Lumajang

Komisi A DPRD, Minta Pemprov Jatim Fasilitasi Pelaksanaan Pilkades Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Komisi A DPRD Lumajang meminta agar Kementrian Dalam Negeri ikut menekan pemkab Lumajang agar segera mengistruksikan menggelar Pilkades. Menurut Wakil Sekretrasi Komisi A DPRD H. Achmad, komisi A menyampaikan kepada biro pemerintahan desa bahwa pada prisnipnya desa di Lumajang sudah siap menggelar pilkades. Namun, isntruksi dari pemkab masih belum turun kepada desa yang habis masa jabatan kadesnya. "Oleh kemendagri, Komisi A diminta mengirim surat secara resmi, sehingga bisa ditindak lanjuti melalui pemerintah provinsi jawa timur, sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah pusat," Ujar Legislator PPP itu, Kamis (19/09/2013). Setelah dari Jakarta,rombongan Komisi A langsung ke Jatim untuk menemui biro pemerintahan desa. Komsi A juga menyampaikan kondisi objektif, bahwa pada prisnispnya seluruh desa telah siap untuk menggelar pilkades. "Kita langsung ke provinsi Jatim," Terangnya. Komisi A meminta kepada pemerintah Provinsi agar menfasilitasi pelaksanan Pikades di Lumajang. Sebab, semakin tahun jumlah desa yang kepala desanya habis masa jabatanya tidak semakin sedikit namun semakin bertambah. "Kita minta pemerintah provinsi untuk menfasilitasi pelaksanaan Pilkades," Tambahnya. Lanjut H. Achmad, Komisi A juga menyampaikan bahwa pada tanggal 20 Desember seluruh jabatan PJ kepala Desa akan habis. Komisi A tidak ingin adanya kekosongan kepemimpinan ditingkat desa, sehingga perlu segera digelar pilkades. "Jabatan kepala desa ini bukan jabatan warisan dari nenek moyang, namun jabatan politis yang harus segara dlakukan pemilihan," Pungkasnya.(Yd/red)

Wakapolres: Situs Biting Kota Raja Lamajang Harus Jadi Icon Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Usai melakukan pengamanan aksi solidaritas untuk pelestarian dan penyelamtan situs Biting, Kompol Andy Arisandi, Wakapolres Lumajang menyempatkan untuk berkunjung ke lokasi Situs Biting. Wakapolres yang berasal dari Madura ini, mengaku penasaran dengan keberadaan situs Biting dengan benteng kerajaan yang masih terlihat. Saat berkunjung, juga sedang dilakukan Ekskavasi yang dilakukan Balai Arkeologi (Balar) Jogja, yang masuk hari kedua. Wakapolres Juga sempat bertanya seputar Situs Biting kepada petugas dari Balar Jogja. Wakapolres didampingi ketua MWKL Biting, juga naik kepengunga'an atau pos pantau dibenteng sebelah utara. Wakapolres Juga berdecak kagum dengan struktur dan batu bata yang kuat dan besar, tidak seperti batu bata masa sekarang. "Ini batu batanya sangat kuat," Ujar Wakapolres. Lanjut Waka, agar Situs Biting bisa dilestarikan maka harus ada kepedulian dari semua pihak. Disamping itu, untuk mengenalkan Situs Biting, setiap kegiatan pemerintah daerah, seperti kegiatan Harjalu harus disertakan nama Situs Biting. Sehingga, situs biting akan menjadi perbincangan dan menimbulkan panasaran bagi warga yang lain untuk mengetahuinya. "Situs Biting harus menjadi Icon disetiap kegiatan pemkab, sehingga masyarakat akan penasaran dan ingin mengetahui Situs Biting," Terangnya. Ia menambahkan, harus ada pemugaran dinding benteng yang yang masih terilhat. Dismaping itu, dunia pendidikan harus ada kepedulian dengan mulai mengenalkan Situs Biting kepada peserta didik. Jika perlu, para siswa dibawa ke Situs Biting dan melihat langsung benteng dengan sejarahnya. "Dunia pendidikan juga harus peduli," Pungkasnya.(Yd/red)

