Lumajang(lumajangsatu.com)- Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (PC-GP) Ansor Kabupaten Lumajang menggelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) di Pondok Pesantren Ulul Albab Kecamatan Candipuro 12-14 Desember 2014. Pelatihan tersebut merupakan pelatihan dasar bagi para pemuda yang ingin bergabung di ormas kepemudaan NU tersebut. Ini adalah pelatihan dasar bagi para pemuda yang akan masuk di GP Ansor, ujar Adam Bahiro kerua PC GP Ansor Kabupaten Lumajang kepada lumajangsatu.com, Sabtu (13/12/2014). PKD yang baru pertama keli digelar pada kepengurusan pimpinan Adam Bahiro ini diikuti oleh sekitar 70 peserta, dari pengurus anak cabang (PAC) di 21 Kecamatan dan juga diikuti oleh sebagian pengurus cabang GP Ansor. Tujuan kegiatan ini ingin mencetak kader yang memiliki idiologi Rahmatan Lil Alamain, paparnya. Disamping itu, dengan kegiatan itu juga bertujuan untuk kembali menumbuhkan kecintaan kepada organisasi Nahdlatul Ulama (NU) bagi para pemuda. Panitia pelatihan juga mendatangkan pemateri profesional seperti Drs. Saiful Bahri salah satu anggota DPR RI dan kader NU yang memberikan materi tentang ke NU-an. Sementara itu, Fahrur Rozi ketua Panitia kegiatan PKD menjelaskan bahwa dalam kegiatan pelatihan para peserta diberi sedikitnya 6 materi dasar. Antara lain, materi Islam dan Kebangsaan, Materi ke-Ansor-an, Materi Perjuangan GP Ansor, Kewira usahaan Pondok Pesantren, Demokratisasi dan Pemberdayaan, ke-Aswaja-an, Pemuda dan Perubahan sosial. Yang terakhir para peserta akan diberi materi tentang ke-NU-an dan acara yang paling sakral menandakan peserta telah masuk dan menjadi anggota GP Ansor adalah pembaiatan, terang Gus Fahrur panggilan akrabnya itu.(Yd/red)
Gaya Hidup
Komsi GAMBANG STKPI PGRI Maikan Teatrikal Jayanya Koruptor di Indonesia
Lumajang(Lumajangsatu.com)- Peringatan Hari Anti Korupsi (HAK), yang di peringati setiap tangal 9 Desember, tak lupa juga diperingati Juga oleh Kominitas Seni (Komsi) Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Lumajang. Akati Tetrikal untuk peringatan HAK mengambil tema Jayanya Koruptor di Indonesia. "Peringatan hari Anti KOrupsi ini, kami meriahkan dengan menggelar teatrikal oleh komunitas seni Gerakan Mahasiswa Bangkit (GAMBANG), yang anggotanya kebanyakan dari warga pergerakan,". Jum'at (12/12/2014). ujar Nur Fauzi. Pantauan Lumajangsatu keagitan teatrikal sangat meriah. Puluhan mahasiswa berbondong-bondong menyaksikan acara tersebut, begitupun dengan para Dosen jiga ikut larut dalam menyaksikan aksi teater. Para pemain teater juga sangat menjiwai melakukan perannya. "Pihak kampus sangat mendukung acara ini, Bahkan sampek ada 3 kelas yang diliburkan oleh dosen, harapan agar kampus bisa ada transparansi dana DPK yang tidak sesuai". ujar Pria berjenggot itu. Pada kgiatan teater juga dibacakan sebuah pusi oleh M.Syawal " Indonesia Ibarat kapal tua, kita sudah 7 kali berganti nahkoda, tetapi masih jauh dari kata sejahtera, bagaimana kita mau sejahtera, bila koruptor masih merajalela, melubangi setiap sudut kapal tua kita, setiap arah pelayaran kita, koruptor selalu mengintervensinya, koruptor bak seekor rayap, yang lambat laun melahap, setiap sendi kehidupan masyarakat yang bertahap, lagi-lagi rakyat harus berhenti pada kata berharap". "Pesan moral yang ingin disampaikan supaya teman-teman yang sudah berproses dikampus bisa menerapkan nilai-nilai budi pekerti yang baik untuk kehidupannya, dan mereka bisa merefleksi dari perasaan teman-teman bisa ikut andil dalam memberantas Korupsi". ujar M. Syahwal salah satu pemain.(Ira/ls/red)
Kadisparbud : Lumajangsatu sebagai penyebar informasi Potensi Lumajang
Lumajang(Lumajangsatu.com) - Ulang tahun ke 2 tahun sebagai bukti lumajangsatu ikut bagian dalam kemajuan seni, pariwisata dan kebudayaan di Kaki Gunungg Semeru. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Pariwisata, Seni dan Budaya, Gawat Sudarmanto saat ditemuai pimred Lumajangsatu.com, Babun Wahyudi. "Lumajangsatu sebagai penyebar informasi melalui dunia maya, jejaring sosial mengenai seni, wisata dan buadya Lumajang," ujar Gawat usai mengadiri pameran produk masyarakat di ALun-alun, Jum'at(12/12/2014). Menurut dia, Lumajangsatu sebagai pusat informasi bagi masyarakat Lumajang yanga ada diluar daerah. Apalagi, dalam pengenalan obyek wisata seperti B-19, Lumajangsatu ikut andil dalam penyebarluasan informasi. "Kalau media konsisten seperti Lumajangsatu, saya yakin Lumajang akan maju di segala sektor," ungkapnya. Dia berharap Lumajang satu selalu menghadirkan berita yang informatif mengenai potensi Lumajang. Sehingga Lumajang tidak dikenal di Jawa Timur melainkan se Indonesia, bahkan mendunia melalui potensinya.(ls/red)
Di-iringi Gerimis Hujan, Karnaval Harjalu ke 759 Meriah Euiiy...!
Lumajang(lumajangsatu.com)-Kemeriahan Hari Jadi Lumajang ke 759 di hari ke 11 yakni Karnaval Kesenian Umum yang dimulai dari Start ALun-alun dan Finis di Stadion Semeru sebelah timur. Kemeriahan dari Karnaval terlihat dari masyarakat tumplek blek di sepanjang jalur peserta. Pantaun lumajangsatu.com, peserta sangat antusias menghibur masyarakat yang menonton di sepanjang jalur Alun-alun hingga Stadion Semeru. Meski disertai hujan gerimis, peserta karnaval mampu membuat penonton tidak beranjak dari tempatnya menonton di pinggir jalan. Para peserta karnaval dalam mobil hiasnya tidak jauh dari ikon Lumajang mulai, Pisang Agung, Pisang Kirana, Kesenian jaran kencak, glipang dan Gunung Semeru. Meski hujan, kita akan melihat karnaval, rugi kalo melewatkan, jelas Yuni, warga Desa Kalidilem Kecamatan Randuagung. Kali ini jauh lebih baik dalam desain mobil hias dan lebih menonjolkan khas Lumajangan. ujar Ana Masruroh, warga Desa Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto. Karnaval di Lumajang dalam peringatan Hari Jadi Lumajang memang selalu berbeda dari tahun ke tahun. Maklumlah, Karnaval Lumajang sudah dikenal sejak jaman penjajahan dalam hal kekompakan masyarakatnya.(ls/red)
Sempat Diwarnai Kericuhan, Festival Al-Banjari Diharap Kedepan Datangkan Juri Profesional
Lumajang(lumajangsatu.com) - Festival Al-Banjari dan Al-Jiduri yang digelar Pemkab dalam rangka Peringat Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-759 diwarnai kericuhan akibat pengumuman, Minggu(7/12) kemarin. Peserta Festival berharap dalam Fertival selanjutnya, pihak panitia dalam penilaian mendatangkan Juri Profesional level Propinsi atau yang ahli dibidang kesenian tersebut. Achmad Maulana Malik salah satu pelatih Al-Banjari mengatakan, seharusnnya kejadian yang memalukan dalam festival kesenian islam di pendopo tidak terjadi. Pasalnya, di Lumajang sebenarnya kesenian Al-Banjari dan Al-Jiduri sudah membumi dan digandrungi kalangana anak muda islam. "Seharusnya kemarin tidak terjadi kekrisruhan saat pengumuman, karena yang diumumkan pemenangnya dari grup yang tidak terlalu bagus. Peserta akhirnya melayangkan protes, untung tidak ada adu fisik," ungkap pria asal Desa Selok Besuki Kecamatan Sukodono. Pemerharti Kesenian Al-Jiduri dan Al-Banjari berharap festival serupa tetap dilaksanakan setiap tahunnya. Semakin semarak, bila diadakan saat Hari Jadi Lumajang. "Kami berharap, lomba serupa juga di live di radio lokal Lumajang," terangnya. Kesenian Al-Banjari dan Al-Jiduri di Lumajang mencapai ratusan grup yang senantiasa tampil diberbagai kegiatan selamatan.(ls/red)
