Politik

Warga Lumajang Doakan Bupati Agar Segera Sembuh

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kabar Sakitnya bupati Lumajang Sjahrazad Masdar MA, mulai mendapatkan simpatik dari masyarakat Lumajang. Sejumlah masyarakat ikut medo'akan bupati bisa lekas sembuh dan bisa kembali melayani masyarakat Lumajang dengan maksimal. "Kita mendo'akan pak bupati agar segera sembuh, sehingga segera bisa melayani masyarakat dengan maksimal," ujar Partono warga Kedungjajang saat masuk di acara radio swasta, Selasa (05/08/2014). Partono mulai mengetahui secara jelas kabar bupati yang terganggu kesehatannya dari pemberitaan media melalui Kabag Humas Pemkab Edy Khuzaini. Warga pun berharap bupati segera diberi kesembuhan sehingga roda Pemerintahan Lumajang bisa berjalan dengan lancar. "Kita berharap pak bupati segera sembuh, dan tugas melayani masyarakat Lumajang bisa segera dilakukan kembali oleh pak Masdar," terangnya., Hal senada juga disampaikan oleh Suhari, warga pasirian. Menurutnya, dirinya baru tahu bawa bupati Lumajang sakit setelah mendegarkan keterangan dari Humas Pemkab Lumajang melalui media. Selama ini, masyarakat hanya meduga-duga saja, tentang sering absennya bupati dalam berbagai kegiatan publik, seperti acara rapat Paripurna dan lainnya. "Kita berharap pak bupati kembali sembuh, sehingga segera bisa merealisasikan 9 programnya, saat kembali mencalonkan diri menjadi bupati Lumajang untuk kedua kalinya," paparnya.(Yd/red)

Akhir Agustus 2014, Anggota DPRD Lumajang Terpilih Dilantik

Lumajang(lumajangsatu.com)- Bulan Agustus 2014 merupakan bulan terakhir bagi anggota DPRD Lumajang periode 2009-2014 untuk mengabdi sebagai wakil rakyat di gedung dewan. Pasalnya, sekitar akhir bulan Agustus 2014 anggota DPRD terpilih masa bakti 2014-2019 akan segera dilantik. "Kita belum dapat surat resminya, tapi diperkirakan pelantikan anggota DPRD terpilih akan dilakukan akhir Agustus 2014," ujar Siti Mudawiyah ketua Komisioner KPU Lumajang, Senin (04/08/2014). Sesuai dengan tahapan yang telah ada, proses penetapan dan pengambilan sumpah anggota DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPR RI dan DPD akan dilakukan antara Juni-Oktober. Seluruh kesiapan berkas untuk DPRD terpilih Lumajang sudah selesai dan telah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Lumajang. "Seluruh berkas-berkas anggota DPRD terpilih sudah selesai dan tinggal menunggu pelantikan saja," paparnya. Lebih lanjut ia menjelaskan, sejauh ini nama-nama anggota DPRD terpilih tidak ada perubahan sesuai dengan penetapan hasil pemilihan pemilu legislatif 9 april 2014. Jika ada pengaduan tentang persoalan hukum yang bisa membatalkan anggota DPRD terpilih dilantik, KPU Lumajang tentunya akan menindaklanjutinya. "Sejauh ini nama-nama yang akan dilantik masih tetap sama sesuai dengan penetapan hasil pileg dan juga telah disetujui oleh KPU Provinsi Jawa Timur," pungkasnya.(Yd/red)

Bupati Lumajang Sakit, Acara Publik Diborong Wakil Bupati

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pertanyaan masyarakat karena beberapa bulan terakhir Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar MA jarang tampil dalam kegiatan publik dan sering diwakilkan kepada wakil bupati As'at malik terjawab sudah. Edy Khuzaini kabag Humas pemkab Lumajang menyatakan bahwa kesehatan bupati hingga kini masih terganggu. "Hingga kini kesehatan pak bupati masih tenganggu, sehingga kegiatan publik yang menyita energi dan melelahkan lebih banyak diwakilkan kepada pak wakil bupati," ujar Edy saat acara halal bihalal pegawai pemkab Lumajang, Senin (04/08/2014). Saat halal bihalal yang digelar dengan PNS di lingkungan pemkab Lumajang juga diwakilkan kepada As'at malik. Edy menyebutkan, acara halal bihalal membutuhkan waktu berdiri minimal dua jam, karena harus bersalaman dengan para PNS. "Halal bihalal membutuhkan waktu untuk berdiri minimal dua jam, oleh sebab itu acara tersebut di wakilkan kepada pak wakil bupati," jelasnya. Setelah kesehatan bupati Lumajang kembali pulih, maka semua kegiatan publik di masyarakat akan kembali dilakukan oleh bupati. Edy meminta do'a semua masyarakat Lumajang agar kesehatan bupati kembali pulih. "Kami minta do'anya kepada semua warga Lumajang agar kesehatan bapak bupati kembali pulih," pungkasnya. Dari pantauan lumajangsatu.com, jarang munculnya bupati Masdar pada acara publik yang bertemu dengan masyarakat terlihat dalam beberpa bulan terakhir. Saat kegiatan rapat Paripurna DPRD dengan agenda LKPJ TA 2013 dan PAK APBD TA 2014, hanya di hadiri oleh wakil bupati saja. Demikian pula saat bulan Ramadhan, acara safari Ramadhan dan buka bersama yang tahun sebelumnya dihadiri langsung bupati Sjahhrazad Masdar dan wakil bupati As'at Malik, tahun ini tak semuanya bisa dihadiri bersama bupati dan wakil bupati.(Yd/red)

