Gaya Hidup

Miris, Free Sex Jadi Gaya Hidup Muda Mudi Tempursari

Lumajang (lumajangsatu.com) - Sungguh sangat miris dan menyedihkan di Kecamatan Tempursari Kabupaten Lumajang saat ini darurat free sex (sex bebas) dikalangan anak muda. Ada puluhan anak dibawah umur yang hamil diluar nikah bahkan sampai melahirkan tanpa suami. "Ini sangat memprihatinkan mas, banyak anak dibawah umur hamil diluar nikah," ujar M. Hakki salah seorang warga Tempursari kepada lumajangsatu.com, Kamis (14/05/2015). Kondisi itu membuat Muspika Kecamatan Tempursari sampai-sampai turun tangan dengan memasang himbauan melalui baliho peringatan sex bebas dipinggir jalan. Diamana, baliho yang dipasang berisikan peringatan tentang bahaya sek bebas yang bisa merusak masa depan. "Muspika Tempursari saat ini sudah turun tangan dengan melakukan sosialisasi bahaya sek bebas kesekolah-sekolah dan juga memasang baliho bahaya sek bebas di jalan-jalan protokol," jelasnya. Hakki menjelaskan minimnya pengawasan orang tua ditengah perekonomian yang semkian baik menjadi salah satu pemicu sex bebas di Tempursari. "Perekonomian membaik tapi tidak diimbangai dengan ahklak yang baik, ini salah satu pemicu sek bebas, sungguh sangat miris," papar guru itu. Sejumlah baleho nampak terpasang seperti di pertigaan menuju TPI Tempursari didepan Polsek dan Koramil Tempursari. Baleho tersebut bertuliskan say no free sex, warning sex bebas menghancurkan masa depanmu, sex bebas adalah penyebab utama terjadinya ABORSI.(Yd/red)

Batu Akik Bulu Macan Khas Lumajang Semakin Langka dan Mahal

Lumajang (lumajangsatu.com) - Batu akik bulu macan khas Lumajang semakin dicari dan harganya semakin mahal. Jika dulu batu akik bulu macan seukuran mata ayam hanya 50 ribu, saat ini harganya sudah bisa mencapai 300-500 ribu rupiah. "Harganya semakin mahal mas dan barangnya juga semakin sedikit karena para pencari akik bulu macan jarang menemukan," ujar Faisol salah satu pedagang batu akik asal desa Kalidilem Kecamatan Randuagung, Senin (11/05/2015). Setiap malam kata Faisol disepanjang rel lori di desa Sukosari hingga mendekati desa Banyuputih banyak para pemburu batu akik bulu macan. Jika ada yang menemukan, maka tidak butuh sampai keesokan harinya, karena sudah ada pembeli yang siap menawar batu akik tersebut. "Sekarang setiap malam banyak yang mencari batu bulu macan mas, jika ada yang menemukan maka langsung ditawar sebab pedagangnya sudah menunggu," paparnya. Lebih lanjut Faisol menjelaskan saat ini yang banyak dicari adalah batu akik bulu macan ukuran sedang. Harganya juga berfariasi mulai dari 2 juta hingga 5 juta rupia tergantung motif bulu macannya. "Semkain nampak motif bulu macannya maka harganya semakin mahal, ukuran sedang bisa 4-5 juta rupiah," pungkasnya.(Yd/red) Foto bongkahan bulu macan dengan berbagai ukuran

