Lumajang(lumajangsatu.com)- Bulan Ramadhan tinggal menunggu hari, pengurus takmir Masjid Besar Al-Kautsar Lumajang Jl. Pisang Agung No.53 Lumajang renofasi warna masjid demi memberikan kenyamanan bagi para jamaah, Rabu (11/06/2014). Hartono, salah satu jamaah asal warga kelurahan tompokersan mengatakan, senang dengan renovasi masjid. Pasalnya dalam menyambut bulan suci ramadhan perlu persiapan yang baik. "Ini bentuk kesenangan dari akan datangnya bulan yang penuh berkah mas," ungkapnya. Menurut salah satu pekerja mengaku, pengecetan tembok bangunan masjid hanya memberikan warna baru bagi bangunan itu, karena bulan suci Ramadhan akan segera tiba. "Iya mas, pengecatan ini dilakukan karena sudah mau puasaan," ucapnya saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Jamaah berharap, pengecatan tembok bangunan masjid itu dilakukan agar semua jamaah yang akan melakukan ritual keagamaan kelak bisa lebih fokus dan ikhlas. "Supaya lebih nyaman mas, dan juga agar para jamaah lebih khusu' dalam sholat maupun tadarus," tambah pria yang biasa melakukan ritual keagamaan di masjid depan gedung PC NU Lumajang itu.(Mad/red)
Gaya Hidup
Mudik Hampir Tiba, Bengkel Motor di Banjiri Pelanggan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Bulan Rhamadan atau yang biasa dikenal dengan bulan puasa tinggal menunggu hari, para pemilik kendaraan roda dua servis sepeda agar kondisi kendaraan fit saat musim mudik tiba, Rabu (11/06/2014). Menurut salah satu kasir bengkel di Jl. Brigjend Slamet Riyadi Lumajang mengaku, menyediakan jasa perawatan kendaraan ruda dua mulai ramai dikunjungi para pemilik kendaraan, untuk melakukan perawatan kendaraannya yang akan digunakan sebagai alat transportasi saat musim mudik tiba. H. Holil, salah satu warga kota malang yang saat ini tinggal di Desa Pandansari Kecamatan Kedungjajang Lumajang mengaku, ia melakukan perawatan kendaraan Yamaha Xeon miliknya di bengkel Restu Motor Lumajang, karena kendaraan itu kelak akan dijadikan sebagai alat transportasi menyambut musim mudik tiba. "Perawatan kan tidak harus nunggu rusaknya mas, karena itu kaki saya yang mengantarkan saya kemana-mana," ujarnya. Sementara menurut bengkel sendiri mengaku pelanggannya sudah mulai ramai sejak awal bulan juni 2014 lalu, dan diperkirakan puncak keramaian pengunjung akan tiba saat bulan puasa. "Kalau sekarang paling sedikit 20 orang mas/hari, namun kalau sudah bulan puasa pelanggan kami bisa mencapai 60 orang/harinya," ujar wanita yang bertugas dibagian kasir yang namanya enggan untuk disebutkan itu pada lumajangsatu.com. Lebih lanjut, ia mengaku hal ini sudah menjadi momentum tahunan. Pasalnya bulan puasa menjadi berkah tersendiri bagi pemilik bengkel terutama Restu Motor Lumajang. "Setiap Tahun mas, pasti ramai kalau sudah mau puasa," tambahnya.(Mad/red)
Menyambut Piodalan Pura Senduro, Warga Pasang Stand Jualan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Menyambut upacara piodalan di Pura Mandara Giri Semeru Agung Jl. Raya Senduro Utara No.150 Senduro Lumajang, warga Desa Senduro mulai pasang stand jualan di sekitar pura, Jumat (06/06/2014). Pasalnya umat hindu dari berbagai penjuru di Indonesia akan datang melakukan upacara Piodalan. Sukri (31), salah satu warga mengaku, upacara piodalan umat hindu membawa berkah tersendiri, sebab akan ada ribuan umat hindu yang datang ke pura tersebut. dengan