Peristiwa

Operasi, Satlantas Polres Lumajang Tilang Sepeda Yang Tidak Standart

Lumajang(lumajangsatu.com)- Satuan Polisi lalulintas (Satlantas) Polres Lumajang terus menggalakkan operasi, untuk menciptakan pegendara patuh dan taat pada aturan saat berkendara. Dalam operasi yang digelar pagi dan sore, polisi menilang beberapa sepada motor yang tidak melengkapai dengan surat-surat, maupun sepeda yang tidak standart seperti menggunakan ban kecil. "Ini opreasi rutin pada kendaraan, baik angkutan barang ataupun kendaraan pribadi," Ujar Ipda Ponsen Dadang SH, Kaur BIN OPS Satlantas Lumajang, Selasa (24/09/2013). Operasi pada pagi hari dilakukan didepan Polsek Sumbersuko, dan pada sore harinya dilakukan didepan Satlantas Polres. Sejumlah kendaraan yang mengguankan asesoris tidak standart langsung dibawa ke Satlantas, dan pemilik harus menggatinya dengan yang standart. "Yang tidak standart kita tilang, dan pemilik harus menggantinya dengan yang stadart, baru bisa membawa pulang kendaraanya," Terangnya. Ia menjelaskan sepeda yang tidak menggunakan asesoris standart, seperti ban yang kecil sangat rawan mengalami kecelakaan. Sebab, ban yang kecil ketika melakukan pengereman mendadak pasti akan terjatuh karena tidak mampu menahan beban yang berat. "Jika menggunkan ban kecil sangat membahayakan pengendara dan orang lain," Tambahnya. Kegiatan operasi akan terus dilakukan oleh jajaran polisi lalulintas, hingga masyarakat memiliki kesadaran dalam berkerdara dengan mematuhi aturan yang berlaku.(Yd/red)

Teliti Situs Biting, Balar Jogya Temukan Gerbah, Kermaik Cian dan Eropa

Sukodono(lumajangsatu.com)-Penelitian Balai Arkeologi Jogyakarta (Balar Jogya) untuk mengetahui ketebalan dinding benteng kota raja Lamajang di Situs Biting, Dusung Biting Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono selama 4 hari. Para penelitian dalam proses eskavasi menemuan pecahan tembikar, keramik cina dan eropa. Peneliti Balar Jogya, Gunadi Kasnodiharjo mengatakan, temuan artefak peninggalan sejarah yang dugaan alat rumah rumah tangga, ditemukan saat pengalian. Setiap temuan pecahan gerabah dan keramik diamankan untuk mengetahui, benteng situs biting berdiri sejak tahun berapa dan hancur ditahun berapa. Ya, kita data sesuai dengan kotak eskavasi, paparnya. Sementara, Ketua Tim Penelitian Situs Biting, Balar Jogya, Masudi mengungkapkan, semua data temuan akan diteliti di laboratoriun di Balar Jogya. Sehingga, memastikan kandungan buatan dari temuan gerabah dan keramik. Kita bersihkan dengan air, agar bentuk aslinya diketahui dengan kasat mata, paparnya. Penelitian Balar Jogya juga ingin mengetahui kandungan bahan batu bata untuk membangun benteng. Selain itu, kontur tanah permukaan sampai di pondasi benteng. Kita lakukan penelitian ini, agar masyarakat mengetahui situs biting yang merupakan benteng kuno,terangnya.(yan/yud)

