Lumajang (lumajangsatu.com) - Kapolres Lumajang, AKBP Arsal Sahban saat melakukan pengenalan wilayah hukumnya di bagian Barat yang dihuni masyarkat suku tengger. Dibuat kagum dengan budaya yang masih dilestarikan hingga kini.
senduro
Kapolres Arsal Sapa dan Kunjungi Satgas Keamanan Desa Argosari - Senduro
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kapolres lumajang, AKBP Arsal Sahban mengecek langsung kesiap-siagaan Satgas Keamanan Desa (SKD) yang berada di pucuk gunung di Desa argosari/Kecamatan Senduro. Karena melihat kesiap-siagaan anggota satgas diwilayah-wilayah terjauh bisa menjadi ukuran anggota satgas keamanan desa yang lain.
Antar Kotak Suara Ketua PPS Sarikemuning Pingsan di PPK Senduro
Lumajang (lumajangsatu.com) - Rivan Ade Mahendra, Ketua PPS Desa Sarikemuning Kecamatan Senduro pingsan saat mengantar kotak suara (19/04). Rivan pingsan dikarenakan terlalu capek dalam pelaksanaan Pemilu 2019 yang full selama 24 jam.
Akibat Abu Vulkanik Bromo Petani Kentang Argosari Terancam Gagal Penen
Lumajang (lumajangsatu.com) - Selama beberapa hari terkahir, hujan abu vulkanik Bromo sudah tidak dirasakan di Desa Argosari Kecamatan Senduro. Namun, dampak hujan abu vulkanik selama beberapa hari membuat tanaman kentang milik petani terancam gagal panen.
Yuk..! Ngopi Enjoy di Senduro Kawasan Lereng Gunung Semeru
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kecamatan Senduro di Kabupaten Lumajang mulai bergeliat secara ekonomi. Hal itu terlihat dengan semakin banyaknya warung-warung dan cafe yang ramai dengan anak muda yang duduk santai saat malam Minggu.
Longsor Sebelum Watu Tulis Tutup Akses Jalur Lumajang Ranupani
Lumajang (lumajangsatu.com) - Cuaca extrim dengan hujan lebat menimbulkan sejumlah longsor di Lumajang. Salah satunya longsor terjadi di jalur Lumajang-Ranupani di daerah Kretelan wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)."Iya mas, ada longsor di daerah Kretelan setelah watu tulis jika darai arah Desa Ranupani," ujar Nunuk, Sekretaris Desa Ranupani, Selasa (19/03/2019).
Mayat Perempuan Tanpa Busana di Senduro Akhirnya Diketahui Identitasnya
Lumajang (lumajangsatu.com) - Setelah dilakukan vesum di RSUD Haryoto Lumajang, akhirnya mayat perempuan tanpa busana diketahui identitasnya. Mayat yang ditemukan warga di sungai Menjangan Desa Wonocempoko Kecamatan Senduro bernama Muliha (60) warga Grobogan.
Sehari, 2 Mayat Perempuan Tanpa Identitas Mengambang di Sungai Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Dalam sehari warga Lumajang digegerkan dengan penemuan dua mayat perempuan tanpa identitas. Mayat pertama ditemukan di sungai Menjangan Desa Wonocempoko Kecamatan Senduro dengan kondisi tanpa busana.Mayat kedua ditemukan juga tanpa identitas oleh warga di sungai Bondoyudo Kecamatan Rowokangkung. Polisi saat ini sedang mencari identitas kedua mayat perempuan tersebut untuk mengungkap kematian korban.
FKUB Lumajang Kutuk Keras Pengrusakan Patung Padmasari di Argosari
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pengrusakan patung Padmasari di Desa Argosari Kecamatan Senduo Kabupaten Lumajang banyak menuai kecaman. Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kabupaten mengutuk keras pengrusakan tersebut.H. M. Khoiri M.Pd.I, Ketua FKUB Lumajang menyatakan bahwa pengrusakan tersebut tidak ada kaitannya dengan SARA. Namun, pengrusakan tiga patung simbol umat Hindu untuk selalu mengingat sang maha pencipta dilakukan oleh tangan jahil."Yang dirusak bukan tempat ibadah ya, tapi Padmasari umat Hindu," ujar Khoiri kepada Lumajangsatu.com, Selasa (05/03/2019).FKUB memasrahkan kasus pengrusakan tersebut kepada aparat penegak hukum. FKUB meminta semua masyarakat tidak terprovokasi atau mengaitkan pengrusakan tersebut dengan penolakan agama."Kita di Lumajang sudah terbiasa hidup dalam perbedaan dan tidak pernah ada gesekan. Umat Hindu di Lumajang berdampingan baik dengan umat beragama yang lainnya," pungkasnya.Kecaman juga disampikan masyarakat Senduro dan meminta polisi mengusut pelaku pengrusakan. Sebab, pengrusakan tersebut dilakukan oleh orang tidak bertanggungjawab yang menginginkan terjadinya keonaran."Saya sangat mengutuk aksi pengrusakan tempat Sajen saudara-saudara umat Hindu jelas dilakukan oleh orang yang ingin menebar keonaran. Pemerintah dan aparat hukum harus segera memcari pelakunnya karena tugas negara adalah memberikan perlindungan bagi semua warga negara dalam menjalankan ibadah dan keyakinannya. Apalagi tindakan ini dilakukan menjelang Hari Raya Nyepi," pungkas Misbach Isnaifah, salah satu warga Senduro.(Yd/red)
Patung Padmasari Simbol Umat Hindu Argosari Dirusak Tangan Jahil
Lumajang (lumajangsatu.com) - Ketenangan kehidupan dan kerukunan umat beragama di Senduro Kabupaten Lumajang terganggu oleh ulah tangan jahil. Tiga buah simbol umat Hindu yakni patung Padmasari di Desa Argosari agar umat Hindu selalu mengingat sang pencipta dirusak.Polsek Senduro langsung mendatangi lokasi pengrusakan dan menemui sejumlah tokoh masyarakat. Polisi tidak ingin ada gesekan di masyarakat dan kejadian tersebut dibawa-bawa kepada persoalan SARA.AKBP DR. Arsal Sahban SIK, Kapolres Lumajang menyatakan kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan SARA. Sebab, selama ini kehidupan antar umat beragama di Lumajang sudah hidup rukun dan tidak ada persoalan."Secara tegas saya katakana tak ada keterkaitanya dengan unsur SARA. Saya sangat menghimbau kepada umat hindu untuk menahan diri dan tak terprovokasi atas kejadian ini karena memang hanya dilakukan oleh orang iseng saja. Selain itu meskipun agama Hindu adalah agama minoritas di Kecamatan Senduro, nyatanya tak pernah ada penolakan kegiatan peribadatan selama ini," Jelas Kapolres, Selasa (05/03/2019).Edy Sumianto S.Ag, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Lumajang menyatakan umat Hindu Lumajang akan bersabar dan tidak akan terprovokasi. Kejadian pengrusakan patung Padmasari sepenuhnya akan dipasrhkan kepada penegak hukum."Ini bukanlah sebuah penolakan terhadap kegiatan peribadatan umat Hindu. Saya yakin ini adalah orang iseng semata, kami tak pernah berkonflik dengan masyarakat Argosari selama ini. Kami juga sudah berkomunikasi langsung dengan Kepala Desa Argosari dan Kapolsek Senduro," pungkasnya.(Yd/red)