Gaya Hidup

Tak Disangka, Kapolres AKBP Singgamata Digandrungi Cewek Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Rencana kepindaan Kapolres Lumajang, AKBP Singgamata ke Kapolresta Malang ternyata membuat para fans wanita merasa kehilangan. Para pengangum rahasia Kapolres Lumajang terlacak oleh lumajangsatu.com dalam seminggu terakhir, ketika info mutasi Singgamata dishare lewat Facebook, Twitter, Google plus dan BBM milik lumajangsatu.com. Kicauan pengagum AKBP Singgamata tidak tanggung-tanggung, kebanyakan perempuan cantik yang tidak gagap teknologi. bahkan, fans perempuan Kapolres yang dibilangnya tampan dan tegas itu, kerap mengikuti berita-berita dari sang Kapolres. "Lho iyaa tah, wih kilangan wong ganteng wes lumajang," ujar Indah Purnama melalaui pesan di BBM Lumajangsatu saat mendegar kabar Kapolres, AKBP Singgamata pindah tugas ke malang. "Sungguh beruntung jadi istri pak Kapolres Singgamata, selain tampan dia juga tegas memimpin anak buahnya," ujar Putri Susanti melalui Twitter lumajangsatu.com. "Pak Singgamata itu keren, wajahnya cakep dan memiliki visi misi kepemimpinan yang tegas dan berwibawa," ungkap Sari Oktaviani, Facebokker Lumajang. "Pak Kapolres itu, cowok masa kini banget," Ujar Endang, salah satu pelajar di sekolah menegah di Lumajang. "Polres Lumajang bakalan kehilangan polisi ganteng, semoga pengantinya nanti ganteng juga," kicauan pembaca lumajangsatu.com di twitter webiste. Diberitakan sebelumnya, Kapolres Lumajang, AKBP Singgamata segera mutasi ke Polresta Malang dan digantikan oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Aries Syahbudhin. Bahkan persiapan pisah pamit Kapolres Lumajang sedang dipersiapkan.(ls/red)

Hari Raya Kuningan di Pura Mandara Giri Semeru Agung

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ribuan umat hindu dari berbagai daerah di jawa timur seperti Lumajang, Probolinggo dan Surabaya menggelar hari raya kuningan di Pura Mandara Giri Semeru Agung di Desa Senduro Kecamatan Senduro Lumajang, Sabtu (27/12/2014). Pura yang berdiri tepat di lereng Gunung Tertinggi dipulau jawa ini masih menjadi pura faforit untuk melakukan berbagai perayaan umat Hindu. Pasalnya selain tempatnya yang luas, pura yang satu ini juga terletak didaerah pegunungan yang mempunyai sejarah dekat dengan pura-pura di berbagai daerah termasuk di Bali. Erna salah satu umat hindu asal surabaya mengaku senang dapat merayakan hari raya kuningan tahun ini di Pura Mandara Giri Semeru Agung. "Kuningan kali ini meriah mas," Paparnya. Lebih lanjut ia berharap pada tahun depan dapat merayakan perayaan yang sama dengan suasana semakin meriah dibanding tahun ini. "Ya semoga saja tahun depan semakin banyak umat hindu yang merayakan hari raya kuningan disini," Harapnya sambil menunjuk ke arah persembayangan Pura Mandara Giri Semeru Agung. Hari suci kuningan merupakan rangkaian dari hari raya galungan yang diperingati pada hari ke-10 setelah hari raya galungan. Angka 10 pun mempunyai makna tersenndiri bagi para umat hindu, 1 adalah Sang Maha Esa, sementara yang 0 bermakna hening. Artinya hari raya kuningan yakni saatnya menghening pada Sang Maha Esa. "Angka sepuluh itu berarti menghening pada sang Maha Kuasa," Jelas Sutrisno salah satu pamangku agama saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Setelah upacara kuningan  umat hindu berharap bisa mengintropeksi diri atas kekurangan diri dan membangun kebajikan, selain itu juga untuk membimbing diri dan menghargai sesama manusia dalam menjalankan aktivitas sehari–hari (Mad/red)