Relawan BPBD Lumajang Ikut Pantau Kelancaran Arus Mudik dan Balik

Lumajang(lumajangsatu.com)- Memasuki musim mudik dan balik pada hari raya idul fitri 1435 H, para relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di kumpulkan dan melakukan silaturrahim di kantor BPBD. Acara tersebut juga merupakan kegiatan rutin triwulan bagi para relawan. "Kegiatan ini adalah kegiatan rutin triwulan bagi para relawan dan juga untuk memberikan tugas saat hari raya," ujar Rochani Kepala BPBD Lumajang kepada lumajangsatu.com,  Kamis(24/07/2014). Saat musim mudik dan balik, para relawan juga diminta untuk memberikan informasi kondisi lalulintas, tempat wisata dan juga memantau jalur rawan bencana. Hal itu merupakan permintaan dari pihak kemanan agar relawan BPBD ikut dalam pengaman arus mudik dan balik. "Kita diminta untuk partisipasi mengirimkan para relawan untuk pengamanan arus mudik dan balik," tambahnya. Karena siftanya membantu pengamanan, BPBD tidak membukan posko sendiri, namun bergabung dengan aparat keamanan. Para relawan juga stanbay jika sewaktu dibutuhkan ketika ada bencana. "Kita akan bergabung dengan pengamanan arus mudik dan balik dan para relawan selalau stanbay mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana," pungkasnya.(Yd/red)

Jelang Penetapan Pemenang Capres, Wabup Lumajang Minta Semua Menahan Diri

Lumajang(luimajangsatu.com)- Wakil Bupati Lumajang As’at Malik meminta kepada simpatisan dan tim sukses dari pasangan calon presiden untuk menghormati keputusan dari lembaga yang berwenang. Himbauan tersebut disampaikan wakil bupati menjelang penetapan perolehan suara dari masing-masing capres tanggal 22 Juli 2014 oleh KPU. "Kami meminta kepada semua pihak untuk menghormati dan menunggu hasil penetapan perolehen suara Pilpres dari lembaga yang berwenang," ujar As'at kepada lumajangsatu.com, Senin (21/07/2014) di kantornya. Bagi para pihak yang capresnya kalah, wabup menyatakan hal itu bukan akhir dari segala-galanya. Sedangkan bagi calon yang diusuung menang, jangan sampai melakukan perayaan yang berlebihan atau keluar ucapan yang bisa menyinggung pihak yang lainnya. "Bagi yang kalah, ini bukan akhir segala-galanya, dan bagi yang menang jangan sampai melakukan perayaan yang berlebihan," paparnya. Wakil bupati juga meminta kepada para tim dan relawan capres yang menang untuk tidak melakukan konvoi dijalan. Jika ingin melakukan syukuran diharapkan dilakukan dengan cara yang tidak menimbulkan gesekan dengan pendukung capres yang kalah. "Kesepakatan Dari kedua kubu capres di pusat untuk tidak melakukan konvoi perlu kiranya untuk mendapatkan apresiasi yang positif, oleh sebab itu para relawan dibawah agar ikut melaksankan hasil kespekatan tersbut," himbau wabup. Jika merayakan kemenagan dengan membakar petasan, menurut wabup masih dianggap wajar karena juga bersamaan dengan bulan puasa. "Kalau menyalakan petasan saya kira masih wajar, karena bersamaan dengan bulan Ramadahan," pungkasnya.(Yd/red)