Situs Biting Tak Diperhatikan, Puluhan Mahasiswa Lumajang Demo DPRD

Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan Mahasiswa Lumajang menggelar aksi damai didepan Gendung DPRD Lumajang, Kamis (19/09/2013). Mahasiswa mengajak DPRD untuk bersama-sama melakukan penyelamatan dan pelestarian Situs Biting, didea Kotorenon, Kecamatan Sukodono, sebagai cagar budaya yang memiliki arti penting bagi Lumajang. Dalam orasinya, mahasiwa menilai bahwa pemerintah belum maksimal dalam melestarikan setiap peninggalan yang ada di Lumajang. Sehingga, beberapa situs peninggalan, salah satunya Situs Biting masih terbengkalai dan banyak kerusakan. Mahsiswa juga meminta agar pemerintah menghentikan perluasan perumahan Biting, yang telah merusak beberpa struktur benteng kota Raja Lamajang. "Pemerintah harus menghentikan perluasan perumahan Biting, yang dilakukan pengembang plat merah," Teriak orator aksi. Yuli Purwanto, Ketua Komisariat PMII STKP PGRI Lumajang, yang ikut dalam aksi menyatakan, bahwa aksi yang dilakukan untuk menggugah kepadulian semua elemen, kepada situs peninggalan yang ada di Lumajang. Dismaping itu, Mahasiswa juga meminta pemerintah untuk mencari beberapa benda peninggalan Lumajang, yang dulu pernah ada, namun kali ini tidak lagi diketahui keberadaannya. "Kita juga menuntut pemerintah agar mencari beneda-benda bersejarah yang dulu dititipkan di dinas pendidikan dan kebudayaan yang hingga kini sudah raib tidak diketahui tempatnya," Ujarnya. Mahasiswa tidak ingin pencurian benda-benda bersejarah yang terjadi pada sejumlah Musium, nantinya juga akan menimpa peninggalan Lumajang. Sehingga, sebelum musium Lumajang berdiri, pemerintah harus mencari benda-benda yang dulu dititipkan di dinas P&K. "Kita tidak ingin benda-benda peningglan Lumajang hilang dicuri oleh oknum orang dalam sendiri," Pungkasnya. Perwakilan mahasiswa kemudian menyerahkan surat kepada DPRD. Namun, mahasiswa harus kecewa karana seluruh anggota DPRD Lumajang sedang tidak berada ditempat, namun berada di Jogja melakukan kunjungan kerja.(Ydred)

Apes, Warga Desa Tegal Randu, Klakah, Tewas Disambar Kereta Api

Lumajang(lumjangsatu.com)- Kecelakaan tragis menimpa Wito (50) warga Desa Tegal Randu, Kecamatan Klakah. Pasalnya, korban tewas disambar kereta Api Surabaya Banyuwangi, di jembatan rel kereta api desa Ranu Pakis, Rabu (1809/2013) sekitar jam 8 malam. Kejadian tersebut bermula saat korban pulang tahlil dan melintas diatas jembatan rel kereta. Namun apes, saat diatas rel ada kereta api melintas dari arah barat ketimur. Tak pelak tubuh korban langsung disambar kereta api yang melaju kencang, sehingga korban terhempas ke sungai, sealm 10 meter. Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung melakukan evakuasi jenazah korban. "Kita langsung datang kelokasi setelah mendengar laporan dari warga," Ujar AKP Sutopo, Kapolsek Klakah. Diduga, penyebab kecelakaan karena korban kurang berhati-hati dan waspada saat melintas diatas rel kereta api. Guna kepentingan pemeriksaan, jasad korban dibawa ke RS Hariyoto untuk dilakukan outopsi.(Yd/red)

Said Agil Katua PB NU : Almarhum Ali Mudhori Sudah Seperti Adik dan Saudaranya

Lumajang(lumjangsatu.com)- Ribuan orang hadir dan memberi do'a kapada almarhum H. ALi Mudhori, pada acara do'a bersama 40 hari ALi Mudhori, dirumahnya jln Pisang Agung, Rabu (18/09/2013). Sejumlah tokoh ulama juga hadir, seperti KH Husni Zuhri, KH Hidir Fasa, KH Muhlis Syarif dan KH. Imron Anis. Tak hanya itu, KH. Said Agil Siradj, ketua umum PB NU juga hadir dalam kegiatan 40 hari ALi Mudhori. Bahkan, Said Agil Siraj juga memberikan tausyiah kepada para hadirin yang datang. Menurutnya, almarhum ALi Mudhori. sudah bisa dibilang seperti adik dan saudara. ALi Mudhori semasa hidupnya sekitar tahun 1999-2000 sebelum menjadi DPR RI sering berada dirumahnya. Saat itu, almarhum sedang menempuh S 2 dan juga menjadi dosen diluar jawa. "Almarhum sudah seperti adik dan seperti saudara," Ujar Said Agil, mengenang Almarhum. Sosok almarhum kata Said, adalah sosok yang tak kenal menyerah, jika menginginkan sesuatu. Almarhum adalah orang yang tekun, ulet dan tak kenal pantang mundur untuk mencapai cita-citany." Beliyau adalah orang yang ulet dan tak kenal menyerah," Terangnya. Ia selalu berpesan kepada almarhum, agar menjadi orang harus tetap beriman dan bisa bermanfaat bagi orang lain. Sebab, jika tidak memiliki dua hal itu maka segala cita-cita yang dicapai tidak akan ada artinya.(Yd/red)

Ribuan Orang Hadiri Doa Besama 40 Hari Almarhum ALi Mudhori

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ribuan warga NU dan PKB membanjiri acara Do'a bersama 40 hari mendiang almarhum Ali Mudhori, dirumahnya jln Pisang agung, Rabu (18/09/2013). Meski sedikit diguyur gerimis, namun warga yang hadir tidak beranjak. Hj Masitah, Istri ALmarhum ALi Mudhori mengucapkan terima kasih kepada seluruh orang yang hadir dan ikuat mendo'akan mendinag suaminya. Atas nama keluarga, dirinya tidak bisa memberikan apa-apa kecuali ucapan terimakasih. "Kami atas nama keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas do'a yang diberikan kepada almarhum suaminya," Ujar Anggota DPR Ri itu. Sementara itu, jalannya do'a bersama juga dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, seperti KH Husni Zuhri, KH Hidir Fasa, KH Muhlis Syarif dan KH Imron Anis. Tak hanya itu, ketua PB NU KH Said Agil Siraj, juga hadir dalam kegiatan do'a bersama 40 hari almarhum ALi Mudhori.(Yd/red)

Tak Miliki Gudang Besar, Perahu Karet BPBD Lumajang Bolong Dimakan Tikus

Lumajang(lumajangsatu.com)- Karena tidak memiliki gudang yang memadai, banyak logistik kebencanaan yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang rusak. Seperti salah satu perahu karet bantuan dari BNPB yang bolong karena dimakan tikus. "Perahu karet bantuan dari BNPB, harganya kalau beli sekitar 40 juta-an," Ujar Rochani Kepala BPBD Lumajang. Ia menambahkan. karena banyaknya logistik yang dimiliki oleh BPBD sehingga gudang yang dimiliki tidak bisa menyimpan segala peralatan dengan baik. Bahkan, sejumlah peralatan juga ditempatkan digudang kantor sosial, namun masih tidak cukup. "BPBD memang harus memiliki gudang yang luas," Teragnya. Dengan memiliki gudang yang besar, seluruh peralatan kebencanaan, seperti perahu karet, tenda, mobil dan lainnya bisa ditaruh dengan baik. Sehingga, jika sewaktu-waktu dibutuhkan peralatan tidak dalam keadaan rusak. "Kalau perahu seharusnya digantung agar tidak rusak dimakan tikus," Tambahnya. Sebenarnya, dalam APBD 2013, BPBD sudah menganggarkan untuk pembuatan kantor. Namun, karena waktunya terlalu mepet dengan batas akhir penggunaan anggran 2013, sehingga rencana tersebut harus dipending hingga tahun 2014. Jika nantinya kantor dan gudang BPBD telah selesai, tentunya akan bisa menyimpan peralatan dengan baik. "Sebenarnya tahun ini kita anggarkan untuk pembuatan kantor baru," Pungkasnya.(Yd/red)

