Gaya Hidup

Eni KDI asal Lumajang Diapresiasi Dewan Juri, Sahabat Dekat Bangga dan Galang Dukungan

Lumajang(lumajangsatu.com) - Terus populernya, Eni Hamdiyah asal Lumajang salah satu kandidat kuat dalam Kontes Dangdut Indonesia (KDI) di Stasiun Televisi. Ternyata, membuat Sahabat Dekat Eni, yakni Muklis mengaku bangga dan terus memonitor ajang pencarian bakat penyanyi dangdut di stasiun MNCTV. "Saya bangga mas, jadi Sahabat Dekat saat di MAN Lumajang hingga kini," ujar Muklis yang kini masih kuliah di Poltek Universita Jember. Menurut dia, dia keahlian Eni menyanyi sudah sejak MTSN dan MAN. Bahkan, Eni juara nyanyi sampai tingkat Jawa Timur."Saya dukung Eni dengan SMS dengan Ketik KDI (Spasi) ENI ke 95151," ungkap Pemuda yang kini sebagai Trainer. Muklis mengaku bangga dengan prestasi Eni yang kini mempopuler Kabupaten Lumajang. Dirinya berharap ada dukungan dari pemerintah Kabupaten dan Masyarakat Lumajang."Dulu kayak Ais yang dipopuler ajang kontes Dangdut," jelas pria yang masih menjomblo. Muklis sangat yakin Eni bisa masuk dalam 10 besar KDI. Lantaran saat menyanyikan lagu "Laksana Raja Dilaut", 5 Dewan Juri langsung memberikan 5 Bintang Emas.   Muklis bersama teman Eni saat di MTsN dan MAN Lumajang terus melakukan pengalangan dukungan dengan menyebarkan infor dan kegiatan eni selama di KDI. "Saya mas, broadcast youtube Eni konser KDI saat diapresiasi Juri," paparnya. .(ls/red)

Eni Si Kerudung Cantik Asal Kedungjajang Populerkan Lumajang Lewat KDI, Ayo Dukung Rek!

Lumajang(lumajangsatu.com) - Eni Hamdiyah, Penyanyi dangdut berkerudung cantik asal Dusun krasak Desa Wonorejo Kecamatan Kedungjajang membawa populer Kabupaten Lumajang melalui ajang Kontes Dangdut Indonesia (KDI) di Televisi Swasta.  Dalam konsernya, Jum'at (04/04) malam, Eni mampu menghiptonis dewan juri dengan membawakan Lagu yang dipopulerkan Iyet Bustami "Laksana Raja Dilaut". Bahkan sebanyak 5 dewan juri yang terdirikan dari, Ayu Ting-ting, Mansyur S, Kiwil, Denada dan Iyeth Bustami memberikan bintang emas. Dewan juri mengaku takjub dengan olah vokal penyanyi asal Kota Lumajang. Bahkan, Iyet Bustami tampak terpukau dalam tayangan langsung di Telvisi Swasta. "Eni rek, penyanyi asal Lumajang," teriak Maman, saaat menonton via Youtube. "Ini lo, wong majang seng iso mengenalkan kota Lumajang, pemerintah kudu peduli," ujar Siti Fatimah, mahasiswa STAIS Lumajang. Ajakan dukungan kepada Eni dilakukan oleh teman dan yang peduli dengan kemampuan melantunkan lagu dangdut dara manis lulusan MAN Lumajang itu. Para pendukung eni mengajak masyarakat Lumajang mendukung dengan Ketik : KDI(spasi) Eni ke 95151.(ls/red)

