Jakarta(lumajangsatu.com) - Pembegalan yang marak terjadi di wilayah Jabodetabek sudah sangat meresahkan masyarakat. Ternyata, bukan dipusat Ibu Kota, di Lumajang Begal suda dikenal lama dan para pelakunya kerap berubah-ubah.
Hukum Dan Kriminal
Pria Setengah Baya Pakai Sabu-Sabu Untuk Memuaskan Istri
Lumajang(lumajangsatu.com)- Abdul Tholib (35) warga Desa Pakel Kecamatan Gucialit tertangkap jajaran Reskoba Polres Lumajang ditempat persembunyiannya, lantaran kedapatan memakai narkotika jenis sabu-sabu, Jumat (27/02/2015). Akunya, Abdul Tholib sengaja memakai barang haram ini untuk memuaskan sang istri saat melakukan hubungan intim. Untuk itu, supaya kuat mas, ungkapnya dengan nada malu. Tersangka ini diketahui telah memakai  barang haram itu sejak 6 bulan lalu yang diberikan oleh rekannya di surabaya. Saya gak beli, cuma dikasih saja, tambah Pria itu. Dari tangan tersangka, Polisi berhasil mengamankan satu poket sabu-sabu seberat sekira 1,01 gram sabu lengkap beserta alat penghisabnya. Satu poket sabu, dua korek api serta alat penghisabnya, ungkap AIPTU Hariyono KBO Satreskoba Polres Lumajang saat ditemui sejumlah awak media. Akibat perbuatannya kini Abdul Tholib harus mendekam di Sel Tahanan Mapolres Lumajang sembari menjalani proses hukum selanjutnya. (Mad/red)
Sapa Masyarakat Lewat Radio, Kapolres Banjir Pengaduan Kamtibmas
Lumajang(lumajangsatu.com)- Berbagai cara dilakukan Kapolres Lumajang AKBP Aries Syahbudin SIK dalam menciptakan Kamtibmas Lumajang dengan melibatkan peran serta masyarakat. Mulai mengajak makan bersama abang becak, Kapolres dan Dandim beserta staf ada untuk masyarakat hingga menyapa warga melalui radio. "Saya masuk Lumajang ini banyak ditanyakan teman, Lumajang itu dimana ?. Dari situlah saya ingin menata kota Lumajang menjadi terkenal sesuai dengan tugas dan funsi polisi," ujar Aries saat Talkshow di radio Gloria FM, Kamis (26/02/2015). Untuk menata ketertiban berlalulintas, maka yang harus tertib terlebih dahulu adalah wilayah kotanya. Oleh sebab itu, Kapolres langsung meminta kepada Pemkab untuk memasang rambu larangan parkir disepanjang alun-alun dan menata parkir serta pedagang yang berjualan. "Saya komitmen untuk menata Alun-alun Lumajang serta jalan PB Sudirman, sehingga tidak ada lagi parkir sembarangan serta warga tidak lagi melakukan pelanggaran yang mencolok," papar pria dua anak itu. Jika Alun-alun Lumajang dan PB Sudirman sudah tertib dan tidak lagi semerawut, maka Lumajang pasti memiki icon kebanggaan. Untuk menciptkan itu, maka perlu peran serta masyarakat untuk taat dan tertib berlalulintas dengan menggunakan helm dan tidak melanggar arus. "Untuk menciptakan itu, maka warga juga harus tertib seperti menggunakan helm, tidak melanggar arus dan larangan-larangan alulintas lainnya," jelasnya. Dalam kesempatan talkshow itu, sejumlah warga Lumajang langsung beriteraksi dengan petinggi polri di Lumajang itu. Partono warga Kedungjajang meminta kepada Kapolres agar rajin melakukan patroli untuk menekan angka kriminalitas seperti begal, maling sapi, rampok dan teror bondet. Nina, salah seorang guru di Lumajang saat telepon meminta agar polisi melakukan penertiban bagi siswa yang tidak memakai helm dan menggunakan sepeda yang stadart khusunya diwilayah pedesaan. Polisi juga diminta sekali-kali menjadi istruktur upacara disekolah-sekolah dan memberikan pengarahan tentang pentingnya berlalulintas yang baik. Warga juga memberikan apresiasi program Kapolres tentang patroli rayon yang dilakukan setiap malam. Sehingga cukup efektif untuk menekan aksi kejahatan, minimal mengurungkan niat para pelaku untuk melakukan aksi kriminalitas. "Saya ucapan terima kasih karena setiap malam banyak mobil patroli yang seliweran," papar Partono. Kapolres juga menyampaikan terima kasih terhadap masukan dari masyarakat tersebut. Baik tentang ketertiban lalaulintas, aksi kejahatan hingga laporan tentang perjudian yang masih marak di Lumajang. "Kita pasti tindak lanjuti dan ucapkan terima kasih kepada warga yang ikut menjaga Kamtibmas Lumajang," pungkas kapolres.(Yd/red)
