Peristiwa

Hendak Menolong, Warga Mlawang-Klakah Tewas Dibacok Kawanan Begal Sadis

Lumajang (lumajangsatu.com) - Aksi perampasan sepeda motor oleh kawanan begal sadis kembali terjadi. Kali ini di jalan raya Klakah Desa/Kecamatan Klakah Lumajang. Satu dari tiga korban kebringasan begal motor tewas setelah dianiaya menggunakan senjata tajam, Kamis (06/04/17).Kejadian itu bermula saat korban Saihu (46) Warga Dusun Curah Kates Desa Wates Kulon, Kecamatan Ranuyoso, dihadang oleh 4 orang kawanan begal motor di Jalan Raya Klakah. Pelaku yang berusaha mengambil motor korban diketahui Sulis (50) Warga Desa Mlawang Kecamatan Mlawang.Sulis yang berusaha menolong Saihu, tiba-tiba dibacok dibagian dadanya. Korban meregang saat perjalanan ke Rumah Sakit dr. Haryoto Lumajang."Waktu itu ada orang mau diambil sepeda motornya mas, pak Sulis yang melihat berniat menolong tapi sayang saat mendatangi malah dobacok di dadanya," ungkap Tomi, salah satu warga yang mengetahu kejadian sadis itu.Karena tak berhasil mengambil sepeda, kawanan begal langsung melarikan diri ke arah Kecamatan Randuagung. Saat di jalan raya Desa Ranuakis, pelaku ini mendorong sepeda motor yang dikendarai Lutfiatul Rohmah (19) hingga korban terjatuh."Analisis kami, para pelaku setelah membacok korban sulis itu juga mendorong Lutfiatul Rohmah yang pada saat di jalan raya Ranupakis kendaraan korban ini menghalanginya," papar AKP Dodik Suwarno, Kapolsek Klakah saat dikonfirmasi sejumlah awak media.Kini kasus percobaan perampasan sepeda motor oleh kawanan begal sadis ini ditangani satuan Reskrim Polsek Klakah. Sementara untuk kepentingan penyelidikan, sepeda motor korban diamankan ke Mako Polsek setempat.(Mad/yd/red)

Berada Pinggir Tebing, Rumah Warga di Desa Tamanayu Diterjang Longsor

Lumajang (lumajangsatu.com) - Hujan deras yang terjadi selama dua hari mengakibatkan longsor di Dusun Jonggrang Desa Tamanayu Kecamatan Pronojiwo. Rumah Miskan di Rt/23/RW/08 yang berada dipinggir tebing bagian dapurnya tertimbun material longosoran.Warga bahu-membahu membersihkan material longsoran dari dapur milik warga. Tidak ada korban jiwa, hanya material yang sedang didata oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang."Ada longsor di Tamanayu, alhamdulillah tidak ada korban jiwa mas, hanya dapur milik warga tertimbun material longsoran," ujar Agus Budianto, Plt BPBD Kabupaten Lumajang, Selasa (04/04/2017).Wilayah Pronojiwo memang sangat rawan terjdi longsor terutama saat musim penghujan. Kondisi rumah-rumah warga yang berada di pinggir tebing juga sangat rawan terkena longsoran."Kami selalu minta warga yang berada di wilayah rawan untuk selalu waspada, jika hujan deras usahakan melihat wilayah sekitar agar bisa mengambil langkah jika terjadi longsor," pungkasnya.(Yd/red)

