Hukum Dan Kriminal

Inilah Motif Pembunuhan Sadis di Situs Biting Yang Gegerkan Warga Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kasus pembantaian yang menggegerkan warga Lumajang dengan dau korban yakni Agus David dan Misdi, mulai terkuak motifnya. Saat ini, polisi telah menetapkan satu tersangka yang diduga otak pembunuhan yakni Nanang Kosim (27) warga desa Sumberingin Kecamatan Klakah. "Kita telah tetapkan satu tersangka otak pembunuhan Agus David dan Misdi pada hari Jum'at kemaren," ujar AKP Heri Sugiono SH., MH Kssat Reskrim Polres Lumajang kepadal lumajangsatu.com, Kamis (05/02/2015). Polisi telah melakukan pemeriksaan kepada para sejumlah saksi yang diduga mengetahui aksi pembantaian sadis itu. Mulai dari saksi disekitar rumah Agus dan saksi disekitar rumah Misdi di dusun Duren, Desa Dawuhan Lor Kecamatan Sukodono. "Kita telah selesai meminta keterangan kepada sejumlah saksi," terangnya. Dari hasil keterangan yang dihimpun dari sejumlah saksi, polisi akhirnya menyimpulkan bahwa motif pembunuhan tersebut karena berlatar kecemburuan. Dimana, korban Agus David diduga sering menggoda istri pelaku. "Saat pelaku berada di penjara karean kasus pencurian dan pemberatan, si korban ini sering menggoda dan sering SMS kepada istri pelaku," terangnya. Pelaku akhirnya mengetahui ulah dari korban, sehingga pelaku langsung menanyakan siapa yang sering SMS dan dari siapa perantaranya. Setelah mengetahui siapa yang SMS istrinya, Nanang kemudian menjemput Misdi yang diduga sebagai perantara Agus menghubugni istri pelaku. "Pelaku kemudian menjemput Misdi dari rumahnya, saat itu si Misdi juga masih memakai sarung," terangnya. Setelah bertemu dengan Agus David, pelaku langsung membantai kedua korban hingga tewas ditempat. Agus David mengalami puluhan luka disekujur tubuhnya dan Misdi juga mengalami luka di punggungnya.(Yd/red)

Hendak Pesta Sabu, Saman Petani Desa LedokTempuro Diamankan Polisi

Lumajang(lumajangsatu.com) - Satreskoba Polres Lumajang tangkap pengguna sabu-sabu saat hendak mengelar pesta. Ketika menunggu temannya, Saman, warga Desa Ledok Tempuro Kecamatan Randuagung langsung digiring oleh petugas ke Mapolres Lumajang. Saat diitrogasi, Saman mengaku mendapatkan barang haram yang bisa untuk tidak tidur sehari-dua hari dari seseorang di Surabaya. 3 poket yang disimpan di saku bajunya seharga Rp.1,2 Juta. "Kita terus dalami, dari mana asal usul sabu-sabu tersebut," ujar Kasat Reskoba Polres Lumajang, AKP Priyo Purwandito kepada wartawan diruang kerjanya, Kamis(05/02) siang. Menurut dia, dari pengrebekan dirumahnya, petugas mendapatkan satu pipet kaca dan sedotan berbentuk L. "Kita juga sita, HP dia untuk mengetahui darimana asal usul barang," ungkapnya. Kini Sama yang berprofesi sebagai petani dimasukan dalam sel tahanan Mapolres.(ls/red)

Nanang Kosim Otak Pembunuhan Sadis di Situs Biting Jadi Buronan Polisi

Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah melakukan penyelidikan terhadap pembunahan sadis di dusun Biting desa Kutorenon, akhirnya polisi menetapkan satu tersangka sebagai pelaku pembunuhan. Nanang Kosim (27) warga desa Sumberingin Kecamatan Klakah diduga sebagai otak pembunuhan sadis. "Kita tetapkan satu tersangka pembunuhan di desa Kutorenon Jum'at lalu, yakni Nanang Kosim," ujar AKP Heri Sugiono SH,. MH Kasat Reskrim Polres Lumajang, Rabu (04/02/2015). Pelaku diketahui sebagai warga Klakah yang memiliki istri warga dusun Duren, desa Dawuhan Lor Kecamatan Kedungjajang. Pelaku juga diketahu baru keluar dari penjara karena kasus pencurian. "Istri tersangka adalah orang Dawahuan Lor," terangnya. Saat ini pihak kepolisian terus melakukan pengejaran kepada tersangka yang telah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO). Jika ada warga yang melihat tersangka, maka diminta untuk segera melaporkan kepada polisi. "Kita terus melakukan pengejaran kepada tersangka dan kami minta warga yang melihat tersangka untuk segera melapor kepada kami," pungkasnya. Seperti diberitakan, Agus warga Kutorenon dan Misdi warga Dauhan Lor tewas dibacok oleh sejumlah orang. Beredar kabar, pembacokan tersebut dilatar belakangi dendam antara pelaku dan korban. Istri pelaku dikabarkan selingkuh dengan korban bernama Agus. Sedangkan Misdi berperan sebagai perantara, atas dugaan kasus perselingkuhan antara agus dan istri tersangka Nanang Kosim.(Yd/red)

