Lumajang - Peran santri dalam sejarah bangsa Indonesia telah diakui sejak zaman perjuangan kemerdekaan hingga era modern saat ini. Sebagai kelompok yang memiliki pondasi kuat dalam ilmu agama, santri selalu tampil sebagai penjaga moralitas dan pelopor dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia. Namun, seiring perkembangan zaman yang ditandai oleh globalisasi, teknologi, dan perubahan sosial, peran santri juga mengalami transformasi yang signifikan. Tak lagi hanya di ranah keagamaan, kini santri memiliki potensi besar untuk berperan di berbagai sektor kehidupan seperti pendidikan, ekonomi, teknologi, dan politik.
santri
Usai Cuci Karpet, Santri Banyuputih Hanyut di Sungai Bondoyudo Lumajan
Lumajangsatu.com - Seorang santri terseret derasnya arus Sungai Bondoyudo, Rabu (1/3/2023) kemarin. Proses pencarian masih terus di lakukan oleh Tim dari Badan Penggulanggan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang beserta warga, Kamis (2/3/2023).
Santri Lumajang Juara Tahfidz Qur'an Tingkat Asean di Jakarta
Lumajang (lumajangsatu.com) - Santri asal Lumajang menorehkan nama harum ditingkat Asean. Hafidt Abdullah (18) warga Penanggal Kecamatan Candipuro, Santri Kyai Syarifuddin Desa Wonorejo Kecamatan Kedungjajang keluar sebagai juara dalam lomba Tahfidz Qur'an taggal 12 November 2018 di Ponpes Darunnajah Jakarta.Kedatangan Hafidt Abdullah langsung disambut bahagia oleh santri dan keluarga besar Ponpes Kyai Sayrifuddin. Bahkan, KH. Adnan Syarif LC juga menyambut kedatangan pemuda yang telah mengharumkan nama Lumajang itu meski hanya jura 3.Hafidt mulai menghafal al-qur'an sejak kelas 1 Sekolah Menengah Atas (SMA). Yang lebih istimewa lagi, Hafidt bisa menghafal al-qu'an hanya dengan jangka waktu 6 bulan saja."Alhamdulillah mas, saya bisa meraih juara tiga lomba menghafal al-qur'an di Jakarta," jelas Hafidt, Rabu (14/11/2018).Pihak pesantren merasa bangga dengan prestasi Hafidt karena telah mengharumkan nama pesantren. Motede menghafal Hafidt Abdullah juga terus dikembangkan di Ponpes Kyai Syarifuddin Wonorejo."Kami merasa bangga dengan prestasi ini, semoga akan diikuti oleh santri-santri yang lainnya," terang Kyai Adnan Syarif.(Yd/red)
Kapolres Lumajang AKBP Rachmad Iswan Nusi SIK Ajak Santri Ikut Perangi Hoax
Lumajang (lumajangsatu.com) - Hari Santri Nasional (HSN) 2018 mengusung tema "Bersama Santri Damailah Negeri. Kapolres Lumajang AKBP Rachmad Iswan Nusi SIK, mengajak santri jadi pelpor perdamaian dan kamtibmas di Lumajang.Jelang Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif, banyak sekali berita hoax dan berita yang tidak jelas sumbernya. Santri harus ikut ambil bagian dalam perang melawan hoax dan ujaran kebencian.hsn lumajangJika ada kabar atau berita tidak jelas sumbernya, maka dianjurkan melakukan klarifikasi atau tabayyun. "Santri harus ikut melakukan perang terhadap hoax dan ujaran kebencian. Utamakan tabayyun dan jangan mudah menyebar berita yang tidak jelas sumbernya," pintanya.Iswan Nusi menyebut banyak negara yang hancur akibat hoax dan ujaran kebencian. Perang antar saudara terjadi akibat banyaknya hoax dan ujaran kebencian yang tidak dilakukan klarifikasi."Banyak negera hancur karena hoax dan ujaran kebencian. Santri harus menjaga keutuhan NKRI dengan perang melawan hoax," pungkasnya.(Yd/red)
