Randuagung - Setelah tertunda selama 2 tahun, Ponpes Sunan Kalijogo Desa Tunjung bisa menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Ujian digelar selama 5 hari dari program Pendidikan Kesataraan Pesantren Salafiyah (PKPS) dibawah naungan Kementrian Agama.
"Alhamdulillah, mulai kemarin Ponpes Sunan Kalijogo bisa menggelar UNBK dari program PKPS," ujar Totok Budianto, koordinator PKPS Lumajang, Kamis (13/03/2020).
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
PKPS adalah program bagi pesantren salafiyah yang tidak ada pendidikan formalnya. Para santri bisa mengikuti ujian kesetaraan mulai Ula (MI/SD), Wusta (SMP/MTs) dan Ulya (MA/SMA/SMK).
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
"Para santri yang belajar kitab kuning setiap hari, tetap bisa mengikuti ujian dan ijazahnya disetarakan dengan pendidikan formal," jelasnya.
Baca juga: Badan POM Jember Evaluasi Program Keamanan Pangan di Kabupaten Lumajang
Pesantren salafiyah bisa menggelar UNBK dengan menambah beberpa mata pelajaran seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPA dan IPS. Dengan PKPS, lulusan pesantren salafiyah ijazahnya akan sama dengan pendidikan formal. "Kita berharap program ini akan bermanfaat bagi para santri pesantren salafiyah," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi