senduro

Wisata Lumajang

Yuk...! Intip Upacara Adat Unan Unan di Desa Nirwana Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Upacara adat Unan Unan warga suku Tengger di kaki gunung Semeru akan digelar serentak tanggal 23 November 2018. Di Desa Argosari Kecamatan Senduro juga akan digelar upacara adat Unan Unan atau kegaiatan bersih desa dan sedekah desa."Tanggal 23 November akan digelar serentak upacara adat Unan Unan termasuk di Argosari mas," ujar Ismaida salah seorang pemuda Argosari, Rabu (21/11/2018).Saat ini, warga yang dikenal dengan Desa Nirwana mulai menyembelih kerbau yang akan diarak ke pesanggrahan saat puncak Unan Unan. Yang akan diarak adalah kepala dan kulit kerbau, sedangkan dagingnya akan dimasak dan dimakan bersama-sama oleh warga."Hari ini kerbaunya disembelih. Kulit dan kepalanya akan diarak ke pesanggrahan tanggal 23 November," terangnya.Unan Unan di Argosari yang terkenal dengan Negeri Nirwana Desa diatas awan juga akan dihadiri oleh wisatawan luar daerah. Informasi dari pemilik homestay telah banyak yang memesan untuk mengikuti upcara Unan Unan."Pemilik homestay menyampaikan sudah banyak yang memesan mas, mereka ingin tahu Unan Unan itu seperti apa," pungkasnya.(Yd/red)

Wisata Lumajang

Indahnya Pohon Bunga Api Bermekaran Sambut Musim Hujan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pohon Bunga Api (Flamboyan) mulai mengembang dan menghiasi indahnya jalan menuju Senduro. Ada dua pohon Flamboyan disisi kanan dan kiri jalan yang sedang berbunga indah menyambut musim penghujan.Ariel, seorang guru MI Nurul Islam 02 Karanganom menyatakan setiap pagi dirinya selalu melintas dijalan tersebut. Ketika melihat pohon Flamboyan berbunga, jalan sangat indah dan sedap untuk dipandang dan dibadikan."Saya setiap hari selalu melawati jalan ini mas, setiap memasuki musim berbunga pohon ini menyajikan keindahan," ujar perempuan murah senyum itu, Senin (12/11/2018).Dirinya berhayal, seandainya ada 30 pohon Flamboyan yang berjajar rapi sepanjang jalan, maka Brazil akan kalah indah. Namun, hanya dua dua saja pohon Flamboyan yang berbunga sangat bagus setiap kali memasuki musim penghujan."Seandainya ada 30 pohon Flamboyan yang berjajar rapi dan berbunga bersama-sama, maka Brazil kalah mas," terangnya.Terlebih lagi, jalan tersebut adalah jalur yang paling banyak dikunjugi wisatawan yang hendak ke Pura Mandara Giri Semeru Agung, B-29, pendakin Gunung Semeru, Ranu Pane, Ranu Kumbolo dan menuju Malang lewat Lumajang."Jalur ini adalah jalur padat dengan wisatawan yang hendak ke Pura, hendak ke Semeru, Ranu Pane, Ranu Kumbolo dan B-29, pasti akan semakin indah jika kanan kiri jalan banyak bunga-bunga seperti pohon Flamboyan ini," pungkasnya.(Yd/red)

Ekonomi Lumajang

Mulai Musim, Hemm...!! Enaknya Durian Bajol Khas Senduro-Lumajang

Lumjang (lumajangsatu.com) - Kabupaten Lumajang adalah daerah yang subur dan menjadi penghasil banyak buah-buahan salah satunya adalah durian (duren). Kecamatan Pasrujambe dan Senduro menjadi salah satu daerah penghasil durian yang memiliki cita rasa yang nikmat.Saat ini, sebagian pohon durian milik petani di Senduro dan Pasrujambe mulai berbuah dan mulai dipanen. Meskipun, belum masuk puncak musim durian, namun sudah banyak para penjual durian dipinggir jalan seperti di hutan jatian jalan ke Senduro.Samin, adalah seorang penjual durian Senduro dan Pasrujambe. Harganya memang agak sedikit mahal, yakni kisaran 40-80 ribu rupiah perbuah durian. Namun, harga mahal akan terbayarkan saat menikamti lezatnya buah durian asli Senduro.durian"Saat ini masih cukup mahal mas, karena tidak semua pohon durian berbuah. Harga mahal karena durian yang saya jual kualitasnya baik," papar Samin, Senin (15/10/2018).Untuk durian yang paling enak dan lezat adalah jenis Bajol. Harganya biasanya mencapi 150 ribu rupiah dan termurah 50 ribu rupiah. "Kalau orang sini menyebut durian Bajol, sangat enak sekali dan harganya cukup mahal tapi tidak akan kecewa," terangnya.Senduro dan Pasrujambe akan masuk puncak musim segala buah dibulan Januari dan Februari. Buah durian, manggis dan langsep akan berbuah secara bersama-sama yang tentunya akan membuat harga buahan menjadi murah.(Yd/red)

Ekonomi Lumajang

Gandeng Gemapalu UI Gelar Pelatihan Pendaftaran Merk dan Sertifikasi Halal Kopi Senduro

Lumajang (lumajangsatu.com) - Program pengabdian masyarakat Universitar Indonesia (UI) menggelar pelatihan Pendaftaran Merk dan Setifikasi Halal Kopi Senduro di Hotel Somenake. Bekerjasama dengan Gerakan Masyarakat Pedesaan Lumajang (Gemapalu) UI melatih 30 petani kopi dari Pasrujambe dan Senduro dalam mebranding kopi dan juga memasarkan agar bisa bersaing dengan kopi-kopi yang sudah terkenal.Heru Susetyo, SH. LL.M. M.Si. Ph.D, Asisten Profesor Manager of Research and Publication Fakultas Hukum UI menyatakan, program pengabdian masyarakat UI tersebar diseluruh Indonesia. Salah satunya di Lumajang tepatnya Kecamatan Senduro, dalam bentuk pelatihan Pendafataran Merk dan Sertifikasi Halal Kopi Senduro."Ini yang kedua kali kita datang ke Senduro untuk melakukan pengabdian masyarakat dari dana hibah UI," ujar Heru kepada lumajangsatu.com, Minggu (14/10/2018).gemapaluSenduro memiliki potensi kopi yang sangat luar biasa dan tidak kalah dengan daerah-daerah penghasil kopi lainnya. Namun, yang menjadi kenadala adalah pada merk dan branding sehingga harga kopi Senduro tidak semahal kopi-kopi yang sudah memiliki merk terkenal.Pihaknya akan kembali mengajukan dana hibah untuk melakukan pendampingan lebih lanjut untuk mendaftarkan Hak Kekayaan Itelektual (HAKI) dan pendafataran Sertifikasi Halal. Jika tidak memiliki HAKI, maka bisa diklaim daerah lain dan untuk Sertifikasi Halal adalah amanah undang-undang yang mulai diberlakukan tahun 2019."Kita akan datang lagi ke Senduro untuk program lanjutan. Kita akan dampingi Kopi Senduro untuk HAKI-nya dan Sertifikasi Halal," tuturnya.Misbah Isnaifah, Ketua Dewan Pengurus CU KSP Gema Swadaya menyatakan bahwa pendampingan terus dilakukan kepada para petani Kopi Senduro. Persoalan permodalan terus dicarikan solusi dengan keberadaan CU KSP Gema Swadaya.Selama ini, kendala petani adalah pada saat panen, dimana petani tidak memiliki banyak modal sehingga memetik kopinya tidak merah. Alhasil, kopi yang dihasilkan tidak memiliki kualitas baik sehingga harganya juga tidak mahal."CU KSP Gema Swadaya membuka akses permodalan dan juga melakukan pendampingan. Kita berharap petani kopi tidak kesulitan modal sehingga kualitas kopi yang dipanen sangat baik," pungkasnya.(Yd/red)