lumajang hari ini

Geram Dengan Persepsi Politik Buruk, Lumajang Institut 09 Gelar Seminar Politik

Lumajang(lumajangsatu.com)- Demi meningkatkan kualitas berdemokrasi serta memberikan pemahaman terkait makna Politik ditingkat daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumajang Institut 09 Gelar Seminar pendidikan politik di Hotel Lumajang Jl. Basuki Rahmat Lumajang, sabtu (10/01/2015). Puluhan peserta yang terdiri dari berbagai elemen organisasi kepemudaan pun terlihat sangat antusias mengikuti acara tersebut. "Dengan ikut  seminar ini kita bisa paham lebih dalam soal makna politik dari beberapa narasumber yang kompeten mas," papar Muhammad Hariyadi ketua PMII Lumajang saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Hal senda juga diungkapkan oleh Mu'is ketua LSM Lumajang institut 09, menurutnya selain memberikan makna pemahaman baru tentangvmakna politik kegiatan ini juga bertujuan untuk merekonstruksi ulang  persepsi masyarakat yang memandang politik itu buruk. "Memahami politik itu  kan tergantung persepsi  mas, mudah-mudahan dengan digelarnya acara ini dapat merekonstruksi ulang persepsi masyarakat akan makna politik yang sesungguhnya," jelasnya. Ia pun juga mengutip makna politik dari Presiden Joko Widodo, yang mengatakan sudah saatnya bangsa indonesia melakukan revolusi mental terutama dalam bidang politik. "Bahasanya pak Jokowi itu revolusi mental mas," tambahnya. Diharapkan pasca kegiatan ini masyarakat lebih bisa membuka diri tentang  makna politik sehingga ketika masa pemilihan umum mereka tidak salah pilih. (Mad/red)

Banjir Kelapa Muda, Warga Minta Pemerintah Tak Berdiam Diri

Lumajang(lumajangsatu.com)- Melimpahnya hasil bumi berupa kelapa muda di Kecamatan Ranuyoso menjadi salah satu kekayaan alam Kabupaten Lumajang yang perlu mendapat perhatian ekstra dari pemerintah setempat, hal tersebut disampaikan oleh salah satu petani saat menjual hasil buminya di Pasar Buah Ranuyoso, Sabtu (10/01/2015). "Jika satu fuso ada mungkin mas perhari," Papar Muhammad salah satu petani asal Desa Meninjo Kecamatan Ranuyoso saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Harga kelapa muda yang mereka jual pun relatif murah, biasanya petani menjual kelapa mudanya seharga Rp.3500 hingga Rp 4.000 per biji kepada para pengepul dipasar. "Paling mahal itu 4.000 mas," jelasnya. Sementara Disperindag Kabupaten Lumajang, Joko mengatakan pihaknya tidak  tinggal diam dalam memaksimalkan hasil bumi itu, hingga saat ini mereka terus menggalakkan pembinaan dan penataan ruang pasar diwilayah tersebut. "Untuk sementara kami terus melakukan pembinaan serta penataan ruang pasar mas," ungkapnya. Lebih lanjut ia merencanakan akan membuat pusat pemasaran di kecamatan Ranuyoso untuk memaksimalkan hasil bumi para petani itu. "Rencananya kedepan kita akan membuat pusat pemasaran mas agar hasil bumi itu dapat maksimal," tambahnya. (Mad/red)

Detik-detik Terakhir Tinggalkan Mapolres, PMII Berikan Penghargaan AKBP Singgamata