Pemuda Gucialit Lakukan Gerakan di Cak dan Yuk Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Demi memajukan obyek wisata di Kecamatan Gucialit. Anak muda di kecamatan yang terkenal dengan kebun tehnya, mulai galang dukungan untuk bisa menjadikan putra daerahnya menjadi Cak Lumajang. Langkah yang ditembuh, para anak muda di Gucialit dengan gencar promosi dan ajangkan untuk SMS, agar wakilnya di forum Cak dan Yuk Lumajang bisa menang melalui jejaring sosial. Lumajangsatu.com, sangat tertarik dengan gerakan anak-anak Gucialit yang ingin memajukan potensi wisatanya melalui jejaring sosial. inilah cara mereka melakukan gerakan dukungan bagi putra daerahnya di cak dan yuk Lumajang "Kami mohon doa dan dukungan agar Frendy Adolescent bisa menjadi cak lumajang 2014. Saya Frendy meminta masyarakat gucialit mengirim sms sebanyak2nya. Ketik cak < spasi> 11 kirim ke 3439. Seng akeh yo rek. asli putra daerh gucialit " teks yang dikirim melalui inbox lumajangsatu.com. Irawan, salah satu pemuda pelopor pengenalan Kawasan Gucialit menjadi tempat tujuan wisata mengatakan, langkah yang kita lakukan bersama teman-teman di Gucialit semua lini. Mulai bergabung dengan komunitas di Lumajang, juga promosi Gucialit dengan segala potensinya. "Sapa tahu, kalau Cak Lumajang dari Gucialit, daerah kami akan maju disegala sektor, pendidikan, kesehatan, ekonomi, pertanian, perkebunan dan wisata," ujar pria yang selalu hadir disetiap kegiatan komunitas kepemudaan di Lumajang.(ls/red)
Wuaduh! Siaran Keliling Agenda Harjalu 759 Oleh Warga Disangka Pencari Amal
Lumajang(lumajangsatu.com) - Masyarakat Kota Lumajang amat menyayangkan dengan adanya Pemkab melakukan siara keliling untuk kegiatan Hari Jadi Lumajang. Bahkan, warga sangat kaget gaya siaran keliling bagian Humas Pemkab disangka para pencari amal yang memakai speker/corongan. "Waduh, apa gak kuno siara keliling seperti itu, apakah pemkab tidak punya uang untuk melakukan pengumuman atau publikasi secara modern," ujar Sujar, warga Citrodiwangsan. "Pemkab ini, siaran keliling itu apa gak nyaingi penyiar amal," terang Muhaimin, warga Tompokersan. "Kalau gaya siaran keliling Harjalu menggunakan mobil keliling, kalah ama publikasi rokok, emangnya bagi hasil cukai rokok untuk banca'an, kasihan Lumajang," ujar Saman, warga Jogotrunan. "Gaya siaran keliling Harjalu dilakukan bagian Humas Pemkab, sangat kuno dan tidak pantas dengan anggaran APBD lebih dari satu triliun," terang sawal, Mahasiswa STKIP. "Pemkab ini cara publikasinya Kuno, apa Humas Kehabisan Anggaran," ujar Anwar, mahasiswa STAIBU. Gara-gara publikasi keliling Humas Pemkab, menjadi rasan-rasan bagi anak Muda dan orang tua. Bahkan, Lumajangsatu sangat kaget sekali dengan banyaknya kritikan dari masyarakat. "Kalau kami sudah publikasikan jadwal harjalu, bahkan menjadi berita paling populer, kalau siaran keliling mungkin biar efektif aja sih," ungkap, Wahyudi, pimpred lumajangsatu.com, saat mengetahui kritikan gaya publikasi keliling humas seperti penyiar amal.(ls/red)
Kejar Hak Paten, Paguyuban Desain Pakaian Jharan Kencak Khas Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Paguyuban Jharan Kencak (Kuda Kencak) Lumajang akan mendesain pakaian jharan kencak yang khas Lumajang. Saat ini, desain tersebut masih dalam pengerjaan untuk kemudian akan dipatenkan sebagai pakaian jharan kencak khas Lumajang. "Saat ini kita sedang mendesain pakaian jharan kencak khas Lumajang untuk kemudian kita patenkan," ujar A'ak Abdullah Al-kudus koordinator paguyuban jharan kencak Kabupaten Lumajang, Rabu (03/12/2014) Saat acara