senduro

Mayat Lumajang

Sehari, 2 Mayat Perempuan Tanpa Identitas Mengambang di Sungai Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Dalam sehari warga Lumajang digegerkan dengan penemuan dua mayat perempuan tanpa identitas. Mayat pertama ditemukan di sungai Menjangan Desa Wonocempoko Kecamatan Senduro dengan kondisi tanpa busana.Mayat kedua ditemukan juga tanpa identitas oleh warga di sungai Bondoyudo Kecamatan Rowokangkung. Polisi saat ini sedang mencari identitas kedua mayat perempuan tersebut untuk mengungkap kematian korban.

Kabupaten Lumajang

FKUB Lumajang Kutuk Keras Pengrusakan Patung Padmasari di Argosari

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pengrusakan patung Padmasari di Desa Argosari Kecamatan Senduo Kabupaten Lumajang banyak menuai kecaman. Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kabupaten mengutuk keras pengrusakan tersebut.H. M. Khoiri M.Pd.I, Ketua FKUB Lumajang menyatakan bahwa pengrusakan tersebut tidak ada kaitannya dengan SARA. Namun, pengrusakan tiga patung simbol umat Hindu untuk selalu mengingat sang maha pencipta dilakukan oleh tangan jahil."Yang dirusak bukan tempat ibadah ya, tapi Padmasari umat Hindu," ujar Khoiri kepada Lumajangsatu.com, Selasa (05/03/2019).FKUB memasrahkan kasus pengrusakan tersebut kepada aparat penegak hukum. FKUB meminta semua masyarakat tidak terprovokasi atau mengaitkan pengrusakan tersebut dengan penolakan agama."Kita di Lumajang sudah terbiasa hidup dalam perbedaan dan tidak pernah ada gesekan. Umat Hindu di Lumajang berdampingan baik dengan umat beragama yang lainnya," pungkasnya.Kecaman juga disampikan masyarakat Senduro dan meminta polisi mengusut pelaku pengrusakan. Sebab, pengrusakan tersebut dilakukan oleh orang tidak bertanggungjawab yang menginginkan terjadinya keonaran."Saya sangat mengutuk aksi pengrusakan tempat Sajen saudara-saudara umat Hindu jelas dilakukan oleh orang yang ingin menebar keonaran. Pemerintah dan aparat hukum harus segera memcari pelakunnya karena tugas negara adalah memberikan perlindungan bagi semua warga negara dalam menjalankan ibadah dan keyakinannya. Apalagi tindakan ini dilakukan menjelang Hari Raya Nyepi," pungkas Misbach Isnaifah, salah satu warga Senduro.(Yd/red)

Kabupaten Lumajang

Patung Padmasari Simbol Umat Hindu Argosari Dirusak Tangan Jahil

Lumajang (lumajangsatu.com) - Ketenangan kehidupan dan kerukunan umat beragama di Senduro Kabupaten Lumajang terganggu oleh ulah tangan jahil. Tiga buah simbol umat Hindu yakni patung Padmasari di Desa Argosari agar umat Hindu selalu mengingat sang pencipta dirusak.Polsek Senduro langsung mendatangi lokasi pengrusakan dan menemui sejumlah tokoh masyarakat. Polisi tidak ingin ada gesekan di masyarakat dan kejadian tersebut dibawa-bawa kepada persoalan SARA.AKBP DR. Arsal Sahban SIK, Kapolres Lumajang menyatakan kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan SARA. Sebab, selama ini kehidupan antar umat beragama di Lumajang sudah hidup rukun dan tidak ada persoalan."Secara tegas saya katakana tak ada keterkaitanya dengan unsur SARA. Saya sangat menghimbau kepada umat hindu untuk menahan diri dan tak terprovokasi atas kejadian ini karena memang hanya dilakukan oleh orang iseng saja. Selain itu meskipun agama Hindu adalah agama minoritas di Kecamatan Senduro, nyatanya tak pernah ada penolakan kegiatan peribadatan selama ini," Jelas Kapolres, Selasa (05/03/2019).Edy Sumianto S.Ag, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Lumajang menyatakan umat Hindu Lumajang akan bersabar dan tidak akan terprovokasi. Kejadian pengrusakan patung Padmasari sepenuhnya akan dipasrhkan kepada penegak hukum."Ini bukanlah sebuah penolakan terhadap kegiatan peribadatan umat Hindu. Saya yakin ini adalah orang iseng semata, kami tak pernah berkonflik dengan masyarakat Argosari selama ini. Kami juga sudah berkomunikasi langsung dengan Kepala Desa Argosari dan Kapolsek Senduro," pungkasnya.(Yd/red)

