Lumajang (lumajangsatu.com) - Pantauan dari satelit Lapan tidak terlihat lagi titik api di lereng gunung Semeru. Namun, secara kasat mata masih terlihat kepulan asap yang membumbung ke udara yang terpantau dari Ranupani.
Susion Kayo, kepala resort Ranupani Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyatakan kepulan asap berasal dari sisa tonggak (batang kayu) yang terbakar beberapa waktu lalu. "Muncul asap kecil-kecil dari tonggak yang terbakar kemarin mas," jelas Susion, Kamis (10/10/2019).
Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim
Relawan masih terus melakukan pemantauan guna memastikan tidak lagi muncul kebakaran hutan. Mengingat cuaca masih sangat panas dan belum turun hujan sama sekali berpotensi menimbulkan kebakaran susulan.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Pendakian ke gunung Semeru dan Ranu Kumbolo sejak tanggal 22 September 2019 sudah dilakukan penutupan. TNBTS masih belum memberikan informasi sampai kapan pendakian ke Ranu Kumbolo dan Semeru kembali dibuka untuk umum. "Pendakian masih kita tutup hingga waktu yang belum ditentukan," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi