Lumajang(lumajangsatu.com)- Tak seperti biasanya jalan PB Sudirman Lumajang bersih dari parkir liar sepeda motor disisi sebelah timur. Suasana tersebut tidak timbul begitu saja, namun karena banyak petugas gabungan dari Dinas Perhubungan, Satpol PP dan kepolisian melakukan razia penertiban parkir liar, Kamis (19/06/2014). BEP Winarno Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang enggan razia tersebut dikaitkan dengan dekatnya penilaian terakhir piala wahana tata nugraha (WTN). Menurutnya, razia tersebut sudah direncanakan sejak lama, namun baru terealisasi saat ini. "Razia ini sudah kita rencanakan sejak lama, namun baru terealisasi sekarang karena banyak kendala," paparnya saat dihubungi lumajangsatu.com melalui telepon selulernya. Ia juga menyebutkan, bahwa razia penertiban tersebut juga sebagai sosialisasi kepada masyarakat, agar kedepanya masyarakat tidak lagi memarkir kendaraan disebelah timur. Dalam persoalan parkir liar itu, dishub mengaku ada yang pro dan ada yang kontra. "Ini merupakan sosialisasi kepada masyarakat, kerena setelah dua minggu kedepan, bagi pengendara yang masih memarkir kendaraan di sebelah timur akan ditilang oleh polisi," jelasnya. Seperti diketahui, Lumajang akan mendapatkan penilaian WTN tanggal 22-24 Juni 2014. Dimana, salah satu penilaianya ada ketertiban lalulintas dan juga penataan parkir yang tidak carut marut. "Iya, akan ada penilaian dari tim juri WTN mulai hari sabtu ini," paparnya. Sejumlah masyarakat menyambut baik dengan razia yang dilakukan oleh petugas perhubungan dan satpol PP. Namun masyarakat berharap agar razia tersebut tetap terus berlanjut, tidak hanya karena menghadapi penilaian piala WTN. "Bagus itu mas, tapi jangan karena WTN saja, setelah selesai penilaian parkir liar semakin marak," terang Aziz.(Yd/red)
lumajang hari ini
Menjelang Ramadhan: KKGPAI Klakah Gelar Pawai Taaruf Ramadhan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Dalam ragka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKGPAI) Kecamatan Klakah, Gelar Pawai Ta'aruf Ramadhan di sepanjang jalan klakah Lumajang, kamis (19/06/2014). Pasalnya seluruh lembaga pendidikan di Kecamatan Kalkah turut berpartisipasi acara tersebut. Sholehuddin, salah satu anggota KKGPAI Klakah, mengatakan acara Pawai Ta'aruf Ramadhan ini merupakan agenda tahunan yang selalu digelar menjelang ramadahan tiba oleh KKGPAI Klakah, sebagai bentuk syukur datangnya bulan Ramadhan. "Ini merupakan bentuj syukur kami atas nama KKGPAI aja datangnya bulan suci Ramadhan," ungkapnya Dalam acara Pawai Ta'aruf Ramadhan yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB itu diperkirakan akan selesai sekira pukul 12.00 WIB siang, sebagian besar dari peserta Pawai Taaruf itu menampilkan taran Islami sehingga perajalanan peserta pawai sangat pelan. "Ba'dha dhuhur (Jam 12.00) Insyaallah baru selesai mas," papar Sholeh. Acara itu sempat mengejutkan para pengguna jalan yang hendak melintas, sebab kemacetan kendaraan diperkirakan mencapai 4 Km dari Perbatasan Ranuyoso-Klakah hingga Jl. Stand Pasar Klakah. "Saya kira terjadi kecelakaan hebat, ternyata karnaval," saut salah seorang pengendara saat berbincang-bincang dengan rekannya. Lebih lanjut, pihaknya berharap pawai itu membawa berkah bagi peserta didik dan masyarakat setempat, agar lembaga pendidikan di Kecamatan Klakah menjadi contoh bagi kecamatan-kecamatan yang lain di Lumajang. "Paling tidak Kecamatan Klakah harus menjadi Pioner di Lumajang," harapnya.(Mad/red)
