Lumajang

Jalur Maut, Pedagang Ikan Tewas Tabrakan di Tegal Bangsri

Lumajang (lumajangsatu.com) – Jalur tengkorak Ranuyoso-Klakah kembali memakan korban jiwa pengendara sepeda motor. Penjual ikan segar, bernama Sutomo, warga Sumberwuluah Kecamatan candipuro mengalami kecelakaan di jalan Desa Tegal Bangsri Kecamatan Ranuyoso.Karena luka yang sangat parah, korban meninggal dalkam perjalanan menuju rumah sakit dr. Haryoto Lumajang. Saat itu, korban mengendarai sepda motor Nopol N-6690-PY melaju dari arah utara keselatan. Tiba-tiba terjadi tabrakan dengan truck yang tidak dikenal, sehingga korban jatuh dan kendarana rusak parah.“Koran dari arah utara keselatan mas, bertabrakan dengan kendaraan truck tidak dikenal dari arah selatan. Saking kerasnya kendaraan dan ikan yang dibawa korban berhamburan di jalan,” ujar Ipda Samsul Hadi, Kanitlaka Satlantas Polres Lumajang, Senin (19/06/2017).AKP Ridho Tri Putranto SIK, Kasatantas Polres Lumajang terus menghimbau pengguna jalan selalu waspada. Mengingat, H-7 lebaran arus kedaraan di jalan sudah sangat padat. Ridho juga meminta pengguna jalan tertib dan menghormati pengguna jalan yang lain dan tidak menyerobot jalur berlawanan.“Kami selalu meminta kepada pengguna jalan untuk waspada, berhati-hati dan menghormati pengguna jalan yang lain. Agar kita bisa selamat sampai tujuan dan bisa merayakan lebaran bersama keluarga,” pungkasnya.(Yd/red)

Songsong Bonus Demografi 2045, Ayub Khan dan Dinas Kesehatan Sosialisasi Germas

Lumajang (lumajangsatu.com) - Dinas Kesehatan kabupaten Lumajang dan Pemprov Jatim menggelar sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Kegiatan tersebut juga menggadeng anggota DPR RI frkasi Demokrat Drs. Ayub Khan, M.Si, anggota DPR RI Komisi IX di Pendopo Kabupaten, Minggu (18/06/2017).Sakri Sab'atmaja SKM, M.Si Kasubdit Advokasi dan Kemitraan Dit. Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat menyatakan, saat ini pola penyakit mulai bergeser. Jika dulu, penyakit yang banyak merenggut korban jiwa adalah penyakit menular, namun saat ini penyakit tidak menular yang paling banyak."Dulu malaria, demam berdarah dan penyakit menular lainnya banyak merenggut nyawa, saat ini penyakit tidak menular seperti stroke dan kecelekaan menempati poisisi teratas penyebab kematian," ujar Sakri.Penyebab penyakit tidak menular tersebut karena pola hidup masyarakat yang tidak sehat. Oleh sebab itu, pemerintah menggalakkan program Germas dengan cara rutin periksakan kesehatan setiap 6 bulan sekali, aktif bergerak setiap hari dan makan sayur dan buah yang cukup."Penyakit tidak menular ini karena pola hidup masyarakat yang tidak sehat. Makanya pemerintah terus menggalakkan agar warga memulai hidup sehat dengan tiga hal. Rutin periksa, aktif bergerak dan konsumsi buah dan sayur," jelasnya.Sementara itu, Drs. Ayub Khan, M.Si, anggota DPR RI Komisi IX frakasi Demokrat menyatakan saat ini BPJS banyak menaggung hutang karena pasien yang berobat penderita penyakit dengan biaya mahal. Dengan program Germas, diharapkan warga Indonesia akan semakin sehat dan tidak memiliki resiko penyakit yang berbahaya dan membutuhkan biaya besar."Bonus demografi dan generasi emas 2045 benar-benar generasi yang sehat maka kita mulai lakukan sosialisai Germas. Meski kita daoat bonus demografi, jika generasinya penyakitan maka tidak akan produktif," pungkasnya.(Yd/red)

Usai Ambil Air, Seorang Kakek Dibantai Orang Tak Dikenal

Lumajang (lumajangsatu.com) - Aksi pembunuhan oleh orang tidak dikenal kembali terjadi di Lumajang. Ngatemi (70) warga Desa Dadapan Kecamatan Gucialit tewas dengan luka ditubuhnya.Korban langsung dipulangkan kerumah duka, usai dilakukan otopsi di RSUD dr. Haryoto. Korban tewas dibacok oleh pelaku  di jalan tak jauh dari rumahnya.Pembunuhan terjadi pada Jum'at malam (17/06) itu bermula saat korban mengambil air tak jauh dari darumahnya. Saat perjalanan pulang mendadak korban dihadang pelaku dan lansgung dibacoknya.  korban yang berteriak minta tolong itu mengundang warga berdatangan."Jam 11 malam dia mau ambil air di kran air untuk minum, setelah itu mungkin saat pulang sambil membawa air dianiaya oleh orang tak dikenal," ujar Hadi Kusum, Kepala Desa Dadapan, Sabtu (18/-6/2017).Korban yang masih hidup dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Karena luka cukup parah dibagian kepala dan lehernya akhirnya nyawa korban tak bisa tertolong."Sempat dirawat di rumah sakit, tapi tidak dapat tertolong karean luka di leher dan kepalanya cukup parah," jelasnya.informasi yang beredar, aksi pembantain tersebut diduga karena korban memiliki ilmu hitam. "Kesehariannya biasa orang tani mas, tapi kalau malam Jum'at dia sering ngobong (membakar) kemenyan, kayak seperti dukun itu,” pungkasnya.(Yd/red)

