Gaya Hidup

Hobi Mancing, Layak Coba Kolam BMW Fishing Pond Hadiahnya Jutaan Rupiah

Lumajang (lumajangsatu.com) - Bagi anda yang hobi mancing, layak dicoba untuk memancing dikolam pancing Biting Mega Wisata (BMW) Fishing Pond. Terletak di Dusun Biting I Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono, kolam pemancaingan ini buka setiap hari Minggu.Yang menarik, panitia BMW Fishing Pond menyiapkan hadih total 10 juta untuk mencing umum setiap bulannya. Dan setiap Minggu, panitia menyiapkan jackpot 1 juta rupiah untuk 4 pemenang dengan hanya pendafataran 100 ribu rupiah.Setiap kali buka, hanya ada 90 peserta yang akan berkesempatan memancing. Mancing dimulai jam 08.00-13.00 wib untuk batas lombanya dan peserta bisa melanjutkan memancing hingga jam 15.00 wib."Untuk lomba umum hadih pertma 5 juta mas, dan 5 juta sisanya akan dibagi 9 pemenang. Setiap kali lomba umum ada 10 pemenang," ujar Sonang, Manager BMW Fishing Pond, Senin (09/10/2017).Sementara itu, Edy, Humas BMW Fishing Pond mengaku setiap kali pembukaan lomba umum pesertanya lansung membeludak. Jika sudah sampai 90 peserta, maka panitia akan menutup dan yang masih dalam daftar atrian akan ikut dalam lomba berikutnya."Lomba umum bulan Oktober kita gelar kemarin mas mas, dan bulan depan kita agendakan tanggal 12 Nopember 2017," jelas Edy.Dalam setiap kali pembukaan, panitia BMW Fishing Pond melepas 2 kwintal ikan jenis tombro dan gurami. Ada puluhan master yang juga dilepas dengan bobot 3-4 kilo gram. Bagi yang berminta ikut lomba mancing, bisa kontak di nomor 0812-5255-5495 an Sonang dan 0853-3606-1828 an Edy."Setiap kali buka, kita lepas 2 kwintal ikan jenis tombro dan gurmi dengan master berbobot 3-4 kilo gram," pungkasnya.(Yd/red)

Ayo..! Ngopi Bareng di Alun-alun Lumajang, Ada Kedai Desa Dingin Gucialit

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pemeirntah Kabupaten Lumajang terus melakukan upaya mengenalkan produk unggulan dari sektor perkebuna. Salah satunya adalah kopi dengan menggelar Festival Kopi di Alun-alun Lumajang 7-8 Oktober 2017 yang diikuti oleh puluhan warung kopi dari pelosok Lumajang.Bagi yang tidak memiliki agenda malam minggu, ngopi bareng di Alun-alun Lumajang bisa jadi solusinya. Salah satu warung kopi yang ikut festival adalah Kedai Desa Dingin Gucialit. Para anak muda itu menampilkan racikan kopi Robusta, Arabica dan Kopi Nangka asli Gucilait yang tentunya dikelola dengan cara organik.Jafri Afriliyanto, peracik kopi kedai Desa Dingin menyambut baik kegiatan Festival Kopi yang digelar Pemkab Lumajang. Dengan kegiatan itu, maka potensi kopi di Lumajang yang sangat melimpah bisa lebih dikenal hingga luar daerah."Saya apresiasi kegiatan ini mas, jika sering ada kegiatan seperti ini maka kopi asli Lumajang yang berada di Lereng Gunung Semeru akan semakin dikenal," paparnya.Di Gucialit disamping perkebunan teh, juga menjadi penghasil kopi yang cukup besar. Namun, masyarakat masih mengelola dengan cara yang biasa, sehingga hasilnya tidak begitu besar karena kopi Gucialit masih dijual dalam bentuk mentah."Kalau kopi Gucialit dari petani biasaya langsung dijual mentahan begitu saja mas, sehingga harganya murah," jelasnya.Saat ini, para anak muda Gucialit terus berupaya memberikan edukasi kepada para petani kopi agar kopi Gucialit bisa diolah terlebih dahulu baru dijual. Proses petik kopinya juga harus benar-benar matang di dahan, sehingga kualitas dan cita rasaya tidak berubah."Kita terus berupaya agar kopi Gucialit lebih memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Caranya kita berikan edukasi kepada petani kopi agar kopi yang dijual sudah jadi, kita juga ikut memasarkannya," pungkasnya.(Yd/red)

Lestarikan Budaya Jawa, Ruwatan Sukerto Massal Diikuti Puluhan Keluarga

Lumajang (lumajangsatu.com) - Gelar Tradisi Adat Budaya Ruwatan Sukerto Massal di Alun-alun Lumajang diikuti oleh puluhan kepala keluarga (KK). Acara tersebut diselenggaran Pemkab Lumajang melalui Dinas Pariwisata dan kabudayaan bekerjasama dengan Komunitas Sabdo Aji.Sarwo Darmono, ketua Panitia Ruwat Massal menyatakan peserta melebihi target yang semula hanya 50 KK, saat acara tercatat ada 70 KK. Tak hanya dari Lumajang saja, peserta ada yang dari Sidoarjo, Malang, Probolinggo, Jember dan Semarang."Kita ingin melestarikan adat dan budaya Jawa, yakni ruwatan. Kegiatan ini di support oleh Pemkab Lumajang,' ujar Sarwo Darmono, Sabtu (08/10/2017).Ruawat massal sangat membantu bagi masyarakat yang masih memegang adat budaya jawa, karena menghemat dari sisi biaya. Jika melakukan ruwat mendiri, maka biayanya bisa mencapi 25-30 juta rupiah."Kalau acara ruwat massal ini dari panitia tidak mematok harga, tapi ada uang mahar 300 ribu saja, da itu sangat membantu bagi masyarakat yang ingin melestarikan budaya Jawa," jelasnya.Yuda Asmara, salah satu peserta ruwat massal emnyambut baik kegiatan tersebut. Dirinya berharap kegaiatan ruwat massal bisa digelar rutian setiap tahun atau 2 tahun sekali, karena akan membatu masyarakat yang ingin meruwat kelaurganya namun terkndala oleh biaya."Kami sagat mendukung sekali kegaiatan ini mas. Kalau ruwat mandiri harganya sangat mahal tapi kalau massal dan ada dukungan dari Pemerintah harganya tidak terlalu mahal," tuturnya.Indrijato, Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyatakan bahwa kegiatan ruwat massal bagian dari uapaya pemeirntah dalam melestarikan adat dan budaya. Tak hanya itu, ruwat masaal juga bagian dari promosi seni dan budaya serta pariwisata Kabupaten Lumajang."Ini bagian dari upaya Pemerintah dalam melestarikan seni dan budaya yang ada di Lumajang. Kita gandeng masyarakat dalam melestarikan dan pemeritah sifatya mendukung saja," pungkasnya.(Yd/red)

Ayo Datang dan Nikmati..!! Nyeruput Kopi Bareng di Alun-alun Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pemerintah Kabupaten Lumajang akan menggelar Festival Kopi pada 7-8 Oktober 2017 di Alun-alun Lumajang. Event tersbeut bagian darai promosi wisata Lumajang dengan kekayaan alam termasuk pertanian dan hasil perkebunan."Kita mencoba untuk mengenalkan segala bentuk potensi Lumajang dengan event Festival Kopi dan ini bagian dari promosi wisata Lumajang," ujar Arif Efendi, Kabid Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lumajang, Kamis (05/10/2017).Event Festival Kopi sudah berlangsung mulai tahun 2016 menjadi bagian dari semaraknya Kopi Nusantara khususnya Kopi Lokal Lumajang. Komoditas perkebunan unggulan Lumajang yaitu Kopi Lembah Semeru (Kolesem) terus dikenalkan dan dipopulerkan kepada masyarakat secara luas."Kita memiliki daerah penghasil kopi dan itu sangat bagus sebagai potensi yang harus dikenalkan guna mendukung sektor pariwisata," tuturnya.Fastival Kopi Lumajang diawali dengan Lomba Racik Kopi Lembah Semeru yang akan diikuti oleh gerai dan penggiat kopi di Lumajang. Ada juga Ruwatan Sukerto Massal dan Pagelaran Wayang Kulit yang dimulai pukul 08.00 WIB hingga selesai.Sedangkan puncaknya adalah LUMAJANG NYRUPUT BARENG, 8 Oktober 2017 mulai pukul 06.30 WIB, dimana disediakan sebanyak 1.255 cangkir Kopi Lembah Semeru. "Bagi masyarkat yang datang bisa menikmati segela macam kopi dengan gratis," pungkasnya.(Yd/red)