Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di kawasan Jalan Lintas Timur (JLT) ngeluruk ke Pemkab Lumajang. Para PKL berharap agar warung-warugnya tidak digusur meski melanggar aturan karena memakai daerah milik jalan (DMJ), Senin (08/12/2014). Sri Hartatik, salah seorang PKL JLT meminta agar pemkab Lumajang dengan Satpol PP-nya tidak akan menggusur warung milik PKL, hingga ada kepastian nasib dari PKL. Pasalnya, saat ini PKL tidak memiliki dana dan warung yang di bangun masih meminjam dari Bank. "Kita berharap Pemkab tidak menggusur warung kami, karena itu adalah ladang kami untuk mencari makan," ujar Sri kepada lumajangsatu.com. Dari informasi yang diberikan oleh Satpol PP, bahwa para pedagang di beri batas waktu mengosongkan sendiri hingga tanggal 14 Desember 2014. Jika tidak, maka Satpol PP kata Sri yang akan melakukan pembongkaran paksa warung milik PKL. "Kami minta Satpo PP tidak membongkar warung kami, kami hanya diberi waktu hingga tanggal 14 Desember 2014," terangnya. Sejumlah perwakilan dari PKL juga telah diterima olah Plt Bupati As'at Malik. Para perwakilan mengeluhkan dan meminta agar warungnya tidak di gusur. "Kami tidak masuk mas, karena sudah ada perwakilan yang telah menghadap pak As'at," pungkasnya.(Yd/red)
Peristiwa
Sambut Hari Anti Korupsi, PMII Baca Surat Terbuka di Depan Kejaksaan Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah meresmikan air mancur di pertigaan Wonorejo sebagai monumen Korupsi menyambut hari anti korupsi (09/12), puluhan mahasiswa Pergerkan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang bergerak ke kantor Kejaksaan Lumajang. PMII kemudian menggelar orasi yang meminta kepada Kejaksaan Lumajang untuk memberantas para koruptor yang bercokol di Lumajang, Senin (08/12/2014). Dalam aksinya di depan Kantor Kejaksaan PMII menggelar teatrikal yang mengisahkan bagaiman rakyat Indonesia disengsarakan oleh ulah koruptor. Dimana, para koruptor enk-enakan menikmati uang rakyat dengan cara tidak halal. PMII Lumajang melalui oratornya M. Syahwal ALi dari Komisarita STKIP PGRI Lumajang membacakan sebuah surat terbuka untuk penguasa, koruptor dan rakyat Indonesia, yang juga dikutip dari puisi dari rakyat miskin bagi koruptor. Wahai penguasa, pejabat dan wakil rakyat yang terhormat, tidakkah hatimu pilu bila melihat fondasi bangunan rumahmu yaitu Negaramu hancur. Tidakkah hatimu pilu bila melihat kekayaan Negara dikorupsi beramai-ramai untuk keuntungan pribadi. Tidakkah hatimu pilu bila aparat semakin hari lebih memilih hanya memperhatikan ketebalan dompet sendiri dari pada jiwa melayani bagi masyarakat dan bangsa. Tidakkah hatimu pilu bila tidak ada aparat yang berani berkorban untuk mengatasi permasalahan di masyarakat tetapi malah membuat permasalahan sebagai komoditas yang mampu diperdagangkan di bawah meja. Tidakkah hatimu pilu bila dana yang dipakai untuk pendidikan bangsa dan negara khususnya bagi rakyat miskin dikorupsi secara berjamaah. Tidakkah hatimu pilu bila dana yang dipakai untuk kesehatan masyarakat di nusantara khususnya bagi rakyat miskin disunat secara massal dari atas ke bawah. Tidakkah hatimu pilu bila dana pembangunan bangsa dan negara khususnya bagi rakyat miskin dimakan oleh koruptor baik yang kelas kakap maupun kelas teri. Mengapa yang kau cemaskan hanya kursimu yang empuk, kasurmu yang tebal, egoisme hatimu yang senantiasa seperti serigala mencari mangsa, dan pikiran yang serasa ingin selalu menguasai dunia. Wahai penguasa, pejabat