begitu warga memanfaatkan momentum itu untuk berjualan. "Saya setiap tahun jualan mas," ungkapnya. Stand jualan yang dibangun berbagai macam, mulai dari baju, sandal, asesoris dan kebutuhan upacara lainnya. "Saya jualan baju khas Lumajang mas," tambahnya. Tidak hanya itu, warga juga banyak yang mendirikan warung-warung dan menyediakan penginapan untuk mereka. "Di belakang rumah, saya bangun kamar-kamaran kecil mas, sebab katanya umat hindu itu akan menginap di Lumajang selama 1 bulan," Ujar Subhan warga desa Senduro.(Mad/red)
Tidak di Rawat Pemerintah, Insta Lumajang Gelar Pameran Foto Wisata
Lumajang(lumajangsatu.com)- Komunitas Fotografi Lumajang yang diberi nama instalumajang memamerkan potensi wisata Lumajang melalui media foto di Warkem Jl. Gajah Mada No.2 Lumajang, Selasa (03/06/2014). Faris, salah satu anggota instalumajang mengaku, komunitas fotografi ini khusus memamerkan potensi-potensi wisata di Lumajang, sehingga masyarakat Lumajang yang hendak melakukan wisata tidak perlu jauh-jauh ke Kabupaten/Kota lain. "Biar gak usah jauh-jauh ke Jember, Probolinggo atau lainnya," ungkapnya. Menurutnya Lumajang memiliki banyak wisata yang menarik dan indah untuk dinikmati, namun karena kurangnya sosialisasi kepada masyarakat sehingga banyak orang-orang Lumajang yang ke Luar Kota untk berwisata. "Air Terjunnya saja Lumajang memiliki sekitar 7 an air terjun mas," tambahnya. Sementara ini, anggota instalumajang mencapai 50 orang yang tersebar diberbagai wilayah di Lumajang dan juga ada yang masih kuliah di luar kota. Komunitas ini serius akan terus mengawal untuk memperkenalkan tempat-tempat wisata di Lumajang. "Dengan jumlah anggota 50 orang, kami akan terus memperkenalkan tempat-tempat wisata di Lumajang melalui media foto mas, rencananya semua warung yang banyak dikunjungi masyarakat akan kami ajak kerjasama untuk memamerkan hasil kayra kami," ujar pria penggila fotografi itu.(Mad/red)
Emas Menjadi Alternatif Pilihan Masyarakat Lumajang Utara
Lumajang(lumajangsatu.com)- Masyarakat Kecamatan Klakah dan Ranuyoso Lumajang memilih menabung di perhiasan emas untuk masa depan di Toko Emas Dewi Murah Jalan G.Ringgit Stand Pasar Klakah Lumajang, kamis (29/05/2014). Sumiati (28),salah satu warga Desa Meninjo Kecamatan Ranuyoso mengaku, masih merasa nyaman dengan menabung di perhiasan emas karena selain untuk dijual kembali ketika membutuhkan uang secara mendadak. "Kalau butuh uang secara mendadak kan bisa menjualnya kembali mas," ungkapnya. Tradisi menabung dengan membeli perhiasan emas sangat digemari oleh masyarakat pedesaan, pasalnya dengan menabung di emas perhiasan selain bisa dijual dalam kondisi tertentu, emas juga menjadi gaya kehidupan masyarakat Desa."Selain bisa dijual kembali, perhiasan emas kan juga menghiasi siapa saja yang memakainya mas," tambahnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Supratman suami dari Sunarti, Supratman sering mengantarkan istrinya untuk membeli perhiasan di Toko Mas "Dewi Murah", pasalnya sepasang petani asal Desa Mlawang itu sudah sejak 2 tahun yang lalu membeli perhiasan di Toko tersebut. "Sudah lama mas, sejak saya menikah kalau saya punya rejeki ya beli emas disini," ujarnya. (Mad/red)
Inilah 15 Kader Terbaik Yang Akan Pimpin PMII