Laskar Hijau Gelar Lokalatih Penaggulangan Bencana di Gunung Lemongan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Meningkatnya aktivitas beberapa gunung api di Indonesia mendorong Laskar Hijau untuk melakukan sosialisasi dan lokalatih pengurangan risiko bencana gunung api di beberapa di desa di sekitar Gunung Lemongan. Materi dari kegiatan tersebut meliputi Sosialisasi tentang karakter Gunung Api Lemongan, gerakan konservasi berbasis masyarakat, pelatihan Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM) dan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD). Untuk awal desa-desa yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah desa-desa teratas yang ada di lereng Gunung Lemongan, yaitu desa Sumber Petung Kecamatan Ranuyoso, desa Papringan kecamatan Klakah, desa Salak kecamatan Randuagung. Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari di masing-masing desa. Untuk desa Papringan dilaksanakan pada tanggal 15-17 Juni 2014, untuk desa Sumber Petung dilaksanakan pada tanggal 17-19 juni 2014 dan untuk desa Salak dilaksanakan pada tanggal 22-24 Juni 2014. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Laskar Hijau bekerjasama dengan Muslim Aid yang didukung oleh Narasumber dari Pos Pengamat Gunung Api Lemongan dan fasilitator-fasilitator handal dari Kappala. Sebagaimana diketahui bersama bahwa sampai saat ini BPBD Kabupaten Lumajang belum memiliki Rencana Kontijensi untuk penanggulangan bencana gunung api Lemongan dan potensi bencana lain yang ada di Kabupaten Lumajang selain bencana gunung api Semeru. Artinya kalau sewaktu-waktu terjadi bencana gunung api Lemongan atau bencana tsunami dan lain-lain, baik pemerintah Kabupaten Lumajang maupun masyarakat di Kabupaten Lumajang tidak tahu harus berbuat apa karena tidak adanya Rencana Kontijensi tersebut. Kondisi inilah yang memicu Laskar Hijau untuk mengambil peran ini. “kami tidak bisa menunggu, karena bencana bisa datang sewaktu-waktu” ujar A’ak Abdullah Al-Kudus selaku penyelenggara kegiatan ini. Seyogyanya kegiatan ini menjadi domainnya BPBD di masing-masing kabupaten. Namun jika BPBD belum melakukannya, maka masyarakat punya ruang untuk mengambil peran dalam hal ini. A’ak juga mengatakan bahwa peran serta masyarakat ini sangat mungkin dilakukan sesuai dengan UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Di sisi lain, dengan ikutnya Indonesia meratifikasi deklarasi Hyogo yang turunannya menjadi Rencana Aksi Nasional untuk Peredaman Risiko Bencana (RAN-PRB), hendaknya tidak sekedar jargon dan euphoria semata, bukan hanya berupa instruksi sampai ke tingkat daerah yang hanya berupa perintah untuk membuat sebuah dokumen rencana aksi daerah (RAD) semata. Di sini peran masyarakat, terutama masyarakat yang berada di daerah rawan bencana harus mendapat porsi, siapa tahu justru dokumen rencana aksi daerah malah muncul dari usulan masyarakat yang telah membuat dokumen rencana aksi kampung (RAK PRB). Tujuan dari dilaksanakan kegiatan ini, A’ak menjelaskan bahwa tujuan utamanya adalah membuka pemahaman masyarakat yang berada di sekitar Gunung Lemongan tentang menejemen bencana, konsep peredaman risiko bencana, menejemen risiko bencana berbasis masyarakat, penanggulangan penderita gawat darurat dan upaya-upaya peneyelamatan dari ancaman letusan gunung api khususnya gunung Lemongan. Sekedar untuk diketahui bersama, bahwa Gunung Lemongan pada kurun waktu 1799 – 1899 tercatat sebagai gunung paling aktif di pulau Jawa. Gunung ini juga dikenal sebagai gunung yang unik karena meletusnya tidak di puncak tapi di kaki-kakinya. Ini terbukti karena Gunung Lemongan memiliki 60 bekas letusan