Peristiwa

Terlalu Cepat, Tronton Pasir Seruduk Empat Kendaraan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lima kendaraan bermotor kembali terjadi di Jalan Raya Ranuyoso jalur Lumajang-Surabaya, Rabu (05/11/2014). Beruntung dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Menurut AIPTU Guntoro Kanit Laka Polsek Ranuyoso mengatakan, kejadian itu bermula saat kendaraan tronton hijau dengan Nopol W 8361 UC bermuatan pasir melaju dari arah selatan dengan kecepatan tinggi, saat ditikungan tiba-tiba ia dikejutkan dengan mobil innova yang berhenti mendadak. Kecelakaan itu pun tidak dapat dihindari. "Tronton itu melaju tinggi dari selatan, didepannya ada mobil innova yang berhenti mendadak, karena ada tronton yang mogok, dan langsung di tabrak dari belakang oleh tronton," Ungkapnya. Tidak hanya itu, innova yang ditabrak oleh tronton juga menabrak kendaraan didepannya hingga lima kendaraan terlibat kecelakaan beruntun, diantaranya Mobil Pick Up, Tronton Mogok dan kendaraan roda dua. Hal senada juga diungkapkan oleh Noji, Supir Tronton, menurutnya selain karena kecepatan tronton yang melaju dengan tinggi, tronton itu juga bermuatan pasir yang membuat kenadaraannya tidak dapat dikendalikan. "Saya kan muat pasir mas, terus innova itu tiba-tiba ngerem mendadak, ya gak nutut ngeremnya," ujar Noji sopir Tronton. Beruntung, dalam insiden itu tidak ada korban jiwa, namun kerugian yang dialami oleh korban ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. tidak hanya itu arus lalulintas Lumajang-Surabaya mengalami kemacetan panjang. (Mad/red)

Pendaki Asal Aceh Meninggal Dunia di Arcopodo Gunung Semeru

Lumajang(lumajangsatu.com)- Puncak tertinggi di pulau Jawa yakni Gunung Semeru majang, kembali memakan korban. Seorang pendaki asal Aceh baru saja diinformasikan meninggal dunia karena jatuh karena diduga melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh petugas, Selasa (04/11/2014). Ayu Dwi Utari, kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyatkan rombongan pendaki sebanyak 16 orang, salah satu pendaki asal Aceh yakni Achmad Fauzy (30) dikabrakan meninggal dunia di wilayah Arcopodo Semeru. Yang bersangkutan mendaki bersama rombongan teman-teman kuliahnya Senin pagi (03/11) dan diperkirakan meninggal dunia malam tadi. Medengar kabar adanya salah seorang pendaki yang meninggal, upaya evakuasi telah dilakukan oleh petugas dan diharapkan tidak terjadi cuaca buruk sehingga proses evakuasi berjalan lancar sehingga Selasa sore jenazah bisa dibawa turun ke Lumajang. Kita sudah melakukan evakuasi semalam dan pendaki tersebut telah meninggal dunia, namun tidak memungkinkan untuk dibawa turun karena cuaca terang Ayu. Sementara itu Nugroho Dwi Atmoko Komandan Search And Rescue (SAR) Kabupaten Lumajang membenarkan adanya pendaki gunung Semeru yang meninggal dunia wilayah Arcopodo dan pihaknya langsung berangkat untuk melakukan proses evakuasi. Diduga kuat pendaki yang meninggal dunia karena melanggar aturan pendakian yakni melewati Pos Kalimati, padahal sudah ada banyak aturan termasuk mengisi formulir larangan untuk naik ke puncak Semeru maupun spanduk himbauan dan papan himbauan sudah banyak terpasang. Saat ini personel SAR sedang menuju Semeru untuk melakukan proses evakuasi pendaki nyang meninggal dunia itu, jelasnya. Pada kesempatan terpisah Kapolres Lumajang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Singgamata SIK menyatakan bahwa anggotanya telah berangkat ke Gunung Semeru untuk melakukan evakuasi korban pendakian Gunung tertinggi di pulau Jawa tersebut. Pagi ini anggota dalam perjalanan menuju Gunung Semeru untuk melakukan evakuasi korban, terangnya.(Ton/yd/red)

