Gaya Hidup

Perayaan Maulud Nabi di Pendopo Dipadati Peserta Pengajian

Lumajang(lumajangsatu.com) - Ribuan para peserta pengajian Maulud Hijau memadati Pendopo Kabupaten Lumajang. Tak disangka, perayaan Maulud di Pendopo yang cukup meriah dengan hiasan dan dekorasi yang cukup khas mampu menyedot para peserta pengajian. Selain itu, dalam pengajian Maulud Nabi juga menghadirkan Mubaliq, Aab Ainurussalam yang populer di tevelisi regional Jawa Timur. "Sungguh luar biasa perayaan Maulud Nabi di Pendopo kali ini, Pak As'at memang tokoh Agama dan pemimpin yang peduli seni," ujar Siti Khomariah, asal Desa Selokgondang. "Merayakan Maulud Nabi di Pendopo memang nuasanya beda banget," terang Susanti, asal Kelurahan Ditotrunan. "Kalau Maulud Nabi Muhammad dirayakan seperti ini lagi, saya yakin tahun depan para pesertanya akan banyak lagi," aku Siti Khodijah, asal Desa Denok. Para peserta pengajian selai berjubel didalam pendopo juga berada di jalanana. Bahkan pihak panitia menyediakan layar raksasa untuk para peserta pengajian berada diluar pendopo.(ls/red)

Tumpeng dan Artistik Maulud Hijau Pukau Peserta Pengajian di Pendopo

Lumajang(lumajansatu.com) - Dekorasi "Maulud Hijau" yang di Konsep Oleh A'ak Abdullah Al Kudus menjadi perhatian peserta pengajian Maulud Nabi Muhammad SAW di Pendopo Kabupaten Lumajang. Pasalnya, Konsep Tumpeng dengan bambu dari Kaki Gunung Semeru dan Lemongan menjadi perpaduan khas seni. "Tumpeng dan arsitektur dari bambu sungguh luar biasa," ujar Samsi, salah satu peserta pengajian. "Wow..tumpengnya kreatif abis," ujar Maimuna peserta pengajian dari Kota Lumajang. "Ini baru maulud nabi meriah dengan konsep khas Lumajangan," terangnya. "Wow konsep dengan bambu dan buah-buahan khas Lumajang di Tumpeng besar sunggu luar biasa," jelas Sanusi asal Tekung. Bahkan sejumlah peserta pengajian banyak berfoto selfie dan foto tandem. (ls/yd/red)

Kapolres Bersama Dandim Narsis di Jembatan Selowangi

Lumajang(lumajangsatu.com) - Keindahan Jembatan Terpanjang DI Lumajang "Selowangi" yang menghubung Desa Selok Anyar Kecamatan Pasirian dengan Desa Pandan Arum serta Pandan Wangi Kecamatan Tempeh. Ternyata, membuat Kapolres Lumajang, AKBP Aries Syahbudin, Dandim 0821 Letkol Inf HAdi Purnomo bersama Anggota tidak melewatkan untuk berfoto di Jembatan terpanjang tersebut. "Ayo foto di Jembatan ini, lumayan bagus kalau melihat keindahan Lumajang bagian selatan," ujar Kapolres. "Mari foto dulu, jangan lewatkan momen ini," ujar Dandim. Sang fotografer Polres Lumajang, Faris Gendut langsung mengambil posisi untuk mengabadikan kegiatan patroli dua pimpinan aparat keamanan di Kaki Gunung Semeru untuk melihat Tambang Pasir.(ls/red)