Kekeringan Mulai Ancam Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan Hektare sawah diwilayah utara Lumajang terancam gagal panen. Hal itu diakibatkan berkurangnya pasokan air dari Ranu Pakis dan Ranu Klakah.  Sejumlah lahan pertanian yang sudah ditanami padi mulai mengaring dan tanahnya mulai retak-retak. Bahkan, sejumlah tanaman Jagung milik petani yang baru berumur 3 minggu sudah mulai layu. Zainal, warga desa Ranu Pakis menuturkan, kondisi kekurangan air bagi lahan pertanian sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Semakin hari, kondisi lahan semakin keritis. Warga mengaku pasokan air untuk lahan pertanian dibagi setiap 8 hari sekali. hal itu tidak cukup untuk membuat tanaman padi dan jagung tumbuh dengan normal. "Lahan yang terlanjur ditanami mulai menguning mas," Ujar Zainal. Sementara itu, Abdul Said, petugas pengairan Klakah mengatakan, berkurangnya pasokan air kesejumlah lahan pertanian diakibatkan debit ranu klakah dan Ranu Pakis turun drastis. Sejak musim kemarau melanda, air danau menyusut hingga 3 meter. "Debinya turun hingga 3 meter," Terangnya. Ia menjelasakan, lahan pertanian yang bergantung pada dua ranu itu berjulah 630 Hektare, yang tersebar dibeberapa desa. Yakni desa Ranu Pakis, Melawang dan Tegal Randu, Klakah, Kebonan dan Desa Kudus. Untuk meratakan pasokan air, maka pihak pengairan melakukan pembagian setiap desanya. "Ada 630 Hektare yang bergantung dari dua danau ini," Pungkasnya.(Yd/red)

Apes, Warga Desa Tegal Randu, Klakah, Tewas Disambar Kereta Api

Lumajang(lumjangsatu.com)- Kecelakaan tragis menimpa Wito (50) warga Desa Tegal Randu, Kecamatan Klakah. Pasalnya, korban tewas disambar kereta Api Surabaya Banyuwangi, di jembatan rel kereta api desa Ranu Pakis, Rabu (1809/2013) sekitar jam 8 malam. Kejadian tersebut bermula saat korban pulang tahlil dan melintas diatas jembatan rel kereta. Namun apes, saat diatas rel ada kereta api melintas dari arah barat ketimur. Tak pelak tubuh korban langsung disambar kereta api yang melaju kencang, sehingga korban terhempas ke sungai, sealm 10 meter. Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung melakukan evakuasi jenazah korban. "Kita langsung datang kelokasi setelah mendengar laporan dari warga," Ujar AKP Sutopo, Kapolsek Klakah. Diduga, penyebab kecelakaan karena korban kurang berhati-hati dan waspada saat melintas diatas rel kereta api. Guna kepentingan pemeriksaan, jasad korban dibawa ke RS Hariyoto untuk dilakukan outopsi.(Yd/red)

Jalan Penghubung Desa Kertowono dan Gucialit Rusak Parah

Lumajang(lumajangsatu.com)- Akses jalan satu-satunya yang menghubungkan desa Kertowono dan desa Gucialit Kecamatan Gucialit rusak parah. Terlebih lagi, jika turun hujan maka kendaraan roda dan roda empat sulit untuk melintas. bahkan, tak sedikit pengguna sepeda motor terjatuh, karena nekat melintas. "Jalannya rusak, aspalnya sudah mengelupas dan yang kelahatan hanya kerikilnya saja," Ujar Mia, Salah satu warga kertowono, Rabu (18/09/2013). Menurutnya, kondisi jalan yang menanjak dan menikung membuat pengendara harus eksta hati-hati. Sebab, jalan tersebut pas berada di bibir jurang dan tebing. "Jika tidak hati-hati bisa jatuh kejurang atau membentur tebing," Terangnya. Jalur tersbut juga jalan satu-satunya dan paling dekat yang menghubungkan Desa Kertowono dengan Kecamatan. Jika harus memutar, maka harus menempuh jarak sampai puluhan kilo meter. "Itu jalur satu-satunya ke Kecamatan Gucilait," Jelasnya. Ia berharap kepada pemrintah agar ada perhatian dan segera memperbaiki jalan tersebut. Sebab, sangat menyulitkan warga yang memiliki aktifitas di wilayah Kecamatan Gucialit," Pungkasnya.(Yd/red)

Antisipasi Kerusuhan Puger, Polres Lumajang Gelar Razia Perbatasan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Mengantisipasi kembali pecahnya kerusuhan dua kelompok yang terjadi di Puger, Jember beberapa waktu lalu, jajaran Polres Lumajang menggelar razia diperbatasan Jembar-Lumajang. Puluhan anggota polres Lumajang melakukan Razia di Kecamatan Yosowilangun, Selas (17/09/2013). Satu persatu kendaraan roda dua dan empat dihentikan dan dilakukan pemeriksaan intensif oleh Polisi. Tak hanya memeriksa barang bawaan, polisi juga melakukan penggeledahan badan dengan target warga yang membawa senjata tajam, Bahan Peldak dan barang berbahaya yang lainnya. Target operasi ini adalah orang dan barang berbahaya seperti sajam dan handak, Ujar Kompol Andy Arisandi Wakapolres Lumajang. Antisipasi dengan melakukan razia agar kerusuhan yang melibatkan dua kelompok dipuger tidak kembali terjadi ataupun merembet kewialyah hukum Polres Lumajang. Sebab, ada kabar yang berhembus sejumlah orang dari Lumajang mulai bergerak untuk menghadiri hari ketujuh dari korban tewas dari salah satu kelompok. Ada kabar pergerakan masa makanya kita lakukan langkah antipasi, Tambahnya. Dari dua titik yang dilakukan razia polisi tidak menemukan orang yang mencurigakan, ataupun menemukan barang yang mencurigakan. Meski demikin Polisi tetap terus siaga guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diiginkan.(Yd.red)

Dua Siswi SMP Muhammadiyah Jatiroto, Sudah Dua Hari Menghilang

Lumajanag(lumajangsatu.com)- Arini Rahmawati dan Aprilia Yusnita (13) Warga Desa Kaliboto Lor, kecamatan Jatiroto, menghilang sejak dua hari. Pihak kelurga pun kebingungan, dan mencoba mencari dengan menyebarkan foto dari kedua siswi SMP Muhammadiyah Jatiroto itu. Imam, Ayah Arini menuturkan, hilangnaya putrinya itu bersama temannya, bermula sejak putrinya pulang dari sekolah. Tak diketahui peyebabnya, tiba-tiba siswi yang masih duduk di bangku kelas 2 dan 3 SMP itu tidak pulang kerumahnya. Dugaan sementara, kedua siswi tersebut dijemput oleh orang, yang belum dikethui identitasnya. Keluarga korban juga melaporkan kepada kepolisan dan menghubungi saudara serta teman-teman korban. Kita sudah lapor Polisi, telepon teman dan saudara, namun belum ada hasilnya, Ujar Imam. Sementara itu, AKP Muhammad Toha, Kapolsek Jatoroto mengaku masih melakukan penyeldikan pada hilangnya kedua siswi SMK itu. Untuk mencari korban, kepolisan dan orang tua korban memasang pengumuan disejumlah titik keramaian. Kita sedang lakukan penyelidiakan, Ungkap Kapolsek.(Yd/red)

Liar, Petugas Pengairan Bongkar 29 Bangunan di Bantaran Sungai Bondoyudo

Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan petugas dari Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur, dibantun Pilisi Pamong Praja (Satpol PP) Lumajang,TNI dan Polri, membongkar 29 bangunan yang berada diatas bantaran sungai Bondoyudo, Kecamatan Jatiroto, Rabu (11/09/2013). Pasalnya, disamping mengganggu, keberadaan bangunan tersbut tidak berijin dan dibangun secara liar. Tanpa basa basi, petugas pengairan dibantu aparat langsung membongkar baguna tersebut. Sempat terjadi adu mulut dengan  warga yang memiliki bangunan tersebut. Warga berdalih, sudah belasan tahun menempati lahan tersebut, bahkan warga mengaku memebli lahan kepada oknum Dinas pengairan. Kami sangat menyayangkan pembongkaran itu, karena tidak ada solusi kecuali hanya pembongkaran saja, kami juga tidak mendapatkan ganti rugi, Ujar Erik, salah seorang pemilik bangunan. Sementara itu, Resu Siana, pengawas pengairan Provinsi Jatim menyatakan, pihaknya telah merencanakan pembongkaran tersebut sejak dua tahun yang lalau. Bahkan, petugas mengaku telah beberapa kali melakukan sosialisasi akan adanya penertiban. Namun, bangunan tetap ada dan tidak dilakukan pemebongkaran secara suka rela. Kita sudah lakukan sosialisasi, dan akan mengembalikan fungus bantaran untuk kemudian dibagun plengsengan, Terangnya.(Yd/red)