Akhir Tahun Cuaca Ekstrim, Pendaki Semeru DIminta Waspada

Lumajang(lumajangsatu.com)- Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menghimbau kepada para pendaki Gunung Semeru pada akhir tahun 2014 untuk menyiapkan fisik dan peraltan pendakian. Pasalnya, cuaca di lereng dan puncak Semeru sudah sering turun hujan dengan intesitas besar dan lebat. "Kita himbau agar pendaki siapkan fisik dan peralatan karena hujan sering turun di Semeru," ujar Ayu Dwi Utari kepala TNBTS kepada lumajangsatu.com, Kamis (25/12/2014). Dari data petugas, pendakian ke gunung Semeru setiap harinya berkisar antara 300-500 pendaki. Jika memang ada lonjakan, TNBTS tetap membatasi pendakian maksimal hanya seribu orang saja setiap harinya. "Kita masih melihat jumlah pendaki normal mas, setiap hari hanya sekitar 300-an saja," jelas Ayu. Kondisi Semeru juga belum terlalu ekstrim karena tidak ada laporan terjadi badai di puncak Semeru. Meski demikian, karena hujan yang sudah sering turun maka pendaki tetap diminta waspada dan rekomendasi pendakian hanya pada Kalimati saja. "Status Semeru tetap pada level waspda 2, namun kita tetap merekomendasikan pendakian hanya pada Kalimati saja, tidak boleh sampai puncak," pungkasnya.(Yd/red)

FOTO UNIK : Ambil Pepaya Pakai Gaya Panjat Pinang

Randuagung(lumajangsatu.com) - Mengisi liburan sekolah, ada saja tingka pola anak-anak desa dengan gaya kreatif. dikarenakan tidak ada tangga dan gala untuk mengambil pepaya, anak-anak Dusun Sumbersuko Desa Kalidilem Kecamatan Randuagung melakukan tindakan kreatif dengan kerjasama dan gotong royong bergaya panjat pinang. Sebanyak 5 anak yang masi sekolah dasar yakni, Iqbal, Raka, Satu dan Putra melakukan aksi panjat pinang untuk mendapatkan buah pepaya. Ke-empat anak tersebut usai bermaian di kebun tebu kelaparan, kemudian meminta buah pepaya milik Haidar, teman bermainnya. Aksi ini mengundang perhatian banyak warga di Dusun Sumbersuko.Ketika, lumajangsatu.com lewat tak melewatkan aksi unik dan kreatif anak Lumajang itu, Rabu(24/12/2014).(ls/red)

Kenalkan Potensi, Masyarakat Serambi Semeru Gucialit Gelar Karnval Budaya

Gucialit(lumajangsatu.com) - Untuk mengenalkan potensi dan kebudayaan, masyarakat serambi Semeru "Gucialit" mengelar karnaval. Ini dilakukan agar Gucialit juga dikenal segala potensi pertanian, perkebunan, wisata dan kebudayaan. "Karnaval ini digelar sebagai bentuk identitas masyarakat Gucialit," ujar Jefri, salah satu panitia Karnval. Dalam karnvala kali ini, masyarakat Gucialit akan menampilkan segala potensi alam dan sumber daya manusianya. Karena Gucialit memiliki semua potensi yang ada di Lumajang. "Sejak zaman pra sejarah, sejarah dan kolonial serta perjuangan, Gucialit suda tercatat di Buku-buku Luar Negeri," ujarnya. Karnaval bertajuk "Memanen Kearifan Masyarakat Serambi Semeru". Peserta karnaval sebanyak 14 kelompok pawai yang akan menghibur masyarakat Gucialit.(ls/red)