Tebing Yanuru Cuban Sewu Semeru Kian Populer dan Mendunia

Lumajang (Lumajangsatu.com) - Meski tidak direkomendasikan untuk dikunjungi wisatawan namun tebing Yanuru Cuban Sewu Semeru tetap menjadi favorit pengunjung untuk berfoto selfie. Bahkan, pasca menelan korban mahasiswa Universitas Negeri Malang Yanuru (23) warga Pasuruan tebing tersbut tetap ramai dikunjungi. "Kita tidak rekomendasikan tebing itu untuk dikunjungi, namanya tidak direkomendasikan maka tentunya tidak dibuka," ujar Gawat Sudarmanto Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya, Kamis (07/05/2015). Dari tiga jalur yang ada yakni jalur bawah melewati Goa tetes dan dua jalur atas yakni jalur tengah dan jalur atas, hanya jalur tengah saja yang dibuka. Dimana, jalur tengah sudah dibuka oleh warga setempat dan juga telah diberi pengaman sehingga lebih aman bagi wisatawan. "Jalur bawah dan jalur atas kita tidak rekomendasikan anya jalur tengah saja yang kita rekomendasikan yang telah dibuka oleh warga Sidomulyo," terangnya. Pemerintah juga tidak bertanggung jawab jika jalur yang tidak direkomendasikan terjadi sesuatu bagi wisatawan. "Anggap saja yang tetap nekat sebgai pengedara yang ugal-ugalan," pungkasnya. Pasca menelan korban mahasiswa UNM, tebing yang memiliki view yang sangat indah itu oleh pengunjung diberi nama dengan tebing Yanuru. Bukan malah membuat takut, namun banyak akun facebook yang malah memajang foto-foto ditepi tebing maut Yanuru Cuban Sewu Semeru.(Yd/red)   Foto diambil dari salah satu akun media sosial facebook 

Pendakian Membeludak, Semeru Tak Sumbang PAD Sepeserpun Untuk Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pendakian Gunung Semeru di Lumajang sejak dibuka tanggal 1 Mei 2015 langsung dibanjiri dengan para pendaki. Bahkan, para pendaki harus mengantri menuju pos briefing yang dilakukan oleh sahabt volunter semeru (SaVer). "Iya betul mas, awal pendakian sangat membeludak namuan kita tetap batasi setiap hari maksimal hanya 500 pendaki saja," ujar Ayu Dewi Utari kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kepada lumajangsatu.com. Sementara itu, Suigsan ketua Komisi C DPRD Lumajang menyatakan bahwa membeludaknya para pendaki harus dimanfaatkan sebgai salah stu sumber pendapatan asli daerah (PAD). Selama ini, meskipun pendakian sangat banyak memberikan pemasukan kepada pendapatan negara bukan pajak (PNBP) namun untuk PAD sama sekali nol. "Untuk PAD sejak dibukanya pendakian Semeru sama sekali tidak memberikan kontribusi," ujar Suigsan, Kamis (07/05/2015). Sebenarnya, TNBTS saat kunjungan Komisi C dan mitra kerja seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan, Dinas Periwisata Seni dan Budaya serta beberapa dinas laian sudah memberikan celah agar Semeru juga bisa memebrikan kontribusi PAD Lumajang. TNBTS meminta agar Pemkab membentuk Peraturan Buptai (Perbup) sebagai landsan hukum agar Semeru bisa menyumbang PAD. "Bu Ayu saat kita lakukan kunjungan beberpa waktu lalau telah memebrikan celah agar pemkab membuat Perda agar Semeru bisa memebrikan kontribusi PAD, namun hingga kini belum ada tindak lanjutnya," papar politisi Golkar itu.(Yd/red)

Disbudpar Tak Pernah Rekomendasikan Wisatawan Ke Bawah Air Terjun, Hanya Melihat View Saja

