Lumajang(lumajangsatu.com)- Selama perbaikan jalan Tempeh-Lumajang truck tronton dilarang melitas. Namun, Kamis malam ada saja sopir yang nekat menerobos meskipun sudah dijaga oleh warga, polisi, satpol PP dan Dinas Perhubungan. "Tadi malam itu bukan ditangkap mas, tapi warga mengingatkan sopir kenapa yang lain tidak lewat tapi kalian kok lewat, akhirnya kita turun untuk mengamankan lokasi takut terjadi sesuatu," ujar AKP Samirin, Kasatlantas Polres Lumajang, Jum'at (10/01/2014) Truck gandeng yang nekat menerobos berjumlah dua truck yang mana sopirnya adalah orang Tempeh sendiri. Melihat ada kesempatan untuk menerobos karena kondisi sepi akhirnya nekat untuk lewat. "Sopir trucknya orang tempeh sendiri," jelasnya. Dari pantauan lumajansatu.com, pasca dilarangnya truck besar melintas jalur Tempeh-Lumajang, sejumlah tempat pengepokan pasir besi (Stockpile) langsung berpindah kesejumlah titik. Salah satunya Stockpile berpindah di jalan lintas timur (JLT). Nampak aktifitas dump truck mengankut pasir dan diturunkan di Stuckpile. Sedangkan belasan truck tronton sudah mengantri untuk diisi dengan pasir besi.(Yd/red)
Jatim
Bagi Hasil Pasir Besi Tak Sebanding Dengan Kerusakan Jalan di Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Ditengah aksi demo yang dilakukan warga dan mahasiswa Lumajang untuk mendesak perbaikan jalur Tempeh-Lumajang akibat truck pasir besi, ternyata PAD untuk kabupaten sangat sedikit. Dana bagi hasil dan royalnti yang dterima pemkab Lumajang haya Rp. 377.460.090. "Per-Desemeber 2013 dana bagi hasil dari pemerintah pusat untuk Lumajang mencapai Rp. 119.223.407 dan royalti untuk pasir besi Rp. 258.722.683," ujar Rochmaniyah Kepala Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kabupaten Lumajang, Jum'at (10/01/2014) Lebih lanjut Rochmaniyah menjelaskan, pembagian dari tambang pasir besi dari pusat kedaerah dibagi menjadi empat bagian. Hasil untuk pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota penghasil dan pemerintah kabupaten/kota sekitar. Pembagian dari iuran tetap (landrent) untuk pemerintah pusat dari bagi hasil 20 persen, pemerintah provinsi 16 persen, Kabupaten/Kota penghasil 64 persen, sedangkan royalti dari landrent pemerintah pusat 20 persen, pemerintah provinsi 16 persen, Kabupaten/Kota penghasil 32 persen dan Pemerintah Kabupaten/Kota sekitar 32 persen. "Dari iuran tetap atau disebut dengan landrent Pemeritah Lumajang mendapatkan 64 persen bagi hasil dan 32 persen dari royalti tambang pasir besi," tambahnya. Uang yang disetorkan oleh pengusaha tambang akan langsung masuk ke kas Negara. Sehingga pemasukan dari tambang langsung bisa dicek di kas daerah. "Setoran dari pengusaha tambang langsung ke kas Negara," pungkasnya.(Yd/red)
Dana Kampanye 12 Parpol di Lumajang, PKB Terbesar, PPP Paling Sedikit
Lumajang(lumajangsatu.com)- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lumajang mengembalikan rekening dana kamanye dari partai politik. Pasalnya, dari 12 parpol yang mengumpulkan rekening dana kampanye hampir kesemuanya mengelami kesalahan. "Kita kembalikan lagi rekening dana kampanye, karena ada sejumlah kesalhan pengisian form dan kami minta agar segera diperbaiki," ujar Pudoli Sandra SH, komisioner KPU Lumajang, Kamis (09/01/2014) Dari data yang diberikan parpol ke KPU, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) paling banyak memeiliki laporan dana kamapnye yang mencapai 5 Milyar, kemudian PDI Perjuangan 3 Milyar. Sedangkan PPP paling sedkit mencantumkan rekening dana kamapnye yakni 6 juta. "PKB paling banyak, 5 M, PDIP 3 M, dan PPP paling sedikit yakni 6 juta rupiah," pungkasnya.(Yd/red)