Aak Abdullah Al-Kudus; Yang Penting Tidak Merusak

Lumajang(lumajangsatu.com)- Maraknya pencari batu mulia di bibir Ranu Bedali mendapat perhatian serius dari Komunitas Pecinta Alam Laskar Hijau. Ketua Laskar Hijau, A'ak Abdullah Al-Kudus menghimbau pada warga yang mencari batu agar tidak berlebihan. "Bolehlah mencari batu itu, asalkan jangan keterlaluan," pintanya dengan nada serius saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Menurutnya, batu yang saat ini banyak diburu masyarakat setempat itu adalah batu hasil erupsi Gunung Lemongan ribuan Tahun yang lalu. "Mungkin itu batu yang mengkristal bekas erupsi Lemongan ribuan tahun lalu mas," paparnya. Lebih lanjut ia pun mengiyakan keindahan batu tersebut, pasalnya batu Ranu Bedali itu memiliki kekhasan pada serat batu yang seperti air mengalir," yang saya tahu, memang bagus mas," tambahnya. Ia mewakili Komunitas Laskar Hijau akan terus melakukan pemantauan pada aktivitas pencari batu tersebut, semampang tidak merusak keindahan ranu ia tidak akan pernah mempermasalahkannya. "Kalau batu yang ditemukan di  dasar ranu, atau bibir ranu tidak apa-apa, tapi kalau sampai mau mencongkel tebing ranu ya tunggu dulu, soalnya daerah tersebut rawan longsor," himbaunya. (Mad/red)

Batu Mulia Ranu Bedali Menjadi Buruan Warga

Lumajang(lumajangsatu.com)- Merebahnya demam batu akik Semeru dikalangan kolektor batu mulia diLumajang, kini Ranu Bedali yang berada di lereng Gunung Lemongan pun menjadi buah bibir masyarakat. Pasalnya batu bekas urupsi Gunung Lemongan ribuan tahun yang lalu menjadi buruan masyarakat setempat untuk dijadiakan sebagai cicin batu mulia. Penemuan batu mulia di Ranu bedali tersebut diawali oleh Bahno salah satu petani yang memiliki tanaman di bibir ranu bedali. Pasalnya ia sering menemukan batu yang memiliki keindahan mempesona, bahkan ia juga kerap kali menemukan sebuah fosil kayu yang mengkristal menjadi sebuah batu. "Pak bahno itu kan punya tanaman di bawah ranu mas, dan dia sering menemukan batu yang memiliki keindahan hingga akhirnya ia menunjukkan ke beberapa teman-temannya," cerita A'ak Abdullah Al-Kudus salah satu warga setempat. Keindahan batu jenis ini memiliki serat indah layaknya air yang mengalir dalam sebuat batu, "Katanya nama batu ranu bedali itu banyu mili," ungkap Pria berposter tubuh tinggi itu saat dikonfirmasi lumajangsatu.com via ponsel. Kini tidak hanya warga kecamatan klakah yang tertarik untuk mengoleksi batu tersebut, beberapa warga di kecamatan ranuyoso pun mulai memprosuksi batu serupa. "Ya bagus lah mas, di daerah saya sudah ada yang membentuk batu itu menjadi sebuah cincin batu mulia," tambahnya. (Mad/red)

Awal Dibuka, Taman Bunga Lereng Gunung Semeru Jadi Surga Para Pendaki

Lumajang (lumajangsatu.com) - Gunung Semeru di Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang merupakan surga bagi para pendaki. Terlebih lagi, usai musim hujan diawal pendakian dibuka oleh Taman Nasional Bromo Tengger Seemru (TNBTS). "Awal pembukaan pasti akan membeludak, namun kita tetap batasi pendakian 500 orang setiap harinya, kecuali hari-hari khusus kita tambah kuota pendakiannya," ujar Ayu Dwi Utari kepala TNBTS kepada lumajangsatu.com, Sabtu (28/03/2015). Ketika musim penghujan, semua tanaman sepanjang jalur pendakian khususnya bunga bersemi dengan indah. Kantong Semar, Anggrek, Verbena Brasiliensis Vel (seperti bungan lavende ungu) dan bunga-bunga lain akan menggoda mata para pendaki. "Pemandangan sangat bagus mas, bunga-bunga sudah bersemi sepanjang jalur pendakian karena sudah disiram hujan," terang Ayu. Ayu terus berpesan kepada para pendaki agar selalu menjaga keasrian dan jangan sampai merusak atau memetik bunga sepanjang jalur pendakian. "Meski sangat bagus, kita minta para pendaki tidak memetik atau merusak bunga-bunga sepanjang jalur pendakian," pungkasnya.(Yd/red)

