Lumajang(lumajangsatu.com)- Berbagai cara masyarkat untuk memepringati hari Pahlawan yang diperingat setiap 10 November. Seprti halnya yang dilakukan masyarakat dusun Krajan, Desa/Kecamatan Tempursari dan sekitarnya tumpah-ruah memenuhi jalan lintas selatan, mengikuti Gerak Jalan sehat dalam memperingati Tahun Baru Islam sekaligus memperingati hari Pahlawan. Kegitan gerka jlan diselenggarakan oleh gabungan pemuda, fatayat dan muslimat. Menurut Rohman, salah satu peserta dari desa pundungsari, masyarakat begitu bersemangat mengikuti kegiatan tersebut. “sangat bagus acara seperti ini, bisa menumbuhkan rasa solidaritas sesama muslim serta bisa menumpuhkan Ghiroh keislaman di kalangan pemuda muslim, apalagi masyarakat tempursari yang terkenal dengan kemajemukannya,” Ujarnya kepada lumajangsatu.com, Senin (11/11/2013). Sementara itu, Mulyadi salah satu panitia pelaksana menyatakan, kegiatan itu rencananya akan dilakukan secara rutin setiap tahun. Hal itu dilakuka karena melihat begitu antusiasnya masyarakat. "Melihat semangat masyarakat, kegiatan ini rencananya kita akan gelar setiap tahunnya," Jelasnya. Ketika di tanya apa tujuan pelaksanaan kegiatan ini, ia mengatarakan untuk menumbuhkan rasa cinta kepada agama Islam dan sekaligus sebagai Syi’ar kepada masyarakat sekitar. Dalam jalan sehat ini nampak di ikuti oleh berbagai kalangan diantaranya dari IPNU – IPPNU, Fatayat, Muslimat, siswa siswi dari sekolah sekitar serta masyarakat umun lainnya. Di akhir acara digelar berbagai macam perlombaan dan pengundian hadiah. Di antara hadiah yang diperebutkan ada 2 HP, 1 kipas angin, 1 Magic com dan ratusan hadiah lainnya.(Yd/red)
Jatim
Hilang 5 Hari di Gunung Semeru, Rifki Ditemukan Tim SAR Dalam Kondisi Kelaparan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah melakukan pencarian pada Muhammad Rifki Perdana, salah satu penadki Gunung Semeru yang menghilang sejak hari Rabu (07/11) tim SAR gabungan bisa menemukan korban dalam kondisi selamat. Sekitar jam 12 siang, Senin (11/11/2013) tim SAR berhasil menemukan Rifki diwilayah di Gunung Buto, sekitar 4 jam perjalanan dari Posko Tawon Songo, kecamatan Pasrujambe. "Alhamdulillah, berkat do'a semunya tim SAR Gabungan berhasil menemukan Rifki sedang berjalan di Gunung Buto, 4 jam perjalan dari Posko Tawon Songo," Ujar Ayu Dwi Utari kepala TNBTS saat dihubungi lumajangsatu.com. Waktu ditemukan, kondisi Rifki masih cukup sehat hanya saja mengalami dehidrasi dan kelaparan. Sekitar jam 16.00 wib Rifki sudah sampai di Tawon Songo dan langsung ditangani oleh tim medis. "Sekitar jam 4 sore ini, rifki sudah di tawon songo dan langsung ditangani oleh tim medis," Terangnya. Sesuai rencana awal, kedua korban yang berhasil ditemukan akan dibawa terlebih dulu ke Lumajang. Sebab, di Tawon Songo hanya mendapatkan pertolongan pertama saja. "Bila sesuai rencana awal kedua korban akan dibawa ke Lumajang," paparnya. Lanjut Ayu, kemungkinan besar Rifki bisa bertahan selama hampir 5 hari, hanya makan dedaunan dan minum air yang ada dicekungan. Namun, diakui fisik Rifki cukup bagus karena bisa bertahan. "Yang perlu digaris bawahi bahwa Rifki juga baru pertama kali mendaki Gunung," Ujar perempuan yang murah senyum itu. Ia melihat, bahwa Rifki terlalu berani dan tidak memperhatiakn aturan-aturan pendakian. Selama Ia menjadi kepala TNBTS sudah ada dua pendaki yang tersesat dan keduanya juga masih baru pertama kali mendaki. "Semeru bukan ajang untuk coba-coba, ini pembelajaran bagi yang lainnya," Pungkasnya.(Yd/red)
