Gaya Hidup

Gawat...!! Akibat Sedimentsi 50 Persen Ranu Pane Sudah Hilang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ranu Pane yang menjadi identitas desa Ranu Pane terancam menghilang jika tidak ada penanganan serius dari semua pihak. Pasalnya, akibat pertanian disekitar Ranu Pane mengakibatkan sedimentasi pada ranu yang berada di kaki gunung semeru itu. "Penyebab besar dari penyempitan Ranu Pane itu adalah pertanian disekitar ranu, sehingga mengakibatkan sidemintasi atau proses pengendapan material didasar ranu," ujar Ayu Dwi Utari Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kepada lumajangsatu.com, Selasa (03/02/2015). Saat ini kata Ayu, luas Ranu Pane tinggal 1,5 hektar dari sebelumnya luas Ranu Pane mencapai 3 hektare. Dalam sepuluh tahun terakhir penyempitan ranu semakin cepat karena longsoran tanah yang berasal dari lahan pertanian yang dibawa oleh air hujan. "Dulu Ranu Pane luasnya mencapai 3 hektar, saat ini akibat sidemintasi luasnya tinggal 1,5 hektar atau hilang 50 persen," papar perempuan yang memiliki senyum manis itu. Tak hanya luasan Ranu Pane saja yang mengalami penyempitan, ranu dikaki gunung Semeru itu juga mengalamai pendangkalan. Jika dulu kedalaman Ranu Pane mencapai 10 meter, saat ini hanya tinggal enam meter saja, itupun hanya sekitar setengah hektar saja. "Dulu dalamnya 10 meter, sekarang dalamnya hanya tinggal enam meter namun lebih banyak kedalamannya hanya satu meter saja," paparnya. Dengan kunjungan dari Komisi C DPRD  dan sejumlah Satuan Kerja perangkat Daerah (SKPD) di Lumajang diharapkan bisa memberikan solusi untuk persoalan Ranu Pane. TNBTS dan Pemerintah sedang memikirkan cara, apakah akan melakukan pengerukan Ranu Pane dengan bersama-sama atau ada langkah yang lainnya. "Kita sambut baik dengan kujungan ini, semoga Ranu Pane bisa segera diselamatkan sehingga bisa pulih seperti sediakala," jelasanya.(Yd/red)

Terancam Hilang, Komisi C DPRD Langsung Lihat Kondisi Ranu Pane

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kondisi Ranu Pane di Kecamatan Senduro semakin hari semakin memprihatinkan. Bahkan, Ranu Pane terancam menghilang jika tidak ada penanganan serius dari semua pihak. Komisi C DPRD Lumajang bersama sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan Dinas Kehutanan langsung turun melihat kondisi Ranu Pane secara dekat. Kedatangan Komisi C dan rombongannya disambut oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). "Kita ingin melihat secara langsung kondisi Ranu Pane dari dekat, sehingga kedepannya kita memberikan perhatian agar ranu tersebut tidak menghilang," ujar Suigsan Ketua Komisi C DPRD Lumajang, Selasa (03/01/2015). Komisi C, SKPD dan TNBTS melakukan perbincangan untuk mencari solusi agar ranu yang menjadi identitas desa Ranu Pane tersebut bisa diselamatkan. Komisi C menginginkan agar ranu yang berada di kaki gunung Seemru itu bisa kembali seperti sediakala, sehingga tidak hanya menjadi cerita saja. "Kami sangat senang dengan kunjungan ini, kita berharap akan ada solusi tentang persoalan ini karena meski berada diwilayah TNBTS, namun ada warga Lumajang yang ada disekitar Ranu Pane," ujar Ayu Dwi Utarai Kepala TNBTS.(Yd/red)

Aktivis Perempuan: Pengembangan Wisata Lumajang Dinilai Nanggung

Lumajang(lumajangsatu.com)- Acara temu tokoh agama, pemuda dan tokah masyrkat Lumajang di panti PKK Lumajang menajdi ajang penyampaian uneg-eneg dari berbagai lemen Lumajang. Salah satu sektor yang banyak mendapatkan masukan adalah sektor wisata Lumajang. Kami melihat bahwa pengembangan wisata di Lumajang setengah-setengah meskipun anggarannya sangat besar, ujar Nona Silvi, anggota HMI Komisariat Lumajang, Senin (02/02/2015). Setelah mendapatkan paparan tentang anggran pengembanagn wisata pada anggran tahuan 2015, tokoh pemuda ini masih menilai wisata Lumajang tidak maksimal. Pasalnya, akses menuju tempat wisata terutama jalan masih sangat jauh dari kata nyaman. Akses jalan, penerangan dikawasan wisata di Lumajang masih sangat jauh dari harapan, terangnya. Seperti diberitakan, Pemerintah Kabupaten Lumajang pada tahun anggran 2015 menyiapakan anggaran besar-besaran untuk menyokong terciptanya wisata spektakuler B 29. Tak tanggung-tanggung, sekitar 50 miliar dana akan digerojok ke wilayah barat Lumajang dari berbagai sektor.(Yd/red)

