Lumajang (lumajangsatu.com) - Puluhan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan ratusan warga dan sejumlah tokoh di Lumajang mengantar alm. Drs. H. Samsul Huda, M.Pd ke peristirahatan terakhir. Almarhum di makamkan di TPU Srebet Desa Purwosono Kecamatan Sumbersuko yang merupakan tempat kelahirannya.Hidayat adik almarhum mengaku semua pihak keluarga sangat terkejut dengan kepergian Samsul Huda untuk selamanya. Pasalnya, Samsul Huda tidak sakit dan berada di Malang setelah menghadiri acara di UIN Malang dan beristirahat dirumah anaknya yang ke-3."Kami sangat kaget sekali mas, kakak saya tidak mengeluh sakit apa-apa, tiba-tiba saya dengar kakak sudah meninggal," ujar Hidayat dirumah duka Perum Tukum Indah, Kamis (25/05/2017).Dari cerita keluarga, almarhum sekitar sore hanya mengeluh sakit dan batuk-batuk saat masuk kemar mandi. Namun, almarhum tidak kunjung keluar dan setelah dilihat di kamar mandi sudah tidak bergerak lagi.Almarhum Samsul Huda memang memiliki riwayat pernah menjalani operasi karena kanker. Namun, setelah dilakukan perawatan, almarhum Samsul Huda kembali sehat dan aktif menjadi ketua PC NU Kabupaten Lumajang sejak tahun 2012."Kakak saya memang pernah menjalani operasi karena kangker, namun sudah sehat lagi dan aktif diorganisasi," terangnya.Haris, anggota Banser Lumajang mengaku sangat kehilangan dengan kepergian pimpinan NU Lumajang. Samsul Huda adalah sosok pemimpin yang berjuang untuk kemanjuan NU, sehingga ada banyak prestasi yang diperoleh oleh NU Lumajang."Kami keluarga besar Banser sangat kehilangan, pak Samsul adalah sosok pimpinan yang mengabdikan waktunya untuk NU. Sejumlah penghargaan didapat NU dalam kepengurusannya," pungkasnya.(Yd/red)
Peristiwa
Innalillah, Samsul Huda Ketua PC NU Lumajang Wafat
Lumajang (lumajangsatu.com) - Drs. Samsul Huda M.Pd Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang meninggal. Samsul Huda meninggal dirumah putranya di Malang diduga karena kecapekan.
Dibungkus Tas, Bayi Perempuan Dibuang Beserta Surat Ijin Tidak Masuk SMKN
Lumajang (lumajangsatu.com) - Bayi jenis kelamin perempuan dibuang oleh orang tak bertanggung jawab di Amben Bambu di depan rumah Matalim warga Klumprit Kecamatan Sumbersuko. Saat ditemukan, bayi dibungkus tas punggung warna biru merk The Mirage.AKP Tinton Yuda Riambodo SIK, Kasatreskrim Polres Lumajang menyatakan, penemuan bayi berawal saat seorang warga bernama Matalim pulang mencari rumput sekitar jam 08.00 wib. Curiga dengan tas di depan rumahnya, Matalim kemudian melihat dan terkejut karena di dalam tas berisi bayi yang masih hidup.Matalim kemudian memberi tahu warga dan melapor ke Polsek Sumbersuko. Setelah dilakukan pengecekan, bayi tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Sumbersuko untuk mendapatkan perawatan.Seteleh dilakukan pengecekan, bayi perempuan tersebut memiliki berat 2,3 kg, panjang 49 cm. Diperkirakan, bayi masih berumur 1 hari dan tidak mendapatkan pelayanan medis saat proses persalinan karena tali pusarnya masih melekat dan tidak dijepit."Benar mas, ada penemuan bayi perempuan di desa Klumprit, kondisinya hudup dan sedang dalam perawatan medis di Puskesmas," ujar Tinton, Selasa (23/05/2017).Saat ditemukan, tas warna biru berisi sejumlah barang-barang yang diduga milik orang