Tak Laksanakan Rekomendasi Panwaslu, KPU Lumajang Langgar Etik

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sesuai dengan Undang-Undang nomor 15 Tahun 2011 tentang penyelenggaran Pemilihan Umum bahwa reomendasi Panwaslu kepada KPU bersifat mengikat. Panwaslu bertugas memberikan rekomendasi dan langkah beriutnya ada di tangan KPU apakah dilaksanakan atau tidak.   "Sesuai dengan undang-undang nomor 15 tahun 2011 rekomendasi dari Panwaslu bersifat mengikat," ujar Al-Mas'udi Ketua Komisioner Panwaslu Lumajang, Sabtu (19/07/2014).   Pernyataan tersebut muncul dari Panwaslu Lumajang karena rekomendasi panwaslu untuk membukan kotak surat suara di empat kecamatan tidak dilakukan. Mas'udi juga menyebutkan tindak lanjut pelanggaran adalah maksimal tiga hari, namun rekomendasi sifatnya mengikat.   "Kalau tindak lanjut dari pelanggaran memang janga watunya tiga hari, namun rekomendasi panwaslu bersifat mengikat," paparnya.   Jika rekomendasi dari panwaslu tidak dilaksanakan oleh KPU, maka KPU melanggar etik sebagai penyelenggara pemilu. Namun yang akan menetapkan KPU melanggar etik atau tidak karena tidak melaksanakan rekom Panwaslu adalah Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).   "Kami hanya melaksanakan Undang- Undang, jika tidak dilakukan oleh KPU maka KPU melanggar etik," jelasnya.   Sebelumnya Yusuf Adi Pamungkas Komisioner KPU Lumajang Divisi Teknis dan Keuangan menyatakan, bahwa KPU telah mengundang seluruh saksi dari kedua pasangan capres untuk melakukan pembukaan kotak suara. Namun, hingga dua kali rencana pembukaan kotak gagal dilakukan.   "Tadi malam gagal dilakukan, dan kita tunggu hingga jam 3 sore (18/07) jika saksi dari pasangan nomor dua tidak datang maka kami tidak bisa melakukan pembukaan kotak. Jika hingga tiga hari tidak bisa dibuka, maka rekom panwaslu dianggap gugur," papar Yunus.   Sebelumnya, Panwaslu Lumajang merekomendasikan untuk membuka kotak suarat suara empat kecamatan, karena adanya dugaan perbedaan data pemilih yang menggunakan KTP dan pemilih pindah tempat.(Yd/red)

Panwaslu Lumajang Minta KPU Lumajang Buka Kotak

Lumajang(lumajangsatu.com)- Rekapitulasi hasil penghitungan pilpres yang digelar di Hall Lucky Hotel Prima Lumajang, Rabu (16/07/2014). diwarnai hujan opsi, akhirnya Panwaslu Lumajang minta KPU Lumajang untuk buka kotak kembali. Mashudi, ketua Panwaslu Lumajang, mengatakan, pihaknya akan mengambil sampling empat kecamatan di Lumajang, untuk dimintakan ke KPU Lumajang agar buka kotak. "Semua kejanggalan yang terjadi dari saksi dan peserta pleno sudah kami catat, dan kami akan minta KPU Lumajang untuk buka kotak di beberapa kecamatan dii Lumajang," ungkapnya pada sejumlah wartawan. Menurut informasi yang berhasil dihimpun lumajangsatu.com, tercatat beberapa kejanggalan dalam rekapitulasi hasil pilpres 09 Juli 2014 kemaren. pasalnya ada beberapa kecamatan yang pengguna hak pilihnya banyak menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP). "Iya itu akan menjadi salah datu catatan kami," tambahnya.   Dalam Rekapitulasi itu, Pasangan Capres/Cawapres nomor urut dua Joko Widodo - Jusuf Kalla menang telak dengan perolehan 319.840 atas pasangan Capres/Cawapres nomor urut satu Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dengan perolehan suara 256.576 suara di 21 kecamatan di Lumajang, selisih 63.264 suara. (Mad/red)

Lumajang Diguyur Hujan, 5 Titik di Jalur Piket Nol Kembali Longsor

Lumajang(lumajangsatu.com)- Jalur Lumajang-Malang melewati Kecamatan candipuro dan Pronojiwo, di Km 56 piket nol kembali terjadi longsor di 5 titik, sekitar pagi hari, Senin (14/07/2014). Hal itu terjadi karena hujan yang mengguyur wilayah Lumajang selama 2 hari. "Bulan juli sebenarnya masuk musim kemarau ya, namun saat ini hujan sehingga terjadi longsor di lima titik di jalur piket nol km 56," ujar Rochani kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. Longsor yang terjadi pada pagi hari itu, membuat arus lalulintas sedikit tersendat, karena material longsoran yang berupa lumpur dan pepohonan menimbun sebagian bahu jalan. BPBD, TNI dan para relawan langsung melakuakn pembersihan dengan manual, sehingga siang hari jalur tersebut kembali lancar. "Material longsoran menimbun bahu jalan sekitar 3 meter, dan kita lakukan pembersihan bersama TNI dan para relawan," paparnya. BPBD meminta kepada pengguna jalan yang melintas di jalur piket nol untuk terus meningkatan kewaspadaan. Sebab, jalur tersebut rawan dengan longsor terutama saat musim hujan, keran tanah tebing sangat labil. "Kita himbau pengendara tetap hati-hati, terutama saat turun hujan," pungkasnya.(Yd/red)

