Lumajang - Bupati Lumajang H. Thoriqul M.ML akhirnya memberikan komentar atas video dari Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Salim Landjar. Cak Thoriq sapaan akrab Bupati Lumajang hanya ingin memberikan koreksi atas pernyataan Bupati Boltim yang menggoblok-goblokan Menteri.
Saat ini, diera yang serba mudah tidak perlu dibuat repot. Soal rekening, tinggal panggil pihak bank, sediakan wifi di Kecamatan dan panggil semua penerima langsung jadi dan tidak perlu keluar biaya banyak karena pelayanan didekatkan kepada masyarakat.
Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim
"Sekrang tidak perlu buku tabungan lagi pak (Pak Bupati Boltim Red), ini sudah berubah jamannya. Ayolah pak Bupati Boltim, kalau ada video konferens dengan Menteri didengarkan," jelas Cak Thoriq disela-sela memantau penyaluran BLT di Kecamatan Senduro, Rabu (06/05/2020).
Dalam video balasan berdurasi 15 menit 05 detik, Cak Thoriq menjawab semua komentar dari Bupati Boltim. Cak Thoriq juga membadingkan luas wilayah, jumlah penduduk antara Lumajang dan Boltim yang sangat jauh berbeda.
Baca juga: MPM Desak BK DPRD Segera Clearkan Beredarnya Foto Mesra Mirip Ketua Dewan Lumajang
Boltim hanya 7 Kecamatan sedangkan Lumajang 21 Kecamatan. Jumlah penduduk Lumajang 1 juta lebih, sedangkan Boltim sekitar 80 ribu lebih penduduk atau sekitar 35 ribu kepala keluarga saja. Dengan perbedaan itu, maka masalahnya berbeda dan mengurusnya juga berbeda.
"Kalau di Lumajang cukup pak Camat lah mengurusi 35 kepala keluarga itu," tandasnya.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Cak Thoriq juga menceritakan soal Lumajang sebagai lumbung beras, maka pemerintah hadir untuk membeli beras petani dan kemudian diberikan secara gratis kepada warga yang terdampak Covid 19. Disamping dari Pemerintah, partisipasi masyarakat juga harus muncul, karena dampak Covid 19 diperkirakan panjang tidak hanya 3 bulan saja.
Atas tanggapan video Bupati Lumajang tersebut, kita tunggu video balasan dari Bupati Boltim. Seperti apakah videonya, kita tunggu saja.(Yd/red)
Editor : Redaksi