atau pusat eruspi vulkanik parasitik yang terjadi pada masa pra sejarah, yang terdiri dari Kerucut Vulkanik atau gunung-gunung kecil sebanyak 36 buah, dan cekungan besar (Maar) sebanyak 24 buah yang 13 Maar tersebut terisi air yang kemudian oleh masyarakat disebut dengan Ranu. Sampai saat ini Gunung Lemongan dinyatakan istirahat selama 116 tahun, tetapi bukan berarti mati, karena Gunung Sinabung di Sumatera pernah istirahat selama 160 tahun, bahkan Gunung Pinatubo di Philipina juga pernah istirahat selama 600 tahun tapi pada akhirnya meletus juga.(Yd/red)
Meski Ditutup, Eks Lokalisasi Dolog Lumajang Masih Dihuni 157 PSK dan Mucikari
Lumajang(lumjangsatu.com)- Meski sudah dinyatakan ditutup, namun eks lokalisasi dolog yang berada di Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang masih tetap beroperasi. Dari data yang diberikan kepada Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lumajang tercatat 157 penghuni eks lokalisasi dolog baik dari pekerja seks komersial (PSK) maupun dari mucikari. "Kita diminta untuk mendata warga kami yang menghuni eks lokalisasi dolog dan saat ini kita sudah serahkan kepada MUI," ujar Imron Kepala Desa Sumbersuko saat ditemui lumajangsatu.com di kantor MUI Lumajang, Kamis (19/06/2014). Menurutnya, pihaknya sudah mendata tempat asal para PSK dan telah dikumpulkan untuk diberikan pengarahan agar segera pulang ke kampung maisng-maising, karena memasuki"bulan suci Ramadhan. "Kita sudah berikan arahan dan kita kumpulkan agar paling akhir hari minggu tanggal 22 Juni para PSK yang berada di eks lokalisasi dolog sudah pulang," paparnya. Dari hasil komunikasi yang dilakukan pihak desa dengan MUI, disarankn agar pihak desa ikut membantu melakukan pengawasan dan pembinaan guna menjaga stabilitas dan kondosufitas daerah. Disinggung tentang alumni dolly yang dari Lumajang, sejauh ini masih belum ada yang masuk ke eks lokalisasi dolog. "Nampaknya tidak ada kesempatan alumni dolly yang akan masuk ke dolog, karena penghuni dolog hari minggu sudah harus pulang karena hampir bulan puasa," paparnya. Dari data yang diberikan kepada MUI Lumajang, para penghuni eks lokalisasi dolog berasal dari sejumlah Kabupaten di Jatim. Seperti Banyuwangi, Jember, Probolinggo, Bondowoso dan dri Lumajang. Tak hanya itu, ada sebagian penghuni dolog memiliki KTP dari luar pulau Jawa. Rata-rata penghuni eks lokalisasi dolog kelahiran tahun 1980 hingga 1990, bahkan ada juga yang kelahiran tahun 1996 juga menghuni dolog.(Yd/red)
Gus Ipul; Mencari Ilmu itu Wajib Hukumnya
Lumajang(lumajangsatu.com)- Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menghimbau kepada lulusan Lembaga As-Salbiyah agar melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, sambutan itu disampaikan pada acara pelepasan lembaga pendidikan Ma'arif NU As-Salbiyah Desa Sukosari Kecamatan Kunir Lumajang, Rabu (18/06/2014). Kedatangan Gus Ipul dalam acara itu disambut baik oleh warga sekitar. Pasalnya Gus Ipul merupakan salah satu tokoh NU yang diterima diberbagai element masyarakat Jawa Timur. "Kalau Gus Ipul datang kan bisa memberikan motovasi tersendiri bagi warga nahdliyin, bahwa warga NU juga bisa menjadi pejabat Negara," papar Imam salah satu Tenaga Pendidik di MI Nurul Islam. Gus Ipul, Wakil Gubernur Jawa Timur mengatakan, pentingnya mencari ilmu untuk bekal kehidupan beragama dan berbangsa, agar semua lulusan yayasan lembaga Assalbiyah harus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. "Nuntut ilmu itu wajib hukumnya," ungkapnya saat memberikan sambutan dalam acara itu. Dalam acara pelepasan