Pendidikan Dan Kesehatan

Kesehatan

Dinkes Berikan Pelatihan PPGD Ke Komunitas Pemuda di Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Banyaknya korban kecelakaan lalu lintas meninggal ditempat kejadian perkara (TKP) diakibatkan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penanganan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD). Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan drg.Rina Dwi Astuti, M.kes setelah memberikan pelatihan PPGD kepada masyarakat awam di Hotel Gajah Mada Lumajang, Selasa(30/10/2018).

Kreatifitas Pelajar

SMKN 1 dan SMAN 1 Yosowilanggun Wakil Lumajang di TTG Pindeskel BALI 2018

Bali (lumajangsatu.com) - Wakil Bupati Lumajang, Ir. Indah Amperawati, M.Si., (Bunda Indah) menghadiri pembukaan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) XX, Temu Karya Nasional, dan Pekan Inovasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (Pindeskel) tahun 2018 di Garuda Wisnu Kencana, Bali, Jum'at (19/10/2018). Pembukaan acara tersebut ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo.

Kepedulian Sosial

Pemkab Lumajang Bantu Nabila Penderita Kelainan Jantung Berobat ke India

Senduro (lumajangsatu.com) - Wakil Bupati Lumajang, Ir. Indah Amperawati, M.Si, menjenguk Nabila Eka Anggraini (4 thn), bocah penderita kelainan jantung di Dusun Karanganyar, Desa Burno Kecamatan Senduro. Senin siang (15/10/2018).Nabila, adalah Putri dari pasangan Rudi dan Seneti, yang menderita kelainan jantung sejak lahir. Dalam bahasa medis disebut "Tetralogy of Fallot (ToF)."

Pendidikan Lumajang

Usaha Penebah Karya Santri Ponpes Khomsani Nur Klanting-Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Biasanya, pondok pesantren hanyalah sebuah tempat mengenyam pendidikan agama yang dilengkapi dengan fasilitas pendidikan formal. Aktivitas santri sepanjang waktu pun hanyalah untuk mengkaji ilmu agama saja.Namun, berbeda dengan pondok pesantren (ponpes) yang berlokasi di Desa Klanting, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang. Pesantren tersebut bernama Khomsani Nur yang ternyata sukses mencetak santrinya menjadi seorang wirausahawan. penebahPonpes yang dipimpin Ayoeb Taufani ini, membina para santrinya yang mayoritas dari golongan ekonomi rendah, fakir miskin dan anak yatim piatu tidak hanya dengan ilmu agama, namun juga dengan kemampuan usaha, terutama di sektor usaha kerajinan penebah (sapu lidi)."Saya memfasilitasi ada santri yang punya  Keahlian bikin penebah, sapu lidi dan keset, tapi yang pertama saya pasarkan penebah dulu," ujar Ayoeb.penebah-sapu-lidiDalam sehari, Ponpes Khomsani Nur mampu memproduksi 30 sampai dengan 40 penebah. Penebah sendiri perbijinya dibandrol dengan harga Rp 8.000. "Untuk penjualan, penebah ini selain kami setorkan kepada pengepul, kami juga melayani pemesanan secara online," imbuh Ayoeb.Dirinya juga berharap kedepannya semoga bisnis PonPes dapat Berjalan lancar sehingga nantinya tidak hanya bergantung kepada Donatur.(Red)Jurnalis Warga : Ananda Kenyo