Cak Thoriq Akan Bentuk Badan Usaha Milik Pesantren Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq, M.ML akan membentuk badan usaha milik pesantren. Hal itu diharapkan akan jadi ujung tombak ekonomi santri dan pesantren.hsn thoriq"Kami bersama sudah merencanakan anggaran badan usaha milik pesantren yang akan fokus pada pemerataan ekonomi," ujar Thoriq usai upacara Hari Santri Nasional (HSN) 2018 di Alun-alun Lumajang, Senin (22/10/2018).hsn tumpengDengan adanya badan usaha milik pesantren diharapkan ekonomi di pesantren dan sekitarnya akan cepat tumbuh. Pesantren kedepan tidak hanya jadi pusat belajar ilmu agama, namun juga jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Lumajang."Kedepan pesantren tidak hanya jadi pusat mencari ilmu agama, namun juga jadi pusat pertumbuhan ekonomi di masyarakat," jelasnya.H. Agus Wicaksono S.Sos, Ketua DPRD Lumajang mengaku akan mendukung dan mengawal program-program pemerintah daerah untuk pesantren. "Kita akan mendukung dan ikut mengawasi program-program pemerintah daerah untuk pesantren," pungkas Ketua PDI Perjuangan itu.(Yd/red)
Upacara HSN di Lumajang, Cak Thoriq : Terima Kasih Pak Jokowi
Lumajang (lumajangsatu.com) - Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 22 Oktober 2018 dirayakan semarak di Lumajang. Puncak HSN 2018 digelar apel sarungan yang dipimpin langsung Thoriqu Haq, Bupati Lumajang."Setelah 22 Oktober ditetapkan sebagai HSN, maka kita memperingatinya dengan suka cita," ujar cak Thoriq, Senin (22/10/2018).HSN merupakan wujud harmoni pemerintah dan kalangan santri dan pesantren. Santri juga memiliki andil besar dalam sejarah perjuangan merebut dan mempertahnakan NKRI dari agresi militer Belanda yang ingin kembali merebut Indoesia.Tanggal 21-22 Oktober 1945 PBNU menggelar rapat konsul NU Jawa-Madura di Surabaya. Dalam rapat konsul itu akhirnya melahirkan resolusi jihad, bahwa berperang melawan penjajah adalah perang dilajan Allah.hsn lumajangHal itulah yang menjadi cikal bakal perjuangan rakyat Jawa Timur yang dikenal dengan hari pahlawan 10 November. "Tahun ini HSN mengambil tema "Bersama Santri Damailah Negeri," jelas Thoriq.Santri dan Pesantren harus menjadi ujung tombak dalam menebar perdamaian dan menjaga NKRI. "Pesantren dan santri harus jadi ujung tombak dalam menebarkan perdamaian dan menjaga NKRI. Terima kasih pak Jokowi, karena telah menetapkan 22 Oktober sebagai HSN," pungkasnya.Acara HSN di Lumajang juga digelar pameran prodak-prodak Lumajang di sekitar Alun-alun. Puluhan UMKM dan produk yang dihasilka oleh pesantren di pamerkan yang mendapatkan antusias bersar dari warga.(Yd/red)
Ponpes Miful Bakid Gelar Khitan Massal dan Santunan Anak Yatim
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto menggelar santunan anak yatim dan khitan massal. Bekerjasama dengan BASNAZ Lumajang, ada 24 anak yatim yang menerima santunan dan juga dikhitan bersama-sama.Abdul Hafidz, salah seorang para medis dari panitia khitan massal menyatakan, ada 9 para medis yang bersal dari alumni pesantren. Meski sudah berdomisili di luar daerah, para alumni tersebut menyempatkan diri untuk datang dan mengkhitan para anak yatim.khitan massal"Ada 9 alumni pesantren yang bekerja sebagai para medis dan pagi ini ikut menjadi bagian dalam khitan massal disamping dibantu oleh dua para medis diluar alumni pesntren," jelas Hafidz kepada lumajangsatu.com, Kamis (20/09/2018).