dan wakil rakyat yang terhormat, masih banyak jutaan, puluhan juta dan mungkin ratusan juta rakyat miskin di negeri ini. Mungkin mereka semua bisa kau tipu dengan suara yang bisa dikarang indah. Yang masyarakat inginkan adalah pejabat yang mengerti benika tunggal ika bukan boneka milik amerika. Di hari anti korupsi se dunia ini rakyat menginginkan koruptor di hukum tegas, tanpa adanya transaksi di bawah meja pengadilan negeri, rakyat bersuara hukum mati koruptor di setiap orasi sang aktifis negeri ini. koruptor berbangga hati melambaikan tangan di media televisi koruptor dapat uangnya, kita dapat apa. setiap hari menonton berita kasusnya hukum mati karuptor.(Yd/red)
Setelah Diresmikan PMII, Lumajang Akhirnya Miliki Monumen Korupsi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Menyambut hari anti korupsi yang diperingati setiap tanggal 9 Desember, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang menggelar aksi di pertigaan Wonorejo. Dalam aksinya, PMII meresmikan taman air macur sebagai monumen koruptor Lumajang. Bukan tanpa alasan PMII meresmikan taman air mancur tersebut sebagai monumen koruptor. Pasalnya, pembangunan taman air mancur itu menyeret dua pejabat di Dinas Lingkungan Hidur (DLH) Kabupaten Lumajang ke penjara yakni Sulsum Wahyudi dan Hadi Chomsari. "Monumen ini bukti bahwa pembangunannya diwarnai dengan koruspi yang merugikan keuangan negara ratusan juta rupiah," ujar Muhammad Hariyadi ketua PMII Lumajang, Senin (08/12/2014). PMII berinisitif meresmikan monumen koruptor tersebut, agar para pejabat Lumajang dalam melakukan pembangunan baik infrastruktur atau lainnya tidak lagi dikorupsi. PMII berjanji, jika ada proyek yang dibangun dan dikorupsi, maka akan kembali diresmikan sebagai monumen koruptor. "Ini juga warning kepada pejabat Pemkab Lumajang agar tidak doyan makan uang rakyat dengan tidak halal alias menjadi koruptor," jelasnya. Terlebih lagi, PMII menilai program yang dibangun oleh dinas kebanyakan tidak memiliki perencanaan yang matang. Dinas terkesan hanya ingin menghabiskan anggaran saja, tanpa melihat asas kemanfaatannya. PMII mencontohkan, pembangunan taman kota dipertigaan Wonorejo yang dilengkapai dengan air mancur dalam perawatannya tidak maksimal. Saat musim kemarau tidak dilakukan parawatan sehingga banyak bunga-bunga yang ditanam mati. "Anda bisa lihat, air mancurnya kadang hidup kadang mati, ini bukan semakin membuat Lumajang indah melaikan membuat Lumajang seperti kota yang tidak terurus," pungkasnya. Seperti diberitkan sebelumnya, pembangunan air macur dan taman dipertigaan wonorejo merugikan negara 176 juta rupiah. Saat ini kedua tersangka koruptor yakni Sulsum Wahyudi telah di vonis bersalah oleh pengadilan Tipkor dengan vonis 1 tahun penjara. Sedangkan Hadi Chomsari juga divonis 1,6 tahun penjara.(Yd/red)
PMII Resmikan Monumen Air Mancur Korupsi di Wonorejo-Lumajang
Kedungjajang(lumajangsatu.com) - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang dalam rangka menyambut Hari Anti Korupsi yang jatuh, Selasa(9/12/2014) besok. Mahasiswa mengelar aksi duka cita masih adanya pejabat Pemkab yang terjerat kasus korupsi dan mahasiswa meresmikan monumen air mancur korupsi di pertigaa Wonorejo yang merupakan jalan Propinsi-Lumajang-Jember, Senin(8/12) siang. Mahasiswa berharap diresmikannya air mancur korupsi di Wonorjo menjadi efek jera bagi para calon Koruptor. Pasalnya, ulah dari koruptor bisa menganggu pembangunan dan kemajuan Lumajang. "Kita berharap di Lumajang tidak ada lagi koruptor," ujar Ketua PC PMII Lumajang, Muhammad Hariyadi. Mahasiswa tidak ingin Lumajang menjadi gudang koruptor dan menganggu pelayanan masyarakat. Mahasiswa mendesak Polri, Kejaksaan dan KPK untuk menindak para koruptor dengan hukuman berat. "Kalau dihukum berat, orang Indonesia bisa jera, masak maling kopi dihukum berat. Koruptor adalah penyakit bangsa yang wajib diberi hukuman berat," ujar Arya, panggilan akrab ketua PC PMII. (ls/red)