Jakarta(lumajangsatu.com)– Sebanyak 15 kader terbaik Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sudah resmi bakal bertarung dalam bursa perebutan ketua umum di arena Kongres PMII XVIII, di Asrama Haji, Jambi, pada 30 Mei hingga 7 Juni 2014 mendatang. Hal itu setelah 15 kandidat itu resmi mendaftarkan diri pada hari terakhir pendaftaran, Ahad kemarin, 25 Mei 2014, di Kantor PB PMII, Jakarta. “Sudah ada 15 kader dari berbagai cabang PMII yang mendaftarkan diri sebagai kandidat Ketua Umum PB PMII untuk masa khidmat 2014-2017,” kata Ketua Panitia Pengarah (SC) Kongres PMII XVIII, Abidurrohman, Senin 26 Mei 2014. Berikut 15 nama kandidat tersebut: 1. A. Jabidi Ritonga (Medan) 2. Mukaffi Makki (Surabaya) 3. M Zaini Mustakim (Kota Malang) 4. Yek Agif Al Gadri (Mataram) 5. Abdul Aziz (Jombang) 6. M Zaid (Ciputat) 7. Ahmad Nurkholid (Ciputat) 8. Bambang Tri Anggono (Purwokerto) 9. Erfandi (Bangkalan) 10. Miftakhul Aziz (Yogyakarta) 11. Aminudin Ma’ruf (Jakarta Timur) 12. Ahmad Miftahul Karomah (Sintang) 13. M Faishal ((Sintang) 14. M Jaelani SF (Kendari) 15. Muammarulloh Umam (Sukabumi) Cak Abid – panggilan akrab Abidurrohman, menjelaskan, 5 dari 15 nama kandidat itu tidak bisa hadir. Mereka mendaftar melalui online. Mereka adalah Muammarulloh Umam, A. Jabidi Ritonga, Ahmad Miftahul Karomah, M. Faishal dan Mukaffi Makki. “Ada beberapa hal sehingga mereka tidak bisa hadir langsung. Ada yang masih konsolidasi di daerah. Sedang sahabat Mukaffi Makki tidak bisa hadir karena mertuanya meninggal,” ujar Abid. Dari beberapa nama kandidat tersebut, ada empat nama dari dua cabang. Pertama, PC PMII Ciputat ada dua kandidat, yakni M Zaid dan Ahmad Nurkholid. Kedua, PC PMII Sintang, yakni Ahmad Miftahul Karomah dan M Faishal. “Itu urusan masing-masing cabang. Saya tidak terlalu masuk di rumah tangga masing-masing kandidat,” Abid menjelaskan. Karena, lanjut Abid, Ahad kemarin, hanya pendaftaran untuk acara lounching. “Soal persyaratan administrasi dan konsitusi di PMII, itu saat tahap pencalonan nanti di arena Kongres,” pungkasnya.(SN.com)
Peringati Isro-Miroj, Ponpes Bustanul Ulum Gelar Wisata Rohani
Lumajang(lumajangsatu.com)- Memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW, lembaga pendidikan Bustanul Ulum jalan doktren no.26 Krai Yosowilangun Lumajang, Gelar Wisata Rohani ke Wali 8 dan Wisata Bahari Lamongan (WBL), Selasa (27/05/14). M. Imron Huda, salah satu tenaga pengajar di Bustanul Ulum mengaku, siswa-siswinya sengaja di ajak berwisata ke Wali 8 dan WBL dihari Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW, agar siswa-siswinya setelah melaksanakan Ujian Nasional dapat memanjakan otak yang kemaren memikirkan UN. "Selain senang, siapa tahu kita dapat barokah mas," ujar pria asal Desa Kunir Kidul itu. Wisata Rohani yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi MTs dan MA Bustanul Ulum itu diberangkatkan, senin kemaren sekira pukul 21.00 WIB dengan dua bis yang dilepas oleh KH.Dimas Abdul Adhim Affan di halaman PP Bustanul Ulum. KH. Dimas Abdul Adhim Affan, ketua yayasan PP Bustanul Ulum Krai biro keagamaan itu menghimbau kepada seluruh peserta wisata rohani agar mematuhi peraturan dewan guru, serta dilarang keras melanggar larangan-larangan agama islam. "Semuanya harus nurut ke Dewan Guru, dan jika waktunya sholat ya sholat jangan ada yang menjauh dari rombongan apalagi hanya berdua antara Putra dan Putri," Tambahnya.(Mad/red)
Profesi Pengemis, Menjadi Alternatif Pekerjaan di Lumajang.