siswa/i yang berjumlah sekitar 200 orang, berjalan dengan lancar peserta didik yang berhasil menuntaskan kewajiban belajarnya dari RA. Muslimat NU 34, MI Nurul Islam, MTs. Wahid Hasyim, dan MA. Wahid Hasyim Desa Sukosari Kecamatan Kunir Lumajang diwisuda oleh Dewan Guru. Tidak hanya itu Alumni, Wali murid dan warga sekitar, kedatangan Gus Ipul juga didampingi oleh Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur, Thoriqul Haq, M.ML yang juga sekaligus tuan rumah/Dewan Penasehat Yayasan As-Salbiyah Kunir. Sementara rumor, Kedatangan Gus Ipul ke Lumajang dijadikan kesempatan untuk mengkampanyekan salah satu Capres/Cawapres RI dibantah oleh pengasuh Yayasan As-Salbiyah. "Kedatangan beliau murni hanya untuk pelepasan saja, tidak ada kaitannya dengan Pilpres," jawab In'am saat dikonfirmasi lewat seluler.(Mad/red)
Pemkab Antisipasi 28 Alumni Dolly Buka Cabang di Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Menyusul penutupan lokalisasi tebesar se- Asia tenggara Dolly dan Jarak di Surabaya, Pemerintah Kabupaten Lumajang siap melakukan pembinaan kepada 28 PSK asal Lumajang yang rencananya akan dipulangkan. Saat ini, MUI dan Kantor Sosial Kabupaten Lumajang melakukan koordinasi dengan Pemprov Jatim terkait dengan penutupan tersebut.
Menjelang Pilpres, Panwaslu Lumajang Gelar Bimtek Pilpres 2014
Lumajang(lumajangsatu.com)- Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Capres/Cawapres) 09 Juli 2014 mendatang, Panwaslu Kabupaten Lumajang Gelar Bimtek Pilpres 2014 di Hall Hotel Lumajang Jl. A.Yani 301-303 Lumajang, Rabu (18/06/2014). Bimtek Pilpres yang dihadiri oleh Puluhan Panwascam dari berbagai kecamatan di Lumajang berjalan dengan lancar. Pasalnya Bimtek ini merupakan bimtek terakhir dalam musim Pemilu tahun 2013-2014. "Ini adalah pengabdian terakhir kita sebagai Panwas pada Bangsa, oleh karena itu mari jangan kecewakan Bangsa kita," papar AlmaShudi Ketua Panwaslu Lumajang. AlmaShudi, mengatakan seluruh anggota Panwascam se-Lumajang masih layak dan berintegritas dalam menjalankan tugasnya sebaggai pejabat Negara pada momentum Pilpres 09 Juli 2014 Mendatang. "63 anggota Panwascam di Kabupaten Lumajang saya nyatakan masih layak dan berintegritas untuk menjadi Panwascam pada Pilpres mendatang," ujarnya. Lebih lanjut, ia menegaskan pihaknya tidak akan main-main dalam menjalankan tugas sebagai Panwaslu Kabupaten Lumajang, bahkan ia meminta kepada petugas kesekretariatan untuk mencatat dan memberikan Surat Peringatan (SP) 1 kepada anggota Panwascam yang tidak hadir dalam Bimtek Pilpres kali ini. "Mbak tolong dicatat siapa saja yang tidak datang, dan buatkan surat SP1 kepada mereka," pintanya.(Mad/red)
Warga: Operasi Parkir Liar, Tidak Hanya Formalitas Semata
Lumajang(lumajangsatu.com)- Operasi parkir liar di sepanjang Jalan PB. Sudirman Lumajang di lakukan oleh Satpol PP, Polisi, serta Dishub Kabupaten Lumajang, sempat mengejutkan pengguna jalan, Selasa (17/06/2014). Pasalnya operasi itu dilakukan karena keluhan dari masyarakat yang harus membayar biaya parkir pada oknum-oknum tertentu. Rifandi, salah satu warga Desa Klanting mengaku, ia resah dengan parkir liar yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang memanfaatkan masyarakat yang hendak berbelanja di Toko-toko Lumajang. "Saya kan sudah bayar biaya parkir mas, tapi kalau ke GM kok harus bayar lagi," paparnya. Menurut informasi, biaya yang di patok oleh pelaku parkir liar itu berkisar antara Rp.1000 Sampai Rp.2000/kendaraan. "Meskipun cuma 1000 tapi kalau terus-terusan kan banyak juga akhirnya," tambahnya. Sementara menurut salah satu anggota Dishub, mengaku praktek parkir liar ini sudah lama dilakukan oleh oknum-oknum tertentuyang seringkali meresahkan masyarakat. "Pelaku perkir itu tidak ada ijin dan pemberitahuan mas," papar pria yang namanya enggan disebutkan itu. Warga berharap, operasi itu tidak hanya dijadikan sebagai formalitas tugas semata oleh pihak yang berwajib. Agar oknum parkir liar itu tidak lagi melakukan aksinya. Kalau bisa jangan cuma sekali, tapi harus terus dipantau," harapnya.(Mad/red)