Meski Dilarang, Sopir Truck Tetap Mokong Lewat Jembatan Sungai Mujur
Lumajang(lumajangsatu.com)- Meski sudah ada peringatan kendaraan yang boleh melintas di jembatan Sungai Mujur desa Lempeni kecamatan Tempeh hanya 8 ton, namun hal itu tidak diindahkan. Pasalnya, masih banyak truk pengangkut pasir yang melintas dengan beban mencapai puluhan ton. Pembatasan tersebut dilakukan menyusul jembatan yang menghubungkan Lumajang dengan Malang itu sudah rusak dan sedang ada perbaikan. Selama perbaikan itu, ada pembatasan berat kendaraan yang tidak boleh melintas. Rochani, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lumajang mengaku mendapatkan surat tembusan dari Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V Surabaya, perihal perbaikan jembatan Sungai Mujur. Sedangkan surat aslinya ditujukan kepada Polres Lumajang. "Kita langsung koordinasi dengan pihak Polisi Lalu lintas, untuk menindak lanjuti surat tersbut," ujar mantan Kepala BPBD itu, Kamis (04/12/2014). Pihaknya bersama dengan polisi langsung turun dan memantau situasi di lapangan. Saat petugas turun, tidak ditemukan mobil yang melebihi 8 ton melintas di jembatan Mujur. "Saat kita turun, tidak ada truck yang melebihi 8 ton melintas," paparnya. Diakui Rochani, sopir truck pasir biasanya kucing-kucingan dengan petugas. Jika ada petugas, maka tidak melintas namun ketika petugas sudah pergi mereka baru melintas. "Banyak sopir mokong mas, kita paling lama 3 jam untuk memantau, disamping saat ini sedang banyak kegiatan," terangnya. Rochani meminta kepada para sopir untuk mematuhi aturan yang telah dibuat. Jika tidak boleh melintas karena sedang diperbaiki, maka para sopir diminta sabar hingga perbaikan selesai. Dari pantauan lumajangsatu.com, jembatan tersebut sekitar awal tahun 2014 sudah dilakukan perbaikan. Namun tidak bertahan lama karena dilewati oleh truck pasir dengan bobot yang bisa mencapai 40 sampai 70 ton.(Yd/red)
Ketua RT Desa Kaliwungu Kemalingan Sapi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kasus pencurian hewan ternak sapi kembali terjadi di wilayah hukum Polres Lumajang, Sujak (65) Warga Dusun Sumberjo Desa Kaliwungu Kecamatan Tempeh yang tak lain adalah ketua RT 12 Dusun setempat mejadi korban pencurian. Tersangka berhasil ditangkap oleh polisi setelah mandapat laporan dari korban di Jalan Raya Padang, Kamis (04/12/2014) sekira pukul 23.30 WIB. Penangkapan itu bermula saat salah satu warga Desa Kebon Agung Sukodono menemukan seekor sapi limusin pejantan di area persawahan desa setempat, warga pun langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Polisi yang mendapatkan laporan tersebut langsung melakukan pengejaran terhadap kedua tersangka yang membawa sapi korban dengan Truck NoPol N 8823 UN, Tak selang lama polisi menemukan Truck mencurigakan yang setelah diperiksa dalam bak truck terdapat kotoran sapi dan sajam jenis celurit. “Sapinya itu ditinggal di area persawahan kebon agung,” Ungkap Kasat Reskim Polres Lumajang pada lumajangsatu.com. Polisi yang