Lumajang(lumajangsatu.com)- Perempatan lampu merah toga menjadi tempat pengemis bekerja sehari-hari, sehingga mengemis menjadi alternatif pekerjaan yang dipilih oleh masyarakat Lumajang ketika sudah lanjut usia. Sucipto, 67 salah satu pengemis mengaku, dirinya sudah 3 tahun berprofesi sebagai seorang pengemis di kabupaten Lumajang. Usia yang sudah lanjut menjadi alasan untuk mendapatkan uang dengan cara yang mudah dan halal. "Saya sudah 3 tahun mas," ujarnya pada lumajangsatu.com, Senin (19/05/2014) ketika ditemui saat bekerja. Uang yang berhasil dikumpulkan oleh sucipto, relatif sedikit, jika sedang banyak rejeki ia dapat Rp. 15.000. Namun jika lagi sepi dia hanya dapat mengumpulkan uang sebesar Rp. 4.000. "Kalau banyak yang ngasih, kadang saya dapat Rp.15.000, kadang juga hanya Rp. 4.000," imbuhnya. Warga sekitar, kasihan dengan apa yang dilakukan oleh Sucipto, warga berharap Pemerintah Daerah tidak diam ditempat, sebab tidak hanya satu sampai dua orang saja, orang yang berprofesi seperti dia, tapi masih banyak diluar saja.(Mad/red)
Raih Adipura, Tong Sampah Banyak Yang Hilang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Tong sampah di sepanjang jalan PB. Sudirman hingga Alun-alun Kota Lumajang kurang diperhatikan Pemerintah. Pasalnya banyak tong sampah yang hilang sehingga banyak masyarakat sekitar yang membuang sampah disembarang tempat. Supandi, 54 salah seorang pedagang cilok di Alun-alun Lumajang, mengaku tong sampah yang hilang itu disebabkan karena umur tong sampah yang terlalu lama tidak mendapat perhatian dari Pemerintah sehingga banyak tong sampah yang hilang. "Sudah lama mas tidak diperbaiki lagi sama Pemerintah, sehingga banyak yang rusak dan hilang," ujar pria yang berprofesi pedagang cilok itu pada lumajangsatu.com, senin (19/05/2014) sekitar pukul 14.30 WIB. Seperti banyak diberitakan, Kabupaten Lumajang pada tahun 2013 kembali merima penghargaan Adipura diterima langsung oleh Bupati Lumajang DR.H.SYAHRAZAD MASDAR. MA , pada tanggal 10 juni 2013 bertempat di Hotel Budikara Jakarta pada pukul 19.00 WIB oleh Menteri Lingkungan Hidup. Untuk Kabupaten Lumajang berada pada urutan ke 19 diantara 142 Kabupaten/Kota tersebut, dan apabila dilihat dari katagori Kota Sedang secara Nasional, sedangkan untuk tingkat Provinsi Jawa Timur Kabupaten Lumajang menduduki urutan ke5. Namun penghargaan itu sepertinya akan sangat sulit dapat dipertahankan dikemudian harinya, apabila Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang membiarkan kondisi tong sampah yang hilang tidak segera diganti atau diperbaiki. "Kalu dibiarkan begini, ya sulit dapat Adipura lagi mas," ujar Ridwan salah satu warga yang lain. (Mad/Red)
Cetak Pecinta Alam, PALAGA SMA 3 Lumajang Gelar DIKLATSAR
Lumajang(lumajangsatu.com)- Guna menciptakan kader pecinta alam baru, Komunitas Pecinta Alam SMA 3 Lumajang (PALAGA) menggelar DIKLATSAR ke XV, di desa Krasak Kecamatan Kedungjajang, 10-11 Mei 2014. Kegiatan tersebut di ikuti oleh 18 peserta yang terdiri dari 13 peserta putri dan 5 peserta laki-laki. "Ini adalah kegiatan DIKLATSAR yang ke XV yang dilaksanakan oleh PALAGA," ujar Shafik salah satu panitia kegiatan diklat, Minggu (11/05/2014). Kegiatan DIKLATSAR yang digelar oleh PALAGA bertujuan untuk mencetak kader-kader baru pecinta alam yang mampu melaksankan kode etik pecinta alam. Alumni DIKLATSAR yang digelar oleh PALAGA, diharapkan ikut menjaga kelestarian alam dan lingkungan yang selama ini semakin rusak akibat ulah tangan-tangan tidak bertanggung jawab. "Kita berharap alumni DIKLATSAR PALAGA ikut menjaga kelestarian alam, yang seiring zaman semakin rusak akibat ulah segelintir orang yang tidak bertanggung jawab," terangnya. Sementara itu, Salysia Ambar Indriani salah satu peserta DIKLATSAR yang saat ini duduk di kelas 1X di SMA 3 Lumajang, mengaku sangat senang mengikuti kegiatan tersbut. Dengan ikut kegiatan diklat, ia mengaku bisa menambah ilmu baru yang tidak ada di bangku sekolah. "Saya senang ikut kegiatan diklat, disamping mendapatkan ilmu baru, teman baru, kita juga tahu bagaimana pentingnya menjaga alam untuk kelanjutan hidup umat manusia," paparnya. Pada kegiatan DIKLATSAR PALAGA, para peserta diberi materi pokok tentang pecinta alam, seperti Survival, Navrad, PPGD, Mountenering, Keorganisasian dan Kepemimpinan.(Yd/red)