Guguran Lava Gunung Semeru, Bakar Hutan Rimba Campur

Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan hektar hutan rimba campur di sebelah selatan Gunung Semeru Lumajang, Senin siang terbakar, Diduga kebakaran itu diakibatkan oleh guguran lava dari puncak gunung tertinggi di Pulau jawa itu, Senin (03/11/2014). Menurut ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Lumajang, Santuso mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa untuk memadamkan kobaran api yang melalap puluhan hektar hutan rimba campur tersebut. "Medannya sulit mas, untuk kita jangkau sebab berada di atas sekitar Gunung Semeru," Paparnya. Lebih lanjut, ia menduga kebakaran itu disebabkan oleh guguran lava yang berasal dari puncak Gunung tertinggi di pulau jawa tersebut. sebab jika manusia tidak mungkin beraktivitas ke areal tersebut. "Mungkin kena lava yang berasal dari puncak gunung mas," Tambahnya. Hingga sore tadi kobaran si jago merah tidak bisa dikendalikan, selain sulitnya mencari sumber air, curah dan tebih menjadi hambatan para relawan untuk memadamkan api. "Kami gak bisa ke atas mas, sebab medannya sangat sulit sekali," imbuhnya. (Mad/red)

Diprotes Kotori Semeru, Polisi Bantah Tinggalkan Sampah di Kumbolo

Lumajang(lumajangsatu.com)- Diprotes oleh komunitas pencinta alam Semeru (PAS) soal sampah yang ditinggalakan di acara expedisi Ranu Kumbulo Fun Trip yang diikuti oleh Kapolres Lumajang AKBP Singgamata. Sampah yang ditemukan aktivis pecinta alam Semeru diduga milik acara expedisi dibantah kasat Reskrim Polres Lumajang Iptu Heri Sugiono. Heri langsung mengirimkan gambar dokumentasi tentang sampah yang diacara expedisi Ranu Kumbolo sudah dibersihkan dan dimasukkan dalam kantong plastik besar. Sampah yang terkumpul langsung diserahkan kepada panitia Fun Trip. "Ngak benar itu mas, kemaren dipimpin Kapolres dan Danyon 527, habis upacara secara serentak membersihkan sampah dan ditempatkan di tas kresek besar, saya tidak setuju. Bahkan, dokumentasi kita banyak sekali bersih-bersih diatas," ujar Heri kepada lumajangsatu.com, Kamis (30/10/2014). Menurut Heri, bila ada temuan sampah dari kegiatan Fun Trip oleh pecinta alam Semeru, pihaknya meminta maaf. Bahkan Heri mengaku membawa sampah didalam tasnya sendiri hingga sampai kerumah. "kapolres sudah wanti-wanti pada peserta Fun Trip agar jangan meninggalkan sampah di Ranu Kumbolo," jelasnya. Polres Lumajang mengapresiasi konfirmasi balik dari komunitas pencinta alam Semeru. Namun, kegiatan Fun Trip yang diikuti Kapolres Lumajang dan Danyon 527 sudah ada kepanitiaan expedisi Ranu Kumbolo.(Yd/red)

Tinggalkan Sampah di Semeru, Acara Fun Trip Diprotes Pecinta Alam

Lumajang(lumajangsatu.com)- Komunitas Pencinta Alam gunung Semeru mendatangi Mapolres Lumajang, Kamis (30/10/2014). Kedatangan mereka ini tak lain untuk memprotes polisi atas sampah-sampah yang ditinggalkan pada acara Ekspedisi Ranu Kumbolo Desa Ranu Pane Kecamatan Senduro Lumajang, Senin (27-28/10) kemarin. Pasalnya Ratusan peserta ekspedisi yang terdiri dari beberapa elemen, diantaranya Anggota Polres Lumajang, TNI dan beberapa SKPD Kabupaten lumajang ini telah meninggalkan kawasan wisata Ranu Kumbolo dalam keadaan kotor. "Banyak sekali mas sampah yang ditinggalkan di daerah Ranu Kumbolo," Ungkap Cahyo salah satu anggota komunitas Pecinta Alam. Padahal papan informasi tentang larangan membuang sampah sembarangan di kawasan Ranu Kumbolo tersebut telah terpampang jelas, Namun para peserta ekspedisi tidak menghiraukan papan peringatan tersebut. "Disepanjang jalan itu sudah terpasang papan larangan mas, Namun mereka tetap meninggalkan sampah bekas makanan dan minuman mereka," Tambahnya. Akibatnya, Cahyo harus menurunkan sedikitnya 80 anggota Pecinta Alam untuk membawa turun sampah-sampah itu. "Dari 80 Anggota PA, Per orang harus membawa 4 bungkus plastik sampah mas," keluhnya. Para anggota komunitas ini berharap, bagi para pengunjung wisata Ranu Kumbolo untuk membawa turun kembali bekas sampah mereka. "Siapapun yang mengaku cinta Lumajang, yang berwisata disini harus membawa turun bekas sampahnya". (Mad/red)