Maling Helm Marak Dipusat Kongkow, Kasat Reskrim Minta Korban Lapor

Lumajang(lumajangsatu.com) - Maraknya aksi pencurian helm menghantau anak muda LUmajang yang biasa kongkow di Cafe dan Warung Kopi. Namun, yang melapor ke Mapolres Lumajang tidak sama sekali. "Jujur mas, bila menjadi korban kemalingan helm lapor," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Heri Sugiono. Tidak melapornya para korban maling helm diakui Heri, dikarenakan nilai helm terlalu murah dan bisa dibeli lagi. Namun, pencurian helm bisa menimbulkan tindak kejahatan yang lebih besar lagi. "Jadi kami tak ingin, marak maling helm polisi yang disalahkan, kami siap bila memang marak. Biar anggota memantau daerah rawan maling helm," ungkap bapak 3 anak itu. Kasat Reskrim POlres Lumajang akan mengintensifkan bila maling helm kerap berkeliaran di pusat kongkow anak muda seperti di LSS, Jl.Panjaitan, Jalan Toga dan Seputaran Kota Lumajang.(ls/red)

Anak Baru Lahir Butuh Susu, Fajar Pemuda Pasrujambe Nekat Edarkan Pil Koplo

Lumajang(lumajangsatu.com)- Mengaku terbelit kebutuhan ekonomi, Fajar Sodik (28) warga Desa Kloposawit kecamatan Candipuro nekat menjual pil Dextromethoporphan (dextro) dan pil Trihexiphenidyl (trex). Pelaku akhirnya ditangkap polisi dirumah istrinya di dusun Pakem Desa Jambearum Kecamatan Pasrujambe. "Kita berhasil tangkap pengedar pil dextro dan trex dengan barang bukti 661 pil warna kuning dan putih," ujar AKP Priyo Purwandito Kasat Reskoba Polres Lumajang kepada lumajangsatu.com, Jum'at (30/01/2015). Bersama tersangka Fajar, polisi juga menangkap kedua temannya yakni Dhimas Aprilianto dan Yusuf saat membeli bensin eceran. Keduanya juga sebagai pengedar pil terlarang tersebut. "Kita juga tangkap dua teman Fajar saat membeli bensin," paparnya. Saat ditanyakan polisi, Fajar mengaku nekat menjual pil anjing itu karena baru dipecat dari pekerjaanya. Fajar mengaku butuh banyak uang, karena istrinya baru melahirkan anak pertamanya sekitar 39 hari yang lalu. "Untuk biaya keluarga pak, istri saya baru melahirkan dapat 39 hari," terangnya. Fajar mengaku baru dapat tiga bulan bekerja sebagai pengedar pil haram itu. Fajar biasanya membeli pil terlarang itu dari bandarnya sebanyak 1000 butir dengan harga 1 juta rupiah. Setelah itu, Fajar dibantu temannya membungkus pil dextro dan trek menjadi bungkusan kecil. Setiap bungkus berisi 10 butir yang kemudian dijual seharga 25 ribu kepada para pelangganya yang rata-rata anak muda. "Jadi saya untung satu juta setengah mas dari seribu butir pil yang saya beli, biasanya seribu butir itu habis dalam waktu dau minggu," paparnya. Akibat perbuatannya, Fajar dan dua temannya meringkuk dijeruji besi dan diancam pasal 197 sub 196 Undang-Udanng RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.(Yd/red)

