Lumajang (lumajangsatucom) - Bentrok antar pemuda dua Desa Bades VS Selok Awar-Awar dipicu karena minuman keras. Pada malam kejadian, para anak muda Bades menggelar pesta miras di pinggir jalan raya.
Selok Awar Awar
Kapolres Arsal Cek TKP Bentrok Antar Pemuda Selok Awar-Awar VS Bades
Lumajang (lumajangsatu.com) - AKBP DR. Arsal Sahban SIK, Kapolres Lumajang bersama Tim Cobra mendatangi lokasi bentrok antar pemuda. Bentok melibatkan dua kubu pemuda Desa Selok Awar-Awar dan Bades Kecamatan Pasirian dipinggir jalan raya Desa Bades.
Tawuran Pemuda Bades VS Selok Awar-Awar Nyawa Dimas Melayang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Dua kelompok pemuda terlibat bentrok di jalan raya Bades Kecamatan Pasirian. Akibatnya, Dimas Abdul Honi (16) warga Dusun Krajan Desa Bades harus meregang nyawa setelah sempat dirawat.
Kasus Carok Berebut Janda, Tatik Tak Pilih Mahfud dan Solihin
Lumajang (lumajangsatu.com) - Suhartatik, warga Lempeni Kecamatan Tempeh ikut dalam perjanjian damai Mahfud dan Solohin. Pasalnya, kedua lelaki itu terlibat carok karena cemburu dan berebut janda Suhartatik.Setelah dilakukan mediasi, Polres Lumajang menghentikan kasus carok tersebut. Kedua pelaku dan juga korban sama-sama saling mema'afkan dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
Kasus Carok Berebut Janda Lempeni Berakhir Damai
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kasus carok berdarah bermotif asmara di Desa Lempeni Kecamatan Tempeh berakhir damai. Polres Lumajang menghentikan kasus carok tersebut karena pertimbangan kemanusian kedua belah pihak.AKBP DR. Arsal Sahban SIK, Kapolres Lumajang menyatakan Rostoratif Justice diterapakan pada kasus carok berebut janda bernama Suhartatik. Mahfud warga Pasirian dan Solohin warga Selok Awar Awar sudah sama-sama saling mema'afkan dan berjanji tidak ada akan mengulangi perbuatannya lagi."Karena pertimbangan kemanusiaan, kita hentikan kasus carok ini dan mereka sudah berdamai," ujar Arsal, Selasa (05/03/2019).
Berebut Janda Lempeni Mahfud dan Solikin Terlibat Carok
Lumajang (lumajangsatu.com) - Mahfud warga Selok Awar-Awar dan Solikin alias Topeng warga Pasirian terlibat carok. Gara-garanya kedua lelaki itu saling berebut janda warga Lempeni, Jum'at malam (04/01).Karena sama-sama membawa senjata tajam jenis celurit duel tidak dapat dihindarkan. Carok terjadi dirumah sang janda, sehingga keduanya sama-sama terluka parah.
Baso Tok Selok Awar awar Diburu Pelanggan Hingga dari Luar Kota
Pasirian (lumajangsatu.com) - Di Lumajang sendiri sudah banyak kita temui macam-macam jenis bakso dengan toping yang bervariasi, mulai dari bakso iga, bakso raksasa , bakso mercon, hingga bakso balap. Namun masih jarang yang menyajikan bakso balungan. Balungan merupakan tulang sapi yang masih ada sedikit daging, biasanya diperoleh di bagian Iga sapi.
Dahsyatnya Cilok Mercon Nissa'Green Khas Selok Awar-awar
Pasirian (lumajangsatu.com) - Bicara soal cilok mercon nissa'green yang beralamatkan di Desa Selok Awar-awar Rt. 17 Rw.06 Dusun Krajan, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Merupakan cilok mercon yang berbeda dari pada yang lain, karena isi dalam cilok itu bukan hanya cabe tetapi perpaduan bumbu dan bumbu yang diracik khusus kuahnya. Sehingga rasanya membuat meledak jika dimakan.
Sejarah Desa Selok Awar Awar Lumajang
Pasirian (lumajangsatu.com) - Selok awar-awar adalah sebuah desa yang terletak dipinggiran disebelah selatan kota Lumajang dengan panorama yang indah dan terdapat pantai yang begitu eksotika.
Lezatnya Karangan Sampir Khas Pantai Selatan Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pantai Selatan Lumajang memiliki kekayaan bawah laut yang sangat melimpah. Disaping lobster dan ikan, ada juga jenis kerang yang biasa disebut dengan Karangan Sampir oleh warga yang berada di pesisir pantai di Kecamatan Pasirian.Karangan Sampir akan muncul saat musim kemarau panjang dan akan musnah (mati) saat turun hujan dan terjadi banjir. Karangan Sampir biasanya dimasak dijadikan kuah dan petis yang memiliki rasa yang khas dan tidak ditemukan di daerah lain kecuali di Lumajang.karangan-sampir"Saat ini Karangan Sampir belum musim mas. Masih kecil-kecil, jika tidak ada hujan mungkin dua bulan lagi sudah panen Karangan," ujar Hariyadi, salah seorang warga Selok Awar-awar, Selasa (28/08/2018).