Aduh!!! Wisata Bahari Tempusari Terkendala Lahan dan Jalan Rusak, Seriuskan Pemkab Lumajang?

Lumajang(lumajangsatu.com) - Pengembangan kawasan wisata Tempat Pelelangan Ikan (TPI) menjadi Wisata Bahari Di Desa Bulurejo Kecamatan Tempusari terkendala masalah lahan dan jalan rusak. Hal inilah yang harus diselesaikan oleh pemerintah Kabupaten Lumajang baik Eksekutif dan Legislatif. Bahkan, diberbagi forum masyarakat umumnya Lumajang dan Khususnya Tempursari, berharap pemerintah dalam pengembangan wisata Bahari tidak hanya pencitraan. Pasalnya, kerusakan jalan menjadi pemandangan yang memprihatikan pasca tambang besar-besaran di tahun 2012-2013. Selain jalan rusak, juga papan rambu untuk menunjukan lokasi."Kalau pemerintah niat, harus segera duduk bersama semua pihak, jadi tidak dijadikan tambang saja pesisir pantai selatan," ungkap Sundari, salah satu warga Tempursari. "Pemkab dan DPRD harus serius dalam membahas, bukan menghabiskan dana mamin dan BBM di APBD," ujar Fauzan, asal Desa Bulurejo. "Wisata Bahari, khususnya pantai selatan Lumajang tak kalah bagus dengan daerah lain," terang Suhaimi, warga Kota Lumajang. Untuk menyelesaikan persoalan pengembangan wisata di wilayah Kecamatan Pasirian dan Tempusari di sepanjang pesisir pantai selatan. DPRD Lumajang sudah beberapa kali melakukan rapat koordinasi sejak tahun 2010 lalu. Namun, terkendala setiap pembahasan tidak serius dilakukan dikarena ada kebijakan di pimpinan eksekutif yang menganggap tidak perlu. Selain itu, dalam rapat antara Legislatif dengan eksekutif, proa aktif dari Kepala Dinas terkait kerap mewakilkan ke stafnya yang tidak memiliki kewenangan dan kebijakan. "Jujur saya itu mangkel, setiap rapat yang diundang kepala dinas, yang dihadirkan malah stafnya, makanya terhambat hingga 5 tahun, masyarakat harus ikut mengawasi," ujar Wahyono, Politisi PDIP.(ls/red)

Kades Bulurejo Sambut Wisata Bahari TPI Tempursari

Lumajang(lumajangsatu.com)- Desa Bulurejo Kecamatan Tempursari terus berbenah sebagai desa Wisata Bahari. Jalan menuju TPI Tempursari secara sukarela dibangun oleh warga yang memanfaatkan lahan disekitar wisata bahari. "Karena selama ini kurang ada perhatian dari Pemkab Lumajang maka kita berinisiatif untuk membangun jalan lingkar menuju wisata bahari TPI Tempursari," ujar Keman Kepala Desa Bulurejo saat dihubungi lumajangsatu.com, Sabtu (31/1/2014). Warga yang memanfaatkan tanah oloran diminta iuran untuk membangun jalan lingkar sepanjang 500 meter dengan lebar 3 meter. Diharapkan, pengunjung akan semkin nyaman karena akses menuju TPI Tempursari semakin enak dan tidak sempit. Selama ini, ketika ada even besar di TPI Tempursari jalan menuju wisata bahari itu menjadi macet. Dengan pembangunan jalan lingkar itu, maka pengunjung akan semakin mudah dan nyaman berkunjung ke TPI. "Biasanya kalau ada even besar jalannya tidak muat," jelasnya. Saat ini, para pengunjung wisata bahari TPI Tempursari akan disuguhi dengan pemandangan sejuk dengan tanaman cemara laut. Pengunjung juga bisa menikmati ikan bakar segar hasil tangkapan nelayan sekitar. "Pengunjung akan menikmati indahnya pantai yang sejuk dengan cemara laut dan lezatnya ikan bakar segar hasil tangkapan nelayan sekitar," pungkasnya.(Yd/red)

