Gaya Hidup

Pusaka Wedhung Mpu Sanibin Jadi Masterpiece Museum Dareah Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Dua tahun usia Museum Daerah Lumajang ketambahan satu koleksi baru. Wedhung Mpu Sanibin, merupakan senjata (pusaka) asli Lumajang yang kemudian diserahkan oleh ahli warisnya agar ditempatkan di Museum Daerah Lumajang.Indriajanto, Kabid Seni dan Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang menyatakan bahwa senjata tersebut akan dijadikan masterpiece (hasil karya) Museum Daerah Lumajang. Harapannya, warga Lumajang dan luar Lumajang bisa mengetahui bahwa di Lumajang banyak meyimpan sejarah dan kebudayaan yang hebat."Kita angkat Wedhung Mpu Sanibin ini sebagai masterpiece dari Museum Daerah Lumajang dengan harapan Lumajang semakin dikenal dengan daerah yang kaya sejarah dan kebudayaaan," ujar Indrijanto, Selasa (29/08/2017).Wedhung Sanibin sudah terkenal kesejumlah daerah di Jawa Timur bahwkan luar pulau Jawa. Tak hanya itu, bahkan sudah ada informasi pusaka Mpu Sanibin tersebut akan diakui oleh daerah lain dengan diganti nama, namun bentuknya sama."Agar pusaka asli Lamajang ini tidak diakui oleh daerah lain, maka kita akan jadikan masterpiece dari museum dan pihak keluarga juga telah menyerahkan kepada kami," pungkasnya.(Yd/red)

Kenang Jasa Pahlawan, GSNI Lumajang Gelar Napak Tilas Perjuangan Kyai Ilyas

Lumajang (lumajangsstu.com) - Dalam rangka memperingati HUT RI yang ke -72, DPC Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) Cabang Lumajang mengadakan Napak Tilas Perjuangan Kyai Ilyas di Lumajang. Pada kegiatan ini, ada 4 lokasi yang mereka tuju, yaitu Makam Kyai Ilyas di TMP Lumajang, Kediaman Bapak Djuremi di Perumahan Sumberjo yang merupakan pejuang yang tergabung dalam Kompi Kyai Ilyas, Mushola Kyai Ilyas di Desa Galingan, dan Monumen Kyai Ilyas di Dusun Ledok.

Serunya Lomba Balap Karung Mini Meriahkan HUT RI 72

Lumajang (Lumajangsatu.com) - Perlombaan memang sudah jadi ritual rutin masyarakat merayakan HUT Republik Indonesia. Tapi, lomba balap dalam karung di Desa Pagowan, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, jadi pembeda lomba-lomba di peringatan HUT RI ke-72 tahun ini.Lomba balap dalam karung memang jadi salah satu jenis lomba yang masih tergolong langka dan cukup menarik perhatian masyarakat. Pasalnya, peserta harus dimasukkan ke dalam karung dengan hanya kelihatan wajahnya dan bagian atas karung ditali.Untuk pengamanan, peserta diwajibkan menggunakan helm, karena peserta balap karung kemungkinan besar akan terjatuh saat berlari. Selain itu, setiap peserta harus memiliki pendampingnya untuk mengarahkan dan menolong saat jatuh.Krisna, salah satu panitia lomba dari KKN UNMUH Malang menuturkan, lomba-lomba yang ada diperuntukkan bagi anak-anak, remaja, dewasa sampai orang tua. Sejumlah lomba yang sudah berjalan antara lain pertandingan pukul balon, balap karung pake helm, lomba tempeh. Untuk hari ini ada sepak bola contong sama suap pisang. Trus ada lomba ngedot, panjang pinang, dan lain-lainAda pula lomba makan krupuk yang seakan jadi lomba wajib tujuh belasan, juga lomba pecah balon dan pecah air. Khusus untuk lomba voli lumpur yang telah berlangsung, ternyata mendapat animo yang sangat besar dari dalam dan luar dusun. "Banyak pengguna jalan yang menyempatkan diri menonton karena kebetulan lokasi lapangan atau sawah ada di tepi jalan," kata Krisna, Selasa (10/8).Selain itu, lomba-lomba yang masih akan berlangsung pekan depan di antaranya mewarnai dan menggambar. Sejumlah hiburan turut disediakan seperti kesenian , pentas tari,  dan Koesplusan bagi bapak-bapak. "Pada malam HUT RI nanti akan diadakan juga malam tirakatan dengan renungan mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur," ujar Dia.(In/red)