Lumajang(lumajangsatu.com) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang tidak perna merekomendasikan pembukaan  menuju ke bawah Air Terjun Cuban Sewu. Pasalnya, Air Terjun Cuban Sewu memiliki jalur ekstrem dan berbahaya. "Kita tidak pernah membuka jalur menuju ke bawah air terjun," ujar Gawat SUdarmanto, Kadisbudpar Lumajang. Cuban Sewu hanya direkomendasikan hanya dilihat melalu sisi Timur di Dusun Krajan yang pernah dikunjungi Bupati Lumajang, As'at Malik. "Kalau ada pengunjung turun melalui Goa Tetes itu, adalah pengunjung ugal-ugalan, kita tidak bertanggung jawab. Karena kita tidak pernah merekomendasikan jalur resmi ke bawah air terjun, papan himbau sudah kita pasang dan sebar," terangnya. Disbudpar sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kepala Desa mengenai ada wisatawan yang melanggar untuk diperingatkan. Namun, banyaknya wisatawan yang turun melalui Goa Tetes sudah diperingatkan berkali-kali. "Kalau sampai ada yang ada dibawah air terjun itu, adalah pengunjung nekat, kami tidak bertanggung jawab," jelas Gawat.(ls/red)

Diduga Pengaruh UN CBT, Jaringan Telkomsel Mengalami Gangguan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah sempat rame soal 181 tower tak berijin alias bodong diberbagai wilayah di Lumajang, sejak pagi tadi sinyal ponsel telkomsel pun ikut dikeluhkan bagi para pelanggan tetapnya, Selasa (05/05/2015). "Sejak tadi pagi, padahal saya sampai merestart 2 kali mas gak bisa-bisa," papar Maman salah satu warga Desa Bades Kecamatan Pasirian Lumajang. Masih katanya maman, menurutnya gangguan ini terjadi secara tiba-tiba sat dirinya menghubungi rekannya di daerah Probolinggo. "Tadi itu saya enak-enakan telfon temen saya eh tiba-tiba saja mati," tambah pria berposter tubuh tinggi itu saat ditanya lumajangsatu.com. Menurut salah satu petugas Telkomsel, ia membenarkan adanya gangguan terhadap jaringan telkomsel yang terjadi sejak pagi tadi. "Iya mas, memang gangguan sejak pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB," ujar pemuda yang namanya enggan disebutkan itu. Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab gangguan terhadap jaringan tersebut, namun diduga akibat pengaruh dari Ujian CBT yang dilaksanakan oleh SMPN 01 Lumajang sejak senin kemarin. "Mungkin karena CBT itu mas, yang jelas kan kekuatan jaringannya diberikan lebih dari biasanya," ungkap Al-Imron salah satu Mahasiswa IAI Syarifuddin Wonorejo Lumajang. (Mad/red)

Bingung Cari Tempat Wisata Untuk Mengisi Liburan, Tubing Sentol Citylah Jawabannya

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kekayaan wisata alam di wilayah Gunung Semeru Lumajang memanglah sangat banyak, Wisata Tubing Sentul City misalnya bisa menjadi pilihan anda untuk mengisi liburan panjang anda dengan tantangan yang menguji adrenalin, serta mampu menghapus semua beban pikiran anda. Wisata yang satu ini meski tegolong baru, namun jika untuk menguji adrenali anda sangat tepat apalagi anda tidak perlu merogoh seluruh isi kantong anda untuk tubing di sungai aliran Gunung Tertinggi di Pulau Jawa Semeru. "Mantap mas, meski tadi saya sempat terjatuh tapi saya gak kapok dan saya pasti akan kembali lagi lain waktu," papar Tony salah satu pengunjung saat dikonfirmasi lumajangsatu.com, minggu (03/05/2015). Wisata tubing Sentul City ini memiliki jarak sekira 3 kilo meter dengan pesona alam yang menakjubkan, tidak hanya jika anda ingin tubing anda hanya akan dikenakan biaya Rp.50.000 hingga Rp.150.000 tergantung paket yang anda pilih. Penasaran bagaimana serunya tubing di Aliran Sungai Gunung Semeru, segeralah daftarkan diri anda. (Mad/red)