Ada Toko dan Minimarket Jualan Miras, Ayo Lapor ke akun twitternya @RachmatGobel

Jakarta(lumajangsatu.com) -Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel meminta peran serta aktif dari masyarakat untuk mengawasi peredaran minuman keras di minimarket. Pasalnya, mulai April 2015 pemerintah bakal menerapkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 yang melarang minimarket menjual miras. ‎ Rachmat menegaskan, bila masyarakat masih menemukan ada minimarket yang menjual miras setelah aturan tersebut berlaku, agar melaporkannya ke pihak Kementerian Perdagangan. Ia bahkan, merelakan akun twitternya @RachmatGobel sebagai sarana pelaporan. "Kita minta masyarakat ikut membantu aturan ini. Kalau masih menemukan miras di minimarket. Laporkan saja. Biar nanti ditindak oleh Kemendag," sebut dia dilansir detikfiance.com. Ia menjelaskan, mekanisme pelaporan bisa disampaikan dengan memposting twitter dengan menyertakan‎ atau menyebutkan nama akun twitternya tersebut. Posting laporan berisikan tanggal kejadian, waktu dan lokasi kejadian. "Kalau nama perusahaannya tidak perlu, karena itu menyangkut nama baik perusahaan. Cukup tanggal, waktu dan lokasi kejadian. Nanti akan dihubungi balik oleh Kemendag untuk data tambahan seperti foto dan alamat lengkapnya," sebut dia. Ia mengatakan, bagi minimarket yang kedapatan masih menjual miras, maka pihaknya akan melakukan prosedur peringatan sebanyak 3 kali hingga pencabutan izin. "Bahkan kalau temuannya kita anggap kelewatan, tidak perlu 3 kali peringatan, 1 kali pun langsung kita cabut," pungkas dia. (detikfinace/red)

Faruq Chotibi Lepas 720 Muslimat NU Kedungjajang Ikuti Wisata Religi Para Wali

Lumajang(lumajangsatu.com)- Anggota DPRD Lumajang Dapil 5 Achmad Faruq Cotibi memberangkatkan 720 anggota Muslimat NU Kecamatan Kedungjajang mengikuti wisata religi. Pemberangkatan wisata religi para wali dilakukan di depan rumah Faruq di desa Grobogan. "Kita berangkatkan rombongan wisata religi pengajian muslimat NU se-kecamatan Kedungjajang mas," ujar Faruq kepada lumajangsatu.com, Kamis (29/01/2015). Pemberangkatan ratusan anggota jama'ah pengajian Muslimat NU itu menggunakan 12 bus yang ditanggung secara pribadi oleh faruq. Hal itu merupakan janji Faruq kepada para muslimat NU Kedungjajang, karena telah mengantarkan dirinya menjadi wakil rakyat. "Kita juga minta do'a kepada para Muslimat NU yang mengikuti wisata religi agar kami bisa menjadi wakil rakyat yang amanah," ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu. Para jama'ah pengajian akan melakukan touring wisata religi dan berziarah ke makam para wali yang ada di Jawa Timur. Disamping itu, para Muslimat NU itu akan berziarah ke makam pendiri PKB yang juga mantan ketua PB NU KH. Abdurahman Wahid (gus Dur). "Mereka akan berziarah ke makam lima wali di Jawa Timur, kemudian juga berziarah ke makam almarhum Gus Dur," jelasnya. Kegiatan wisata religi diharapkan bisa semakin mempererat tali silaturrahim antara Muslimat NU di Kedungjajang dengan wakil rakyat yang mereka pilih. Sehingga, mereka tidak akan sungkan untuk memberikan masukan dan kritikan kepada para wakil rakyatnya. "Saya berharap antara kita bisa terjalin silaturrahim yang baik, sehingga mereka tidak akan canggung untuk memberikan masukan dan kritikan baik kepada pribadi saya maupun untuk kemajuan Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)

