Klanting

Serempetan di Jalan

2 Pemuda Bondoyudo dan Klanting Dibacok Tangan Nyaris Putus

Sukodono - Perayaan malam tahun baru masih terjadi insiden berdarah yang menimpa 2 pemuda. M. Yasin (26) Desa Bondoyudo, Hany Safitri (18) Desa Klanting dan Nur Kholis (25) Desa Klanting dianiaya orang tak dikenal menggunakan clurit mengakibatkan luka bacok. Waktu kejadian sekitar jam 01.00 WIB di Desa Klanting Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang.

Anggota DPR RI

Sosialisasi 4 Pilar di Klanting, Ayub Khan : Menjaga NKRI Tugas Kita Bersama

Lumajang (lumajangsatu.com) - Drs. Ayub Khan M.Si, anggota MPR RI melakukan sosialisasi 4 pilar kebangsaan di Desa Klanting Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang, Senin (11/03/2019). Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.Dalam sambutannya, Ayub Khan mengajak kepada semua lapisan masyarakat menjaga 4 pilar kebangsaan. Ancaman merongrong Pancasila dan NKRI harus dilawan bersama, agar bangsa Indonesia yang beragam suku dan agama bisa terjaga sampai kapanpun."Tugas menjaga Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika adalah tugas kita bersama, bukan tugas pemerintah semata," jelas politisi Demokrat itu.

Pendidikan Lumajang

Usaha Penebah Karya Santri Ponpes Khomsani Nur Klanting-Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Biasanya, pondok pesantren hanyalah sebuah tempat mengenyam pendidikan agama yang dilengkapi dengan fasilitas pendidikan formal. Aktivitas santri sepanjang waktu pun hanyalah untuk mengkaji ilmu agama saja.Namun, berbeda dengan pondok pesantren (ponpes) yang berlokasi di Desa Klanting, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang. Pesantren tersebut bernama Khomsani Nur yang ternyata sukses mencetak santrinya menjadi seorang wirausahawan. penebahPonpes yang dipimpin Ayoeb Taufani ini, membina para santrinya yang mayoritas dari golongan ekonomi rendah, fakir miskin dan anak yatim piatu tidak hanya dengan ilmu agama, namun juga dengan kemampuan usaha, terutama di sektor usaha kerajinan penebah (sapu lidi)."Saya memfasilitasi ada santri yang punya  Keahlian bikin penebah, sapu lidi dan keset, tapi yang pertama saya pasarkan penebah dulu," ujar Ayoeb.penebah-sapu-lidiDalam sehari, Ponpes Khomsani Nur mampu memproduksi 30 sampai dengan 40 penebah. Penebah sendiri perbijinya dibandrol dengan harga Rp 8.000. "Untuk penjualan, penebah ini selain kami setorkan kepada pengepul, kami juga melayani pemesanan secara online," imbuh Ayoeb.Dirinya juga berharap kedepannya semoga bisnis PonPes dapat Berjalan lancar sehingga nantinya tidak hanya bergantung kepada Donatur.(Red)Jurnalis Warga : Ananda Kenyo