Jalan Penghubung Desa Kertowono dan Gucialit Rusak Parah

Lumajang(lumajangsatu.com)- Akses jalan satu-satunya yang menghubungkan desa Kertowono dan desa Gucialit Kecamatan Gucialit rusak parah. Terlebih lagi, jika turun hujan maka kendaraan roda dan roda empat sulit untuk melintas. bahkan, tak sedikit pengguna sepeda motor terjatuh, karena nekat melintas. "Jalannya rusak, aspalnya sudah mengelupas dan yang kelahatan hanya kerikilnya saja," Ujar Mia, Salah satu warga kertowono, Rabu (18/09/2013). Menurutnya, kondisi jalan yang menanjak dan menikung membuat pengendara harus eksta hati-hati. Sebab, jalan tersebut pas berada di bibir jurang dan tebing. "Jika tidak hati-hati bisa jatuh kejurang atau membentur tebing," Terangnya. Jalur tersbut juga jalan satu-satunya dan paling dekat yang menghubungkan Desa Kertowono dengan Kecamatan. Jika harus memutar, maka harus menempuh jarak sampai puluhan kilo meter. "Itu jalur satu-satunya ke Kecamatan Gucilait," Jelasnya. Ia berharap kepada pemrintah agar ada perhatian dan segera memperbaiki jalan tersebut. Sebab, sangat menyulitkan warga yang memiliki aktifitas di wilayah Kecamatan Gucialit," Pungkasnya.(Yd/red)

Ekskavasi Balar Jogja ke-12, Situs Biting Kota Raja Lamajang Masih Memprihatinkan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ekskavasi situs biting Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Jogja (Balar) bukan kali pertamanya. Namun, eskavasi situs biting 2013, adalah ekskavasi yang k-12. Sebalumnya Balar telah melakukan eskavasi bertahap mulai tahun 1982-1991, dengan 11 tahap. "Ini bukan ekskavasi pertama, namun sudah ke 12 kalinya," Ujar Masyhudi, Katua Tim Ekskavasi Situs Biting 2013. Dari ekskavasi pertama hingga saat ini sudah 30 tahun lebih. Namun, kepedulian dari elemen pemerintah nampaknya masih belum ada, atau belum dirasakan dampaknya. Sehingga kondisi Situs Biting sangat memprihatinkan dengan kerusakan disana-sini. "Ya harus ada kepedulian dari pemerintah daerah, BPCB Trowulan dan masyarakat sekitar," Terangnya. Setiap Ekskavasi yang dlakukan pastinya ada Output yang dihasilkan. Baik berupa laporan, maupun rekomendasi kepada sejumlah pihak, seperti pemerintah daerah dan BPCB Jatim. "Output dari Ekskavsi adalah dalam bentuk laporan dan rekomendasi kepada pemerintah daerah," Pungkasnya.(Yd/red)

Mahasiswa Sejarah Unej, Ikut Ekskavasi Situs Biting Kota Raja Lamajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Situs Biting yang berada di Dusun Biting, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, terus menarik minat mahasiswa luar Lumajang untuk datang. Beberapa Mahasiswa dari Jurusan Sejarah Unej, Jember yang tergabung dalam Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah (BKSM) datang saat kegiatan Ekskavasi situs biting dilakukan oleh Balai Arkelogi Jogja. "Meski cukup jauh dari Jember kita tetap peduli, dengan datang dan melihat langsung kondisi situs biting, kebetulan ada ekskavasi," Ungkap Mamik, Mahsiswa semester tujuh, Universitas Negeri Jember (Unej) Jurusan Sejarah, saat mengikuti kegitan Eskavasi, Rabu (18/09/2013). Sebelumnya, para mahasiswa dari Unej ini juga telah melakukan komunikasi dengan MPPM Timur. Rencannya, para mahasiswa Unej ini akan mengikuti kegiatan Ekskavasi Balar Jogja hingga selesai. Para mahasiswa juga melakukan dokumnetasi sejumlah titik disitus biting dan kegiatan Ekskavasi, untuk dijadikan bahan diskusi dan menarik minat dari mahasiswa lainnya untuk melihat situs biting. Mahsiswa juga akan membuat artikel dan Blog agar masyarakat lebih peduli dengan keberadaan situs-situs peninggalan. "Kita nantinya juga akan bergabung dengan warga yang peduli dengan situs-situs di Lumajang," Pungkasnya.(Yd/red)