Sukodono - Satresnarkoba Polres Lumajang tangkap pelaku penyalahgunaan narkotika BDK (28) warga Desa Klanting Kecamatan Sukodono. Tersangka diringkus petugas dirumahnya saat mengkonsumsi sabu di ruang tamu, Rabu (07/07)
Klanting
Samporno Warga Desa Klanting Ditemukan Tewas di Pantai Meleman
Lumajang - Pemancing yang hilang terseret ombak atas nama Samporno warga Desa Klanting kini telah ditemukan setelah dilakukan pencarian selama 2 hari, korban ditemukan tewas di radius 5 mil dari bibir pantai selatan Meleman di Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun.
Pembobol SD Klanting 2 Sukodono di Tangkap Tim Cobra Lumajang
Lumajang - Tim Cobra Tangguh Polres Lumajang berhasil menangkap pelaku pencurian spesialis barang-barang sekolah, sebelumnya polisi telah menerima laporan terjadi pencurian di ruang kelas guru SDN 2 Klanting Kecamatan Sukodono Selasa, (03/03/2020).
2 Pemuda Bondoyudo dan Klanting Dibacok Tangan Nyaris Putus
Sukodono - Perayaan malam tahun baru masih terjadi insiden berdarah yang menimpa 2 pemuda. M. Yasin (26) Desa Bondoyudo, Hany Safitri (18) Desa Klanting dan Nur Kholis (25) Desa Klanting dianiaya orang tak dikenal menggunakan clurit mengakibatkan luka bacok. Waktu kejadian sekitar jam 01.00 WIB di Desa Klanting Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang.
Sosialisasi 4 Pilar di Klanting, Ayub Khan : Menjaga NKRI Tugas Kita Bersama
Lumajang (lumajangsatu.com) - Drs. Ayub Khan M.Si, anggota MPR RI melakukan sosialisasi 4 pilar kebangsaan di Desa Klanting Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang, Senin (11/03/2019). Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.Dalam sambutannya, Ayub Khan mengajak kepada semua lapisan masyarakat menjaga 4 pilar kebangsaan. Ancaman merongrong Pancasila dan NKRI harus dilawan bersama, agar bangsa Indonesia yang beragam suku dan agama bisa terjaga sampai kapanpun."Tugas menjaga Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika adalah tugas kita bersama, bukan tugas pemerintah semata," jelas politisi Demokrat itu.
Usaha Penebah Karya Santri Ponpes Khomsani Nur Klanting-Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Biasanya, pondok pesantren hanyalah sebuah tempat mengenyam pendidikan agama yang dilengkapi dengan fasilitas pendidikan formal. Aktivitas santri sepanjang waktu pun hanyalah untuk mengkaji ilmu agama saja.Namun, berbeda dengan pondok pesantren (ponpes) yang berlokasi di Desa Klanting, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang. Pesantren tersebut bernama Khomsani Nur yang ternyata sukses mencetak santrinya menjadi seorang wirausahawan. penebahPonpes yang dipimpin Ayoeb Taufani ini, membina para santrinya yang mayoritas dari golongan ekonomi rendah, fakir miskin dan anak yatim piatu tidak hanya dengan ilmu agama, namun juga dengan kemampuan usaha, terutama di sektor usaha kerajinan penebah (sapu lidi)."Saya memfasilitasi ada santri yang punya Keahlian bikin penebah, sapu lidi dan keset, tapi yang pertama saya pasarkan penebah dulu," ujar Ayoeb.penebah-sapu-lidiDalam sehari, Ponpes Khomsani Nur mampu memproduksi 30 sampai dengan 40 penebah. Penebah sendiri perbijinya dibandrol dengan harga Rp 8.000. "Untuk penjualan, penebah ini selain kami setorkan kepada pengepul, kami juga melayani pemesanan secara online," imbuh Ayoeb.Dirinya juga berharap kedepannya semoga bisnis PonPes dapat Berjalan lancar sehingga nantinya tidak hanya bergantung kepada Donatur.(Red)Jurnalis Warga : Ananda Kenyo