psil

Desember, PSSI Gelar Piala KONI Sepak Bola U-20 Antar Kecamatan

Lumajang(lumajangsatu.com) - Asosiasi PSSI Lumajang di awal bulan Desemebr mengelar Kompetisi U-20 antar kecamatan untuk Piala KONI di Stadion Pasirian. Namun, sayang ada 2 kecamatan yang diprediksi tidak ikut serta dikarenakan tidak memiliki pemain bola yakni Ranuyoso dan Kedungjajang. Sekretaris PSSI Lumajang, Rafi mengatakan, hingga saat ini hanya 2 kecamatan yang belum mengkonfirmasi untuk mengikuti piala KONI antar kecamatan Usia 20. Dari keterangan sejumlah pelaku bola di Lumajang dikarenakan kedua kecamatan yakni Ranuyoso dan Kedungjajang, tidak ada pemain dan lapangan yang layak untuk sepak bola. "Kita tunggu kabar lebih lanjut, karena jum;at ada techical metting dan pengecekan pemain," paparnya. Sementara, Ketua PSSI Lumajang, Ngateman mengatakan, pihaknya mengelar piala KONI antar kecamatan dalam mendukung organisasi olah raga membentuk KONI di 21 Kecamatan. Selain itu, sebagai persiapan menghadapi Pra PORPROV di Banyuwangi. "Ini sebagai dalam pembinaan pemain muda untuk PORPROV," ujar anggota Satintelkam Polres Lumajang itu. Piala Kecamatan untuk sepak bola menjadi daya tarik sendiri. Hal ini untuk menunjukan kemampuan bermain bola dan bisa memperkuat Lumajang di PORPROV di Banyuwangi.(ls/red)

Ketua KONI Mundur Secara Lisan, Posisi Plt Diperebutkan 3 Wakil

Lumajang(lumajangsatu.com) - Kabar mundurnya, Ketua KONI Lumajang, Budi Santoso secara lisan yang disampaikan saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi D DPRD Lumajang. Ternyata, kasak-kusuk siapa penganti Pelaksana Tugas (Plt) sesuai dengan AD/ART KONI diperebutkan 3 orang wakil ketua, yakni, Towil Ridhoi, Edi Sujarwo dan Pujo. Mengenai kabar mundurnya ketua KONI yang double jabatan sebagai ketua PMI (Palang Merah Indonesia) serta pengurus Partai Demokrat. KONI Lumajang segera melakukan rapat untuk membahas mundurnya Budi Santoso. "Minggu-minggu ini, kita segera melakukan rapat pengurus," ujar Sekretaris KONI Lumajang, Budi Satria Andhika kepada wartawan beberapa waktu lalu. Pergantian ketua KONI sangat berpengaruhi untuk dunia olah raga Lumajang dalam hal pembinaan dan prestasi. Apalagi, dalam waktu dekat, Lumajang harus mengikuti PORPROV di Banyuwangi. "Mengenai mundurnya pak budi, secara lisan iya, tapi secara tertulis masih belum. Jadi Pak Budi masih ketua KONI," ungkap sekretaris ganteng itu. (ls/red)

Rumput Stadion Semeru Lumajang Segera Diganti Total

Lumajang(lumajangsatu.com)- Rumput Stadion Semeru Lumajang yang sudah mengering akan segera di perbaiki. Pasalnya, melalui anggaran tahun 2014, kantor pemuda dan olah raga (Kanpora) Lumajang menganggarkan 900 juta untuk mengganti seluruh rumput lapangan. "Tahun anggaran 2014 kita ajukan perbaikan rumput stadion semeru sekitar 900 juta," ujar Agus Triono Kanpora Lumajang kepada lumajangsatu.com, Jum'at (12/09/2014). Saat ini kata Agus, proses perbaikan rumput lapangan masih dalam tahap lelang. Diharapkan, pada akhir bulan September sudah diketahui pemenang lelang. "Kita berharap akhir bulan September bisa selesai lelangnya, dan pertengahan Oktober sudah rampung perbaikannya, sehingga di bulan ke tiga 2015 lapangan sudah bisa digunakan pertandingan," paparnya. Ia meminta kepada para penggiat bola dan masyarakat Lumajang untuk ikut mengawasi proses perbaikan lapangan stadion. Kanpora juga meminta kepada pemenang lelang nantinya akan melakukan perbaikan lapangan sesuai dengan kontrak yang telah ditanda tangani. "Kita minta seluruh penggiat bola untuk ikut mengawasi dan kepada pemenang lelang nantinya bisa memperbaiki sesuai dengan kontrak yang ada," pungkasnya.(Yd/red)