Lumajang(lumajangsatu.com)- Detik-detik terakhir pelepasan AKBP Singgamata SIK sebagai kapolres Lumajang dikejutkan dengan kedatangan sejumlah aktivis Mahasiswa. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang datang dan memberikan sebuah piagam penghargaan kepada mantan Kapolres Lumajang itu. Sebelum naik ke kereta kencana, Singgamata dihadang oleh mahasiswa dan diberi sebuah kenang-kenangan berupa piagam penghrgaan. PMII menilai semasa menjadi Kapolres Lumajang, Singgamata dianggap sebagai seorang yang komunikatif dan sukses menjaga kondusifitas Lumajang. "Pak Singgamata adalah seorang pemimpin yang tegas, komuniktif dan tidak pernah memberikan jarak, baik dengan warga dan mahasiswa," ujar Muhammad Hariyadi ketua PC PMII Lumajang, Sabtu (10/01/2015). PMII juga menilai bahwa Singgamata sebagai seorang pendobrak mafia pasir di Lumajang. Pada era kepemimpinannya, Singgamata telah menetapkan sejumlah tersangka kepada para pemilik tambang ilegal baik pasir galian B atau C. "Pak Singgamata Kapolres yang berani, dengan melakukan gebrakan dalam pemberantasn tambang pasir ilegal di Lumajang," papar Arya panggilan akrabnya. Selama dipimpin Singgamata juga relatif kondusif karena Kapolres langsung turun membuka komunikasi dengan semua elemen masyarakat. "Selama ini Lumajang kondusif karena pak Singgamata langsung turun melakukan komunikasi dengan berbagai elemen," pungkasnya.(Yd/red)

Pelepasan AKBP Singgamata Diwarnai Isak Tangis Anggota Saat Tinggalkan Mapolres

Lumajang(lumajangsatu.com) - Prosesi pelepangan AKBP SInggamata sebagai Kapolres Lumajang lama beserta istri yang dilakukan dengan prosesi sakral. Ternyata, membuat air mata anggota berlinang melepas Kapolres yang low profile itu. Pengamatan lumajangsatu.com, Sabtu(10/01), AKBP Singgamata beserta istri saat meninggalkan Mapolres juga dilakukan prosesi pedang pora. Kemudian pengalungan bunya oleh AKBP Aries Syahbudin beserta istri ke AKBP Singgamata dengan istri. Anggota Polres Lumajang yang berjejer dikarpet merah bersama anggota Bhayangkari mengantar prosesi pelepasan AKBP Singgamata dan istri. Perpisahan itu membuat anggota bersama bhayangkari berlinang air mata. "Pak Singgamata sosok kapolres yang bisa dijadikan teladan, ibu kapolres juga rama," terang salah satu anggota. AKBP Singgamata yang menyapa anggotanya dengan tegar melangkah meninggalkan Mapolres beserta istrinya. Sejumlah anggota banyak yang mengucapkan banyak terimah kasi telah memberikan perubahan dalam organisasi polri di kaki Gunung Semeru. "Terima kasih ndan, semoga sukses slalu di Malang," ujar salah satu perwira.(yd/ls/red)

AKBP Aries Syahbudin Disambut Pedang Pora Masuki Mapolres Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Kapolres Lumajang yang baru, AKBP Aries Syahbudin saat mengijakan kaki pertama di Mapolres disambut dengan prosesi pedang pora oleh para Kapolsek. Prosesi penyambutan laksana menghormati komandan perang dizaman kerajaan Majapahit dengan pasukan Bhayangkara. Prosesi pedang pora diawali dengan kedatangan, AKBP Aries Syahbudin oleh AKBP Singgamata dengan istrinya. Kemudian prosesi pedang pora digelar seperti komadan Bhayangkara usai melakukan perang dan mendatangi tempat tugas baru. "Prosesi ini, bagian dari penyambut pimpinan Kapolres dari tahun ketahun," ujar Kasubag Humas Polres Lumajang, AKP Sugianto. Menurutnya, penyambutan pedang pora dalam sejarahnya, sebagai langkah maju dalam sebuah tampuk pimpinan Polri. Jadi pedang pora, seperti penyambutan panglima perang usai dari pertempuran hebat. "Jadi maknanya sangat besar, bagi perwira Polri," paparnya. Usai pedang pora disambut tarian bedayan oleh siswa sekolah menengah pertama. Kemudian, AKPB Aries Syahbudin diantar oleh AKBP Singgamata ke ruang kerjanya dan diperkenal ke masing-masing anggota. "Disana Kapolres lama memberikan paparan ke kapolres baru," jelas pria yang akrab dengan wartawan itu.(yd/ls/red)

Bupati : Ranu Pane Bak Sorga Dunia dan Bisa Diakui Internasional

Lumajang(lumajangsatu.com) - Adanya tayangan di televisi Ranu Pane di Desa Ranu Pane Kecamatan Senduro terancam rusak keindahannya. Mengingatkan kunjungan, Bupati Lumajang, Sjahrazad Masdar bersama sejumlah kepala dinas ke Desa tertinggi dipulau Jawa Titu. Dalam kunjungan ke Ranu Pane bertajuk sambang deso harjalu ke 758, Bupati pernah menyampaikan bahwa Desa Ranu Pane dengan segala potensi dan keindahan mengibaratkan sorga dunia. "Desa Ranu Pane Bak Sorga Dunia," pernyata bupati Lumajang setahun yang lalu. Bahkan, kegiatan bupati yang terekam di Desa Ranu Pane dengan melakukan penghijauan, pembangunan mushola dan memberikan santuan masyarakat miskin di Ranu Pane. Bupati juga berharap Ranu Pane menjadi tujuan wisata andalan Lumajang yang bisa menjual ke dunia Internasional. "Ranu Pane kalau dikelola dengan baik, nama Ranu Pane dan Lumajang bisa mendunia serta diakui masyarakat internasional," ucap Bupati kala usai mengunjung Desa Ranu Pane di Hari Jadi Lumajang ke 578.(ls/red)

Gas LPG Naik, Warga Lereng Semeru Tidak Terpengaruh

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ditengah mahalnya harga LPG tabung 12 Kg sejak (03/01) lalu, tidak semuanya warga di Lumajang merasakan dampaknya, semisal di Desa Kandang Tepus Kecamatan Senduro Lumajang, puluhan warga manfaatkan gas metan dari kotoran ternak baik sapi maupun kambing. Gas metan tersebut merupakan gas yang dihasilkan dari kotoran hewan ternak yang difregmentasi selama tujuh hari ditempat penampungannya. Dari endapan itulah kemudian menghasilkan sebuah gas metan yang dapat menghidupkan bara api di kompor-kompor warga, namun bedanya gas metan ini memerlukan alat bantu berupa korek api untuk menghidupkannya. Menurut salah satu warga mengatakan, penggunaan gas selain dapat menghemat biaya, gas metan ini juga tidak merusak cita rasa makanan dan ramah lingkungan. "Selain lebih hemat, hasil makanannya juga sama nikmatnya dengan penggunaan gas lpg biasanya mas," papar Sulastri salah satu warga yang menggunakan gas metan ini. Tidak hanya itu, ampas kotoran ternak yang telah difregmentasi juga dapat dijadikan sebagai pupuk tambahan terhadap berbagai tanaman. "Yang kering kami gunakan untuk memupuk jagung dan pafi mas," jelasnya. Ide kreatif inilah yang patut dan perlu difasilitasi oleh pemerintah setempat guna untuk memaksimalkan potensi baik sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM) agar Lumajang kedepan lebih bermartabat dan sejahtera. (Mad/red)

Keindahan Ranu Pane Terancam Rusak Ditayangkan Ditelevisi, Masyarakat Lumajang Geram