Janda Klanting Curi Motor Disimpan Diparkiran Bank BRI Alun-alun
Lumajang(lumajangsatu.com)- Satreskrim Polres Lumajang berhasil meringkus Kiki (30) warga desa Klanting, tersangka pencuri motor Vario Nopol N 2956 ZF milik Indah, warga jalan Pinag Kelurahan Citrodiwangsan Lumajang. Kita berhasil amankan tersangka pencuri motor di alun-alun Lumajang pada hari Rabu pagi kemaren, ujar AKP Heri Sugiono Kasat Reskrim Polres Lumajang kepada sejumlah wartawan, Kamis (26/02/2015). Modus yang dilakukan tersangka yang diketahui sudah janda itu dengan menuntun motor yang diparkir di alun-alun sebelah timur dan kemudian diparkir di bank BRI. Setelah sore, pelaku kemudian membawa tukang kunci untuk meminta bantuan membuatkan kunci motor hasil curiannya. Pelaku ini menuntun sepeda curiannya dan di parkir di bank BRI, kemudian sore hari mengajak tukang kunci untuk membuatkan kunci, terang Heri. Saat hendak keluar dari parkiran bank, satpam BRI kemudian menanyakan surat-surat kendaraan. Karena tidak bisa menunjukkan surat-surat kendaraan, satpam lantas melapor kepada polisi. Satpam lapor, ternyata motor itu masuk LP pencurian tadi pagi, jelasnya. Meski terlihat seperti orang stres saat diperiksa, namun polisi tetap melakukan penahanan kepada tersangka. Polisi menilai sudah cukup bukti untuk melakukan penahanan, sedangkan untuk kondisi kejiwaan tersangka polisi akan meminta keterangan dari ahlinya. Iya saat diperiksa pelaku berteriak-teriak seperti orang sters, namun kita tetap lakukan penahanan karena sudah cukup bukti, pungkasnya.(Yd/red)
Diam-diam, Kejati Tetapkan 2 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pasir Besi
Surabaya(lumajangsatu.com) - Tim penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur menetapkan dua tersangka dalam kasus dugaan korupsi penambangan pasir besi ilegal di Kabupaten Lumajang. Mereka adalah LCS dan RAG. Kasus ini, diusut sejak pertengahan 2014 lalu. Terakhir dilakukan pemeriksaan terhadap petugas di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada Oktober lalu. Saat itu, penyidik sekaligus melakukan klarifikasi atas dugaan gratifikasi terkait perizinan yang dilakukan PT Indo Modern Minning Sejahtera (IMMS). Dua tersangka sendiri, yakni LCS, adalah direktur utama perusahaan tambang itu. Adapun RAG, merupakan Sekretaris Komisi Penilai Amdal dan Ketua Tim Teknis Dokumen Amdal. “ Sudah ditetapkan tersangka Februari ini,” ujar Kepala Seksi Penyidikan (Kasidik) Pidana Khusus, Mohammad Rohmadi, dilansir dari beritajatim.com Senin (23/2/2015). Kata Rohmadi, IMMS yang merupakan perusahaan asal Cina, diduga melanggar izin konservasi di Lumajang, terkait pertambangan pasir besi yang berlangsung sejak bertahun-tahun lalu. Dugaan kuat, ada gratifikasi dalam izin yang dikeluarkan dinas terkait. Indikasi itu, diperkuat dengan telah diperiksanya beberapa saksi, termasuk dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kementrian Kehutanan. Dua instansi ini dimintai keterangannya karena dipastikan mengetahui penerbitan izin di kawasan konservasi alam tersebut. “Masih akan terus dikembangkan kemungkinan lainnya selain gratifikasi,” imbuh Rohmadi. Kasus ini mencuat setelah Kejati menerima laporan adanya penyalahgunaan wilayah konservasi alam oleh perusahaan IMMS yang bermarkas di Cina. Adapun indikasi awal, IMMS menyalahi izin karena melakukan penambangan di lokasi yang semestinya tidak begitu mudahnya dikeluarkan izin. Tim klarifikasi pun sempat diterjunkan untuk mengusut kasus ini. Namun, rupanya butuh waktu lama untuk menemukan indikasi adanya gratifikasi. Sebab, IMMS sebelumnya, sempat menunjukkan dokumen perizinan yang memang dikeluarkan instansi berwenang. “Karena sudah ada dua alat bukti yang cukup terkait penyimpangan, kasus ini bisa dilanjutkan,” jelas dia. Untuk dketahui, dugaan gratifikasi eksplorasi pasir besi berada di Lumajang bagian selatan. Lahan yang mengandung pasir besi bernilai triliunan rupiah ini digarap oleh PT IMMS sejak tahun 2010. Diduga ada unsur gratifikasi saat pemkab setempat mengeluarkan surat izin kuasa pengelolaan lahan terhadap perusahaan itu. Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, disebut-sebut juga pernah dimintai keterangannya atas kasus ini. (bjc/red)