Warga Desa Rojopolo Buka Paksa Pintu Ruangan Sekdes
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan warga desa Rojopolo Kecamatan Jatiroto membuka paksa pintu ruangan sekretaris desa Hasan Santuso. Aksi buka paksa tersebut buntut panjang dari Pilkades yang telah digelar. Jum'ah salah satu perwakilan warga menyatakan, pembukaan paksa dilakukan karena Hasan Santuso tidak menyerahkan kunci setelah mundur dari jabatan sekdes. Disamping itu, hasan juga dalam pilkades yang digelar beberapa waktu lalu kalah. "Kami curiga ada apa dengan ruangan Sekdes, karena yang bersangkutan tidak memberikannya kepada Kades Terpilih ibu Sukiyanti," ujar Jum'ah kepada sejumlah wartawan, Kamis (09/01/2014) Sebelumnya, warga telah melakukan nego dengan Hasan Santuso. Namun, yang bersangkutan berbelit-belit dan tak kunjung memberikan kunci. Warga akhirnya geram dan melakukan tindakan sendiri dengan membuka paksa pintu ruangan sekdes. "Kita sudah ngomong kepada pak Hasan namun tetap saja kuncinya tidak diberikan," jelasnya. Dari pantauan, sekitar 50 warga Rojopolo sekitar Jam 11.00 wib berkumpul di balaidesa. Warga denga menggunakan linggis langsung memebuka pintu ruangan sekdes. Meski sempat dicegah oleh Sukiyanti, kepala desa terpilih agar tidak mendongkel pintu, upaya tersebut gagal. Warga tetap melakukan pembukaan paksa pintu. Setelah mendongkel pintu akhirnya membubarkan diri.(Yd/red)
Inilah Tiga Nama Kandidat Sekda Kabupaten Lumajang
Lumajang(lumajangstau.com)- Sejak tanggal 1 Januari 2014 kursi sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Lumajang mengalami kekosongan. Pasalnya Drs Abdul Fatah Ismail telah memasuki masa pensiun sehingga tidak bisa meneruskan jabatannya sebagai Sekda. Menurut Bupati Sjahrazad Masdar, Sambil menunggu sekda definitif, pucuk pimpinan Korpri itu saat ini dipegang Drs. Masudi, M.Si yang menjabat sebagai Asisten Tata Praja selaku Pelasana tugas Sekda. Bupati juga telah mengajukan tiga nama ke Gubernur untuk dipilih menduduki posisi sekda Lumajang. Tiga nama tersbut anatara lain dr. Buntaran Suprianto, M.Kes, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Hanifah Diah Ekasiwi, SE, Inspektur Inspektorat dan Drs. Winhatno Hari Surya, MM, Ka. Dinas Pendidikan. "Saya sudah ajukan tiga nama, tinggal kita tunggu sipa yang akan di SK oleh Gubernur,: ujar Sjahrazad Masdar kepada sejumlah wartawan, Rabu (08/01/2013). Ditanya kapan SK tersebut akan keluar, Masdar menjawab tidak mengetahuinya. Yang jelas Pemerintah sudah mengajukan tiga nama dan tinggal menunggu Sekda yang definitif saja. "Tidak tau kapan kelurnya, karena SK Gubernur juga harus menunggu persetujuan Kemendagri," pungkasnya.(Yd/red)