Sopir Bus Restu Yang Kecelakaan di Sukosari, Ternyata Kondektur

Lumajang(lumajangsatu.com)- Jajaran Polres Lumajang terus melakukan pengejaran pengemudi Bus Restu, Nopol N 7128 UG yang bertabrakan dengan mini Bus elf Nopol L 7001 FK (07/08). Pasalnya, Pengemudi Bus Restu diketahui Kondektur Bus, yang merupakan warga Desa/Kecamatan Jatiroro, yang kabur saat kejadian dengan meninggalkan penumpangnya. "Kita masih kejar pengemudinya, dan identitasnya serta rumahnya juga telah kita ketahui, polisi juga telah datang kerumahnya, memang yang bersangkutan belum pulang pasca tabrakan," Ujar AKBP Singgamata SIK, Kapolres Lumajang, Senin (09/09/2013). Dari hasil oleh TKP, Bus Restu melaju dari arah Lumajang-Jatiroto. Sedangkan mobil mini bus Elf melaju dari arah berlawanana. Sampai didesa Sukosari, Bus Restu hendak mendahului kendaraan yang lain dengan mengambil jalur mini Bus. Akhirnya, terjadilah benturan yang mengakibatkan Bus Restu jatuh ke sungai seblah utara jalan dan mobil Elf ringsek dibagian depan. "Bus diduga melewati marka, sehingga masuk ke jalaur yang berlawanan," Terangnya. Akibta dari kejadian tersebut, 1 orang meninggal duinia, yang diketuahi sebagai H. Saji (49), warga Desa Sukorejo, Kecamatan Kunir, yang tak lain sopir mobil mini bus Elf. Sedangkan 5 luka berat dan sianya luka ringan dari 17 korban lula-luka. Rata-rata korban mengalami luka di kepala dan patah tulang yang cukup seriua. "Satu meinggal dan 17 lainnya luka berat dan ringan," Tambahnya. Kapolres menjelaskan, dari keterangan saksi penumpang Bus Restu, sopir Restu adalah kondektur, bukan sopir aslinya. Saksi juga menuturkan, mulai dari terminal, Bus Restu sudah ugal-ugalan, yang mengakibatkan kecelkaan maut itu. "Info dari penumpang, Bus Restu sudah ugal-ugalan dari terminal dan sempat diingatkan oleh penumpang," Pungkasnya.(Yd/red)

Bus Restu vs Mini Bus di Desa Sukosari, 1 Tewas, 17 Luka Parah

Lumajang(lumajangsatu.com)- Satu orang meninggal dan 17 orang luka berat serta ringan, akibat tabrakan anatara Bus Restu nopol N 7182 UG dengan Mini Bus Elf Nopol L 7001 FK,  jalan raya Lumajang-Jember di Desa Sukosari Kecamatan Jatiroto, Sabtu(07/09/2013) malam. Tak hanya itu, 4 kendaraan roda dua juga ikut dalam tabrakan beruntun tersebut. Kapolres Lumajang, AKBP Singgamata mengatakan, tabrakan terjadi saat Bus Restu melaju dari arah Barat dan Mini Bus Elf dari timur. Tabrkan tak terhindarkan, karena jalan agak menikung sedikit. "Bus masuk ke sungai dan mini bus remuk bagian depan," Paparnya. Dari informasi yang disampikan anggota, satu korban kecelakaan dunia, sisanya masih dirawat di RS PG Jatiroto. "Untuk identitas sopir bus dan mini bus serta penumpang belum bisa diketahui, masi diidentifikasi," Jelasnya. Dari 17 korban kecelakaan yang mengalami luka, ada 3 anak kecil. Kebanyakan yang terluka ada yang patah kaki, tangan dan luka disekujur tubuhnya. "Kini masih identifikasi, sopir bus belum diketahui keberadaanya," Terang Kapolres. Kapolres memimpin langsung olah TKP di lokasi kejadian. Sedangkan bangkai Mini Bus langsung dievakuasi ke Mapolantas dan Bus Restu masih dilokasi.(Yd/red)