Ratusan Aktivis Lingkungan Tanami Lereng Gunung Lemongan Yang Semakin Kritis
Lumajang(lumajangsatu.com)- Ratusan para aktivis lingkungan hidup dan pecinta alam melakukan penanaman ribuan pohon di kaki lereng Gunung Lemongan , kecamatan Klakah, Minggu (10/11). Disamping untuk menjaga gunung Lemongan tetap lestari, kegiatan tersbut juga dalam rangka memperingati hari Pahlawan. "Alhamdulillah, persertanya kemaren diluar dugaan kami, sangat banyak sekali," Ujar A'ak Abdulah Al-Kudus, kkordinator penanaman, Senin (11/11/2013). Menurutnya, sekitar 250 aktivis lingkungan dan pecinta alam baik dari dalam maupun luar Lumajang hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan penanaman. Rata-rata yang banyak berpartisipasi dari lokal Lumajang, seperti sejumlah pecinta alam sekolah-sekolah. "Pesertanya sangat banyak sekali, dari dan luar Lumajang," Tambah ketua Laskar Hijau itu. Lanjut A'ak keterlibatan para relawan yang ikut menanam dalam kegiatan ini sangat menggembirkan. Para relawan yang terlibat antara lain siswa-siswi dari SMK Negeri Klakah, Madrasah Aliyah Miftahul Ulum, Ranu Pakis, Klakah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Wachid Hasyim, Kunir. Selain itu terlibat juga aktifis-aktifis peduli lingkungan dari Vabfas, Mapashi STKIP-STIT Muhammadiyah, Mahapastie Widya Gama, PAS Senduro, CCS SMKN 1 Lumajang, Copaska SMKN Klakah, Hipalapa SMAN Pasirian, Cakra Wijaya SMAN Candipuro, PWG Gucialit dan LPBI PCNU Kabupaten Lumajang. Selain dari Lumajang, hadir juga para relawan dari Sanggar Merah Merdeka, Surabaya, Pro Fauna Sidoarjo, FIC Sidoarjo, Korban Lumpur Lapindo dan perwakilan Walhi Jawa Timur. Tidak ketinggalan pula perwakilan dari BPBD Kabupaten Lumajang juga terlihat sibuk mengangkuti bibit ke lokasi tanam dengan menggunakan mobil dinasnya. Adapun jenis pohon yang ditanam dalam penghijauan kali ini antara lain Kluwi, Nangka, Beringin, Kiara Payung, Kenari, Nyamplung, dan lain-lain. Bibit-bibit tersebut berasal dari kebun bibit milik Laskar Hijau dan bantuan dari beberapa orang yang peduli dengan pelestarian Gunung Lemongan. Menurut A’ak, kegiatan penanaman kali ini sengaja dilaksanakan di sekitar Posko Laskar Hijau yang pada awal oktober lalu rusak dan terbakar akibat penebangan akasia yang dilakukan oleh pihak Perhutani. Tujuan dari pemilihan lokasi tanam ini adalah untuk memulihkan kembali kawasan agar ijo royo-royo lagi sehingga mampu menjadi bagian penyangga ekosistem kembali. Tentu saja kegiatan menanam ini tidak hanya akan berhenti pada hari ini saja, karena sampai sekitar bulan April 2014 secara intens Laskar Hijau akan terus melakukan penanaman di Gunung Lemongan. “Kami sudah menyiapkan ribuan bibit pohon khususnya bambu untuk kami tanam hingga akhir musim penghujan nanti” Puungkas A’ak.(Yd/red)
Hilang 4 Hari, Satu Dari 2 Pendaki Semeru Ditemukan Selamat Dalam Jurang Blank 75
Lumajang(lumjangsatu.com)- Setelah melakukan pencarian sejak hari Jum'at, akhirnya kerja keras dari Tim SAR Gabungan membuahkan hasil. Minggu Pagi (10/11/2103), tim SAR Gabungan TNBTS menemukan Aziz Fuadhi alamat Jl Nimun Raya 87, Kebayoran Lama Jakarta Selatan, yang menghilang sejak hari Rabu, dalam kondisi selamat. "Sekitar jam 8 pagi, tim SAR TNBTS menemukan si Aziz dalam kondisi selamat," Ujar Ayu Dwi Utari, kepala TNBTS kepada lumajangsatu.com. Menurutnya, Aziz ditemukan di area blank 75 dalam kondisi patah tulang kaki karena terjatuh kedalam jurang. Sedangkan satu temannya yang juga hilang yakni Muhammad Rifki Perdana, sejak hari Rabu terus bergerak untuk mencari pertolongan karena aziz dalam kondisi patah tulang kaki. "Dari keterangan Aziz bahwa temannyaa Rifki terus bergerak untuk mencari pertolongan untuk dirinya," Paparnya. Saat ini, tim SAR sedang melakukan evakuasi terhadap Aziz, untuk kemudian dibawa ke posko Tawon Songo di Kecamatan Pasru Jambe. Di Tawon Songo Kata Ayu, sudah menunggu ambulan dan tim medis dari RS Bhayangkara untuk kemudian korban akan dievakuasi ke Lumajang. "Korban Azizi saat ini sedang perjalanan evakuasi menuju Tawon Songo," Jelasnya. saat ditemukan, kondisi Aziz tidak mengalami dehidrasi karena kekuragan air, sebab air tersedia melimpah. Namun, Aziz mengalami kelaparan karena hanya membawa perbekalan roti saja. "Dehidrasi kekurangan air enggak ya mas, tapi kalau kelaparan iya, makanya tim SAR dari tawon songo naik khusus untuk membawa perbekalan guna melakukan evakuasi," Tambahnya. Diperkirakan, sekitar sore evakuasi Aziz akan sampai di Posko Tawon Songo untuk kemudian dibawa ke Lumajang. Ia meminta do'a kapada Masyarakat agar Muhammad Rifki Perdana juga bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat.(Yd/red)
Nyai Hj Mujahada Faqih Meninggal, Keluarga Syarifuddin Wonorejo Berduka
Lumajang(lumajangsatu.com)- Keluarga besar pondok Pesantren Syarifuddin Wonorejo Lumajang sedang berduka. Pasalnya, Nyai Hj. Mujahada Faqih, Putri dari KH Rosydi (Almrahum) telah berpulang ke rahmatullah, pada hari Sabtu (09/11) sekitar jam 22.20 wib, di Rumah sakit Islam Lumajang. Alamrahum meninggal pada usia 57 tahun, karena komplikasi beberapa penyakit. Almarhum langsung dibawa kerumah duka di Pondok Pesantern Wonorejo dan recananya akan dikembukan pada kesekan harinya. "Almarhum akan dikebumikan dipemakaman kelurga Syarifuddin, hari Minggu jam 9 pagi," Ujar Saiful Himam Assyarifi, salah satu keponakan dari almarhum, Minggu (10/11/2013). Almarhum merupakan istri dari KH. Faqih Syarif (almarhum) yang merupakan putra dari KH Syarifuddin. Dari perkawinan beliyau dikaruniai tiga orang Putra, yakni Muftin Nasi'in (Gus Si'in), Qurrotul A'yun (Neng A'yun) dan KH Yahya Assyarifi (Pengasuh Ponpes Nurul Istiqomah).(Yd/red)
PKB Haramkan Calegnya Lakukan Kerjasama Lintas Partai Pada Pemilu 2014
Lumajang(lumajansatu.com)- Calon Legislative (Caleg) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Lumajang, melakukan rapat koordinasi dengan caleg Provinsi dan pusat, dikator PKB jalan Swandak Timur, Sabtu (09/11/2013). Menurut Thoriqul Haq, Sekretaris DPW PKB Jatim, seluruh caleg dari PKB haram hukumnya melakukan kerjasama dengan Caleg lintas partai. "Caleg PKB baik pusat, wilyah dan daerah haram hukumnya melakukan kerjasama dengan caleg lintas parpol, meskipun saat ini tidak ada indikasi caleg PKB mengarah kesana," Terangnya disela-sela acara koordinasi. Oleh sebab itu, PKB bersama seluruh caleg melakukan konsolidasi untuk melakukan pemetaan zona yang akan digarap oleh masing-masing Caleg. Target PKB Kata Thoriq, harus kemabli pada pemilu Tahun 1999 atau Pemilu 2004. "Target kita PKB bisa kembali seprti pada pemilu tahun 1999 atau tahun 2004," Jelasnya. Disamping haram bekerjasama dengan caleg partai lain, PKB juga mengharamkan adanya kompetisi tidak sehat antara internbal caleg PKB. Sebab, kompetisi internal akan merusak suara PKB itu sendiri. Caleg provinsi dan pusat serta daerah telah dibagi waktu dan zona, untuk fokus menggarap masing-masing konstituennya. "Kita sudah bagi zona dan waktu untuk masing-masing Caleg," Pungkasnya.(Yd/red)
Penerawangan Para Normal, 2 Pendaki Yang Hilang Diselimuti Aura Gelap Penunggu Semeru
Lumajang(lumajangsatu.com)- Gara-gara tidak pamit (kulo nuwun) pada penunggu semeru dua pendaki asal Jakarta menghilang di Gunung Semeru dan hingga kni belum ditemukan. Hasil terawangan paranormal di Lumajang, diselimuti aura gelap penunggu Gunung tertinggu di pulau Jawa itu. "Dia tidak kulo nuwun, sekarang khan bula suro di puncak semeru sedang ada pesta. Opo maneh, semeru itu Kerajaan Demit," Ungkap Diajeng Siti, paranormal perempuan di Lumajang pada lumajangsatu.com,Sabtu(09/11/2012). Dua pendaki yang hilang kata diajeng Siti, diperkirakan merasa paling bisa dan hebat saat mendaki. Sehingga, saat dia turun dari puncak semeru penglihatnnya dikaburkan dari dunia gaib. "Ia ditutupi mas, sak jane ora ilang cm ditarik ke alam mereka, anggel diambil, biasae pikirane kosong dan cepat tarikane mas, oleh penunggu semeru," ungkap perempuan yang enggan dipasng fotonya itu. Diminta untuk menerawang kondisi dua pendaki yang hilang saat ini, Diajeng Siti menyatkan dua pendaki masih hidup dan terus jalan di dunia gaib. Namun, sangat sulit untuk dijangkau melalui mata batin manusia. "Kalau pakai kasat mata biasa, tidak bisa," ungkap perempuan asal kota Reog Panorogo itu. Dua pendaki itu, akan kembali bila didalam dirinya ada kesadaran dan pintu tobat. "Itu kuncine, beratnya dia hilang di bulan Suro," pungkasnya.(Yd/red)
Petani Tembakau Lumajang Dilatih Membuat Pupuk Organik Dari Kotoran Ternak
Lumajang(lumajangsatu.com)- 50 perwakilan kelompok petani tembakau dan pelaku agribisnis mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik di gudang pembuatan pupuk organik milik H. Arief Rahman Hakim yang ada di Utara POM Bensin Desa/ Kecamatan Nogosari, Luamajang. Kegitan tersebut diwadahi oleh kantor Perkebunan Kabupaten Lumajang. Menurut Timbang, Kasi Pengembangan dan Usaha Tani Kantor Perkebunan Lumajang, kegitan tersebut menliputi beberapa item. “Acara ini khusus bagi petani tembakau, karena bersumber dari dana cukai tembakau,” kata Timbang di sela-sela kegiatan tersebut. Salah satunya adalah pelatihan pembuatan pupuk organik yang mengambil projek di Gudang pembuatan pupuk organik yang ada di Desa/ Kecamatan Nogosari, Lumajang. Karena diketahui, bahan baku pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan terutama kotoran sapi, sangat melimpah. “Para petani tembakau harus bisa mandiri, terutama dalam proses pembuatan pupuk organik. Bahan bakunya juga sangat melimpah,” imbuhnya. Proses pembuatan pupuk organik, dari mempersiapkan bahan baku, pencampuran bahan baku dengan mikroba pengurai bahan baku hingga siap diaplikasikan ke lahan, langsung dipaparkan oleh H. Arief bersama Edi perwakilan dari perusahaan penyedia bahan mikroba. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, makanya proses pembuatan pupuk organik ini saya buka semuanya tanpa ada yang saya tutup-tutupi,” kata H. Arief yang spontan diamini Edi mitranya. Kedepan, diharapkan para petani tembakau khususnya, sudah mampu menciptakan pupuk organik sendiri, tanpa ada ketergantungan dari pupuk yang ada dipasaran. Lebih jauh, H. Arif mengharapkan agar program serupa tidak hanya untuk para petani tembakau. Namun juga untuk petani-petani yang lain. Sementara itu, Hendro, staf Tehnik Kantor Perkebunan Kabupaten Lumajang juga menyampaikan, melimpahnya bahan baku dari kotoran sapi setidaknya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para petani. “Sesuai dengan bidang saya, saya akan melakukan pengawalan serius pada kegiatan para petani, pasca kegiatan ini. Karena sudah menjadi kewajiban dengan pencanangan program pemerintah dengan ‘GO ORGANIK’,” tandasnya.(Yd/red)
Mengenal Lebih Dekat Rodli Kaelani Caleg PAN Nomor 8 Dapil Lumajang-Jember
Lumajang(lumajangsatu.com)- Muhammad Rodli Kaelani atau yang akrab disapa Sahabat Odie lahir tanggal 1 April 1978 dirumah sakit kelaskecil di Jakarta. Terlahir dalam pola hidup kaum urban kota Jakarta namun tetap dalam kultur dan tradisi sosial keagamaan yang terpelihara. Ayahnya Muhammad Murthado H.M Noer yang berasal dari etnis Betawi NU adalah seorang pegawai negeri sipil, sedangkan ibunya Nona Albugis, yang percampuran dari darah etnis bugis,ternate dan etnis tionghoa (Komunitas Tionghoa Campa sejak pengembangan Islam di wilayah timur Indonesia) yang membumi di Ternate dan Manado hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa-walaupun mengecap pendidikan tetapi tidak hingga pendidikan tinggi-yang kerap kali membantu perekonomian keluarga dengan berjualan kukis. Pemahaman dan kultur agamanya memang tidak didapatkan layaknya kaum muda NU lain pada umumnya dengan belajar dan hidup dalamlingkungan pesantren, namun Ia menekuni sejak kecil dengan asuhan kakeknya dan turun menurun pada dalam majelis pengajaran agama yang diberikan oleh Almarhum KH SyafiiHazami (Ulama Betawi-Madura yang juga Pendiri Ponpes Assyirotus syafi'iyah Jakarta), yang juga memberikan nama Muhammad Rodli Kaelani tersebut kepadanya ketika lahir. Pendidikan sejak sekolah dasar hingga SMA Ia geluti di sekolah Negeri di Jakarta, selama itu pula pada waktu siang hingga sore Ia mendapatkan pendidikan agama dari berbagai Madrasah diniyah. Setelah lulus SMA Negeri 91 dibilangan Jakarta Timur, Ia memutuskan untukmelanjutkan studi di Universitas Sam Ratulangi Manado pada Fakultas Sastra Jurusan Sastra Inggris. Padahal sebenarnya Ia mendapatkan akses dan kesempatan untuk kuliah di STIE Perbanas Jakarta dan Sekolah TinggiI lmuPariwisata (NHAI) Bandung. Semata-mata dengan alasan-alasan yang sederhana, yakni Rodli sadar bahwa memahami dan mengalami kultur kehidupan metropolis semata tanpa melihat realita lain sosial kemasyarakatan adalah sesuatu yang kurang dalam menempa mental dan cara melihat kehidupan di Indonesia ini. Pengalamannya di PMII berawal sebagai kader rayon Fakultas Sastra pada pertengahan 1998, kemudian menjadi Sekretaris Rayon lalu menjadi ketua rayon. Setelah Konfercab PMII Manado pada akhir tahun 1999 Ia dipercayakan oleh formatur dan sahabat-sahabatnya menjadi Sekretaris Umum PC PMII Manado hingga padaKonfercab berikutnya Ia dipilih dan ditetapkan menjadi Ketua Umum PC PMII Manado masa khidmat 2001-2002. Sekaligus semasa kepemimpinannya memperkuat karakter gerakan intelektual dan advokasi sosial yang melekat padakultur PMII Manado. Selanjutnya pula Rodli pernah menjadi Wakil Ketua PW GP Ansor Sulawesi Utara (2004-2009). Ia juga berinteraksi dan bergelut dengan teman-teman juga senior-seniornya di dunia NGOs dan pemberdayaan masyarakat. Aktif dan pernah menjadi Kepala Divisi Pluralisme dan Advokasi pada Yayasan SERAT Manado (2001 – 2005), mendirikan dan menjadi salah satu Dewan Pendiri Pusat Belajar Lintas Komunitas (PuBLiKa) Sulawesi Utara (2000 – hinggasekarang). Rodli juga tercatat sebagai Anggota Dewan Pendiri South East Asia Committee on Advocacy (SEACA) yang berkedudukan di Filipina (2004-hinggasekarang). Inilah pula yang memperkuat kultur gerakan dan advokasi sosial pada dirinya sebagai bagian dari komitmen keberpihakannya terhadap rakyat. Sahabat Odi juga pernah mengajar di Ponpes Putri Assalaam dan Ponpes Alkhairaat Manado, serta bergelut dengan dunia broadcasting dengan menjadi Presenter pada acara talk show televisi regional. Sembari mengecap pendidikan non gelarnya pada Institute for Popular Democracy di Philipina di Bidang Leadership and Social Movement, pada tahun 2004. Seiring dengan dedikasinya terhadap PMII, sahabat-sahabatnya didaerah dan regional merekomendasikannya menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB PMII. Lalu karena prestasinya pula, Rodli terpilih secara mutlak menjadi Ketua Umum PB PMII pada kongres ke-XIV di Batam tahun 2008. Ia mencatatkan sejarah pertama kader dari cabang luar Pulau Jawa yang memimpin organisasi mahasiswa NU tersebut. Rodli yang berani berpikir dan bertindak di luar mainstream lingkungannya beristrikan seorang perempuan tangguh, sabar dan luar biasa, bernama Susilowati Moko. Perempuan peranakan darah Jawa-Gorontalo tersebut juga adalah mantan aktivis. Mantan Ketua Korp PMII Putri Cabang Manado, Sekretaris Wilayah IPPNU, dan saat ini masih aktif di PW Ikatan Sarjana NU Sulawesi Utara dan IKAPMII Sulawesi Utara. Selain profesi utamanya sebagai PNS pada Kementerian Agama Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Sulawesi Utara. Perjuangan untuk rakyat Lumajang-Jember inilah yang juga harus