melakukan penyisiran didaerah truck menemukan dua orang yang tak lain adalah tersangka yakni H (43) dan B (44) warga Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso Lumajang, yang kemudian langsung digelandang ke Mapolres Lumajang. Lebih lanjut Kasat Reskrim Polres Lumajang, IPTU Heri Sugiono mengatakan, pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap kasus ini, menurutnya masih ada tiga orang lagi yang masih buron. “Yang dua orang ini adalah supir dan kernetnya, sementara yang tiga orang lainnya masih DPO,” Terang Pria Kelahiran Kota Mangga Probolinggo itu. Siang ini, korban yang mendapat kabar bahwa sapinya telah ditemukan langsung mendatangi Mapolres Lumajang untuk membawa sapinya kembali kerumah. “Saya dengar sapi saya ditemukan, ya langsung kesini mas,” Jawab korban yang tak lain adalah ketua RT 12 dusun Sumberjo Desa Kaliwungu itu. (Mad/red)
Hujan Semalaman, Rumah Pak Atim Pronojiwo Dihantam Longsor
Lumajang(lumajangsatu.com)- Hujan yang turun sejak malam hingga pagi hari mengakibatkan tebing yang berada di sebelah rumah Nur Atim (37) waga dusun Sriti rt 08 rw 04 desa Sumberurip kecamatan Pronojiwo longsor. Akibatnya, dinding rumah ambruk karena diterjang tanah yang longsor. Namun beruntung, longsor yang terjadi tidak sampai mengakibatkan korban jiwa."Iya mas, hujan yang turun sejak malam hingga pagi mengakibatkan longsor di satu titik menimpa rumah pak Nur Atim," ujar Hariyono Relawan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang dari Laskar Semeru kepada lumajangsatu.com, Rabu (03/12/2014).Warga beserta dengan BPBD langsung melakukan pembersihan dan gotong royong untuk memebantu keluaga Nur Atim. Seluruh material tanah yang masuk kerumah koraban berhasil dikeluarkan dan sudah dibersihkan. "Kita sudah gotong royong bersama warga dan BPBD juga datang untuk melihat kondisi longsor," terangnya.Lebih lanjut Hariyono menjelaskan, kondisi rumah yang berada di pinggir tebing seperti keluaga Nur Atim di wilayah Pronojiwo masih banyak. Rumah-rumah tersebut juga rawan terkena longsor jika hujan turun dan tanah tebing labil dan mudah beregrak."Kalau rumah yang sama seperti milik pak Nur Atim banyak, berada di sekitar tebing," jelasnya.Untuk mengantisipasi agar longsor tidak semakin sering, kata Hariyono biasanya warga melakukan penanaman pohon ditebing yang miring. Terlebih lagi, tebing yang berada di dekat rumah-rumah warga. "Biasanya ditanam pohon tembing yang miring itu mas oleh masyarakat," pungkansya.(Yd/red)
Penjaga Portal Pasir Ditemukan Tewas Leher Nyaris Putus
Lumajang(lumajangsatu.com)- Manisin (54) petugas penjagaan portal pasir di Dusun Kajaran Desa Bades Kecamatan Pasirian Lumajang ditemukan tewas dengan luka mengenaskan di selokan area pertambangan desa setempat, diduga korban tewas lantaran dibacok dengan senjata tajam oleh kawanan perampok, Minggu (30/11/2014). Akibat kejadian itu, sepeda motor korban ludes dibawa kabur sang perampok,beserta uang hasil tarikan portal pasir galian "C" sebesar Rp.3.000.000,-. Penemuuan mayat korban, bermula dri kecurigaan keluarga pada korban yang kunjung pulang, biasaya korban jika piket malam pagi harinya sudah sampai di rumah. Namun hingga siang tadi korban tak kunjung tiba kerumah. "Iya, korban piket malam sendirian," Papar Sutasmir tetangga korban. Saat dicari ketempat kerjanya, ternyata korban ditemukan tewas tergeletak di selokan sekitar portal setempat. Sementara Isak tangis keluarga pun langsung pecah di lokasi kejadian. Polisi