3 Hari Tenggelam, Santri Darul Mustofo Yosowilangun Ditemukan Meninggal
Lumajang (lumajangsatu.com) - Setelah 3 hari dilakukan pencarian, korban tenggelam di Sungai Bondoyudo blok Rowosungo Desa Yosowilangun Kidul akhirnya membuahkan hasil. Korban bernama Moh. Muhsin Hamim (15) warga Desa Wonorejo Kecamatan Kencong-Jember ditemukan sudah tidak bernyawa.Adiarto, Komandan TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan, mayat korban mengapung diusngai dekat tambak udang. Seorang karyawan tambak melihat mayat korban langsung melapor ke polsek Yosowilangun.evakuasi"Sekitar jam 06.40 wib TRC BPBD dibantu oleh warga langsung melakukan evakuasi pada mayat korban yang sudah tiga hari tenggelam," ujar Adiarto, Selasa (21/08/2018).Usai ditemukan, jenazah korban langsung dibawa pulang oleh keluarga untuk segera dimakamkan. Pihak kelurga yang diwakili Rizal Syaiful Akbar juga menolak untuk dilakukan otopsi karena sudah jelas mayat tersebut adalah Moh. Muhsin Hamim."Pihak kelurga menolak untuk dilakukan otopsi. Pihak keluarga langsung membawa pulang jenazah korban untuk segera dimakamkan," jelasnya.Sebelumnya, tanggal 19 Agustus, korban bersama dengan 3 rekannya yang sama-sama santri Pondok Darul Mustofa Rowosungo mandi di aliran sungai Bondoyudo. Korban saat berenang tidak kuat dan akhinya terserat arus deras sungai Bondoyudo, meskipun sempat ditolong oleh teman-temannya.(Ydred)
1 Santri Darul Mustofa Yosowilangun Tewas Tenggelam di Sungai Bondoyudo
Lumajang (lumajangsatu.com) - Akibat tidak kuat berenang, seorang santri pondok pesantren Darul Mustofa Rowosungo tenggelam dan hilang. Korban bernama Hamim (15) warga Gumuk Banji, Kencong-Jember tenggelam di sungai Bondoyudo blok Rowosungo Desa Yosowilangun Kidul Kecamatan Yosowilangun, Minggu (19/08/2018).Adiarto, komandan TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan korban bermain di sungai bersama 3 orang temannya. Awalnya, ke-4 santri tersebut menyebrang sungai menggunakan tali tambang penarik perahu. pencarian santri tenggelamSaat kembali, ke-4 santri berenang ditengah derasnya arus sungai Bondoyudo. Namun apes, Hamim tidak kuat berenang dan tenggelam meski sempat ditolong oleh teman-temannya. "Korban bernama Hamim ini berenang bersama dengan teman-temannya yakni Hikam, Fatah dan Thoib. Mereka berenang di sungai Bondoyudo dan Hamim terbawa arus dan belum bisa ditemukan," ujar Adiarto. Tim BPBD bersama Koramil, polisi dan warga ikut melakukan pencarian. Sejumlah perahu dikerahkan untuk menyisir sepanjang sungai Bondoyudo yang memiliki arus yang deras. "Kejadiannya sekitar jam 15.00 wib dan tim TRC BPBD datang ke lokasi sekitar jam 16.30 tiba dilokasi korban tenggalam dan terus melakukan pencarian," pungkasnya.(Yd/red)
NU Lumajang Galar Upacara Dalam Keberangaman di Situs Kandangan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Peringatan HUT RI ke-73 tahun, PC NU Lumajang dan MWC NU Senduro menggelar upacara di Situs Kandangan. Yang menarik, para santri NU berseragam sarung bersama dengan warga sekitar yang menggunakan pakaian adat.Fathur Rozi, Ketua Rois Syuriah MWC NU Senduro menyatakan bahwa kegaiatan upacara HUT RI disambut antusias oleh warga. Disamping untuk memperingati kemerdekaan, kegaiatan tersebut untuk menjaga keberagaman dan toleransi beragama yang selama ini masih terjaga baik.nu senduro"Ini adalah upacara dalam keberagaman. Kita sebagai warga NU upacara pakai sarung dan warga sekitar yang beragama Hindu menggunakan pakaian adat," ujar Rozi, Jum'at (17/08/2018).Imrom Al-Rosyid, panitia pelaksana kegaitan upacara HUT RI ke-73 tahun menyatakan, tak hanya upacara para kader NU juga melakukan bersih-bersih situs Kandangan. Harapannya, situs tersebut tetap bisa bertahan ditengah banyaknya vandalisme."Usai upacara kita melakukan bersih-bersih situs. Ini bagian upaya dari warga NU untuk tetap menjaga sejarah Lumajang dan Indonesia," terangnya.NU Lumajang juga melakukan penggalangan dana untuk warga Lombok yang terkena bencana gempa. Hasil penggalangan dana akan diberikan kepada PW NU Jatim untuk kemudian disalurkan ke Lombok.(Yd/red)