Ekonomi Lumajang

5 Tahun Perjuangan CU Gema Swadaya Jadi Koperasi Beraset Milyaran

Lumajang (lumajangsatu.com) - Tahun 2018 bagi KSP CU Gema Swadaya Jatim di Senduro Kabupaten Lumajang adalah tahun yang berkesan. Betapa tidak, pada tahun 2018 CU Gema Swadaya telah resmi berbadan hukum koperasi dan memiliki kantor sendiri.Misbah Isnaifah, Ketua Dewan Pengurus CU Gema Swadaya menyatakan, pada tahun 2012 CU Gema Swadaya berdiri. Selama 5 tahun, CU Gema Swadaya terus bertahan untuk menjaga sebuah gerakan ekonomi pedesaan yang mandiri.Bukan tanpa rintangan, namun hal itu dijadikan motivasi untuk terus bergerak, bergotong royong membangun kesejahteraan. Hingga pada akhirnya, CU Gema Swadaya memiliki kantor sendiri, total aset mencapi 4 miliyar lebih dan sudah berbadan hukum."Tahun 2018 adalah tahun yang istimewa, CU Gema Swadaya memiliki kator sendiri, berbadan hukum dan total aset sudah mencapai 4 miliyar lebih," ujar perempuan yang akrab disapa Isna itu, Minggu (24/02/2019).Anggota KSP CU Gema Swadaya juga terus bertambah dan tercatat 1.409 anggota dan 600 calon anggota baru. CU Gema Swadaya juga sudah menyebar di tiga Kabupaten, yakni Lumajang, Jembar dan Probolinggo."Alhamdulillah anggota kami terus bertambah, ada di beberapa Kabupaten namun yang paling banyak di Lumajang," jelasnya.Andi Median Yasnawi, Ketua Gerakan Masyarakat Pedesaan Lumajang (GAMAPALU) menyatakan, fokus CU Gema Swadaya adalah pendampingan masyarakat disektor keuangan. CU Gema Swadaya juga melakukan pendampingan produksi dan penguatan jaringan pasar."Kita sedang fokus membangun basis pasar antar anggota. Kita fokus usaha kopi dari hulu hingga hilir, kentang, beras dan usaha lainnya," terang Andi.Indah Amperawati, Wakil Bupati Lumajang yang meresmikan kantor KSP CU Gema Swadaya memberikan apresiasi yang besar. CU Gema Swadaya dianggap memberikan andil besar untuk pemerintah dalam menciptakan kemandirian ekonomi bagi rakyat Lumajang."Pola simpan pinjam di CU Gema Swadaya bukan untuk konsuntif tapi produktif dan diyakinkan bahwa uang itu untuk peningkatan pendapatan anggota," pungkas Bunda Indah.(Yd/red)

Ekonomi Lumajang

Pemerintah Akan Jadikan CU Gema Swadaya Pilot Projeck Koperasi di Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Ir. Hj. Indah Amperawati M.Si, Wakil Bupati Lumajang meresmikan kantor KSP CU Gema Swadaya Jatim di jalan Senduro. Usai meresmikan kantor, Bunda Indah langsung membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) di Pendopo Pura Mandara Giri Semeru Agung.Wakil Bupati menyatakan akan menjadikan KSP CU Gema Swadaya sebagai pilot projeck perkopreasian yang benar. Sejatinya, koperasi adalah dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota."Ini akan kita jadikan pilot projeck koperasi yang menagement pengelolaannya benar-benar menggunakan prinsip koperasi yang benar," ujar Indah Amperawati, Minggu (24/02/2019).Bunda Indah melihat masih banyak koperasi di Lumajang yang tidak sesuai dengan prinsip dasar koperasi. Ada koperasi yang dibiayai oleh perorangan dan melakukan perkeriditan untuk masyarakat."Ada koperasi dibiayai oleh perorangan dengan beralibi jadi koperasi dan memberikan perkeriditan," jelasnya.KSP CU Gema Swadaya memberikan pendidikan berkoperasi yang benar kepada anggotanya. Koperasi Gema Swadaya memiliki icon membangun SDM anggota, bergerak bersama, bergotong royong membangun kesejahteraan.Misbah Isnaifah, Ketua Dewan Pengurus KSP CU Gema Swadaya bertekat membangun relasi dari hulu hingga hilir. Dukungan pemerintah adalah pelecut semagat untuk terus bergerak maju dalam membangun kemandirian ekonomi kerakyatan."Mandiri itu penting dan dukungan pemerintah adalah penyemangat bagi kami untuk terus bergerak membangun kemandirian ekonomi," pungkasnya.(Yd/red)

Kriminal Lumajang

Mayat Kakek Ditutup Daun Pisang, Ini Yang Ditemukan Polisi

Lumajang (lumajangsatu.com) - Suharjo (70), warga Purworejo Kecamatan Senduro ditemukan meninggal di kebun Desa Karanganom Kecamatan Pasrujambe. Korban diduga kuat jadi korban pembunuhan karena ditemukan luka bekas pukulan benda tumpul.AKP Hasran SH,. M.Hum, Kasatreskrim Polres Lumajang menyatakan dilokasi penemuan mayat polisi sudah mengamankan potongan kayu yang diduga digunakan untuk memukul korban. Polisi juga menemukan uang sebesar 8 juta pada korban yang tewas ditutup dengan daun pisang.