Wuih...!! Indehoy di Losmen Baru, Purel Inisial L Terjaring Razia Polisi

Lumajang(lumajangsatu.com)- Razia pekat (penyakit masyarakat) yang dilakukan SatReskoba Polres Lumajang dan berhasil mengamankan 9 orang yang diduga melakukan mesum di Losmen Baru di jalan Dr. Soetomo 58 Lumajang. Salah satu pasangan mesum yang berinisial L, merupakan pemandu lagu alis purel yang sudah malang melintang diduni hiburan malam tempat karaoke. ""Kita amankan empat pasangan mesum, dimana satu kamar ada yang satu laki-laki dan dua perempuan sehingga yang kita amankan berjumlah 9 orang," ujar AKP Priyo Purwandito Kasat Reskoba Polres Lumajang kepada lumajangsatu.com, Rabu (28/01/2015). Kesembilan laki-laki dan perempuan yang tidak memiliki ikatan suami isrti itu kemudian didata dan gelandang ke Mapolres Lumajang. Mereka kemudian dibina dan diminta agar tidak mengulangi perbuatannya kembali. "Kita lakukan pendataan dan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya kembali," ujar pria tinggi besar itu. Operasi pekat dengan target menyisir hotel dan penginapan itu dimaksudkan untuk mencari para pengguna narkoba dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang. "Kita juga sita 10 butir pil dextro dan trex dari sebuah kamar yang diisi satu laki-laku dan dua perempuan," pungkasnya.(Yd/red)

Menanam Dalam Keberagaman, Mari Selamatkan Alam Gunung Lemongan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ada yang cukup istimewa dalam kegiatan rutin menanam setiap mingguan di Gunung Lemongan pada hari ini, Minggu (25/01). Jika biasanya yang terlibat menanam hanyalah para relawan Laskar Hijau yang berasal dari masyarakat di sekitar Gunung Lemongan yang nota bene mayoritas Muslim, tapi kali ini terlibat juga dua orang Pastor dari Keuskupan Surabaya, yakni Romo Rudy Hermawan dan Romo Parno Ignatius. Kedua Pastor ini tidak datang hanya berdua saja, mereka datang bersama rombongan dari Yayasan Kasih Bangsa Surabaya (YKBS), Sanggar Merah Merdeka, Wadah Asa Solidaritas (Wadas), Solidaritas Relawan Kemanusiaan, Pusat Pengembangan Sosial juga dari Masyarakat Peduli Alam Nusantara (Mapan) yang kesemuanya bermarkas di Surabaya.   Rombongan yang berasal dari latar belakang agama yang beragam ini datang ke Gunung Lemongan sejak hari sabtu siang, mereka menginap di Posko Laskar Hijau dengan fasilitas ala kadarnya. Namun demikian tidak mengurangi suasana keakraban dan kehangatan dalam diskusi tentang upaya pemulihan kawasan hutan lindung Gunung Lemongan yang berlangsung hingga larut malam. Pagi harinya mereka secara bersama-sama melakukan penanaman ratusan bibit Bambu Petung yang dibawanya dari Surabaya dan bibit Jambu Mente di lereng selatan Gunung Lemongan pada ketinggian ±700 mdpl.   A’ak Abdullah Al-Kudus selaku tuan rumah dalam kegiatan ini menyatakan senang sekali dengan keterlibatan berbagai umat beragama dalam upaya pemulihan kawasan hutan lindung Gunung Lemongan. Pada hari itu Posko Laskar Hijau seolah berfungsi sebagai Masjid dan juga sebagai Gereja. "Ini merupkan yang pertama kalinya yang beda untuk penghijauan dilereng Gunung Lemongan sebagai upaya pelestarian alam," ujar A'ak koordinator Lasakar Hijau, Senin (26/01/2015). Masing-masing orang bisa melakukan ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing tanpa ada yang merasa mayoritas ataupun minoritas. “Dunia ini akan sangat indah, jika kita bisa bekerjasama dalam perbedaan untuk melakukan kebaikan bagi hidup dan kehidupan” pungkas A’ak.(Yd/lh/red)

Pantai Bambang Dijadikan Lomba Mancing Mania

Lumajang(lumajangsatu.com)- Bagi anda yang suka mancing mania. Ternyata, di pantai Bambang di Desa Bago Kecamatan Pasirian akan digelar lomba mancing ikan laut, Minggu(25/01) mendatang. Lomba mancing di  pantai Bambang digelar dikarenakan banyak sekali ikan batu karang yang melintas. Sehingga, pantai bambang menjadi idola para mancing mania untuk mendapatkan ikan bertubuh lebar dan lezat. "Iya mas, minggu besok akan ada lombang mancing, pesertanya dari luar kota," ujar Abdullah, salah satu warga di Pantai Bambang. Bagi mancing mania yang berminat bisa datang langsung dengan pendaftran Rp.70 ribu. Para peserta akan mendapatkan kaos lengan panjang dan foto untuk piagam. Bagi yang mau mendaftar bisa menghubung Adi, no Tlf. 081336-926-631 dan 085231-220-430.(ls/red)