Lumajang

Pemkab Lumajang

Ini Gambaran Wajah Baru Lesehan Stadion Semeru Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Lesehan Stadion Semeru (LSS) akan memiliki wajah baru setelah pembanguan tribun tmur selesai. Saat ini, pembangunan tribun menunggu pengecoran dan penyelesaian akhir.M. Sholeh Alfan, Kabid Keolahragaan Dinas Pemuda dan Olahraga kabupaten Lumajang menyatakan ada 24 ruko sesuai dengan jumlah pedagang LSS. Nantinya, ruko-ruko tersebut akan dilengkapi meteran PLN, kamar mandi dalam dan juga pintu rolling door.lesehan stadion semeru"Nanti ada kamar mandi dalam dan juga materan listrik sendiri mas. Kalau dulu meteran PLN-nya ada dua yakni utara dan selatan," jelas Sholeh, Kamis (18/10/2018).Setelah pindah ke tempat yang baru, para pedagang diharapkan bisa tertib dan mematuhi aturan yang diterapkan. LSS hanya untuk berjualan bukan untuk hunian keluarga."Nanti kita berharap para pedagang mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Ruko hanya untuk berjualan bukan untuk ditempati untuk tempat tinggal," terangnya.Untuk retribusinya, juga masih dalam pembahasan apakah masih sama seperti dulu atau ada peningkatan. "Kalau dulu kan semi permanen, tapi kalau sekarang sudah permanen dan fasilitasnya lengkap," pungkasnya.(Yd/red)

Pemkab Lumajang

Setelah Vision Vista, Giliran Karaoke Enjoy dan Lamoza Ditutup Pemkab Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Bupati Lumajang Thoriqul Haq, M.ML tak setengah-setengah dalam memberantas tempat karaoke. Setelah mencabut ijin Vision Vista, kini giliran Caffe Enjoy di jalan Juanda dan Karaoke Lamoza di JLT juga ditutup."Saya sudah menerima laporan dari pak Basuni Kasatpol PP, bahwa Enjoy dan Lamoza sudah kita tutup dan diminta tidak melakukan aktifitas," ujar Thoriq, Kamis (18/10/2018).lamozaSementara itu, Basuni Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Lumajang menyatakan sekitar jam 15.55 wib Satpol PP mendatangi Caffe Enjoy dan Lamoza. Satpol PP melakukan pengecekan ijin operasional dari dua karaoke tersebut.

Seniman Lumajang

Cak Sukri, Pelawak Legendaris Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Di era tahun 80 sampai 90-an Ludruk Bangun Tresno sangat terkenal bagi warga Lumajang. Lawakan kocak selalu ditunggu oleh para penonton setiap kali Ludruk Bangun Tresno tampil.Cak Sukri adalah satu legendaris pelawak terkenal asli Lumajang yang masih bertahan ditengah gempuran hiburan modern. Pria 51 tahun itu, memiliki nama lengkap Sukriadi warga Sukosari Kecamatan Kunir.Hingga kini, suami dari Ngatemi itu masih tetap mentas meskipun tidak lengkap satu grup, hanya kadang bersama satu teman atau dua teman dan elektone. Dirinya ingin terus menghidupkan lawak kocak Lumajang, yakni lawakan cerdas, tanpa jorok dan SARA.cak sukri"Alhamdulillah, masih ada saja tanggapan mas. Saya ingin ada anak muda yang pandai dan ingin belajar melawak, saya siap untuk mengajarinya," jelas bapak dari Subekti Nur Efendy dan Rika Alfandi itu saat berbincang dengan lumajangsatu.com, Rabu (17/08/2018).Cak Sukri memulai karir menjadi seniman sekitar tahun 1981 dengan menjadi seniman Jharan Kencak di Kalipepe. Semua pekerjaan dilakoni, mulai menjadi penabuh gendang, meniup seruling dan bernyanyi dilakoni hingga sampai tahun 1994.Dirinya mulai terkenal setelah menang juara satu lomba lawak se-Jawa Timur tahun 1994 dan juga bertemu dengan pelawak kondang Cak Kirun. Saat itulah, dirinya langsung direkrut banyak grup ludruk yang masih banyak sekali di Lumajang dan Jember."Sejak tahun 1994 saya direkrut dan bergabung dengan Ludruk Bangun Tresno Bondoyudo Kecamatan Sukodono," paparnya.Cak Sukri biasanya tampil dengan tim, diantaranya Cak Siyo, Cak Meler dan Cak Giyat yang semuanya sudah meninggal dunia. "Kala itu saya pernah satu tim dibayar 75 ribu rupiah. Sudah sangat senang sekali," ucapnya.Menjadi seorang pelawak tidak harus sekolah tinggi, namun harus terus belajar mengikuti perkembangan jaman. Harus sering baca koran, melihat TV, mendengarkan radio, agar lawakannya bisa nyambung dengan penonton sesuai dengan taraf ekonomi dan pendidikan penonton."Menjadi pelawak harus memiliki wawasan luas agar lawakannya tidak garing. Kalau kita melawak untuk pelajar dan mahasiswa harus tahu dunia mereka," tambahnya.Dirinya berharap kepada pemerintah bisa memperhatikan dan memberdayakan para seniman lokal. Jika ada kegiatan pemerintahan, bisa memanggil seniman lokal dan tidak perlu mendatangkan seniman dari luar daerah."Saya berharap pemerintah bisa memperhatikan keberlangsungan para seniman dengan sering-sering memberikan job atau tanggapan. Tidak perlu mendatangkan dari luar daerah, karena di Lumajang banyak sekali seniman handal," pungkasnya.(Yd/red)

100 Hari Kerja Cagceg

Duh..!!! Absensi "Si Perlu" ASN Pemkab Lumajang Mudah Dibobol dan Dihack

Lumajang (lumajangsatu.com) - Uji coba presensi elektronik Siperlu  (Sistem Informasi Presensi Kabupaten Lumajang) bagi ASN di lingkup Pemkab Lumajang mulai diberlakukan awal Oktober 2028. Namun, berdasarkan monitoring dan evaluasi, ditemukan pelanggaran oleh ASN. Hal ini disampaikan Staf Ahli Bidang Pembangunan, Drs. Agus Triyono, M. Si., saat bertindak sebagai Inspekatur Upacara Rutin setiap tanggal 17, di halaman Pemkab. Lumajang, Rabu (17/10/18) pagi.