Pilkades Banyak Kecurangan, Warga Randuagung Gugat ke PN Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Ratusan warga desa/kecamatan Randuagung ngeluruk kantor pengadilan negeri Lumajang. Pasalnya warga datang untuk melihat jalannya sidang gugatan atas sengketa pilkades desa Randuagung. Sambil menunguu para pihak tergugat datang, warga duduk-dudk di halaman PN Lumajang, Rabu (08/01/2014). "Kami ingin menggugat hasil pilkades Raduagung, yang sarat dengan kecurangan," ujar H. Saham, Calon Kades yang kalah dan melakukan gugatan. Menurutnya, kalah menang dalam sebuah pertandingan itu adalah hal yang biasa. Namun, jika kekalahan akibat lawan atau panitia melakukan kecurangan maka harus digugat untuk mendapatkan keadilan. "Yang kami gugat Panitia Pilkades, BPD, Panwas Pilakdes dan turut tegugat bupati Lumajang," paparnya. Saham dan warga melakukan gugatan karena malihat adanya kecurangan pelakasnaan pilakdes desa Randuagung. Pasalnya, suara milik kades terpilih ditambah sedangkan suara kades yang tidak terpilih malah berkurang. "Calonnya ada tiga mas, saat penghitungan kami lihat panitia curang, karena suara milik saya kurang dan kades yang menang bertambah," terangnya. Panitia yang tidak memperbolehkan adanya penghitungan ulang mambuat para warga semakin curiga. Tak hanya itu, warga juga mendapati pantia Pilkades yang tidak tercatat dalam kepanitiaan namun memiliki peran yang sangat besar. "Ada panitia yang tidak tercatat dalam kepantiaan namun malah dia yang paling berperan," tambahnya. Saat sidang pertama dilakukan para tergugat dan turut tergugat tidak hadir memenuhi panggilan pengadilan. Jika sidang pertama gagal dilakukan, maka Saham dan pendukungnya mengaku akan membawa masa lebih banyak. "Kalu sampai sidang pertama gagal, maka kami akan bawa masa lebih besar lagi meskipun kita tidak berniat untuk anarkis," pungkasnya.(Yd/red)
Akibat Truck Pasir Jalan Rusak, Santer Kabar PAD Pasir Bocor Ke Oknum Pejabat
Lumajang(lumajangsatu.com)- Isu kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) sektor pasir mencuat dari dampak jalan rusak dan sejumlah desakan masyarakat serta mahasiswa agar aparat penegak hukum segera melakukan pengusutan. Pasalnya, ditengah semakin banyaknya truck pasir yang keluar dari Lumajang dan berdampak pada rusaknya jalan Tempeh-Lumajang, PAD pasir malah semakin turun drastis. Akibatnya santer beredar isu bahwa hasil kekayaan alam Lumajang hanya dimakan oleh oknum-oknum pajabat di lingkungan Pemkab Lumajang. Warga dan mahasiswa yang berdemo jalan rusak juga menuntut aparat penegak hukum seger mengusut dugaan tersebut. Beredarnya isu kebocoran PAD pasir langsung ditanggapi oleh Bupati Sjahrazad Masdar. Menurutnya, turunya PAD pasir galian C karena minimnya stok pasir akibat gunung Semeru tidak lagi memuntahkan pasir. "Bahan baku pasir dari Semeru berkurang," ujar bupati kepada sejumlah wartawan, Selasa (07/01/2014). Ditanya tentang semakin banyaknya truck pasir yang setiap hari keluar dan kabarnya bisa mencapai 900 truck setiap harinya, Masdar menyabut bahwa yang banyak keluar adalah truck pasir besi bukan pasir golongan C. "Ooo.. itu truck galian B, bukan pasir galian C," jelasnya. Ia juga menjamin tidak ada kebocoran PAD pasir apalagi ada oknum pejabat yang terlibat dan menikmati manisnya uang dari kekayaan alam lumajang. "Gak ada kebocoran, kebocoran apa? memang PAD pasir menurun, namun PAD Lumajang dari sektor lain meningkat," pungkasnya.(Yd/red)