PSIL Junior Lumat Persewangi Banyuwangi 3-2

Lumajang(lumajangsatu.com) - Skuad PSIL Junior U-17 berhasil melibas Persewangi,di Stadion Dipenogoro, Minggu (31/8). Skud kebanggaan The Bles Mania itu menang tipis dengan skor3-2. Laksar Wirabhumi julukan PSIL Junior mampu menaklukan Laskar Blambangan dengan gol-gol diciptakan oleh Rosikin, Joni dan Yudi. Pada pertandingan babak pertama PSIL Junior dibobol terlbih dulu oleh Persewangi dimenit 7 melalui sepakan kaki Dwi Nurcahyono. Kalah 1-0  anak asuh H. Atim, sang pelatih PSIL meningkatkan tensi serangannya. Akhirnya, PSIL mampu membalikkan keadaan dan mampu menyarangkan dua gol yang di ciptakan Rosikin menita 30 dan Joni Pranata menit 41. Hingga peluit dibunyikan skor 2-1 untuk PSIL di babak pertama berkahir. Menginjak babak kedua, keunggulan fisik dan kengototan gaya permainan anak-anak Laskar Wirabhumi gawang Persewangi kebobolan oleh gol Yudi menit 68. Persewangi mampu menambah sebiji gol dari titik putih dimenit 83 akhir laga. Skor 3-2 Kemenangan PSIL tidak berubah hingga peluit panjang ditiup wasit. "Alhamdulillah kita menang, anak-anak memiliki fisiki prima dan kengototan permainman," ujar Atim.(Yd/red)

Batu Akik Bulu Macan Pernah Dipakai SBY, Perburuan Terus Meluas di Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Batu akik Bulu macan yang dikenakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kini sedang diburu oleh Masyarakat Dusun Karang Anyar Desa Dawuhan Wetan Kecamatan Rowokangkung. Nilai batu akik Bulu macan memiliki nilai Ekonomis sangat tinggi. Kabarnya, Batu akik bulu macan populer saat dikenakan oleh SBY saat menjadi Presiden. Dengan mengenakan batu akik batu macan akan memiliki aura pemimpin dan bisa melancarkan rejeki. "Batu akik bulu macan populer dikenakan SBY," ujar Suman, warga asal Surabaya saat meninjau lokasi penemuan batu Presiden itu. "Kalau batu akik pernah dipakai Presiden, jelas ada sesuatu yang bernilai yang dikandung dalam batu bulu macan," ungkap Sumadi, pria asal Jatiroto. Masyarakat mendugaa kedatangan presidenn SBY ke Lumajang ada kaitannya dengan batu akik bulu macan yang dipakai di jarinya. Bahkan, SBY menjadi Presiden dikarenakan faktor menggenakan batu akik yang ditemukan di Lumajang. (kln/red)

Laga Uji Coba, Skuad PSIL Junior Takluk Ditangan Persema Malang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Guna mengasah kemampuan sehingga akan memiliki pengalaman dalam bertanding tim PSIL Lumajang Junior melakukan lawatan uji coba dengan Malang. Laskar Wirabhumi muda bisa belajar dari Persema dan Persekoba Batu.  Pertandingan perdana melawan Persekoba, PSIL bermain imbang dengan skor kaca mata. Sedangkan melawan Persema Junior, anak-anak PSIL harus mengakui ketangguhan pemain Gajayana itu dengan kebobolan 6 gol tanpa balas. Menurut Mikko Agus Pribadi Assisten Manajer PSIL, pemainnya banyak belajar dalam kerjasama tim dan iklim kompetisi. Sehingga, kekalahan dengan Persema menjadi pelecut semangat tempur di kompetisi liga remaja yang akan digelar 30 Agustus mendatang. "Ya, ada pelajaran berharga kemarin," ungkap Miko kepada lumajangsatu.com, Jum'at (22/08/2014). Guna menghadapi kompetisi minggu depan, para pemain PSIL Junior diliburkan selama 3 hari usai melawat ke Malang dan akan berlatih kembali Sabtu besok (23/08). Para skuad PSIL juga harus kembali sekolah usai ijin tidak masuk 2 hari. "Evaluasi tim memang perlu dilakukan, sehingga PSIL Junior mampu berbicara di sepak bola jatim," paparnya.(Yd/red)

Lokalisasi Dolly Dirintis Orang Asal Lumajang ?