Air Tak Masuk Muara, Puluhan Rumah di Desa Darungan Direndam Banjir

Lumjang (lumajangsatu.com) - Hujan deras yang terjadi sejak Minggu hingga Senin memebuat banjir disejumlah wilayah di Lumajang. Di Desa Darungan Kecamatan Yosowilangun banjir yang berasal darai luapan sungai menggenangi sekitar 50 kepala keluarga (KK)."Data falidnya belum masuk mas, tapi sementara masuk ada 50 KK yang terdampak di Desa Darungan," ujar Agus Budianto, Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Selasa (04/04/2017).Banjir berasal dari sungai yang bermuara ke laut selatan meluap. Ombak besar di pantai selatan membuat air sungai tidak bisa masuk dan akhirnya membuat bendungan dan meluap kepermukaiman dan juga alahan pertanian."Air dari sungai tidak bisa masuk ke laut karean ombak besar dan akhirnya kembali lagi," terangnya.BPBD juga meluncur ke wilyah Kunir yang juga ada banjir genangan akibat air meluap. sedangkan banjir di Desa Sidorejo Kecamatan Rowokangkung berangsur-angsur surut."Di Desa Sidorejo sudah berangsur surut mas, tapi masih ada rumah-rumah warga yang tergenang air, semoga sore ini tidak hujan lagi," pungkasnya.(Yd/red)

Senin Sore Lumajang Hujan Deras, Banjir di Desa Sidorejo Sulit Surut

Lumajang (lumajangsatu.com) - Hujan dengan intensitas sedangan hingga lebat masih mengguyur Kabupaten Lumajang. Wilalah selatan, Pasirian, Kunir, Temph dan sejumlah Kecamatan dilanda hujan cukup lebat disertai ada beberapa yang mati lampu.Di Kecamatan Kunir, hujan terjadi mulai sore hingga malam tidak kunjung reda. Akibatnya, jalan raya Kunir-Yosowilangun ada seperti sungai karena got pinggir jalan tidak mampu menampung air hujan."Sudah kayak sungai saja mas jalannya, hujan dari sore hingga malam tidak kunjung reda," ujar Indah, salah seoarng warga Kunir, Seninn (03/04/2017).Dari panatuan, diwilayah Kota Lumajang, hujan sejak sore sudah mengguyur dan hingga malam jam 21.00 wib hujan belum reda. Sejulah jalan yang memiliki drainase tidak bagus pasti terjadi banjir genangan dan jalan sudah seperti sungai.Pada hari Minggu (2/03), Lumajang juga diguyur hujan yang mengakibatkan tanggul di Desa Sidorejo Kecamatan Rowokangkung. Akibatnya, 343 kepala keluarga dari 6 RT terendam dan 1.372 warga sebagian mengungsi dan tidak bisa berkaktifitas.Kedalam air bisa mencapai selutut orang dewasa bahkan ada yang sampai satu meter. Senin pagi, banjir mulai surut, namun hujan yang terjadi Senin sore nampaknya akan membuat air sungai kembali meluap. Terlbeih lagi, tanggul masih tetap jebol, meskipun lebih banyak air mengalir ke wilayah Jember.(Yd/red)

Hujan Deras, Ratusan Rumah di Desa Sidorejo Terendam

Lumajang (lumajangsatu.com) - Hujan deras yang melanda hampir merata di Lumajang Minggu (02/04) membuat tanggul sungai di Desa Sidorejo Kecamatan Rowokangkung jebol. Akibatnya, 343 kepala keluarga dari 6 RT terendam dan 1.372 warga sebagian mengungsi dan tidak bisa berkaktifitas."Akibat tanggul jembol, air sungai meluap ditambah air hujan tidak mampu ditampung di sungai mas," ujar Agus Budianto, Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Senin (03/04/2017).BPBD, TNI dan Polri langsung mengambil tindakan dengan melakukan evakuasi kepada sejumlah warga. Dengan menggunakan perahu karet, petugas melakukan evakuasi kepada anak-anak, perempuan dan warga yang sedang sakit."Kita sudah lakukan evakuasi dititik yang dianggap rawan dengan menggunakan perahu karet," jelasnya.Kedalaman air hingga satu meter yang membuat air masuk kerumah-rumah warga. BPBD juga mengedrop air bersih untuk kebutuhaan warga, karena sumur-sumur tidak bisa digunakan."Kita juga droping air bersih untuk kepetingan warga, karena sumur-sumur warga tidak bisa digunakan," pungkasnya.Desa Sidorejo memang menjadi langganan bajir dari luapan air sungai yang tidak mampu menampung air hujan. Normalisasi sungai juga telah dilakukan pemerintah, namun belum membuahkan hasil yang maksimal.(Yd/red)