Kapolres Ajak Makan Siang Insan Jurnalis Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kapolres Lumajang AKPB Aries Syahbudin S.IK menggelar cangkru'an santai dan makam siang bersama insan Jurnalis di Lumajang. Kegiatan itu merupakan perkrnalan dan juga untuk mendekatkan polisi dengan para wartawan di Lumajang. "Kita ini mitra, sehingga kita saling membutuhkan, anda butuh berita dari kamai dan kami juga butuh apa yang dilakukan polisi bisa disampaikan kepada masyarakat," ujar Aries kepada para wartawan di ruang Wakpolres, Rabu (21/01/2015). Kapolres menjelaskan, untuk ungkap kasus-kasus kecil, rekan-rekan Jurnalis diminta langsung menghubungi Kasat yang menangninya. Sedangkan untuk kasus yang besar seperti pembunuhan, baru wilayah Kapolres yang akan membrrikan keterangan. "Rekan-rekan wartawan yang membutuhkan informasi langsung menghubungi KasatReskrim atau Kasubag Humas Polres," paparnya. Sejumlah wartawan juga menanyakan tentang sejumlah kasus yang belum terungkap seperti Kasus vedio porno dan pemberantasan tambang pasir ilegl. Kapolres menjelaskan, untuk kasus vedio porno memang perlu keahlian kusus, sedangkan untuk pemberantasan tambang pasir ilegal Aries masih menunggu dari Pemerintah Daerah. "Saya dengan pak Dandim, karena masih baru meminta agar tidak ada anggota kami yang berkecimpung dalam pasir ilegal," terang mantan Kapolres Tanjung Perak itu. Pemkab harus memberikan titik yang jelas, mana saja yang boleh ditambang dan wilayah mana saja yang tidak boleh ditambang. Pasir Semeru merupakan sumberdaya alam yang terbarukan karena pasti mendapatkan kiririman dari Gunung Semeru. "Kita tunggu titik mana saja yang boleh ditambang dan yang tidak boleh. Intinya kita tunggu dari Pemkab untuk melakukan penertiban dan kita pasti akan dukung," pungkasnya. Setelah melakukan makan siang, Kapolres bersama dengan anggotanya dan Dandim 0821 Letkol Inf Hadi Purnomo melakukan pemantauan tambang pasir mulai Tempeh hingga Pasirian.(Yd/red)

Art Maulid Hijau Ramaikan Peringatan Maulid Nabi di Pendopo Kabupaten Lumajang

Lumajang(lumajansgatu.com)- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang akan diselenggarakan malam ini (21/1/2014) di Pendopo kabupaten Lumajang dipastikan lebih meriah dan berbeda dari peringatan Maulid Nabi sebelum-sebelumnya. Pasalnya untuk dekorasi artistiknya digarap langsung oleh penggagas dan konseptor "Maulid Hijau" yakni Laskar Hijau. "Saat ini konseptornya seperti Maulid Hijau yang sempat menjadi kontroversi dengan MUI Lumajang,” ujar  A'ak Abdullah Al-Kudus Laskar Hijau Klakah. A'ak menyatakan bahwa untuk penggarapan artistik peringatan Maulid Nabi di Pendopo Kabupaten Lumajang ini dia mengusung konsep yang selama ini selalu digunakan di "Maulid Hijau" dengan bahan material yang dominan Bambu.