yang membuang bayi. Antara lain, 2 bungkus nasi, 1 kain batik warna putih biru, 1 kain krudung warna coklat, 1 kain bali warna ungu, peralatan tulis menulis, 1 tisu basah merk mitu warna hijau, 3 bungkus pembalut merk cham (baru), 1 botol cairan softlense merk oxigen, 1 lembar surat ijin tidak masuk yang dikeluarkan oleh SMKN 2 Lumajang."Ada beberapa barang-barang yang diduga milik orang yang membuang bayi. Namun kita tidak bisa menerka-nerka sebelum ada bukti yang kuat mas," pungkasnya.Saat ini, polisi telah melakukan olah TKP dan mencari informasi ibu dari bayi malang tersebut. Polisi meminta masyarakat ikut memebrikan informasi jika memiliki informasi siapa ibu bayi tersebut.(Yd/red)
Jelang Mudik 2017, Jalur Nasional di Lumajang Masih Banyak Rusak
Lumajang (lumajangsatu.com) - Jelang musim mudik 2017, jalur nasional yang ada di Lumajang kondisinya masih cukup memprihatinkan. Pasalnya, masih banyak jalur yang kondisinya rusak seperti bergelombang dan berlubang.Dari pantauan, jalur Lumajang-Kedungjajang-Klakah dan Ranuyoso masih banyak yang bergelombang dan berlubang. Hal itu menjadi salah satu penyebab kemacetan hingga kecelakaan bagi para pengguna jalan.Hadi Prayitono, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR) menyebut bahawa kondisi jalan nasional memang banyak yang rusak. Namun, saat ini dari balai besar Jawa Timur sudah melakukan pemeliharaan seperti dari jalur Tempeh hingga Lumajang."Memang banyak yang rusak ya, tapi saat ini sudah dilakukan perbaikan yang sifatnya pemeliharaan rutin bukan peningkatan," jelasnya.Untuk penyebab jalan berlubang dan bergelombang, diakibatkan banyak kendaraan besar yang melebihi tonase. Sehingga jalan tidak kuat menahan beban dan akhirnya bergelombang atau berlubang."Kalau bergelombang, karena jalan tidak mampu menahan beban yang melintas diatasnya. Tentunya karena kendaraan yang melebihi tonase," terangnya.Sementara itu, AKP Ridho Tri Putranto, Kasatlantas Polres Lumajang menyabut jalan rusak menyumbang angka kemacetan dan kecelakaan. Polisi juga telah mengirim surat kepada instansi terkait untuk titik rawan kecelakaan dan macet karena jalan rusak berlubang dan bergelombang."Kita sudah melakukan upaya untuk menekan angka kecelakaan dan kemacetan yang diakibatkan jalan rusak dengan berkoordinasi melalui instansi terkait," pungkasnya.(Yd/red)
Jalur Tengkorak, Dua Santri Tewas Terlindas Truck Gandeng di Jalan Klakah
Lumajang (lumajangsatu.com) - Zona merah rawan kecelakaan jalan raya Klakah kembali memakan korban. Dua santri Genggong warga Probolinggo terlindas truck gandeng sekitar jam 15.30 wib, Jum'at (19/05/2017).
Dibondet, Warga Wotgalih Tewas Dengan Usus Terburai
Lumajang (lumajangsatu.com) - Aksi pelemparan bandet menewaskan Heri Ruslan warga Talsewu Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun, Kamis (18/05/2017) sekitar jam 18.13 wib. Korban langsung tewas ditempat dengan usus terburai terlena lemparan bandet.
Tersenggol, Warga Probolinggo Tewas Terlindas Truck di Jalur Ranuyoso-Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Jalur Ranuyoso di Desa Wonoayu kembali memakan korban jiwa. Somad (37) warga Wonorejo Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo tewas terlindas truck kontainer bermuatan kayu, Rabu siang (18/05/2017).