Nyalakan Lilin, Aksi #SaveKendeng Aktivis Do'a di Alun-alun Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Puluhan aktivis lingkungan, mahasiswa dan komunitas di Lumajang menggelar aksi solidaritas Kendeng. Aksi juga untuk medo'akan 7 hari meninggalnya aktivis Kendeng Yu Patmi, seorang petani penolak pembangunan pabrik Semen Kendeng.Usai melakukan orasi dan teatrikal di depan Pemkab Lumajang para aktivis menggelar doa' bersama di alun-alun sembil menyalakan lilin. Do'a dan tahlil dipersembahkan kepada Yu Patmi, Salim Kancil dan para aktivis lingkungan yang meninggal mempertahankan lingkungannya."Ini bentuk solidaritas kami dan bentuk penolakan kami kepada yang namanya pertambangan yang menyengsarakan rakyat dan merusak lingkungan," ujar Syahwal Ali, salah satu aktivis mahasiswa STKIP PGRI Lumajang, Senin, (27/03/2017).Fauzi, Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang menyatakan, bahwa PMII teteap konsisten mengawal penolakan tambang. Duka di Kendeng adalah duka bagi aktivis di Lumajang, karena Lumajang pernah mengalami hal serupa."Saat Salim Kancil gugur membela lingkungan, itu menajdi duka seluruh aktivis lingkungan di Indoensia dan Dunia," ujar Fauzi.Dampak pertambangan yang tidak menghiraukan kelestarian lingkungan sangat parah. Hal itu bisa terlihat dengan keruskan lingkungan mulai pantai Wotgalih hingga di Tempursari.(Yd/red)

#SaveKendeng, Aktivis Lingkungan Lumajang Gelar Aksi Solidaritas Yu Patmi

Lumajang (lumajangsatu.com) - Puluhan aktivis lingkungan, mahasiswa dan komunitas di Lumajang menggelar aksi solidaritas Kendeng. Aksi juga untuk medo'akan 7 hari meninggalnya aktivis Kendeng Yu Patmi, seorang petani penolak pembangunan pabrik Semen Kendeng.Aksi dimulai dengan berjalan kaki di depan halaman Pemkab Lumajang. Para aktivis ada yang membawa lilin, melakban mulut dan memasung kakinya. Para aktivis memiliki komitmen besar untuk penolakan segala bentuk pertambangan yang merusak lingkungan dan menyengsarakan rakyar."Ini adalah aksi solidaritas untuk Kendeng, kita menolak pertambangan yang rusak lingkungan dan sengsarakan rakyat," ujar Adi, kordinator aksi dari BEM Universitas Lumajang (UNILU), Senin (27/03/2017).Lumajang memiliki sejarah yang suram soal pertambangan, hingga merenggut nyawa seorang bernama Salim Kancil. Hal serupa kembali terjadi lagi di Kendeng, karena ketamakan oknum pengusaha yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan."Dampak negatif akibat pertambangan akan dirasakan oleh warga sekitar, di Kendeng dan di Lumajang hampir sama," jelasnya.Para aktivis juga menggelar do'a bersama untuk almarhumah Patmi dan berdo'a agar Lumajang selamat dari pertambangan yang merusak. Sebab, Lumajang memiliki untaian pasir besi di pesisir pantai yang menjadi bidikan untuk ditambang."Kita bisa hidup tanpa tambang, tapi kita tidak bisa hidup tanpa sawah dan sumber mata air, mari jaga lingkungan kita," pungkasnya.(Yd/red)