Cak Yo PAS : Lestarikan Gunung Semeru

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sunaryo (38) atau Cak Yo salah satu orang yang nekat mengabdikan hidupnya demi kelestarian hutan Gunung Semeru Lumajang sejak beberapa tahun silam. Menurutnya menjadi seorang pecinta Alam tidak hanya mendaki dan menikmati keindahan gunung semata, namun perlu keseriusan dalam merawat dan melestarikannya. Yang jelas Gunung Semeru itu adalah milik kita bersama yang wajib hukumnya bagi kita untuk melestarikan alam, paparnya saat mengawali ngobrol via ponsel dengan lumajangsatu.com, Selasa (20/01/2015). Cak Yo anak kedua dari pasangan Taip dan Misri ini memulai menggeluti dunia alam sejak dirinya pulang dari perantauan, yakni pada tahun 1995 hingga tahun 2005. Setelah pulang merantau saya tersentuh untuk terjun dalam dunia ini, ujar pria lajang itu. Tepatnya pada tahun 2008, ia nekat membentuk komunitas yang ia beri nama Pecinta Alam Semeru (PAS) yang saat ini beranggotakan sekitar 30 orang yang terdiri dari pemuda setempat. Misi utama dari PAS itu sendiri selain untuk melestarikan hutan Gunung Semeru ia juga berencana ingin ikut mengambil peran dalam mendidik tunas bangsa soal pengetahuan tentang alam. Tidak hanya itu, pihaknya beberapa pekan yang lalu telah melakukan Lokalate atau pendidikan kepada warga sekitar lereng Gunung Semeru tentang bahaya dan pengenalan wilayahnya. Kemarin kita bersama komunitas pecinta alam dari yogyakarta melakukan lokalate mas, jawabnya. Ia berharap, warga Lumajang terutama wilayah sekitar lereng semeru bisa lebih paham dan mengerti tentang aktivitas dan karakteristik Gunung Semeru agar, jika sewaktu-waktu terjadi bencana mereka siap dan sigap dalam mengahadapinya. Jika masyarakat paham kan bisa meminimalisir korban bencana Semeru yang bisa saja terjadi tanpa kita prediksi, harapnya. Sosok seperti inilah yang perlu kita jadiakan tauladan, tidak mengharapkan apa-apa namun berbuat untuk sesama. (Mad/red)

Peringatan Maulid Nabi, Ajang Bersama Untuk Pembangunan Desa Kutorenon

Lumajang(lumajangsatu.com)- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono dijadiakn media merekatkan tali silaturrahim antara para perangkat, tomkoh masyarakat dan warga. Kegiatan itu juga menandakan kecintaan warga Kutorenon terhadap Nabi Muhammad dan berharap mendapatkan syafa'at sehingga Desa Kutorenon sejahtera dan bermartabat. "Kegiatan ini adalah peringatan Maulid Nabi yang pertama digelar di kantor Balai Desa," ujar Faisal Rizal Kepala Desa Kutorenon saat menyampaikan sambutan, Sabtu (17/01/2015). Dengan kegiatan yang didukung oleh PKK, RT/RW, BPD Tokoh Masyarakat serta para perangkat desa, diharapkan bisa menunjang pembangunan desa baik fisik maupun mental. Dalam acara maulid juga menampilkan kesenian islami Al-Banjari, harapannya agar para pemudan dan karang taruna bisa menyalurkan bakat kepada hal-hal yang positif. "Kegiatan ini juga diisi oleh kesenian islam Al-Banjari asli dari Desa Kutorenon. Saat ini ada lima kelompok Al-Banjari yang kita akan tampilkan dalam setiap kegiatan keagamaan," paparnya. Acara Maulid Nabi juga dihadiri oleh salah satu anggota DPRD dari Komisi A. Dedy Firmansyah hadir mengucapkan terima kasih kepada warga Kutorenon karena telah memilih dirinya menjadi wakil rakyat. "Saya ucapkan terima kasih kepada warga Kutorenon karena saya dipilih untuk menjadi wakil rakyat," paparnya. Selama tahun 2015 dirinya baru fokus pada pekerjaanya sebagai anggota Komisi A DPRD yang berkaitan dengan pemerintahan. Tahun 2015 dirinya juga belum memiliki jasmas, sehingga tidak bisa membantu besar untuk pembangunan Desa Kutorenon. "Tahun 2015 saya belum mendapatkan jasmas, baru 2016 saya dapat jasmas sehingga baru tahun depan saya bisa membantu besar untuk pembangunan di desa," jelasnya. Acara Mauli Nabi di Desa Kutorenon kemudian dilanjutkan dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Kyai Mundir dari Dusun Biting satu. Do'a bersama untuk keselamatan bersama menutup acara yang digelar sederhana itu.(Yd/red)