mengorbankan waktu, jarak dan kehidupannya dengan istri serta anak perempuannya yg masih belia yang bernama Annisa Alifiyah Restu Putri Kaelani yang bercita-cita menjadi hakim. Namun dengan ilustrasi para founding father, yang harus terpisah dengan keluarga demi sebuah perjuangan cita-cita mulia, lalu mereka akan berkumpul kembali dan menjadi bagian dari sejarah bangsa ini. Saat ini Rodli dipercayakan memimpin Organisasi Sayap Muda Partai Amanat Nasional yang bernama PAN MUDA Untuk Indonesia (PANDU Indonesia), yang dideklarasikan dan dikukuhkan oleh Ketua Umum DPP PAN, DR Ir. M. Hatta Rajasa pada Agustus 2011 lalu. Sekaligus ex officio menjadi Wakil Sekretaris Jendral DPP PAN. Banyak kalangan internal maupun kawan-kawan aktivis heran dan kaget dengan pilihan orientasi politiknya, namun Rodli mengatakan ia mempunyai banyak alasan substansi mengapa ia dan teman-teman muda NU lainnya memilih PAN sebagai wadah karir politik. Tapi identitas dan karakter sebagai kader Nahdliyinnya tetap melekat dalam diri Rodli dalam setiap aktifitas politik dan kehidupannya hingga saat ini. Selain itu, saat ini Rodli juga masih menjadi Majelis Pembina Nasional (Mabinas) PMII, fungsionaris Ikatan Alumni PMII Pusat dan aktivis Pagar Nusa NU. Ia pun dengan beberapa sahabatnya mendirikan Lembaga Kemanusiaan Sahabat Hati, yang merupakan kembaga sosial yang bergerak pada pemberdayaan ekonomi, pendidikan dan advokasi bencana. Untuk Pemilu 2014 ini, Rodli mendedikasikan kerja politik dan pemberdayaan bagi masyarakat Lumajang-Jember sebagaimana saran, dorongan dan nasehat orang-orang tua NU, selain isyaroh spiritual dirinya. Rodli adalah Calon Legislatif DPR RI nomor urut 8 dan PAN Daerah Pemilihan Lumajang-Jember yang memperebutkan quota 8 kursi.(*)
Honor Tak Cair 7 Bulan, Puluhan Panwascam Ancam Boikot Pengawasan Pileg 2014
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan Panwascam kabupaten Lumajang mengancam memboikot pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. Pasalnya, honor yang menjadi hak dari Panwascam sudah 7 bulan sejak Mei 2013 belum dicairkan oleh Panwaslu Kabupaten. "Sepersepun kami belum menerima honor Pileg 2014, sejak bulan Mei 2013," Ujar Hambali Ketua Panwascam Kecamatan Klakah kepada lumajangsatu.com, Kamis (07/11/2013). Padahal, Panwascam sudah menyelesaikan tugasnya berkaitan dengan pengawasan Pileg 2014. Mulai dari pengawasan DPT Pileg 2014, dan sejumlah pengawasan yang lainnya. "Kami sudah berekja, namun hak kami tidak diberikan, mau jadi apa ini," Ungkapnya dengan nada sedikit kesal. Sementara itu, Al-Mas'udi Katua Panwaslu Lumajang mengaku tak cairnya honor Panwascam hingga 7 bulan karena persoalan teknis. Panwalu sedang mengajukan anggaran pileg 2014 kepada Bawaslu RI. "Karena ada persolan teknis sedang diajukan ke Bawaslu RI," Terangnya. Ia membantah honor Panwascam tikdak cair kerana adanya penarikan sepihak Hendrik Kuntadi dari Kepala kesekretriatan Panwaslu. Meskipun, isu yang santer beredar honor tak cair karena Kesekretariatan tidak tanda tangan akibat adanya surat penarikan sepihak dari Sekda Lumajang. "Itu tidak benar, hanya persoalan teknis," bantahnya.(Yd/red)