Musim Hujan Diwilayah Kota, Awas..! Ancaman Tiara Payung

Lumajang(lumajangsatu.com)- Memasuki musim penghujan diakhir tahun 2014, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang terus melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk melakukan pengeprasan sejumlah pohon yang berada didalam kota. "Kita sudah koordinasi dengan DLH dan saat ini sedang dilakukan pengeprasan pohon yang lebat di dalam kota," ujar Hendro Wahyono Kabid Penanggulangan, Kesiapsiagaan dan Logistik (PKL) BPBD Lumajang kepada lumajangsatu.com, Selasa (23/12/2014). Pada akhir  bulan Desember seluruh pohon suda bisa dilakukan pengeprasan, kerena diprediksikan puncak musim hujan akan terjadi antara Januari hingga Maret 2015. 'Kita berharap akhir Desember pengeprasan pohon didalam kota sudah selesai," terang pria yang akrab dengan media ini. Beberapa waktu lalu, sebuah pohon hias jenis Tiara Payung di perempatan Adipura Lumajang sudah tumbang dan menimpa satu mobil. Diakui Hedro, jenis Tiara Payung paling mudah roboh karena akarnya kurang begitu kuat dibandingkan dengan jenis kayu Sono. "Tiara Payung akarnya lebih rapuh dibandingkan dengan pohon sono yang akarnya lebih kuat dan menjalar kemana-mana," paparnya. Namun, kelebihan Tiara Payung meski ditanam dipinggir jalan akarnya tidak akan merusak aspal jalan. Sedangkan Sono, akarnya yang kuat itu kadang menjebol aspal jalan sehingga sering merusak jalan.(Yd/red)

Peringati Hari Ibu, Aktivis PMII Bagi-bagi Bunga di Monumen Korupsi

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Institut Ilmu Agama Islam (IAI) Syarifuddin membagikan bunga dipertigaan monumen air mancur korupsi Wonorejo. Kegiatan itu merupakan peringatan hari ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember. Setiap pengguna jalan perempuan diberi bunga, sebagai bentuk penghormatan bagi ibu atau calon ibu. Meski hujan rintik-rintik, para kader PMII tersebut bersemangat memberikan bunga kepada pengguna jalan yang melintas. "Kegiatan ini untuk memperingati hari ibu, kita berharap para kader PMII putri bisa menjadi calon ibu yang tangguh seperti para pejuang perempuan kita dulu," ujar Lailatus Sa'adah, korlap aksi pembagian bunga, Senin (22/12/2014). Diera kekinian, peran ibu tidak lagi berkutat di dapur, sumur dan kasur saja. Namun, lebih luas lagi seperti dunia politik, ekonomi, sosial, budaya dan lainnya. "Dengan emansipasi wanita, peran ibu tidak hanya berkutat di dapur, sumur dan kasur saja, namun lebih luas lagi meski tetap tidak boleh melupakan kodratnya untuk medidik putra-putrinya," terang perempuan manis itu. Para kader PMII itu memberikan sekitar 300 bunga warna warni kepada pengguna jalan. Setelah semua bunga habis dibagikan, para aktivis tersebut kemudian membubarkan diri dengan tertib dan tidak menggangu arus jalan.(Yd/red)

Lumajang Sadar, Tari Glipang Kembali Dilestarikan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah lama terlupakan kesenian tari glipang, Pemkab Lumajang kembali tanamkan kesenian khas kota pisang Lumajang ini pada sejumlah pegiat seni dengan menggelar Lokakarya Tari Glipang di Gedung Guru Jl. Veteran Lumajang, Sabtu (13/12/2014). Sarweni salah satu pegiat seni tari glipang mengatakan, perlunya dilaksanakan lokakarya tari glipang pada sejumlah pelatih tari dari berbagai elemen di Lumajang, guna menyamakan persepsi tentang gerakan dan makna tari glipang ini.  "Lokakarya ini sengaja digelar untuk menyamakan persepsi mas, agar gerakan dan makna tari glipang dapat dipahami," papar Sarweni saat dikonfirmasi sejumlah awak media. Diakuinya kesenian ini sudah mulai luntur sejak beberapa tahun terakhir, Oleh karenanya pada kesempatan Hari Jadi Lumajang (HARJALU) ke-759 ini Pemkab Lumajang menggelar lokakarya tari glipang, bahkan dalam waktu dekat festival tari glipang pun juga akan digelar. "Para peminat tari glipang ini sudah mulai menurun sejak dulu, makanya kita adakan Lokakarya ini untuk mengemas kembali kesenian tari glipang menjadi kesenian yang lebih menarik," Paparnya. Diharapkan, dengan dikemasnya kembali tari glipang ini banyak peminat-peminat baru yang tumbuh, utamanya dari para pelajar. "Ya semoga saja semakin banyak peminatnya," Harap Pria yang telah meneliti Kesenian tari glipang ini. (Mad/red)