Lumajang(lumajangsatu.com) - Keindahan Ranu Pane yang terancam rusak yang diberitakan media tevelisi nasional. Ternyata, mampu membuat masyarakat Lumajang kebakaran jenggot, Jum'at(09/01). Maklmumlah, secara administrasi Ranu Pane masuk wilayah Desa Ranu Pane Kecamatan Senduro-Lumajang-Jawa Timur. Kerusakan ranu pane terancam lantaran erosi kawasan Desa tertinggi di pulau Jawa itu, mulai tumbuhh ganggang dan tanah pertanian membuat pedangkalan. "Asyem, ranu pane ate rusak gara-gara gak dirawat," ujar Susanto warga kelurahan Tompokersan. "Isin rek, ranu pane nan indah, Pemkab Lumajang meneng ae, sampek metu nok tivi," ujar Makmur, warga Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono. "Pemkab Lumajang jigidek wae, mosok gak iso ngandani TNBTS selaku pengelola kawasan iku," ujar Sujarwo, warga Desa Banjarwaru Kecamatan Kota Lumajang. Berbagai komentar juga ramai di facebook, pasalnya ada pemilik akun yang menguplod tayangan televisi swasta. Tak jarang, para facebooker yang saling hujat baik pemerintah Lumajang dan pengelola Ranu Pane. (ls/red)

Komunikatif, Singgamata Sukses Jaga Kondusifitas Pemilu di Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- AKBP Singgamata S.IK mantan kapolres Lumajang dikenal sebagai sosok yang tegas dalam memimpin dan juga religius. Tak hanya itu, Singgamata juga dikenal sebagai sosok pimpinan yang mudah bergaul dan juga aktif dan komunikatif. "Pak Kapolres Singgamata seorang pimpinan yang tegas, religius dan juga sangat aktif melakukan komunikasi dengan semua elemen," ujar Pudoli Sandra SH, mantan Komisioner KPU Lumajang kepada lumajangsatu.com, Jum'at (09/01/2015). Saat dirinya menjadi Komisioner KPU Lumajang, Singgamata juga sangat baik dalam melakukan komunikasi guna tetap menjaga kondusifitas Pemilu di Lumajang. Dalam memimpin, Singgamata juga sangat humanis kepada semua jajaranya. "Saat saya bertanya kepada polisi yang mengawal saya dulu, beliyau sangat humanis dalam artian pak Singgamata lebih mengedepankan kekeluargaan," terangnya. Singgamata juga sangat proaktif dengan semua kegiatan yang akan dilakukan KPU. Pudoli memberikan contoh, ketika KPU membutuhkan ambulance maka Kapolres langsung menyanggupinya. "Alhamdulillah beliyau sangat proaktif dengan KPU," paparnya. Ditanya apakah ada hal yang sangat berkesan, seperti ada sebuah kejadian yang unik yang tidak akan terlupakan, Pudoli menyebutnya tidak ada. Namun, Pudoli mengingat bahwa Singgamata merupakan kapolres yang siap ditelepon kapan saja, pagi, siang hingga malam pasti diangkat. "Kejadian unik tidak ada ya, namun pak Singgamata ketika ditelepon pagi, siang hingga malam pasti akan diangkat," pungkasnya.(Yd/red)

AKBP Aries Syahbudin Gantikan AKBP Singgamata Sebagai Kapolres Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kapolres Lumajang AKBP Singgamata S.IK resmi digantikan oleh AKBP Aries Syahbudin S.IK., M.Hum. Acara serah terima jabatan (sertijab) di Polda Jatim dilakukan pada hari Jum'at (09/01/2015) jam 08.30 wib.   AKBP Aries Syahbudin sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Tanjung Perak dan AKBP Singgamata pindah menjadi Kapolres Kota Malang. "Sertijab di Polda sudah dilakukan jam 08.30 wib dari pak Singgamata kepada AKBP Aries Syahbudin," ujar AKP Sugianto SH, Kasubag Humas Polres Lumajang. Setelah acara sertijab di Polda, maka pejabat baru akan meluncur ke Lumajang. Hari Sabtu (10/01) akan dilakukan presesi pisah sambut dihalaman mapolres Lumajang. "Besok ada acara pisah sambut Kapolres baru dan lama," terangnya. Pada malam harinya, akan dilakukan acara lepas sambut Kapolres Lumajang yang akan ditempatkan di Pendopo Lumajang. Acara tersebut akan menampilkan profil pejabat baru dan pejabat lama. "Malam harinya jam 10.00 wib akan dilakukan kegiatan pisah sambut di pendopo Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)