Gaya Hidup

Ganggu Kenyamanan Pasien, Perawat RSUD Hariyoto Tangkap Kucing Liar

Lumajang(lumajangsatu.com)- Jelang peringatan hari Perawat Nasional yang jatuh setiap tanggal 12 Mei, puluhan perawat di Kabupaten Lumajang melakukan penangkapan kucing liar yang berada di Rumah Sakit Umut Dr Hariyoto. Selain itu, para pwrawat juga melakukan bakti sosial berupa pengobatan gratis dan pemberian sembako kepada sejumlah abang becak, Jum'at (09/05/2014). Dalam penangkapan kucing liar di RSUD Hariyoto, berhasil ditangkap 5 kucing yang kemudian dilepas diluar area rumah sakit. Saat melakukan penagkapan, salah seorang terluka dibagian tangannya, karena terkena cakaran kucing liar. Para perawat terpaksa menagkap kucing yang berkeliaran di RSUD Hariyoto, karena keberadaan kucing-kucing tersebut bisa menularkan virus dan mengganggu kenyamanan para pengunjung dan pasien rumah sakit. " Keberadaan kucing liar ini bisa menyebarkan virus dan mengganggu kenyamanan para pasien," papar Suyanto, Ketua Komite Keperawatan Lumajang. Usai melakukan penagkapan kucing liar, para perawat langsung membagikan sembako kepada para abang becak yang biasa mangkal di depan RSUD Hariyoto. "Kita juga melakukan bakti sosial kepada para abang becak," pungkasnya.(Yd/red)

Merdunya! Lakustic Hibur Pengunjung Warkem

Lumajang(lumajangsatu.com) - Lakustic Band asal kota pisang Lumajang, setia menghibur para pecinta musik Lumajang di Warung Kembang (Warkem) yang berada di Jl. Gatot Subroto 115, Lumajang. Group Band Lakustik yang terdiri dari 6 personil : Zulmi dan Ajeng di Vokalis, Heri Keyboard, Danda Bass, Wawa Gitaris dan Agata di Cajon, bagitu antusias menghibur pengunjung Warkem. Group Band Lakustic ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung Warkem setiap selasa malam. Pasalnya, ini sebagai hiburan tersendiri. Sekedar diketahui, Lakustic selain manggung di Warkem secara rutin. Mereka kerap di manggung di kafe-kafe di Lumajang, Jember, Malang dan Surabaya. "Kami juga diundang untuk menghibur di acara kawinan," ujar Zulmi, vokali ganteng  itu. Lakustic sebagai oase dalam kancak dunia musik di Kaki Gunung Semeru. Pasalnya, grup musik jarang sekali tampil di tempat hiburan, warung kopi dan warung komunitas di Lumajang. (mad/red)

Ke Lumajang Belum Lengkap Jika Tidak Nongkrong di LSS

Lumajang(lumajangsatu.com) - Lesehan Stadion Semeru (LSS) yang berada di Jl. Jend Ahmad Yani, tepatnya depan Taman Makam Pahlawan "Kusuma Bangsa", mulai menjadi trend nongkrong anak muda di Lumajang. Para pengunnjung biasanya ingin santai sambil minum kopi dan makan. LSS yang menjadi pilihan para pengunjung dari berbagai kalangan itu merupakan tempat paling nyaman untuk bersantai sambil makan malam, mulai dari kalangan muda-mudi dan menengah keatas. Pengunjung lebih memilih LSS karena selain tempatnya nyaman untuk tempat ngobrol sambil santai untuk melepaskan penat di kepala. M. Imron Huda, (23) salah seorang pengunjung LSS mengaku, sering ngumpul di LSS dengan teman-teman kuliah, karena tempatnya lebih pas untuk jiwa muda-mudi. "Enakan di LSS ketimbang di warung yang lain," ujarnya, Selasa (06/05/2014). Sementara itu, Tatik salah satu pedagang di LSS mengungkapkan, dirinya merasa nyaman berdagang di LSS karena lokasinya strategis dan ramai pengunjung. "Disini tempatnya enak mas," pungkasnya.(Mad/Red)