Kriminal Lumajang

Dibunuh, Mayat Kakek di Senduro Ditutup Daun Pisang

Lumajang (lumajansattu.com) - Seorang kakek bernama Suharjo (70) warga Purworejo Kecamatan Senduro ditemukan tewas di kebun Desa Karanganom Kecamatan Pasrujambe. Korban diduga kuat jadi korban pembunuhan karena didapat luka bekas benda tumpul di dahi dan badannya.Imam Syafi'i, anak korban menyatakan ayahnya keluar rumah sekitar pagi. Korban kemudian ditemukan sudah meninggal sekitar jam 14.30 wib setelah dilakukan pencarian oleh keluarga.Saat ditemukan, kondisi korban terlentang dengan banyak luka dan ditutupi daun pisang. Di kaki korban juga ditemukan tali untuk mengikat korban. "Mayat bapak ditutup daun pisang mas," ujar Imam, Selasa (19/02/2019).Saat ini, mayat korban sudah sampai di RSUD Haryoto untuk dilakukan otopsi. Keluarga korban masih menunggu polisi yang akan melakukan otopsi, sebelum mayat korban dibawa pulang untuk dimakamkan. "Masih nunggu polisi mas," pungkasnya.(Yd/red)

Kebakaran Lumajang

Lupa Matikan Tungku Dapur Warga Senduro Hangus Terbakar

Lumajang (lumajangsatu.com) - Akibat lupa mematikan tungku, dapur milik Riyamah (68) di Dusun Sumber Mulyo Desa Senduro hangus. Beruntung, api segera bisa dipadamkan sehingga tidak menjalar kerumah lain dan tidak ada korban jiwa."Sekitar jam 10 pagi terjadi kebaran dapur di Dusun Sumber Mulyo Desa Senduro," ujar Adiarto Hendro, Komandan TRC BPBD Kabupaten Lumajang, Senin (11/02/2019).Awalnya, api diketahui oleh ketua RT dari kepulan asap dari dapur. Saksi kemudian memberi tahu korban yang masih didalam rumah dan juga meminta bantuan warga untuk melakukan pemadaman.Warga kemudian bergotong royong dibantu Polsek, Koramil dan Petugas Pemadam Kebakaran (PMK) melakukan pemadaman. Sekitar jam 12.10 wib api bisa dikendalikan dan tidak ada korban jiwa hanya dapur milik korban hangus terbakar."Alhamdulillah bisa dipadamkan dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran tersebut," pungkasnya.(Yd/red)

Bencana Lumajang

Longsor Tutup Akses Jalan Senduro-Ranupani Dekat Watu Tulis

Lumajang (lumajangsatu.com) - Cuaca ekstrim masih terus berlanjut di Kabupaten Lumajang. Senin malam (28/01) terjadi longsor di jalur Senduro-Ranupani tepatnnya di daerah krepelan sebelum watu tulis arah Senduro.Adiarto Hendro, Komandan TRC BPBD Kabupaten Lumajang menyatakan, kondisi longsoran menutup sebagian besar bahu jalan. Pengguna jalan diminta tidak melintas di lokasi tersebut, sebelum dilakukan pembersihan."Rencananya hari ini kita akan lakukan pembersihan material longsor," ujar Adiarto, Selasa (29/01/2019).Jalur Senduro-Ranupani saat musim penghujan memang sangat rawan dengan bencana, seperti longsor dan pohon tumbang. Beberapa waktu lalu, ada sekitar 8 pohon besar yang tumbang akibat angin kencang."Cuaca masih cukup ekstrim, kita minta warga yang akan lewat dijalur itu untuk selalu waspada karena rawan bencana," pungkasnya.(Yd/red)

Wisata Lumajang

B 29 Negeri di Atas Awan Diterjang Hujan Badai

Lumajang (lumajangsatu.com) - Cuaca ektrim mengakibatkan hujan badai di B 29 Desa Argosari Kecamatan Senduro. Bahkan, hingga siang angin masih bertiup kencang yang mengakibatkan sejumlah pohon tumbang.Ismaida, salah seorang warga Argosari menyatakan hujan badai terjadi pada Selasa malam (22/01). Pada Rabu siang (23/01/2019) angin masih bertipu kencang dan rumah-rumah warga yang beratapkan seng rusak."Tadi malam terjadi hujan badai mas, tapi siang ini sudah tidak lagi parah," jelas Ismaida.Untuk pohon tumbang berada di perkebunan warga. Namun, untuk jalan menuju puncak B 29 tidak ada pohon tumbang dan masih ada pengunjung yang datang meskipun tidak begitu banyak."Kalau pengunjung masih ada mas, meskipun tidak begitu banyak seperti biasanya," paparnya.Biasanya, angin kencang terjadi selama satu minggu setiap awal tahun. "Biasanya terjadi selama satu minggu mas selama bulan Februari," tuturnya.Adiarto Hendro, Komadan TRC BPBD Lumajang menghimbau agar wisatawan tidak berkunjung ke B 29 sebelum cuaca membaik. "Kita himbau agar pengunjung tidak ke B 29 dulu karena cuaca masih cukup ekstrim," pungkasnya.(Yd/red)