Buang Bayi Hubungan Gelap, Iklimah Harus Berurusan Dengan Polisi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jajaran Polres Lumajang akhirnya berhasil membekuk pelaku pembuangan bayi perempuan berumur 3 hari di tepi sungai dusun Toroyan Desa Kalipenggung Kecamatan Randuagung Lumajang, Selasa (17/06/2014). Pasalnya bayi itu dibuang oleh ibu kandungnya lantaran tidak kuat menanggung malu karena melahirkan bayi tanpa seorang suami. Iklimah, Warga desa kalipenggung Kecamatan Randuagung Lumajang kini harus mendekam dalam jeruji besi, karena sudah tega membuang bayinya sendiri di tepi sungai Dusun Toroyan Desa Kalipenggung. AKBP Singgamata.S.I.K Kapolres Lumajang mengatakan, pelaku pembuangan bayi malang itu harus bertanggung jawab atas perbuatannya sesuai dengan undang-undang pasal perlindungan anak "Tersangka harus bertanggung jawab," Ujarnya pada sejumlah wartawan. Menurut informasi yang berhasil dihimpun lumajangsatu.com Bayi malang itu berhasil ditemukan oleh salah satu warga desa Kalipenggung, minggu (15/06) sekira pukul 07.00 WIB. M. Hamdani, penemu bayi itu kaget melihat kardus air mineral yang berceceran darah, setelah itu ia segera memanggil rekannya untuk membuka kardus itu. "Ada kardus aneh ditepi sungai, saya tidak berani membukanya karena terdapat bercak darah di kandus tersebut," kata Hamdani. Bayi malang itu kini dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Bhayangkara Kabupaten Lumajang untuk mendapatkan perawatan, beruntung bayi malang itu masih hidup.(Mad/red)
Kecelakaan Kendaraan Raksasa, Bus Umum AKDP Vs Truck Pasir
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kecelakaan lalulintas antara Bus Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) Nopol P7501UM dengan Truck bermuatan pasir Nopol N8902UR di Jl. Raya Wonorejo 23 Lumajang depan Terminal Minak Koncar, Selasa (17/06/2014). Pasalnya kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 14.30. WIB. Menurut Komaruddin, supir Bus AKDP mengaku kendaraannya baru keluar dari terminal dan hendak melakukan perjalanan ke terminal Purabaya Surabaya, namun ketika bus AKDP berada ditengah jalan ada truck pasir yang terus menjalankan kendaraannya. "Seharusnya kam di Rem, tapi katanya supir truck Remnya blong," papar pria asal kabupaten jember itu saat di konformasi lumajangsatu.com. Sementara menurut kernit truck pasir mengatakan hal yang berbeda, pihaknya sengaja mempercepat laju kendaraan karena kalau di jalan tanjakan truck harus di percepat. "Kondisi Truck saya sudah tua, dan juga saya sedang memuat pasir, jadi kalau tidak dipercepat bisa-bisa mundur mas," jawabnya. Dalam kecelakaan itu tidak terjadi korban jiwa, namun kerugian diperkirakan Rp. 13.000.000. "Wah ini sekitar 13 jutaan mas, kalau benerin kedua kendaraan ini," ujar supir bus kelahiran kabupaten Jember itu. Kecelakaan antar dua kendaraan raksasa itu langsung ditangani oleh Satlantas Polres Lumajang, dan akan ditindaklanjuti. "Masih mau kita pastikan dulu mas," ujar D. Drajat salah satu anggota Satlantas Polres Lumajang. (Mad/red)