Lumajang (Lumajangsatu.com) - Terungkapnya dugaan penipuan berkedok perusahaan Multilevel melalui produk unggulan, menarik sorotan publik. Kasus ini mencuat setelah 6 pemuda Lumajang mengaku telah menjadi korban QNet dan melapor ke Tim Cobra Polres Lumajang.
Satu-persatu rahasia perusahaan QNet mulai terkuak dari pengakuan beberapa warga yang mengaku telah menjadi korban akibat kebohongan pengelola QNet di Kota Lumajang
Sutik ibu dari salah satu korban investasi bodong mengatakan bahwa, anaknya selalu di iming-imingi akan mendapat keuntungan besar jika bergabung di QNet. Tetapi harus merekrut anggota sebanyak-banyaknya agar bisa mendapat poin yang tinggi.
Menurut mereka, kalau tidak sanggup dibayar lunas pendaftaran itu, bisa dihutang atau dicicil. Selain itu disarankan untuk menjual barang berharga yang nilainya tinggi, baik itu elektronik maupun emas.
"kita disarankan menggadaikan BPKB, sertifikat kepada mereka" Ujar Sutik dengan nada sesal.
Mualimin salah satu korban juga mengungkapkan, banyak cara yang diajarkan oleh pihak pengelola QNet agar dapat merekrut anggota untuk meraup keuntungan. Salah satunya dengan cara mempomosikan produk obat yang memiliki efek dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
“Kita malahan diajar berbohong oleh mereka, terutama terhadap anak sekolah, agar dia mau bergabung dengan cara membohongi orang tuanya untuk bisa mendapat uang,” katanya.
Hal mengejutkan lainnya, uang yang telah masuk milik setiap anggota QNet yang telah bergabung tidak dapat ditarik lagi tanpa mendapatkan apapun.
“Pernah saya saat meminta keluar dari QNet dan meminta uang itu kembali, mereka tidak memberikannya. Alasannya kalau memang ini terbukti penipuan baru uang itu kembali dan nyatanya sampai saat ini saya tidak melihat uang itu lagi,” ucapnya. (ind/ls/red)
Editor : Redaksi