Tolak Full Day Scholl, Pelajar MTs-MA Wahid Hasyim Kunir Gelar Aksi Damai

Lumajang (lumajangsatu.com) - Penolakan terhadap kebijakan Mentri Pendidikan terkait penerapan lima hari sekolah terus terjadi. Puluhan siswa-siswii Madrasah Aliyah Wahid Hasyim berunjuk rasa di pertigaan jalan raya Kunir. Aksi dilakukan sebagai bentuk protes karena menolak rencana pemberlakuan full day school.Dengan mebawa berbagai macam  tulisan dari kertas karton, puluhan siswa-siswi MTs dan MA Wahid Hasyim Desa Sukosari melakukan aksi tolak full day school. Dalam orasinya, mereka mendesak presiden membatalkan rencana Kementrian Pendidikan memberlakukan sekolah lima hari, karena kebijakan itu bertentangan dengan kondisi lokal di Lumajang."Yang jelas tidak efektif karena kami sudah susah payah menjalankan program pemerintah yang sudah berlaku kemudian ditambah lagi full day school yang tentunya akan membuat pihak sekolah kami kesulitan. Kami menolak dengan pertimbangan baik dari anak-anak dan system di sekolah kami dan karena kondisi riil di lingkungan masyarakat," ujar Mabrur salah seorang guru. Banyak siswa membantu orang tuanya pada sore hari, selian itu siswa juga akan terancam setres dengan berlakukan sekolah sehari. Sebab sekolah belum siap secara infrastruktur maupun SDM-nya.Belum lagi, jika di hadapkan akan mematikan sekolah Diniyah dan lembaga pengajian al-quran. Karena ratusan sekolah Diniyah dan TPQ telah lebih dulu ada dari pada full day school tersebut, sehingga kebijakan ini akan mengancam keberdaan sekolah agama."Yang pertama masa bermain saya akan berkurang karena sekolah pulangnya jam 2 dan jika sekolah difullkan maka dari jam 2 sampai jam 5 saya gak akan bisa bermain. Sedangkan ekstra kurikuler pun kita juga terganggu karena ekstra kurikuler disekolah saya itu sore bukan pagi hari," ujar Diyah Putri salah seorang siswa.Setelah berorasi, puluhan siswa ini pun menggelar pagelaran musik islam dan memberikan takjil pada pengguna jalan.(Mad/yd/red)

Sambut HANI, Bagi-bagi Takjil Satgas Ganas SMAGA Kampanyekan Stop Narkoba

Lumajang (lumajangsatu.com) – Moment Bulan Suci Ramadhan tahun 2017 ini, dimanfaatkan oleh anggota dan pengurus Satuan Petugas Gerakan Anti Narkoba SMA Negeri 3 Lumajang (SATGAS GANAS) untuk melakukan aksi simpatik dalam rangka menyambut Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang jatuh pada tanggal 26 Juni mendatang.

Tabungan Sembako, Solusi Atasi Harga Sembako Mahal Saat Hari Raya

Lumajang (lumajangsatu.com) - Mengantisipasi naiknya harga sembako saat hari Raya idul Fitri, Warga telah mempersiapkan kebutuhan lebaran salah satunya yakni Kebutuhan pokok dengan Menabung di Toko "Tabungan Sembako". Jelang hari raya, tabungan sembako tersebut cair kepada para pesertanya.Tampak di salah satu warung tetangga yang ada di Tukum Kidul, banyak ibu-ibu yang sibuk mengambil bahan pokok yang dipersiapkan untuk lebaran. Rupanya kue dan minuman lebaran ini memang dipersiapkan untuk disuguhkan saat hari Raya idul Fitri. Saat di temui tim lumajangsatu ibu Rumah tangga ini mengaku jika mendekati lebaran, maka jatuhnya harga semakin mahal.  "hitung-hitung juga membantu meringankan ekonomi suami, jadi kami sebagai ibu rumah tangga menabung jauh-jauh hari untuk mempersiapkan hari Raya idul fitri, sehingga kita berharap bisa fokus ibadah dalam Bulan yang lebih baik dari seribu Bulan dan tidak bingung memikirkan kebutuhan hari Raya." ujar Nurul salah seorang peserta tabungan sembako, Jum'at (16/06/2017) Akhirnya uang yang ditabung dalam setahun sudah cair terlihat kebahagiaan dari rona wajah ibu rumah tangga warga Tukum Kidul saat berbondong-bondong mengambil tabungan sembako tersebut. "Kebanyakan ibu-ibu wilayah sini menabung 500/per-hari dan mendapatkan 5 kardus macam minuman, untuk kue nya mendapat 4 jenis kue per-1 kg (kacang telur, mari rasa duren, wafer, dan benguk) itu yang banyak diminati warga sini. Meskipun banyak juga macam-macam tabungan sembako," pungkasnya.(In/yd/red)

Tolak Full Day School, FKDT Lumajang Minta Menteri Pendidikan Dipecat

Lumajang (lumajangsatu.com) – Kebijakan full day scholl 5 hari sekolah terus mendpatkan penolakan. Dewan Pengurus Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Lumajang dengan tegas menolak kebijakan yang dilakukan Menteri Pendidikan. FKDT juga membuat surat terbuka kepada Presiden dan Menteri Pendidikan.