Polisi Berhasil Ringkus Satu Maling Sapi Yang Gunakan Ambulance Desa

Lumajang(lumajangsatu.com)- Setlah buron beberapa bulan Mohammad Anang Fadholi (23) warga dusun Jatiagung Desa Jatirejo Kecamatan Kunir akhir diringkus polisi. Tersangka merupakan tersangka pencurian sapi pada bulan September 2014 yang menggunakan ambulan desa Alun-alun Kecamatan Ranuyoso.   "Unit Resmob Polres Lumajang hari Kamis tanggal 29 Januari 2015 sekira jam 10.00 wib di jalan Desa Jatirejo berhasil menangkap seorang tersangka tindak pidana curwan sapi 27 September 2014 lalu," ujar AKP Heri Sugiono KAsat Reskrim Polres Lumajang, Kamis (29/01/2015). Saat itu tersangka Anang berperan untuk mengangkat hewan ternak sapi hasil kejahatan ke dalam mobil ambulance Desa bersama Lambang yang sudah tertangkap terlebih dahulu. Kedua tersangka juga dibantu salah satu tersangka lainnya yang saat masih dalam proses pengejaran pihak kepolisian. "Tersangka ini berperan untuk memasukkan sapi hasil curian kedalam ambulance desa bersama dengan dua temannya yang lainnya," paparnya. Setela berhasil menaikkan hewan curian kedalam ambulance, dengan menggunakan sepeda motor Honda GL warna hitam berboncengan tiga mengawal kendaraan Ambulance Desa dari arah depan, sampai di pasar Desa Dawuhan wetan Kecamatan Rowokangkung Lumajang. "setelah itu barulah ketiga tersangka pulang setelah memastikan semuanya aman," terang Heri. Dari hasil introgasi, ternyata tersangka Anang juga pernah melakukan tindak pidana curanmor di 2 TKP yakni sepeda motor Supra cina (happy ), di Desa  Tumpeng dan sepeda motor Suzuki Bravo di pasar Desa Tempeh Tengah Kecamatan Tempeh Lumajang bersama tersangka lainnya yang belum tertangkap. "Ternyata tersangka Anang ini juga palaku curanmor yang telah beraksi di dua tempat yakni desa Tumpeng dan Tempeh Tengah," pugkasnya.(Yd/red)

Mesum di Losmen Baru, 4 Pasangan Terjaring Razia Polisi

Lumajang(lumajangsatu.com)- SatReskoba Polres Lumajang menggelar razia pekat (penyakit masyarakat) dengan menyisir hotel dan tempat penginapan. Saat merazia penginapan di Losmen Baru di jalan Dr. Soetomo 58 Lumajang, polisi mendapati empat pasangan mesum. "Kita amankan empat pasangan mesum, dimana satu kamar ada yang satu laki-laki dan dua perempuan sehingga yang kita amankan berjumlah 9 orang," ujar AKP Priyo Purwandito Kasat Reskoba Polres Lumajang kepada lumajangsatu.com, Rabu (28/01/2015). Disamping mengamankan kesembilan orang yang diduga melakukan kegiatan mesum itu, polisi juga menyita 10 butir pil jenis dextro dan trex. Pil diduga sisanya karena sebagian sudah dikonsumsi oleh pasangan yang sekamar ada dua perempuan dan satu laki-laki. "Kita juga amankan 10 butir pil dextro dan trex dari kamar yang diisis oleh dua perempuan dan satu laki-laki," terang mantan Kasat Reskoba Bondowoso itu. Kesembilan pasangan itu akhirnya digelandang ke Mapolres Lumajang untuk dilakukan pendataan. Polisi kemudian melakukan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatan yang sama. "Kita lakukan pendataan dan kita lakukan pembinaan agar tidak diulangi lagi," pungkasnya.(Yd/red)

Edarkan Pil Anjing, 3 Pemuda Pasirian Diringkus Polisi

Lumajang(lumajangsatu.com)- SatReskoba Polres Lumajang kembali berhasil menangkap pengedar pil setan jenis Trihexyphenidhyl atau yang biasa disebut pil trex. Polisi mebekuk ketiga tersangka bersama barang bukti seribu pil trex dan sejumlah uang hasil penjualan. "Kita berhasil menangkap tiga pengedar pil trex, dengan seribu pil sebagai barang bukti dan sejumlah uang yang diduga hasil penjualan pil setan itu," ujar AKP Priyo Purwandito Kasat Reskoba Polres Lumajang kepada lumajangsatu.com, Jum'at (23/01/2015). Ketiga tersangka pengedar pil trex antara lain, AFN(19) dan AH (23), warga Dusun Tempuran Desa Selok Anyar Kecamatan Pasirian. Sedangkan satu tersangka lagi berinisial ABF (21), warga Dusun Ledok Desa/Kecamatan Pasirian. Dari pengakuan pelaku, pil setan tersebut diperoleh dari temannya yang ada di Jember. Pelaku juga mengaku tidak memiliki nomor kontak bandar di Jember, namun saat transaksi biasanya langsung ditempat, diwilayah jatian di Jember. "Mereka mengaku tidak memiliki nomor kontak dari bandar besarnya di Jember," paparnya. AH saat ditanyakan oleh polisi mengaku hasil dari penjulan pil setan itu digunakan untuk makan bersama teman-temannya. Kesehariannya, kedua pelaku yang berasal dari Selok Awar-Awar itu mengaku bertani jamur. "Kita buat makan saja pak," jelas AH kepada penyidik.(Yd/red)