April, TNBTS Kembali Buka Jalur Pendakian Gunung Semeru

Lumajang (lumajangsatu.com) - Setelah ditutup hampir tiga bulan lebih, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan segera membuka kembali jalur pendakian Semeru untuk umum. Namun, karena masih ada titik longsor dan pohon tumbang belum dibersihkan, pembukaan baru bisa dilakukan sekitar pertengahan April 2015. "Iya mas, kita akan kembali buka jalur pendakian Semeru, sekitar pertengahan April dan paling lambat akhir April karena masih ada longsor yang belum dibersihkan," ujar Ayu Dwi Utari kepala TNBTS saat dihubungi lumajangsatu.com, Sabtu (28/03/2015). Ayu juga menjelaskan, untuk kenyamanan para pendaki, TNBTS telah membangun tiga WC kering ditiga titik jalur pendakian. TNBTS meminta kepada para pendaki untuk bisa bersama-sama menjaga fasilitas yang ada sehingga bisa bermanfaat lama. "Iya mas, kita sudahh bangun WC kering di tiga titik setiap titik ada lima lokal," paparnya. Gunung Semeru merupakan salah satu tujuan dari pendaki di Indonesia dan dunia. Sekedar diketahui, pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dari Semeru setiap tahunnya bisa mencapai miliaran rupiah.(Yd/red)

Innalillah...Komedian OIga Syahputra Meninggal Dunia, Fans di Lumajang Kehilangan

Jakarta (Lumajangsatu.com) - Kabar duka datang dari komedian Olga Syaputra. Olga dilaporkan meninggal dunia di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura dalam usia 32 tahun. Kabar itu pertama kali tersiar melalui Net TV pada Jumat (27/3) malam ini. Dari akun resmi Net TV, @netmediatama. "Kami keluarga bsr NET TV turut berduka cita atas meninggalnya Olga Syahputra pd pkl 16.17 waktu Jkt #RipOlgaSyahputra." Dalam siaran Entertainment News di Net TV, sang host melakukan wawancara dengan manajer Olga Mak Vera. Mak Vera memastikan Olga sudah tiada. Olga diketahui hampir setahun menjalani perawatan di rumah sakit di Negeri Singa itu. Padahal baru-baru ini Olga dikabarkan aktif lagi di Twitter.

Gelar Diklat Mapala, PA Garuda Sakti STKIP PGRI Ajak Jaga Alam Dari Kerusakan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pecinta Alam (PA) Garuda Sakti PGRI STKIP Lumajang menggelar diklat dasar mahasiswa pecinta alam (Mapala) di hutan Krasak desa Wonorejo Kecamatan Kedungjajang. Belasan mahasiswa STKIP PGRI Lumajang ikut dalam kegiatan tersebut sebagai syarat bergabung di PA Garuda Sakti. "Alhamdulilah kegiatan diklat mapala berjalan lancar mas, kita gelar selama dua hari tanggal 21-22 Maret 2015," ujar M. Syahwal Ali ketua PA Garuda Sakti STKIP PGRI Lumajang, Selasa (24/03/2015). Dalam kegiatan diklat dasar itu, para peserta mendapatkan materi tentang dasar-dasar pecinta alam, mulai dari tidakan medis hingga teknik bertahan hidup di alam. Peserta diberi materi Search and Recue (SAR), Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), Survival dan Navigasi Darat. "Kita berikan empat materi dasar bagi peserta, seperti SAR, PPGD, Survival dan navigasi darat," terangnya. Materi navigasi darat penting diberikan kepada peserta diklat agar para pecinta alam bisa keluar saat tersesat di hutan. Para peserta diajarkan menggunakan kompas baik itu kompas elektronik hingga kompas alam. "Navigasi alam adalah materi bagi pecinta alam untuk menentukan arah, sehingga ketika tersesat bisa keluar," jelasnya. Pesan yang terpenting dengan kegiatan tersebut adalah bagaimana para pecinta alam bisa mencintai alam dan merawat alam dari ancaman kerusakan. Contoh yang terkecil kata Syahwal, pecinta alam tidak boleh membuang sampah plastik ketanah karena akan merusak kesuburan tanah. "Kita ingin sampaikan bahwa menjadi pecinta alam adalah menjaga alam dari kerusakan, agar anak cucu kita diwarisi alam yang indah bukan yang rusak" pungkasnya.(Yd/red)

Pria Berjenggot Lebih Perkasa dan Jantan, Benarkah?