Lumajang(lumajangsatu.com) - Semua tulisan tentang lokalisasi Dolly menyebut Dolores Anusion Chavid atau yang lebih dikenal dengan panggilan Dolly adalah seorang mucikari.Bahkan, dialah yang disebut-sebut sebagai orang pertama sekaligus pelopor berdirinya pusat bisnis esek-esek di kawasan Kupang Gunung.Berita-berita media massa, jurnal penelitian, dan  buku-buku selama ini menulis bahwa Dolly-lah sosok yang paling bertanggungjawab atas perkembangan lokalisasi yang kabarnya terbesar se-Asia Tenggara itu.Sosok Dolly digambarkan sebagai wanita keturunan Belanda. Nama lengkapnya Dolly van der Mart.  Ia mucikari yang menyediakan perempuan-perempuan penghibur, utamanya untuk para pelaut asing yang singgah di Surabaya.Surya lalu melacak sosok Dolly melalui keluarga yang masih tersisa di Surabaya.Dolly memiliki dua adik yang lahir dari ayah berbeda. Ayah Dolly meninggal, lalu menikah lagi dan memiliki dua anak. Handoyo satu di antaranya.Dia tinggal di kampung padat penduduk di kawasan Jl Adityawarman, sekitar dua kilometer dari lokalisasi Dolly.Tidak banyak yang tahu jatidiri  Handoyo sebagai adik Dolly, tokoh yang terkenal itu.”Warga di kampung ini juga tidak tahu. Mungkin Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) juga tidak tahu saya adiknya Dolly,” ungkap Handoyo dilansir dari tribunnews.com.Nah, dari keluarga Dolly inilah, cerita versi lain tentang sosok Dolly  muncul.“Zus (kakak) Dolly bukan mucikari, apalagi PSK. Dia sama sekali bukan,” tutur HandoyoMenurut Handoyo, pelopor pendirian lokalisasi Dolly dan Jarak yang sebenarnya Tan N  Beng, perempuan keturunan Tionghoa asal Lumajang.Di dunia prostitusi, perempuan bertubuh ceking itu akrab disapa Mami Beng.Dolly sendiri, menurut Handoyo, hanyalah menyewakan rumah pada Mami BengJejak Dolly menjadi label prostitusi dimulai awal 1960-an. Ketika itu Dolly membeli tanah di kawasan Kupang Gunung. Ini lokasi yang kemudian dikenal dengan Gang Dolly.Handoyo sendiri  sempat membeli sebidang tanah tak jauh dari lokasi milik kakaknya.”Tetapi saya pikir kok situasi di sana tidak baik untuk keluarga dan anak-anak. Jadi saya tinggalkan saja. Tetapi, kakak saya tetap membangun rumah yang kemudian disewa Mami Beng.  "Nah, kamar-kamar di rumah itulah yang dipakai untuk kencan PSK,” ungkapnya.Sebelum membangun rumah di Kupang Gunung, Dolly dan Mami Beng  menjalin kerjasama serupa di kawasan Cemoro Sewu.Lokasinya sekitar Jalan Ronggowarsito atau makam Tionghoa Kembang Kuning.  Selain di daerah itu, ada pula lokalisasi di Jalan Banyuurip dekat Masjid Rahmad.Dua lokalisasi itu lantas digusur dan tidak lagi meninggalkan jejak.Begitu dua lokalisasi itu digusur, kawasan Kupang Gunung (Gang Dolly) menjadi ramai.Pengusaha lain kemudian ikut membuka dua wisma. Namun, PSK binaan Mami Beng yang paling dicari.(Tribunnews/red)