Sempat Duel, Mat Hafidz Pengedar Sabu Asal Pasuruan Dibekuk Polisi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Sat Reskoba Polres Lumajang berhasil meringkus satu tersangka pengedar narkoba jenis sabu asal Kabupaten Pasuruan. Mat Hafidz berhasil diringkus polisi di sekitar terminal Minak Koncar setelah duel dengan aggota Reskoba Lumajang. "Alhamdulillah kita berhasil mengamankan satu tersangka pengedar Narkoba jenis sabu," ujar AKP Sugianto Kasubag Humas Polres Lumajang kepada lumajangsatu.com, Rabu (25/02/2015). Dari tangan tersangka polisi berhasil mengamankan 4,5 gram sabu, dua HP dan satu alat yang diduga akan dijadikan alat hisab sabu. Diduga tersangka Hafidz hendak mengantarkan sabu tersebut kepada pembelinya yang ada di Lumajang. "Tim Reskoba berhasil mengamankan Narkoba jenis sabu seberat 4,5 gram yang ada dibungkus rokok, dua HP dan alat yang akan dijadikana alat hisap sabu," papar Sugianto. Polisi terus melakukan pengembangan atas tertangkapnya pengedar sabu dari Kabupaten tetangga tersebut."Kita akan terus kembangkan untuk mencari asal sabu itu, sehingga mungkin bisa diungkap bandar besarnya," terangnya. Dalam drama penangkapan tersebut, tersangka melawan dan terjadilah duel antara pelaku dan anggota Reskoba Lumajang. Polisi akhirnya berhasil membekuk tersangka tanpa harus melumpuhkan tersangka dengan timah panas.(Yd/red)
Kompak Pool, Bapak dan Anak Asal Kedungjajang Tertangkap Polisi Jadi Maling Sapi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Memang kompak bapak dan anak satu ini, warga desa Benci Kecamatan Kedungjajang. Keduanya harus meringkuk dijeruji besi karena berurusan dengan polisi karena terlibat dalam aksi pencurian hewan alias maling sapi. "Tim kami dari polres dan polsek tanggal 19 Februari berhasil mengungkap pencurian hewan dengan TKP Worgalih," ujar AKP Heri Sugiono SH., MH Kasat Reskrim Polres Lumajang, Selasa (24/02/2015). Tersangka adalah Parno (60) warga desa Benci Kecamatan Kedungjajang. Parno mengaku membeli 1 ekor sapi dan sembilan ekor kambing dari temannya yang saat ini sedang buron. "Pelaku ini mengaku membeli sapi dan kambing hasil curian yang kemudian diangkut menggunakan truck," jelas Heri. Yang menarik lagi, polisi beberapa waktu lalu juga berhasil menangkap Wahyu (13) warga desa Bence dan temannya Saiful (20) warga Kedungjajang yang hendak mengangkut sapi curian di Desa Mojo Kecamatan Padang. Usut punya usut, Wahyu bocah ingusan itu ternyata anak kandung dari Parno tersangka pelaku maling sapi. "Nah si Wahyu ini yang tertangkap kerana menjadi joki mobil yang akan mengangkut sapi curian, ternyata anak si Parno," jelas Heri. Dalam kejadian itu, Wahyu bersama Saiful menggunakan mobil cerry untuk mengangkut sapi hasil curian. Belum sempat menaikkan sapi hasil curian, warga dan polis berhasil menyergapnya dan tiga pelaku lainnya berhasil melarikan diri.(Yd/red)
Ajak Jaga Ketertiban Lalulintas, Kapolres Makan Siang Besama Abang Becak