festival jharan kencak 1 Desember lalu, pakaian khas jharan kencak Lumajang juga sempat ditampilkan. Namun, masih belum sepurna dan terus dilakukan penyempurnaan dengan mengumpulkan corak-corak dari pakaian jharan kencak yang ada di Lumajang. "Kemaren juga sempat kita tampilkan, namun masih belum sempurna karena kita masih mengumpulkan juga bahan-bahan dari seluruh paguyuban yang ada," terangnya. Disinggung tentang perhatian dari pemerintah, A'ak menjelaskan sudah cukup besar bagi paguyuban jharan kencak. Semua masukan dan ide-ide dari paguyuban juga diterima oleh Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya. "Kalau perhatian Pemerintah saya kira sudah cukup besar ya, masukan dan ide-ide dari para seniman jharan kencak juga diakomodir oleh pemerintah," pungkasnya.(Yd/red)
Facebooker Usulkan Ada Tongkrongan Modern di Puncak B-29
Lumajang(lumajangsatu.com) - Menyusul Pemerintah Lumajang akan melakukan pembangunan dan pengembangan kawasan wisata di Desa Argosari Kecamatan Senduro. Facebooker di grup Lumajang memberikan sumbangsih pemikiran mengenai area tongkrongan modern di puncak B-29. "Andaikan saja d puncak B29 ada tempat tongkrongan kyak begini. Pst tmbah keren. Setuju g...??," ujar Aryef Qu Ayiep, pemilik akun Facebook dengan mengup load gambar tongkrongan mewah khas diatas awan. Adanya sumbangsih dan harapan dari seorang facebokker bagi kemajuan B-29, status facebook di grup lumajang mendapat komentar dari rekan facebooker lainya. "Waaah...jelas gak pulang2 aku seeeh...beta," ujar Tiya Soegito II. "Yo dak keri'an lek gg mole bu," terang Bendy Aza. "Haha.....AWuadeem looh bu Tiya Soegito," jelas Aryef Qu Ayiep. Sekedar diketahui, untuk maste plan pengembangan dan pembangunan kawasan puncak B-29, Pemkab Lumajang harus mengeluar dana ratusan juta rupiah. Bahkan, untuk pengembangan kawasan wisata barat Lumajang mulai dari Jalur ke Selokambang - Senduro- Ranu Pane dan B-29 bisa menelan sekitar Rp. 1,2 Milyar untuk hanya master plan. (ls/red)
Kegiatan Harjalu Adventure Trail ke B-29 Trending Topik Facebooker Lumajang
Lumajang(Lumajangsatu.com) - Acara Adventure Trail yang masuk agenda Hari Jadi Lumajang ke 759, yang tujuannya ke Kawasan wisata Puncak B-29 Desa Argosari Kecamatan Senduro pada tanggal 13 Desember 2014. Ternyata, menuai protes dari Facebooker di grup Lumajang. Facebooker menilai acara Adventure Trail akan merusak sarana dan prasarana jalan di Kawasan B-19. Hal ini, dikarenakan jalur menuju B-29 dinilai rawan rusak, apalagi saat musim hujan. Para facebokker ramai-ramai berkomentar dampak positif dan negatif dari kegiatan Adventure trail. "jiampot pancen wong2 iku. sak enak e udele lek gawe acara, ayo pasang plakat ndek b29 " HARJALU TRAIL B29 TIDAK BOLEH BAWA BAWA MOTOR TRAIL, HARUS NGOJEK " ujar Cak Supri, salah facebokker yang berkomentar di Grup Lumajang. " q tidak memihak manapun,cuma klo masalah jalan utk #Wisata ke B29 itu menurutku ( bukan tidak penting ) yg notabene kebutuhan sekunder..?? tapi klo #jalan raya yg kita lewati SETIAP HARI !! utk berangkat kerja,sekolah dll..dg kondisi yg tidak layak,yg bisa membahayakan pengguna jalan,itu yg wajib kita renungi." ujar Indyra Seprty akun Facebooker lainya. " Van Caca Persie bener kata ente,,, coba kita lihat jlan yg ada di kecamatan pasrujambe, senduro & sekitarnya,, kok semua pada bobrok kemana dana dari pemerintah mengalir,," terang Asiem Sie Pesek. Promosi mengenalkan LUmajang dan segala potensinya dinilai sangat baik oleh facebooker. Namun, sayang bila kegiatan promosi malah merusak infratruktur jalan. Sehingga, nanti akan mencoreng citra lumajang di mata wisatawan luar kota Lumajang. (ls/red)