Polisi Bekuk Otak Berbagai Perampokan di Gucialit

Lumajang(lumajangsatu.com) - Polsek Gucialit berhasil membekuk gembong aksi perampokan di wilayah Hukumnya. Petugas berhasil membekuk Rohmad (32) asal Desa Karang Lo Kecamatan Kunir yang menjadi otak perampokan di Gucialit. Kanit Reskrim Polsek Gucialit, Aiptu Sunaryo mengatakan, pihaknya menangkap tersangka melalui penyelidikan cukup lama, karena maraknya aksi perampokan di Gucialit. Pelaku ditangkap saat hendak beraksi di wilayah Gucialit. "Dari pengakuan dia, ada 8 orang," paparnya. Polisi mengamankan pelaku dengan barang bukti sebilah clurit dan senpi rakitan untuk beraksi. Dia dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dan ancaman kurungan 5 tahun penjara.(ray/red)

Ratusan Pemain Bola Ikuti Seleksi PSIL Yunior Proyeksi Piala Soeratin

Lumajang(Lumajangsatu.com) -  PSIL U-17 untuk Piala Soeratin diminti pemian muda Lumajang untuk bergabung. Terbukti, seratus lebih pemain muda ikut seleksi PSIL Yunior di Stadion Semeru Lumajang, Jum'at(13/6). Pengamanatan Lumajangsatu.com, ratusan pemain tampak antusias saat diseleksi untuk bisa memperkuat klub sepak bola Kebangaan masyarakat Lumajang. Sejumlah pemain dari klub internal dan non internal bersaing untuk menjadi yang terpilih. Manajer PSIL, H. Thoriq yang datang langsung melihat seleksi pemian PSIL yunior mengaku sangat bangga dengan semangat anak muda Lumajang dalam bermain bola. Dirinya sangat berharap generasi baru sepak bola Lumajang kali ini bisa berprestasi. "Saya berharap anak muda PSIL ini, bisa bertarung dan bersaing di Piala Soeratin," terangnya. Sejumlah pelatih klub ikut hadir untuk melihat pemain bola masa depan. Tak jarang, mantan pemain Liga Remaja dan POPDA ikut bersaing untuk mengisi skuad PSIL U-17.(ray/red)

Berakhir Baku Hantam, Persebo Bondowoso Hajar Persid Jember 2-1

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia antara Persid Jember melawan Persebo Bondowoso di Stadion Semeru Lumajang di Warnai Batu Hantam, Kamis (12/06/2014). Pemain dan Official terlibat baku hantam, bahkan wasit harus mengeluarkan 4 kartu merah untuk pemain Persebo dan Persid Jember. Pada babak pertama permainan sudah terlihat akan berlangsung memanas karena pemain Persid tidak terima dengan hadiah penalti yang diberikan wasit kepada Persebo Bondowoso. Eksekusi sukses dilakukan Ali Usman dan kedudukan 1-0 untuk kemanangan Persebo. Memasuki babak kedua, Persid meningkatkan tensi permainannya dan akhirnya sukses untuk mengejar ketertinggalan dan kedudukan menjadi 1-1 melaui pemain asing Persid Elie Mbom. Namun, tensi permainan semakin memanas bahkan adu jotos antar pemain tidak dapat terhindarkan dan wasit mengeluarkan kiper Persebo dari lapangan. Kericuhan semakin parah dan wasit sempat menghentikan jalannya pertadingan karena kericuhan semakin meluas dan terpaksa aparat kepolisian harus turun ketengah lapangan untuk melarai perkelahian antar pemain dan official kedua tim. Menjelang akhir pertandingan, Ali Usman kembali berhasil membobol gawang Persid dan kemudian berujung pada ricuh karena kiper persid menganggap hakim garis tidak netral. Menurut kiper Persid seharusnya posisi pemain Persebo offside namun hakim garis tidak mengangkat berdera dan kedudukan 2-1 untuk kemenangan Persebo. Setelah pertadingan usai, kiper dan sejumlah pemain Persid Jember mengejar hakim garis yang dianggap tidak netral. Namun, karena polisi sudah siap megamankan, hakim garis urung jadi bulan-bulanan pemain Persid dan langsung diamankan masuk keruang ganti. "Woi-woi wasit bagsat, tidak netral," teriak supporter Persid yang menunggu dipintu keluar Stadion Semeru.(Yd/red)