Tabrakan Maut Jalur Lumajang-Probolinggo, Pengendara Motor Tewas Tergencet
Lumajang (lumajangsatu.com) - Tiga kendaraan bermotor di jalur Lumajang-Probolinggo di Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso terlibat kecelakaan beruntun. Akibatnya, seorang pengendara sepeda motor tanpa identitas tewas dilokasi dan enam lainnya luka-luka.Arus lalu lintas sempat mengalami kemacetan hingga lima kilo meter selasa malam (16/05). Jasad korban meninggal dibawa ke RSUD dr. Haryoto dan korban 6 luka dirawat di Puskesmas Ranuyoso."Tadi malam ada tabrakan beruntun dijalur Lumajang-Probolinggo tepatnya di Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso," ujar Iptu Joko Triono Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang, Rabu (17/05/2017).Kejadian bermula saat kendaraan truck fuso yang dikemudikan Syamsul Arifin (38) warga Desa Gondosari Kecamatan Sumberbaru-Jember melaju dari arah Lumajang menuju Probolinggo nekat mendahului kendaraan di depannya. Dari arah berlawanan melintas kendaraan sepeda motor yang dikemudikan korban tewas mr.x dan mobil pribadi yang dikemudikan Puji Santuso warga Kelurahan Siwalan Kerto Kecamatan Wonocolo-Surabaya.Diduga karena truck fuso yang mengangkut kayu olahan terlalu berat sang supir truck pun tak bisa mengendalikan laju kendaraannya hingga akhirnya oleng ke kanan. Truck akhirnya menabrak kendaraan sepeda motor dan mobil pribadi tersebut.Akibatnya, pengendara sepeda motor langsung tewas dilokasi kejadian karena tergencet badan truck. Sementara pengendara mobil pribadi terlempar ke dalam jurang sedalam sepuluh meter."Pendara sepeda motor tewas tergencet dan mobil terlempar kejurang sedalam 10 meter sehingga para penumpang mengalami luka-luka." pungkasnya.(Mad/yd/red)
F-16 dan Sukhoi TNI-AU Gelar Latihan di Pantai Pandanwangi
Lumajang (lumajangsatu.com) - TNI Angkatan Udara (AU) menggelar latihan tempur yang dipusatkan di pesisir pantai selatan Desa Pandanwangi Kecamatan Tempeh. Latihan meruapkan rangkaian dari Sikatan Daya Komando Operasi Angkatan Udara (KOOPSAU) tahun 2017.Latihan tersbut melibatkan ratusan personil TNI AU, serta sejumlah pesawar canggih F-16 dan Sukhoi. Latihan mendemontrasikan serangan udara untuk merebut pangaklan udara musuh.Sebelum melakukan serangan udara, KOOPSAU dua menerjunkan tim pengedali tempur. Tim pengedali bertugas melakukan pengintaian pangakalan musuh yang akan diserang melalui udara.Marsma Yadi Indraydi, Pangko Ops-AU menyatakan, Latihan Sikatan Daya 2017 untuk mengasah kemamapun TNI-AU dalam menjaga keutuhan NKRI. Disamping itu, juga untuk menjaga perbatasan dari upaya serangan yang muncul dari musuh."Latihan Sikatan Daya 2017 melibatkan ratusan personil TNI-AU dan sejumlah peswat canggih spertri F-16 dan Sukhoi," jelasnya.Latihan tersebut juga mengundang perhatian dari warga Lumajang karena juga terdengar dentuman bom yang berasal dari pesawat tempur. Deru pesawat juga menderu di wilayah Lumajang selatan saat dilakukan latihan.(Yd/red)
7 Hari Hilang di Sungai Bondoyudo, Mayat Tridi Tak Kunjung Ditemukan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Hingga 7 hari pencarian pada Tridi alias bendot warga Kedungrojo di Sungai Bondoyudo belum mebuahkan hasil. Tim SAR dan TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkendala derasnya arus sungai dan air kotor."Kita belum belum berhasil menemukan korban ya, memang airnya keruh dan arusnya deras," ujar Peltu Sugiyono, Komandan SAR Lumajang, Senin (15/05/2017).Karakter sungai Bondoyudo khusunya dari arah Rowokangkung hingga jembatan Keting memiliki arus dalam yang deras. Disamping itu, banyak rongga-rongga didalam sungai sehingga menyulitkan penyisiran dan pencarian korban."Karakter sungai Bondoyudo ini memiliki banyak rongga didasar dan memiliki arus dalam yang deras," terangnya.Meski sudah 7 hari, nampaknya mayat korban belum mengalami pengasaman karena sinar matahari tidak bisa menembus dasar sungai. Jika dikondisi air yang jernih dan bisa ditembus sinar matahari, pengasaman terjadi 3 hari dan mayat biasanya mengapung."Jika dalam kondidi air yang jernih pengasaman biasanya terjadi 3 hari. Kalau di Bondoyudo suhunya seperti dalam kulkas, sehingga proses pengasaman bisa sampai 10 hari," paparnya.Sebelumnya diberitakan, Polsek Rowokangkung melakukan penggrebekan arena judi cap jie kie.Baca : Digrebek Polisi, 6 Penjudi Loncat Sungai Bondoyudo 1 HilangKarena ketakutan, 6 orang yang berada di lokasi judi lari tunggang-langgang dan melompat kesungai Bondoyudo. Namun, hingga keesokan harinya, satu orang dilaporkan oleh kelurga belum pulang dan diperkirakan tenggelam di sungai.(Yd/red)