Warga dan Tokoh Agama Lereng Gunung Lemongan Gelar Doa Bersama

Lumajang(lumajangsatu.com)- Meningkatnya aktivitas sejumlah gunung di Indonesia akhir-akhir ini mendorong masyarakat di sekitar Gunung Lemongan, Lumajang, Jawa Timur untuk melakukan selamatan di Gunung Lemongan. Puluhan warga yang berasal dari desa-desa di sekitar gunung Lemongan melakukan berkumpul di halaman posko Laskar Hijau yang ada Gunung Lemongan, mereka secara bersama-sama dipimpin oleh seorang tokoh agama membaca istighosah, yasin, tahlil, dan doa bersama dengan tujuan untuk meminta keselamatan kepada Allah SWT agar supaya Gunung Lemongan tidak meningkatkan aktivitasnya seperti gunung-gunung yang lain. Sebagaimana diketahui bersama bahwa pada kurun waktu 1799 -1899 Gunung Lemongan tercatat sebagai gunung api paling aktif di Indonesia. Setelah itu, gunung Lemongan seolah tidur panjang sampai saat ini. Sempat terjadi gempa pada maret 2012 yang lalu, tapi tidak sampai meletus. Gunung Lemongan memang bukan gunung yang tinggi, hanya memiliki ketinggian 1671 mdpl. Tetapi gunung ini memiliki peran yang sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitarnya, terutama karena gunung Lemongan merupakan pilar ekosistem bagi 13 ranu yang ada di bawahnya. A’ak Abdullah Al-Kudus yang memimpin kegiatan tersebut menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya dari masyarakat untuk menghindarkan masyarakat dari bencana. “yang kita bisa hanya minta kepada Allah SWT agar Gunung Lemongan tidak ikut-ikutan meletus dan agar masyarakat di Lumajang terhindar dari bencana. Kami yakin, bahwa kalau kita mencintai gunung Lemongan, maka gunung Lemongan pun akan mencintai kita” jelas A’ak, Sabtu (03/05/2014) Setelah selesai melakukan doa bersama, mereka makan bersama-sama makanan yang mereka bawa sendiri dari rumah masing-masing. Meski acara ini sangat sederhana tapi sangat terasa penuh kekhusyu’an dan kehangatan. Tampak sebagian dari mereka yang makan bersama-sama dengan berpiringkan daun pisang dan lauk ala kadarnya.(Yd/red)

Lestarikan Sejarah Lamajang, MPPM Gelar Diskusi Prasasti Pasrujambe

Lumajang(lumajangsatu.com) - Aktivis Masyarakat Peduli Peninggalan Majapahit (MPPM) Timur, gelar diskusi dengan tema "Arti Penting, Manfaat dan Pelestarian PRASASTI PSRUJAMBE" di Warung Kembang (WARKEM), Sabtu (03/05/2014) Sore. Diskusi yang membahas Sejarah Tigang Juru (Lumajang, Situbondo dan Banyuwangi) di hadiri puluhan Pelajar, Mahasiswa dan Sejumlah anak muda yang penasaran dengan sejarah Lumajang. Pantauan lumajangsatu.com, acara diskusi mendapat antusias dan apresiasi dari pengunjung dan peserta. "Wah saya senang sekali kalaw ada acara seperti ini, selain bisa makan, saya juga dapat ilmu baru" ujar Sohudi salah satu pengunjung Warkem. Hal senada juga di ungkapkan oleh Pemerhati Budaya dari Situbondo, "Saya  datang dari situbondo, sendirian hanya untuk mengikuti acara diskusi ini" ungkap Iwan. Selama ini, Pemerintah dianggap kurang begitu memperhatikan sejarah dan benda-benda peninggalan yang ada di Lumajang. Ia berharap diskusi seperti ini terus di lakukan dan Pemerintah Daerah diminta untuk ikut andil. "Seharusnya Pemerintah, memberikan perhatian khusus pada monumen peninggalan sejarah ini, karena sejarah Lumajang itu perlu di lestarikan agar masyarakat Lumajang sendiri paham sejarah kotanya" Ujar Mansur Hidayat penulis buku Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru.(Mad/Red)

TNBTS dan Kodim 0821 Lumajang Hijaukan Lereng Gunung Semeru

Lumajang(lumajangsatu.com)- Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melakukan penanman pohon untuk membantu memulihkan kerapatan hutan. Ayu Dwi Utari kepala TNBTS menyatakan kegiatan penanaman melibatkan unsure TNI dan beberapa istansi yang lainnya. "Iya, tadi kita melakukan penananam pohon bersama kodim 0821 Lumajang untum membantu memulihkan fungsi hutan," ujar Ayu saat dihubungi sejumlah wartawan, Selasa (28/01/2014).   Penanaman pohon masih dalam merupakan rangkaian penanaman dari agenda tahun 2013, dimana pada tahun 2013 sudah ada 100 hektar lebih lahan yang telah berhasil ditanam. Sedangkan pada awal tahun 2014 ada sekitar 2 hektar lahan yang kembali ditanami. "Ini juga merupakan rankaian dari agenda tahun 2013, dimana kita telah berhasil menanam 100 hektar lahan, tadi pagi ada sekitar 2 hektare yang ditanam," paparnya. Diakui oleh Ayu lahan yang ditanam merupakan lahan yang sempat dirambah secara liar. Dengan kegiatan itu, diharapkan kerapatan hutan lindung bisa kembali pada asalnya. "Lahan yang ditanama merupakan lahan yang sempat di tebang secara liar, namun ada juga lahan yang pohonnya rusak karena tumbang sendiri," tambahnya. TNBTS menanam sejumlah pohon seperti Cemara hutan, dan sejumlah pohon hutan yang ada di hutan lindung. "Banyak jenis pohon yang ditanam mas, seperti Cemara hutan dan jenis tanaman hutan lainnya," pungkasnya.(Yd/red)