Operesi Premanisme, Eh... Malah Dapat Bencong Mangkal di Embong Kembar

Lumajang(lumajangsatu.com)- SatReskrom Polres Lumajang bersama Polsek jajaran terus menggencarkan operasi preman. Hal itu menyusul masih banyaknya aksi kejahatan jalanan yang terjadi diwilayah hukum Polres Lumajang.  "Pada Kamis malam sekitar 21.00 wib kami melakukan operasi cempaka dan berhasil mengamankan 5 orang waria yang biasa mangkal di jalan Gubernur Suryo atau jalan Embong Kembar," ujar Heri Sugiono Kasat Reskrim Polres Lumajang kepada lumajangsatu.com, Jum'at (23/01/2015) Polisi mengamankan pria inisial HP (22) dan S (32), keduanya merupakan warga Dusun Krajan, Desa selok Awar-Awar Kecamatan Pasirian. Polisi juga mengamankan HW (32) warga citrodiwangsan, NHK (35) warga Dusun Sidodadi, Desa Karangsari Kecamatan Sukodono dan HNR (27) warga Desa Sumberjati Kecamatan Tempeh. "Jadi para waria ini bukan hanya dari kawasan kota saja, namun berasal dari wilayah Pasirian dan Tempeh," papar Heri. Kelima orang laki-laki tersebut diduga bekerja menjadi pekerja sek komersial (waria/ bencong) dan menunggu orang di pinggir jalan sehingga mengganggu kenyamanan pengguna jalan yang lain. "Aktifitas mereka ini mengganggu kenyamanan dari pengguna jalan yang lainnya," terangnya. Polisi langsung mengamankan kelima orang waria itu, kemudian melakukan pendataan dan melakukan pembinaan. Kelimanya kemudian dilepaskan kembali oleh polisi.   Pihak Kepolisian akan terus melakukan razia premanisme untuk menekan angka kriminilaits jalanan. "Operasi premanisme akan kita teruskan ditempat yang lainnya, untuk tekan angka kriminalitas jalanan," pungkas Heri.(Yd/red)

Edan..!!! Markona Diperkosa 6 Pemuda Brengsek Dikebun Tebu

Rowokangkung(lumajangsatu.com)-Bagi seorang perempuan tolong hati-hati bila bertemu orang yang mengajak kenalan, bila tidak ingin seperti Markona sebut saja bergitu, asal Tanggul-Jember. Markona yang masih duduk di bangku sekolah SMK di Jember menjadi korban pemerkosaan anak muda asal Desa/Kecamatan Jatiroto. Korban yang awalnya hendak kerumah temannya di Jatiroto, berkenalan dengan seorang pemuda yang membawa motor Vixio. Si Pemuda berinisial NA, yang tampan dan seksi itu, merayu korban untuk diantar kerumah seorang temannya. Naas, bukanya diantar kerumah temannya. Markona malah diajak keliling dikebun Tebu di Dusun Banter Desa/Kecamatan Rowokangkung. Ternyata, sebanyak 5 teman NA sudah menunggu di sebuah Pos Kamling. Melihat tubuh Markona yang semlohai, akhiranya 6 pemuda yang satu gank berniat menikmati. Ketika Markona sudah curiga dengan gerak-gerik pemuda tanpan dengan mengendarai motor keren, hendak kabur. Sayang, markona sebelum sempat kabur tangan dan kakinya dipegangi 6 pemuda. Akhirnya, tubuh indah nan semohai dinikmati 6 pemuda tak bermoral. Markona hanya bisa terdiam dan tak kuasa melawan dari nafsu bejat pemuda brengsek itu. Usai menikmati tubuh Markona, 6 pemuda meninggalkan dengan kodisi lemah. Markona yang memiliki sedikit tenaga mencari pertolongan, beruntung bertemu pencari rumput yang baik hati. "Korban diantar pencari rumput ke kantor polisi Jatiroto, dikarenakan kejadian di Rowokangkung, akhirnya dibawa ke Polsek Rowokangkung, ujar Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Heri Sugiono yang didampingi Kanit PPA, Ipda Eko Sugiarto. Polisi yang mendapat laporan ada pemerkosaan, langsung bergerak dan menangkap dua tersangka yakni, NA dan EF keduanya warga Desa Jatiroto. "Kedunya mengaku berbuat nekat lantaran meniru di adegan film porno,"jelasnya. Sementara 4 pelaku lainya ditetapkan Daftar Pencarian Orang(DPO) karena tidak menyerahkan diri ke polisi.(ls/red)