Lumajang(lumajangsatu.com) - Ada yang bertanya sebagaimana judul tersebut di atas. Dia mengajukan pertanyaan itu karena pernah mendengar dari sebuah radio komunitas Muslim, jenggot menandakan kejantanan seksual seorang pria. Dr. Raehanul Bahraen dari UGM kemudian menjawabnya sbb: Memang di dalam Islam, jenggot merupakan simbol laki-laki, dan Nabi Muhammad SAW memerintahkan kita untuk memeliharanya. Akan tetapi, adakah hubungan antara lebatnya jenggot dengan kejantanan seksual? Bagaimana dengan laki-laki yang secara alami tidak memiliki jenggot? Karena itu pernyataan bahwa jenggot berpengaruh terhadap kejantanan laki-laki tidak sepenuhnya benar. Belum tentu orang yang tidak tumbuh jenggotnya, memiliki kejantanan yang kurang. sebagaimana kisah pemimpin kaum Anshar yaitu Qois bin Saad tidak mempunyai jenggot, tetapi ia terkenal dengan kejantanan dan kepahlawanannya. Yang benar, ada pengaruh antara tumbuhnya jenggot dengan hormon testosteron yang berperan dalam membangun dan mempertahankan karakteristik seksual sekunder pria, seperti kepadatan tulang dan otot, serta menumbuhkan rambut di beberapa bagian tubuh (janggut, kumis, rambut ketiak, dan rambut di bagian kemaluan), suara yang lebih berat dibandingkan perempuan, serta mengurangi risiko osteoporosis. Laki-laki yang memiliki hormon testosteron yang cukup juga belum tentu memiliki jenggot yang lebat. Karena pertumbuhan jenggot dipengaruhi juga oleh jumlah folikel rambut yang ada (dan ini diperngaruhi oleh genetik). Akan tetapi bisa dikatakan bahwa laki-laki akan lebih terlihat lebih jantan karena memilki jenggot. Hal ini bagi mereka yang masih memiliki fitrah, karena jenggot termasuk fitrah laki-laki sebagaimana dalam hadis. sabda Rasulullahshallallahu alaihi wa sallam, "Sepuluh perkara yang termasuk fithrah: Memotong kumis, memelihara jenggot, bersiwak, memasukkan air ke dalam hidung, memotong kuku." (HR. Muslim) dilansir dari inilah.com, Selasa(17/03/2015) Kaum Anshar sangat menginginkan pemimpim mereka memiliki jenggot agar terlihat lebih jantan. Mereka berkata, "Memang Sayyid Kami Qais terkenal dengan kepahlawanan dan kedermawanannya, akan tetapi ia tidak memiliki jenggot. Demi Allah, seandainya jenggot itu bisa dibeli dengan dirham, maka kami akan belikan ia jenggot. (inilah.com/red)

Ribuan Ummat Hindu Suku Tengger Rayakan Melasti di Pantai Selatan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ribuan ummat hindu suku tengger baik dari Kabupaten Lumajang maupun Probolinggo melaksanakan upacara melasti di Pantai Watu Pecak Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian Lumajang, Minggu (15/03/2015). Upacara melasti yang merupakan kegiatan rutin yang wajib dilakukan oleh ummat hindu sebelum melakukan upacara tapa brata penyepian. Pasalnya kegiatan melasti yang dilakukan di laut ini sebagai simbol peleburan dosa para ummat hindu. "Jadi melasti ini merupakan rangkaian dari perinagatan hari raya nyepi tahun baru saka 19-37, yang mana sebagai bentuk penyucian ummat hindu dari dosa," papar Edy Sumianto, Ketua PHDI Lumajang. Beberapa rangkaian upacara melastipun dilakukan oleh ribuan ummat hindu yang dipimpin oleh pemangku agama, mulai dari pengambilan air laut hingga melarung sajian dan ternaknya ke laut. Meski upacara melasti sempat terganggu dengan jatuh pingsannya salah satu pemangku agama di tengah-tengah upacara, namun akhirnya upacara melasti kembali dilanjutkan hingga usai. Kegiatan peleburan dosa ini disambut antusias ribuan ummat hindu. Eka Wiadiatiti, misalnya mengaku sangat senang karena bisa melebur dosa-dosanya sebelum melaksanakan tapa brata penyepian. "Laut itu akan menetralisir dosa-dosa kita sebelum melaksanakan tapabrata penyepian mas," ujarnya, sembari tersenyum senang. Dari kegiatan ini, diharapkan ummat hindu dapat kembali menjalani kehidupan dengan bersih dan berjalan di jalan darma. (Mad/red)