Blusukan Ala Jokowi, Kapolres Lumajang Diwadhuli Ulah Oknum Polisi Nakal

Lumajang(lumajangsatu.com)- Aksi blusukan yang dilakukan AKBP Singgamata SIK Kapolres Lumajang  dan Letkol Inv. Akhyari Komadan Kodim 0821 Lumajang disambut antusias oleh masayarkat. Sebab, Selama ini belum ada kegiatan polres dan TNI yang mendekatkan Kapolres dan Dandim dengan warga. “Acaranya disambut antusias oleh warga desa Sumberejo kecamatan Sukodono, karena bisa bertatap muka langsung dengan Kapolres dan Dandim,” ujar AKP Sugianto Humas Polres Lumajang, Jum’at (24/01/2014). Menurutnya, Warga mengaku senang bisa bertatap muka langsung dengan Kapolres dan Dandim, sehingga bisa memberikan masukan dan menumpahkan unek-enek terhadap TNI dan Polri. Dalam dialog yang dilakukan warga kata Sugianto banyak bertanya tentang tugas dan fungsi dari TNI dan Polri. Warga juga menanyakan langkah-langkah yang bisa dilakukan guna ikut menjaga kantibmas di lingkungan masing-masing. “Warga banyak bertanya tentang tugas dan funsi TNI/Polri, minta poentunjuk dalam melakukan siskamling dan ada uga yang bertanya tentang kelalulintasan,” terangnya. Disinggung tentang apakah ada pertanyaan yang berkaitan dengan ulah oknum polisi nakal di masyarakat, Sugianto menyebutkan juga ada masyarakat yang bertanya tentang pesoalan itu. Kapolres langsung memberikan nomor HP pribadinya, sehingga warga yang melihat oknum Polri yang bertindak tidak sesuai dengan fungsinya bisa dilaporkan kepada pucuk pimpinan polri di Lumajang. “kapolres langsung memberikan nomor HP aduan kepada masyarakat, jika melihat ada oknum polisi yang berprilaku tidak benar masyarakat diminta untuk segera melaporkannya,” pungkasnya.(Yd/red)

Malam Ini Kapolres Lumajang Blusukan Ke Desa Sumberejo Sukodono

Lumajang(lumajangsatu.com)- Jadwal pertama AKBP Singgamata SIK blusukan ke desa-desa ditempatkan di desa Sumberrejo Kecamatan Sukodono. Kapolres bersama jajarannya akan menemui warga guna mendaptkan evaluasi tentang kinerja polri baik dari tingkat atas hingga jajaran di bawah. "Jadwal blusukan pertama Kapolres ada di desa Sumberrejo Kecamatan Sukodono," ujar AKP Sudartono Kapolsek Sukodono kepada lumajangsatu.com, Kamis (23/01/2014) Acara "cangkru'an" yang dilakukan Kapolres rencananya akan dihadiri sekitar 80 orang dari tolkoh masyarakat, perangkat desa RT/RW dan masyarakat umum lainnya. Semua kegiatan kata Sudarmanto ditanggung oleh Polres Lumajang, pihak desa hanya menyiapkan tempatnya saja. "Nanti tempatnya di balai desa, yang akan dihadiri oleh tokoh masyarakat, perangkat desa, RT/RW dan warga sekitar," tambahnya. Kegiatan blusukan Kapolres rencananya akan dilaksanakan mulai jam 19.00 wib. "Nanti akan dimulai jam 7 malam," imbuhnya. Sementara itu, AKBP Singgamata SIK Kapolres Lumajang menyatakan kegiatan blusukan adalah program untuk lebih mendekatkan polisi kepada masyarakat dan keberadaan polri lebih dirasakan oleh warga. "Ini adalah reformasi kultural ditubuh polri, guna mendekatakan polri kepada masyarakat, sehingga keberadaan polri lebih dirasakan ditengah-tengah masyaraklat," terang Kapolres.(Yd/red)