Kebakaran Hutan Pinus Gunung Semeru, Ancam Permukiman Warga

Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan hektar hutan pinus di lereng gunung semeru Desa Oro Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo Lumajang kembali terbakar. Nahasnya kebakaran hutan pinus ini telah mencapai kejauhan 2 kilo meter dari permukiman warga, Selasa (28/10/2014). Menurut Munjari, Salah satu Relawan Laskar Semeru mengatakan, kebakaran ini telah menimpa hutan pinus sejak Senin kemarin, dan sampai saat ini kobaran api masih belum bisa dipadamkan. "Kami bersama BPBD dan Perhutani terus melakukan pemadaman mas, dan apinya terus membesar," ungkap Munjari pada sejumlah wartawan. Selain keringnya tangkai pohon pinus dan hembusan angin kencang membuat kobaran api di lereng gunung tertinggi di pulau jawa ini semakin menjadi-jadi. Sementara penyebab kebakaran masih belum diketahui secara pasti. "Untuk penyebab kebakarannya masih belum kita ketahui mas, sebab kebakaran ini berasal dari kamar A," tambahnya. Sementara sebagian warga setempat mengantisipasi kebakaran terus menjalar ke permukiman dengan mencangkul perbatasan dari permukiman ke sekitar lokasi kebakaran. "Warga mencangkul perbatasan antara hutan dengan permukiman mas, agar api tidak menjalar kepermukiman warga," Imbuhnya. Karena sulitnnya medan, serta keterbatasan tenaga dan peralatan sampai sore ini, api masih belum bisa dipadamkan. Warga berharap api bisa segera dipadamkan agar tidak terus menjalar ke permukiman warga. (Mad/red)

Demo Sumpah Pemuda, PMII Pertanyakan Keberadaan Bupati Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Peringatai hari sumpah pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang menggelar aksi teatrikal di perempatan Adipura, Selasa (28/10/2014). Dalam orasinya, para mahasiswa menyebut bahwa pemuda merupakan tonggak pembangunan dan harus mendapatkan perhatian dari pemerintah. Muhammad Hariyadi, ketua PC PMII Lumajang menyebutkan bahwa di Lumajang memang ada bupatinya. Namun, hingga detik ini para mahasiswa tidak pernah ditemuai oleh bupati Lumajang Sjahrazad Masdar.

Upacara Sumpah Pemuda di Alun-alun Lumajang Bendera Berkibar Setengah Tiang, Ada Pertanda Apa..?

Lumajang(lumajangsatu.com)- Insiden tidak lazim terjadi saat upacara peringatan hari Sumpah Pemuda di halaman Alun-alun kota Lumajang,Selasa(28/10/2014). Pasalnya, pasukan pengibar bendera (paskibra) tidak sempurna mengibarkan bendera sampai puncak tiang bendera. Akibatnya, kejadian itu menjadi rasa-rasan peserta upacara karena benderanya bergibar setengah tiang. Kasak-kasuk para awak media dan anggota Satintelkam Kodim 0821 dan Polres Lumajang serta undangan didengar oleh Dandim Letkol Inf Akhyari. Akhirnya usai doa penutup Upacara, Dandim memerintah anggota untuk menyuruh Paskibra menaikan bendera.

Aksi Pembacokan di Alun-alun Terekam Kamera Ponsel Warga

Bangkalan(lumajangsatu.com) - Aksi pembacokan di Alun-alun yang sempat terekam kamera ponsel menghebohkan warga. Pasalnya aksi pembacokan itu dilakukan sangat sadis dan dilakukan di muka umum. Seperti ditulis PortalMadura.com, Aksi pembacokan di Alun-alun Bangkalan Senin Pagi sekitar pukul 10.00 terekam oleh kamera ponsel sejumlah warga, yang berada di TKP Pembacokan. Dalam foto tersebut memperlihatkan seorang pria berbaju putih berada di jalan, sedangkan dibelakangnya ada seoarng pria tengah memegang celurit ditangan kananya. Pria yang membacok korban mengenakan Helm, dan berjaket Hitam. Dalam foto tersebut juga memperlihatkan, seorang anggota TNI berpakaian dinas lengkap turun dari Sepeda Motrnya, dan berada sangat dekat dengan korban. Sayangnya tidak diketahui pasti apa yang akan dilakukan oleh anggota TNI tersebut. Sementara di foto-foto lainya memperlihatkan korban yang telah bersimbah darah dikerumuni sejumlah orang, dan ditolong diangkut ke sebuah Pick Up. Sementara itu hingga saat ini belum ada data resmi terkait peristiwa tersebut, namun foto-foto peristiwa pembacokan tersebut sudah muncul dan disebar di sejumlah jejaring sosial media seperti Facebook dan Twitter. (Red)