Batu Akik Lava Pijar Semeru Diburu Kolektor Luar Kota

Lumajang(lumajangsatu.com) - Para pemburu batu akik luar kota juga hadir di pameran Komunitas Batu Akik Lumajang (Kobal) di Aula DPD Golkar, Jl. Veteran, Jum'at(16/01). Ternyata, para pemburu batu akik luar kota sedang mencari Batu Akik Lava Pijar Semeru. "Saya cari batu akik lava pijar semeru," ujar Sutarman, asal Surabaya. Menurut dia, batu akik lava pijar Semeru dikenal memiliki aura magis yang luar biasa. Karena batu tersebut terbentuk dari lava pjar puncak tertinggi di Pulau Jawa. "Meski mahal, saya akan beli," terangnya. "Aduh, sayang sekali batu akik lava pijar Semeru gak ada," ujar Markito, asal Kota Malang. Sekedar diketaui, Di Lumajang juga ada batu akik yang terkenal seperti Bulu Macan dari Sukosari, Akar Semeru, Lumut Semeru dan Ijo Semeru.(ls/yd/red)

Ternyata, Wabup, Ketua DPRD dan Kajari Lumajang Pemburu Batu Akik

Lumajang(lumajangsatu.com)- Komunitas Batu Akik Lumajang (Kobal) menggelar pameran batu akik khas Lumajang, di Gedung Golkar Lumajang, Jum'at (16/01/2015). Usai memberikan sambutan, As'at Malik wakil Bupati Lumajang langsung melihat dan memborong empat batu akik berbabagi macam. "Beli berapa tadi pak Wabup, saya baru beli empat saja," ujar Wabup kepada lumajangsatu.com. Kegiatan yang beru petama kali di Lumajang ini, perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak, karena nilai keenomisannya juga besar. Di Lumajang juga ada batu akik yang terkenal seperti Bulu Macan dari Sukosari, Akar Semeru, Lumut Semeru dan Ijo Semeru. "Kalau ini bisa dikembangkan, maka bisa bekerjasama dengan pengrajin perak di Pulo, sehingga akan meningkatkan perekonomian Lumajang,' paparnya. Wapup berpesan kepada para pemilik dan penjual akik, agar dalam menjual tidak mempermaikan harga. Karena sedang terkenal, jangan sampai harganya dimahalkan, karena itu akan mematikan para penujual sendiri. Sementara itu, Agus Wicaksono Ketua DPRD Lumajang juga hadir dan sibuk memburu batu akik khas Lumajangan. "Ini perlu didukung karena batu akik Lumajang tidak kalah dengan batu akik luar Lumajang seperti akik Ternate," ujar Agus. Tak kalah ketinggalan, Gede Nurmahendra Kajari Lumajang juga sibuk melihat dan memburu batu akik khas kaki gunung Semeru. "Aduh, harganya masih terlalu mahal mas, tak sebanding dengan barangnya. Saya bingung milihnya," jelas Kajari.(Yd/red)

Bio Gas Kotoran Ternak Menjamur di Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Seiring kenaikan harga LPG 12 Kg, energi alternatif dari kotoran hewan ternak baik sapi mupun kambing atau bio gas semakin menjamur di beberapa wilayah di Lumajang. Desa Tegal Bangsri Kecamatan Ranuyoso Lumajang misalnya, telah mendirikan 6 unit tandon bio gas pada awal Desember (12/15) lalu, Dan saat ini sudah mulai difungsikan. Menurut supaidi salah satu warga yang mengelola bio gas tersebut mengatakan, pihaknya baru mencoba menggunakan bio gas ini selain untuk menghemat biaya dirinya juga ingin memanfaatkan sumber daya alam disekitarnya. "Saya baru nyoba mudah-mudahan sukses aja biar bisa ngirit biaya untuk kebutuhan rumah tangga mas," paparnya saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Satu unit tandon bio gas menurutnya dapat memenuhi kebutuhan pengapian untuk memasak sebanyak dua rumah. "Kalau satu tandon ini hanya cukup untuk dua rumah, asalkan diisi terus setiap hari," tambahnya. Dari keenam unit bio gas itu tersebar di seluruh dusun di Desa tegal Bangsri yakni di dusun krajan 2 unit, dusun timur curah 2 unit dan dusun barat curah 2 unit. "Yang sudah berfungsi hanya dua unit masih mas, yang lain masih proses fregmentasi dalam tandon," pungkasnya. (Mad/red)