Comic Bikin Gaduh dan Mules Perut Pengunjung Warkem Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Komunitas anak muda yang tergabung dalam Stand Up Comedy Lumajang mengelar aksi di Warung Kembang di Jl. Gajah Mada (toga), Sabtu(02/05)  malam. Aksinya yang bertemakan hastga #santaidilumajang bikin penonton tertawa sampek mules. Open Mic yang dibuka oleh Ali Maskur langsung mendapat respon pengujung dengan gaya khas melucunya. "Saya ini kelas 3 sudah lulus," ungkapnya padahal belum pengumuman. Para pelawak tunggal langsung tampil dengan dimulai, Arianto, Safi, Fa'if. Akibatnya suasa menjadi riuh dengan gaya melucu. Para comic mempromosikan potensi Lumajang seperi Nasi Rawon Mbok Sira di Pasar Baru Lumajang dan Batu Aki Bulu Macan. (ls/red)

Wisatawan Gunung Semeru Membeludak, SaVer Briafing Pendaki

Lumajang (lumajangsatu.com) - Sejak pendakian gunung Semeru dibuka tangggal 1 Mei 2015 langsung diserbu para pendaki. Sebelum melakukan pendakian, para pendaki diberi briafing oleh Sahabat Volunter Semeru (SaVer). "Saat ini kuota pendakian untuk Semeru dibatasi 500 orang perhari, jadi sebelum mendaki para pendaki mendapatkan briafing terlebih dahulu oleh SaVer," ujar Sukaryo koordintor SaVer, Sabtu (02/05/2015) Para pendaki dibriafing terkait dengan aturan dan juga standart keselamatan pendakian dan juga dilihat bekal yang dibawa. Para pendaki diwajibkan memenuhi standart keamanan dalam melakukan pendakian sehingga akan mengurangi resiko kecelakaan. "Kita briafing tentang aturan dan kewajiban para pendaki menjaga kelestarian flora dan fauna Semeru serta membawa perlengkapan yang memadai untuk keselamatan pribadi pendaki," ujar Cak Yo panggilan akrabnya itu. Seperti diberitakan, pendakian gunung Semeru kembali dibuka setelah ditutup hampir tiga bulan. Dari hasil rapat koordinasi PVMBG tetap merekomendasikan maksimal pendakian sampai kalimati dan tidak diperbolehkan hingga puncak.(Yd/red)

Pengunjung Dihimbau Tak Kunjungi View Cuban Sewu di Kali Glidik, Bahaya Rek!!!!!

Lumajang(lumajangsatu.com) - Populernya Air Terjun Cuban Sewu yang berada di perbatasan Lumajang-Malang hingga menelan korban bagi pengunjung yang berada diatas. Ternyata, ada cerita menarik yang disampaikan para wisatawan luar kota. Air Terjun Cuban Sewu yang kawasannya berada di Kawasan Malang itu, membuat iri masyarakat sekitranya. AKibatnya, warga Desa Sidorengo Kecamatan Ampel Gading Kabupaten Malang merasa iri. Agar desanya  menjadi ramai, warga membuat jalan tikus untuk melihat view Cuban Sewu dari atas. Padahal, lokasi sangat berbahaya dan ekstrem. "Diatas itu banyak sekali jalan tikus, jadi kalau ada wisatawan yang kurang informasi bisa ketipu," ungkap Indri, pengunjung asal Malang. "Jalur Kali Glidik itu sangat bahaya, jadi jangan sampai dibuka," ungkap Wawan, pengunjung Asal Surabaya. "Pokoknya jalur kali Glidiki itu sangat berbahaya, pokoknya pengunjung jangan sampai nekat, cukup satu saja korbannya," ujar Tiya pemerhati wisata itu. "Sekarang ini saja, warga Malang menebangi kayu untuk ikut bisa ambil bagian dari keindahan Cuban Sewu," ungkap Sandi, asal Lumajang. Untuk menikmati keindaan alam Cuban Sewu tetap lebih menarik dari Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo. Apalagi, yang paling bagus tepatnya di sebela Timur yang pernah dikunjungi Bupati Lumajang.(ls/ed)