Biadap...!!! Selama 6 Tahun Ayah Kandung Makan Sendiri Anaknya
Lumajang(lumajangsatu.com)- Malang nasib yang dialami oleh Bunga (nama samaran), 13 tahun, warga dusun Pepe, desa Sidorejo Kecamatan Rowokangkung. Pasalnya, Selama hampir 6 tahun gadis cantik yang memiliki wajah seperti orang India itu menjadi korban kebejatan bapak kandungnya, Sanen (55) yang tega memperkosanya dan mengancam korban agar tidak memberitahukan kepada siapapun. Akibat kelakuannya, sang bapak biadap langsung diamankan di Mapolres Lumajang. Aksi bejat yang dilakukan Sanen mendapatkan reaksi dari para tetangga korban. Selamet tetangga korban menyatakan, dirinya dan tetangga yang lain sangat geram dan mengaharapkan pelaku bisa dihukum sangat berat. "Kami siap, bila dibutuhkan untuk memberikan tanda tangan agar polisi memberikan hukuman yang berat," ujar Selamet kepada sejumlah wartawan usai membatu polisi mengamankan pelaku, Selasa (07/01/2014). Dari penuturan para tetangga, terungkap bahwa korban sudah menerima perlakukan biadap sejak duduk dibangku kelas 4 SD. kejadian tersebut baru terungkap setelah korban duduk di bangku kelas satu Sekolah Menengah Atas (SMA). Awalnya, korban melaporkan kelakukan sang ayah kepada polisi. Berawal dari laporan korban, polisi memberikan nomor telepon kepada korban dan korban diminta menghubungi polisi jika mendapatkan perlakukan kasar dari pelaku. Benar saja, korban kembali mendapatkan perlakuan biadap. Korban dipukul dan kakinya diikat dengan rantai oleh palaku ditempat tidurnya. Korban yang telah memiliki nomor polisi langsung memberikan kabar dengan mengirim pesan singkat ke Polsek Rowokangkung. Dibantu para warga, polisi akhinrya menangkap pelaku dan langsung mengamankan tersangka ke Polres Lumajang. "Awalnya korban melapor, terus oleh polisi diberi nomor telefon agar memberi kabar jika kembali mendapatkan perlakuan kasar, akhirnya terjadi ini mas," paparnya. Informasi yang berhasil dihimpun, Korban merupakan anak kelima pelaku dari delapan bersaudara. Sedangkan ibu korban atau istri pelaku telah lama stres dan kabarnya stres ibu korban akibat perlakuan kasar dari ulah sang suami. Sehari-hari, pelaku berprofesi sebagai tukang becak yang biasanya mangkal dijembatan anyar (baru) Kecamatan Rowokangkung.(Yd/red)
Polisi Halau dan Larang Truck Pengangkut Pasir Lewati Jalur Tempeh-Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Aksi Demo mahasiswa dan masyarakat Lumajang atas rusaknya jalan sepanjang Lumajang-Tempeh, yang terjadi di dua titik yakni di Kawasan Tempeh dan di depan Pemkab Lumajang akhirnya mendapat perhatian. Di pertigaan Gladak Abang Lumajang akhirnya terpampang banner bertuliskan Dilarang Masuk Khusus Truk Tronton, Truk Gandeng, Kereta Tempelan Muatan Pasir Karena Ada Perbaikan Jalan, Jalur Lumajang Pasirian Tempeh-Lumajang. Pengorbanan masyarakat Lumajang yang terjadi selama kerusakan jalan di sepajang jalur Lumajang-Tempeh, baik segala kegiatan para muda, juga demo ribuan masyarakat Tempeh dan demo PMII yang berujung ricuh dengan petugas Sat Pol PP hingga melibatkan oknum polisi bertindak brutal, telah mampu memenuhi keinginan masyarakat Lumajang untuk terbebas dari truk ‘raksasa’ pengangkut pasir. Pantauan