yang datang ke tempat kejadian langsung melakukan olah TKP dan menormalisasi TKP dengan memasang Garis Polisi. Menurut tetangga korban, korban diduga dibacok oleh kawanan perampok dengan senjata tajam jenis celurit dan membawa kabur sepeda motor korban beserta uang hasil tarikan portal sebesar Rp.3.000.000,-. "Sepeda Vario dan uang portalnya hilang," Tambahnya. Kasus ini kini ditangani Polres Lumajang, untuk kepentingan penyelidikan mayat korban dibawa ke Rumah Sakit Dr.Hayoto Lumajang untuk diotopsi. (Mad/red)
Kader Kopri PMII Tapal Kuda Tanam Pohon di Lereng Gunung Semeru
Lumajang(lumajangsatu.com) - Demi menjaga kelestarian alam, Puluhan kader putri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) se-tapal kuda menggelar penghijauan di Lereng Gunung Semeru Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Lumajang, Sabtu (29/11/2014). Kegiatan yang diikuti sedikitnya 30 peserta lebih dari berbagai Kabupaten/Kota di Jawa Timur seperti Lumajang, Pasuruan, Probolinggo, Jember, Situbondo dan Bondowoso ini terlihat sangat antusias. Menurut ketua panitia penghijauan, Zul Fitri Ningsih mengatakan kegiatan itu sengaja digelar sebagai bentuk pengabdian pada bangsa Indonesia. "Lumajang itu merupakan kabupaten/kota yang memiliki Gunung Tertinggi di Pulau Jawa, jadi sepatutnya sebagai putra/i bangsa ikut melestarikan alam dengan menanam pohon," Paparnya. Lebih lanjut ia mengatakan, selain untuk melestarikan alam sekitar, kegiatan itu juga bertujuan untuk mempererat tali silaturrahmi antar putra bangsa." disamping itu, diharapkan kegiatan ini lebih mendekatkan hubungan silaturrahmi antar kader putri se-Tapal Kuda," Tambahnya. Pihaknya berharap, kegiatan serupa juga digelar oleh berbagai element di Lumajang, demi memelihara kelestarian alam dan meminimalisir polusi udara. (Mad/red)
Seorang Siswa SLTP Tewas Terlindas Ban Truck Trailer
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kecelakaan maut Truck trailer box Nopol W 9539 UR yang dikemudikan Mada Candra melibas dua bocah pengendara roda dua di Jalan Raya Propinsi jalur Lumajang-Surabaya Jum'at sore (28/11). Pasalnya truck trailer yang melaju dari arah selatan terlalu luas melewati marka jalan hingga akhirnya menabrak kendaraan roda dua dari arah yang berlawanan. Menurut Kanit Laka Lalulintas Polres Lumajang, IPDA TONY S. mengatakan, kecelakaan itu terjadi lantaran sang sopir trailer kurang sabar saat mau mendahului kendaraan lain. "Dari arah yang berlawanan kan ada kendaraan korban, namun sang sopir trailer ini tetap memaksa mendahului kendaraan lain," Jelas IPDA Tony S pada sejumlah awak media, sabtu (29/11/2014) Akibat kejadian itu, Deni (15) warga desa wates wetan meninggal seketika setelah terlindas ban truck trailer, bahkan tubuh korban sempat terseret hingga beberapa meter, sementara Buran (16) rekan korban mengalami luka berat. "Korban atas nama Deni langsung meninggal, sementara rekannya mengalami patah tulang bahunya," tambahnya. Sementara Khotib (45) keluarga korban mengaku sok dengan kejadian yang menimpa keponakannya itu, keponakannya yang masih duduk di bangku kelas 2 di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Ranuyoso terkenal lugu dan pendiam. "Itu keponakan saya mas," Sautnya saat dikonfirmasi sejumlah awak media. Kasus ini kini ditangni petugas lalulintas Polres Lumajang, untuk kepentingan penyidikan barang bukti kendaraan korban dan truck trailer terpaksa harus dibawa ke markas Satlantas Polres Lumajang. (Mad/red)