Meski Pilpres Usai, 29 Desa di Lumajang Tidak Bisa Gelar Pilkades Tahun 2014

Lumajang(lumajangsatu.com)- sebanyak 29 desa di Kabupaten Lumajang akan menggelar pilkdes pada tahun 2015, meskipun desa tersebut sudah habis masa jabatan kadesnya sejak tahun 2013 lalu. Pemkab Lumajang berdalih karena adanya surat edaran dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) yang melarang adanya pilkades pada tahun 2014. "Kita tetap berpedoman pada SE Kemendagri, bahwa tahun 2014 tidak ada pilkades," ujar Arif Sukamdi Kabag Pemerintahan desa (Pemdes) kabupaten Lumajang, Senin (14/07/2014). 29 desa yang akan menggelar pilkades pada tahun 2015, merupakan sisa desa yang tidak menggelar pilakdes tahun 2013 dan 2014. Meskipun DPRD Lumajang telah menganggarkan dana untuk pilkades tahun 2014, namun karena SE Kemendagri tentang larangan pilkades tahun 2014 sudah jelas, maka anggaran tersbeut tidak bisa diserap. "Karena SE tersebut sudah jelas melarang ada pilkades tahun 2014 karena bersamaan dengan Pileg dan Pilpres, maka anggaran pilkades pada APBD tahun 2014 tidak bisa diserap," terangnya. Dari beberapa rapat koordinasi yang dilakukan pemerintah dengan Kemendagri, bahwa larangan tersebut berlaku hingga akhir tahun 2014, meskipun pipres sudah selesai pada bulan juli. Sejumlah daerah yang menanyakan apakah bisa menggalar pilkades usai pilpres 2014, jawaban Kemendagri tetap sama, yakni pilkades harus digelar usai tahun 2014. "Dalam beberapa rakor, ada beberapa daerah yang menanyakan itu, jawabannya sama yakni tetap tidak bisa," pungkasnya. Sebelumnya, H. Akhmad, wakil ketua Komisi A DPRD Lumajang menyatakan bahwa DPRD telah menganggarkan pelansanaan pilkades untuk beberapa desa yang habis mesa jabatan kadesnya pada tahun 2013 dan 2014. DPRD juga akan mendesak pemerintah untuk segera menyiapkan pilkades karena pilpres sudah usai.(Yd/red)

Di Lumajang, Jokowi-JK Menang Telak di 16 Kecamatan Atas Prabowo-Hatta

Lumajang(lumajangsatu.com)- Hasil penghitungan sementara di Lumajang menempatkan pasangan nomor urut 2 Jokowi-JK unggul atas pasangan nomor urur 1 Prabowo-Hatta, Rabu (09/07/2014). Dari 21 Kecamatan di Lumajang, pasangan Jokowi-JK berhasil unggul di 16 Kecamatan dan pasangan Prabowo-Hatta hanya unggul di 5 kecamatan. Pasangan Prabowo-Hatta menang telak di dapil 5 Lumajang, meliputi Ranuyoso, Randuagung, Klakah dan Kedungjajang. Disamping 4 kecamatan tersebut, pasangan nomor 1 juga menang di kecamatan Gucialit yang masuk dapil 4 Lumajang. Sedangkan sisanya, pasangan Jokowi-JK berjaya dengan kemenangan yang mutlak. Di kecamatan yang menang, Prabowo-Hatta hanya menang telak di Randungung sekitar 13 ribu, Klakah sekitar 5 ribu, Ranuyoso sekitar 5 ribu sedangkan di Gucialit dan kedungjajang Prabowo-Hatta hanya menang tipis dari pasangan nomor 2. Sedangkan pasangan Jokowi-JK berhasil menang telak di kecamatan Tempursari, Tempeh, Pasirian, Pasrujambe, Candipuro, Kunir antara 5-13 ribu suara. Dari data yang masuk ke penghitungan cepat yang dimiliki oleh tim internal Prabowo-Hatta, Jokowi-JK memperoleh suara sekitar 54,94 persen dan Prabowo-Hatta memperoleh sekitar 44,41 persen. Selisih perolehan suara antara Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK sekitar 62 ribu suara.(Yd/red)