh Kapolres Lumajang AKBP Aries Syahbudin SIK. Seluruh jajaran seperti Kasat Reskrim dan Kasat yang lain juga ikut bernyanyi.(Yd/red)

Liviana Perempuan Manis Sumbang Puisi di Konser Musik Medioker Rampak Sajak

Lumajang(lumajangsatu.com) - Pangelaran Konser Musik Selasa Malam Rebo "Rampak Sajak" di Warung Kembang (Warkem) di Jl. Gajah Mada (Toga) hiburan alternatif bai masyarakat Lumajang. Sejumlah puisi yang dikombinasikan alunan musik khas bernaas ketidak mapan rancak bergema. Ada seorang perempuan manis, Liviana asal Desa Banjarwaru Kecamatan Kota Lumajang,  yang datang ke Warkem menyumbang Puisi berjudulkan "Syairmu Pernah Didengar di Kotamu Sendiri" . Dengan diiringi musik rancak Rampak Sajak. "Ya bentuk penyampaikan ekspresi jiwa dengan pantun," ujar Livi yang mengaku 5 tahun di Kota Malang,Selasa(07/04) malam. Sajian khas musik Rampak Sajak menyajikan puisi soal Gembel, Tukang Sapu, Pengamen dan Pengemis yang ingin naik kelas di saat Negara tidak menjamin kesejahteraan.  "Negara sudah lupa dengan kelas-kelas bawah, ini perlu disampaikan meski mereka sering dilupakan," terang Arif, gitaris Rampak Sajak. Konser Musik Medioker perlawanan terhadap anti kemapanan  terus mendapat aplaus dan antusias penonton kalangan anak muda. Rampak Sajak, Grup Musik Medioker Kota Tua Lumajang Kehilangan Identitasnya.   Grup Musik Rampak Sajak di motor, Arief Parsetyo (Guitar/Harmonica/Vokal), Fahmi Khoiruddin (Pembaca Puisi) dan Iqbal Akmandika (Penabuh Jimbe).(ls/red)

Wow..! Air Terjun Coban Sewu Semeru Terus Dibanjiri Wisatawan Nusantara

Lumajang(lumajangsatu.com) - Obyek Wisata Air Terjun Coban Sewu Semeru terus ramai dikunjungi wisatawan setiap harinya, apalagi hari minggu. Dari laporan sejumlah citizen jurnalis, kunjungan wisatawan di Coban Semeru bukan hanya asal LUmajang dan Jawa Timur, melainkan sudah Nusantara. Kemarin saya mengantar teman dari Jogyakarta, ujar Zaenal, pemuda Lumajang asal Pasirian. Mas, kita kerap diminta mengajar melalui Facebook dan Twitter, wisatawan luar kota, ujar Mahmud, pemuda asal Pronojiwo. Kemarin Minggu, banyak sekali pengunjungan mas, meski medannya sulit, tak membuat wisatawan untuk ke dasar air coban sewu, jelas Vida, Sales Rokok. Dari informasi yang masuk ke Lumajangsatu.com, sejumlah pejabat Pemkab sudah banyak yang mencapai dasar air terjun menikmati percikan dan deburan air. Sejumlah pejabat yakni, Kadisbudpar, Gawat Sudarmanto bersama keluarga dan Kepala Bappeda Lumajang, Indah Amperawati Masdar. Terlibatnnya sejumlahh pejabat Pemkab Lumajang menjadi modal untuk mempromosikan wisata baru, Coban Semeru di Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo.(ls/red)

Eni KDI Asal Lumajang Banjir Dukungan di Show Selanjutnya

Lumajang(lumajangsatu.com) - Eni Hamdiyah, salah satu kontestan dangdut Indoensia (KDI) yang memiliki suara merdu asal Kedungjajang. Ternyata, menjadi perhatian wakil rakyat di DPRD Lumajang untuk memberikan dukungan. Sejumlah wakil rakyat memberikan dukungan secara langsung saat Eni melantunkan Lagu "Laksana Raja Dilaut" mendapat respon dari 5 dewan Juri KDI jum'at lalu. "Kemarin saya langsung SMS, meski shownya Eni agak malam," ujar H. Slamet, Wakil Ketua DPRD Lumajang pada lumajangsatu.com, Senin(06/04) siang. "Saya juga SMS mas, ini aset Lumajang untuk mengenalkan kota kita," ujar Solikin, ketua Komisi B. "Eni adalah duta mengenalkan Kabupaten Lumajang dengan keahlian menyanyinya," jelas Suigsan, ketua Komisi C. "Saya bersama warga di kedungjajang mendukung penuh dengan galang dukungan," ujar Faruq Khotibi, legislator PKB asal Kedungjajang. Adanya Eni yang menjadi konstestan di KDI digadang-gadang bisa menjadi aktris ibu kota. Sehingga, semua pihak mengajak untuk mendukung Eni di Show selanjutnya.(ls/red)

Bupati dan Ketua Komisi A DPRD Lumajang Siap Galang Dukungan Untuk Eni KDI

Lumajang(lumajangsatu.com) - Eni Hamdiyah, salah satu penyanyi dangdut asal Kedujajang yang ikut Kontes Dangdut Indonesia (KDI), ternyata menjadi perhatian Bupati Lumajang, As'at Malik. Pasalnya, dengan populernya Eni asal Lumajang bisa membantu kabupaten di Kaki Gunung Semeru. Ketika diajak mendukung dan mengalang dukungan ke Eni di KDI oleh Lumajangsatu.com, Bupati As'at masih malu-malu dan akan dikoordinasikan dengan semua pihak. "Insyaallah," jawab Bupati melalui WhatsApp. Sementara, Ketua Komisi A DPRD Lumajang, Nurhidayati mengaku sangat bangga dengan Eni yang memiliki kemampuan bernyanyi dangdut dan di konser diappresiasi lebih oleh dewan juri. "Siap dukung mas dan ajak masyarakat dengan SMS dengan Ketik KDI (Spasi) ENI ke 95151," ujar perempuan berkerudung itu. Konser terakhir ENI diajang kontes KDI menjadi harapan besar Kota Lumajang memiliki artis terkenal pada Jum'at (04/04) malam.(ls/red)