di lapangan, Banner larangan yang salah satunya dipasang di Pertigaan Gladak Abang Lumajang tersebut mendapat penjagaan ketat petugas dari Dinas Perhubungan dan polisi. Dengan adanya banner larangan tersebut, dipastikan sejak Selasa hingga selesainya perbaikan jalan, yang dalam kesepakatan selama dua minggu pasca terjadinya demo, truk ‘raksasa’ yang menjadi mosnter jalanan tersebut tidak lagi melintas diruas jalan Lumajang-Tempeh. Informasi dari Dinas PU Kabupaten Lumajang, pelarangan tersebut bersumber dari kesepakatan antara Kementrian PU dan Dinas PU Provinsi dengan warga pendemo pada Senin sore, yang difasilitasi Dinas PU Kabupaten Lumajang. Dua minggu pasca demo, jalur Lumajang-Tempeh akan mendapat perbaikan. Namun dijelaskan, jika perbaikan masih bersifat sementara (tambal sulam). Karena perbaikan permanen baru akan dimulai awal Maret mendatang. Menurut Arsyad Subhekti, koordinator aksi demo yang berlangsung Senin kemarin, kedepanya akan dibatasi setiap armada hanya boleh membawa pasir sebanyak 21 ton sekali angkut. Jika lebih dari 21 ton, maka kepada armada tersebut akan diminta untuk mengembalikan pasir yang dibawanya kelokasi pengambilan semula. Selanjutnya, Polisi dan Dinas Perhubungan akan terus mengawasi para armada pengangkut pasir agar tidak melebihi tonase. “Sehingga jika jalan sudah selesai diperbaiki, tidak lagi menimbulkan kerusakan seperti yang terjadi sekarang ini," kata Arsyad Subekti, Selasa (07/01/2013) Sementara itu, AKBP Singgamata SIK juga langsung melakukan sidak ke Lapangan untuk memantau aktifitas truck besar yang dinilai oleh warga melebihi kekuatan jalan dan menjadi biang kerok kerusakan jalan. Dismaping itu, sejumlah personel Polisi di polsek Tempeh juga mengahalau armada Truck Besar yang mengakut pasir untuk kembali kerah selatan. "Kita melakukan pemantuan dilapangan untuk melihat muatan aramada truck pasir," jelas kapolres yang saat demo masyarakat Tempeh juga turun di lokasi.(Yd/red)
Aksi Bringas Oknum Polisi Lumajang, Aktivis PMII Harus Dirawat di Rumah Sakit
Lumajang(lumajangsatu.com)- Akibat aksi yang berlangsung ricuh Salah satu mahasiswa PMII Cabang Lumajang harus masuk ke RS Islam untuk mendapat perawatan di Unit Gawat Darurat usai di pukuli dan dihajar polisi saat mengelar aksi demo di Depan Pemkab Lumajang, Senin (06/01/2014). Yuli Purwanto, ketua Komisarita PMII STKIP Lumajang mendapatkan perawatan dibagian lengan tangan dan pinggul usai dihajar polisi. Ia mengaku dsiret oknum polisi saat menghalangi temannya saat akan dihajar petugas. Saya dipukuli dan diseret, saat menyelamatkan teman saya digebuki oleh oknum polisi, kata Yuli saat dirawat. Dia kaget dengan ulah sejumlah oknum polisi yang bertindak represif saat mengawal aksi demo mahasiswa mendesak Bupati Lumajang, Sjharazad Masdar segera memperbaiki jalan rusak. Polisi langsung beringas menghajar dirinya bersama teman-temannya. Diluar dugaan, polisi beringas dan memukuli teman-teman, ungkapnya. PMII Lumajang meminta polisi bertanggung jawab atas tindakan kekerasan pada rekannya. Kami mengutuk polisi yang bertindak kekerasan, dan kami akan berkirim surat ke Komnas HAM atas aksi premanisme oknum polisi Lumajang ungkap Jamaludin, ketua Cabang PMII Lumajang.(Yd/red)