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kapolres Lumajang AKBP Aries Syahbudin SIK menggelar silaturrahin dan makan siang bersama abang becak. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjalian komunikasi sehingga akan terwujud keamana, ketertiban dan kondusifitas daerah. "Silahturahim kapolres dengan abang becak dalam rangka menjalin komunikasih dari hati ke hati untuk mendekatkan hubungan emosional antara Polres dengan komunitas abang becak yang ada di kota lumajang," ujar AKP Sugianto SH, Kasubag Humas Polres Lumajang, Jum'at (20/02/2015). Dalam sambutannya, Kapolres mengajak kepada para abang becak yang ada diseputar alun-alaun dan jalan PB Sudirman agar ikut menajag ketertiban lalulintas. Jika semuanya bisa tertib, maka Kota Lumajang tidak akan terlihat semerawut. "Bapak Kapolres menghimbau menjaga ketertiban lalu lintas di wilayah seputaran alun-alun dan di wilayah sepanjang jalur jalan PB Sudirman, sehingga tidak tampak semerawut antara pengguna jalan kendaraan bermotor dengan penggunan jalan kendaraan tidak bermotor utamanya becak," tarngnya. Setelah melakukan dialog dengan abang becak, kemudian Kapaolres bersama makan bersama dnegan abang becak. Kegitan serupa akan terus digelar oleh Kapolres kepada para abang becak dititik yang lainnya. "Kegiatan ini terus akan kita gelar untuk menciptakan Kota Lumajang yang aman dan tertib," pungkasnya.(Yd/red)
Kuras Isi Toko Saina Cell Pasar Senggol, Pemuda Protolan SMA Diringkus
Lumajang(lumajangsatu.com) - Sat Reskrim Polres Lumajang berhasil menangkap pelaku tunggal pembobol counter HP Saina Cell di Pasar Senggol Lumajang. Dari tangan pelaku inisial SH (16) polisi mengamanakan 29 HP berbagai merk. "Kita berhasil menangkap pelaku pembobolan caounter HP Saina Cell di Pasar Senggol," ujar AKP Heri Sugiono Kasat Reskrim Polres Lumajang, Jum'at (20/02/2015). Modus yang dilakukan oleh pelaku dengan cara membobol counter HP dan mengambil seluruh HP yang ada. Pelaku kemudian menjual HP hasi curian itu melalui mediFacebook. Karena yang laku banyak HP jenis BlackBerry maka kelakukan tersangka segera terungkap. "Palaku ini menjual HP curiannya melalui facebook dan yang terjual kebanyakan tipe BlackBerry," terang Heri. Dari laporan yang masuk, Saina Cell kehilangan 60 HP, namun dari tangan tersangka baru bisa mengamankan 29 HP. Tersangka juga merupakan residivis curanmor dan pencurian bensin di kios bensin. "Palaku ini merupakan residivis curanmor," terangnya. Sementara itu, SH mengaku hasil penjualan barang curiannya dibuat untuk jajan sehari-hari. SH mengaku tidak sekolah lagi setelah kejadian pencurian sepeda motor yang dilakukannya beberapa waktu silam. "Ya untuk jajan saja mas, saya pernah masuk penjara karena mencuri motor mas," jelas tersangka saat ditanyakan penyidik.(Yd/red)
Sempat Buron, Trio Rampok Bades Akhirnya Dirungkus Polisi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Tiga kawanan perampok sadis berhasil diringkus Satreskrim Polres Lumajang. Dua perampok berhasil dirungkus ditempat pelariannya di Surabaya dan Jakarta, sedangkan satu pelaku sudah tertangkap terlebih dahulu. "Kita berhasil tangkap tiga kawanan perampok yang kita juluki Trio Rampok Bades," ujar AKBP Aries Syahbudin SIK kepada Lumajangsatu.com, Kamis (19/02/2015). Kodir, Agung dan Kimin asal Desa Bades Kecamatan Pasirian saat ini sudah meringkuk dijeruji besi setelah berhasil ditangkap oleh Polisi. Pelaku saat itu merampok seorang nenek, karena korban terbangun pelaku akhirnya melukai korban hingga jari korban terputus ditebas senjata pelaku. "Tiga orang ini adalah pelaku perampokan nenek di desa Bades, yang melukai korban hingga jari korban terputus ditebas senjata pelaku," terang AKP Hari Sugiono Kasat Reskrim Polres Lumajang. Satu pelaku bernama Agung berhasil ditangkap terlebih dahulu karena kepemilikan sajam. Polisi akhirnya menetapkan Agung sebagai salah satu komplotan perampokan karena darah yang menempel disajam Agung identik dengan darah korban perampokan. "Agung ini yang bertugas menggambar dan mengabarkan kepada pelaku lain jika kondisi rumah korban aman," terang Heri. Setelah menagkap Agung, polisi akhirnya bisa mengantongi nama dari dua tersangka yang lainnya. Polisi melakukan perburuan dan behasil menagkap dua tersangka dalam pelariannya di Surabaya dan Jakarta. "Pelaku ini ada yang kita tangkap di Surabaya dan jakarta," pungkasnya.(Yd/red)