Thoriqul Haq Sumbang Mobil Terios dan Uang 400 Juta Untuk PC NU Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sarana dan prasarana kesehatan merupakan sebuah kebutuhan pokok bagi semua orang, tidak terkecuali  bagi warga NU. yang hampir mayoritas berada di Lumajang. Oleh sebab itu, PC NU berupaya untuk memiliki sebuah rumah sakit yang nantinya akan dikelola oleh warga NU Lumajang. Segala upaya yang dilakukan oleh PC NU dengan memanfaatkan sumber daya manusia NU,  mulai membuahkan hasil. Thoriqul Haq anggta DPRD Jawa Timur dari PKB yang merupakan salah satu kader muda NU mulai merespon dengan program yang rencanakan oleh PC NU Lumajang. Sebagai anggota DPRD ia memiliki kuasa penganggaran untuk memberikan bantuan dana bagi terbetuknya rintisan klinik kesehatan warga NU. "Dana 400 juta itu adalah dana stimulan untuk rintisan klinik kesehatan NU," papar Thoriq, Sabtu (18/01/2014). Saat pembukaan acara Bahtsul Masail, Thoriqul Haq membrikan bantuan 400 juta rupiah,  untuk rintisan pembuatan klinik NU. Diharapkan dengan bantuan tersebut bisa menjadi cikal bakal dari berdirinya rumah sakit NU di Lumajang. Ia juga terus berkometmen untuk membantu NU dalam mewujudkan berdirinya rumah sakit NU. "Membuat rumah sakit tidak bisa lansung besar, sehingga rintisan klinik kesehatan diharapkan bisa menjadi cikal bakal berdirinya rumah sakit NU, dan saya juga bertanggung jawab atas berdirinya rumah sakit NU," terangnya. Tak hanya memberiukan uang 400 juta untuk rintisan klinik NU, Thrioq juga memberikan sebuah mobil operasinal bagi PC NU.  Sebab, konsolidasi organisasi perlu trasnsportasi, oleh sebab itu bantuan mobil sangat perlu dalam melakukan konsolidasi. "Mobil NU kan sudah rusak, maka saya juga berikan mobil Terios untuk operasinal PC NU agar bisa layak untuk dijadikan sarana konsolidasi," pungkasnya.   Sementara itu, Samsul Huda ketua PC NU Lumajang sangat menyambut baik dengan bantuan yang diberikan oleh Toriqul Haq Tersebut. Ia berharap semoga bantuan yang diberikan bisa berguna bagi warga NU Lumajang dan cita-cita mendirikan rumah sakit NU bisa segera tercapai. "Kita sambut baik bantuan ini dan semoga lebih banyak lagi yang peduli dengan NU, paparn Samsul.(Yd/red)

PW NU Jatim Buka Acara Bahtsul Masail di Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Acara Bahtsul Masail regional PW NU Jawa Timur dibuka dan digelar selama dua hari di Popes Modern Hidayatul Hasan desa Blukon Kabupaten Lumajang, Jum’at-sabtu (17-18/01/2014). Dalam sambutannya KH Mutawakil Alallah Ketua PW NU Jatim menyatakan kegiatan Bahtsul Masail sangat penting untuk menjawab perubahan zaman. Ia menyebutkan dunai yang dilihat dua jam yang lalu, apalagi satu tahun yang lalau pasti akan berebeda dengan dunia yang dilihat hari ini atau satu tahun mendatang. Sebab, semua pasti akan mengalami perubahan baik dalam segi Ekonomi, Hukum dan lain sebagainya. "Dunia selalu berubah, dua jam lalu tidak akan sama dengan saat ini yang kita alami, terlebih lagi satu tahun mendatang," ujar ketua PW NU Jatim. Oleh sebab itu keberadaan Bahtsul Masail sangat penting untuk menjawab tantangan perubahan zaman dari segi keagamaan dan kenegaraan. Jika dizaman Nabi Lut ada komunitas lesbi dan homo, saat ini komunitas tersebut sudah disahkan untuk menjadi pasangan disejumlah Negara. "Kita lihat diberita bahwa di beberapa Negara komunitas lesbi dan homo sudah diakui secara sah oleh negera, alhamdulillah di Indonesia belum ada," terangnya. Disamping itu, persoalan Negara seperti hukum-hukum yang timbul saat ini perlu adanya kajian melalui Bahtsul Masail untuk kemudian diajukan kepada pemirintah baik Eksekutif maupun Legislativ sebagai pemegang tampuk kebijakan. Ia berharap dengan Bahtsul Masail yang akan digelar Selama dua hari itu bisa menghasilkan sebuah keputusan yang berguna bagi Bangsa, Negara dan Agama. "Semoga hasil pembahasan yang diperoleh bisa bermanfaat bagi bagsa, negara dan agama," pungkasnya.(Yd/red)