Gelar PKD, GP Ansor Lumajang Ingin Cetak Kader Rahmatan Lil Alamin

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (PC-GP) Ansor Kabupaten Lumajang menggelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) di Pondok Pesantren Ulul Albab Kecamatan Candipuro 12-14 Desember 2014. Pelatihan tersebut merupakan pelatihan dasar bagi para pemuda yang ingin bergabung di ormas kepemudaan NU tersebut. Ini adalah pelatihan dasar bagi para pemuda yang akan masuk di GP Ansor, ujar Adam Bahiro kerua PC GP Ansor Kabupaten Lumajang kepada lumajangsatu.com, Sabtu (13/12/2014).   PKD yang baru pertama keli digelar pada kepengurusan pimpinan Adam Bahiro ini diikuti oleh sekitar 70 peserta, dari pengurus anak cabang (PAC) di 21 Kecamatan dan juga diikuti oleh sebagian pengurus cabang GP Ansor. Tujuan kegiatan ini ingin mencetak kader yang memiliki idiologi Rahmatan Lil Alamain, paparnya. Disamping itu, dengan kegiatan itu juga bertujuan untuk kembali menumbuhkan kecintaan kepada organisasi Nahdlatul Ulama (NU) bagi para pemuda. Panitia pelatihan juga mendatangkan pemateri profesional seperti Drs. Saiful Bahri salah satu anggota DPR RI dan kader NU yang memberikan materi tentang ke NU-an. Sementara itu, Fahrur Rozi ketua Panitia kegiatan PKD menjelaskan bahwa dalam kegiatan pelatihan para peserta diberi sedikitnya 6 materi dasar. Antara lain, materi Islam dan Kebangsaan, Materi  ke-Ansor-an, Materi Perjuangan GP Ansor, Kewira usahaan Pondok Pesantren, Demokratisasi dan Pemberdayaan, ke-Aswaja-an, Pemuda dan Perubahan sosial. Yang terakhir para peserta akan diberi materi tentang ke-NU-an dan acara yang paling sakral menandakan peserta telah masuk dan menjadi anggota GP Ansor adalah pembaiatan, terang Gus Fahrur panggilan akrabnya itu.(Yd/red)

Komsi GAMBANG STKPI PGRI Maikan Teatrikal Jayanya Koruptor di Indonesia

Lumajang(Lumajangsatu.com)- Peringatan Hari Anti Korupsi (HAK), yang di peringati setiap tangal 9 Desember, tak lupa juga diperingati Juga oleh Kominitas Seni (Komsi) Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Lumajang. Akati Tetrikal untuk peringatan HAK mengambil tema Jayanya Koruptor di Indonesia. "Peringatan hari Anti KOrupsi ini, kami meriahkan dengan menggelar teatrikal oleh komunitas seni Gerakan Mahasiswa Bangkit (GAMBANG), yang anggotanya kebanyakan dari warga pergerakan,". Jum'at (12/12/2014). ujar Nur Fauzi. Pantauan Lumajangsatu keagitan teatrikal sangat meriah. Puluhan mahasiswa berbondong-bondong menyaksikan acara tersebut, begitupun dengan para Dosen jiga ikut larut dalam menyaksikan aksi teater. Para pemain teater juga sangat menjiwai melakukan perannya. "Pihak kampus sangat mendukung acara ini, Bahkan sampek ada 3 kelas yang diliburkan oleh dosen, harapan agar kampus bisa ada transparansi dana DPK yang tidak sesuai". ujar Pria berjenggot itu. Pada kgiatan teater juga dibacakan sebuah pusi oleh M.Syawal " Indonesia Ibarat kapal tua, kita sudah 7 kali berganti nahkoda, tetapi masih jauh dari kata sejahtera, bagaimana kita mau sejahtera, bila koruptor masih merajalela, melubangi setiap sudut kapal tua kita, setiap arah pelayaran kita, koruptor selalu mengintervensinya, koruptor bak seekor rayap, yang lambat laun melahap, setiap sendi kehidupan masyarakat yang bertahap, lagi-lagi rakyat harus berhenti pada kata berharap". "Pesan moral yang ingin disampaikan supaya teman-teman yang sudah berproses dikampus bisa menerapkan nilai-nilai budi pekerti yang baik untuk kehidupannya, dan mereka bisa merefleksi dari perasaan teman-teman bisa ikut andil dalam memberantas Korupsi". ujar  M. Syahwal salah satu pemain.(Ira/ls/red)